• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi pembelajaran inovatif

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Strategi pembelajaran inovatif"

Copied!
252
0
0

Teks penuh

Publikasi buku ajar dan referensi melalui program kompetisi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Mataram tahun 2021 merupakan salah satu upaya mendiseminasikan hasil karya dosen dan buku ajar yang selama ini kurang mendapat perhatian. Semoga agenda ini menjadi amal dan membawa keberkahan bagi sivitas akademika UIN Mataram dan masyarakat luas.

Oleh karena itu, guru harus mampu merancang dan melaksanakan pembelajaran yang dapat mengarahkan siswa belajar secara aktif dan memahami sehingga pembelajaran efektif dan menyenangkan. Dalam strategi pembelajaran inovatif, siswa terlibat aktif (student center), guru memfasilitasi siswa belajar dengan mengembangkan kompetensi yang diharapkan.

Teori Belajar

Teorinya berkaitan dengan sifat-sifat makna dan ia meyakini bahwa dunia luar akan memberi makna pada pembelajaran hanya jika siswa mampu mentransformasikan berbagai konsep yang berasal dari dunia luar ke dalam kerangka isi (isi kesadaran). Ausubel juga berpendapat bahwa belajar hafalan (hafalan) tidak banyak membantu siswa dalam memperoleh ilmu, pembelajaran yang dilakukan guru harus sedemikian rupa sehingga membangun pemahaman dalam struktur kognitifnya, pembelajaran harus bermakna (meaningful learning) sehingga siswa dapat memecahkan permasalahan hidupnya. ..

Implementasi Teori Belajar terhadap Pembelajaran

Behaviorisme sering digunakan oleh guru yang suka memberi penghargaan dan menghukum perilaku siswa. Kebebasan dan keterlibatan aktif siswa dalam proses pembelajaran sangat diperhatikan, sehingga pembelajaran lebih bermakna bagi siswa.

Aktivitas Belajar

Kondisi fisik yang sehat tentunya akan memberikan dampak yang besar terhadap aktivitas belajar yang dilakukan siswa. Semakin lengkap perhatian siswa maka akan semakin lengkap pula kegiatan belajar yang dilakukan siswa.

Pembelajaran Efektif

Keadaan kesehatan tubuh secara umum mempengaruhi semangat konsentrasi siswa dalam mengikuti pelajaran. Siswa mempunyai kesempatan untuk belajar, namun mereka dapat menerima, menolak atau mengabaikan kesempatan belajar tersebut.

Tipe-Tipe Belajar

Pembelajaran tuntas merupakan suatu usaha pembelajaran dengan penekanan bahwa peserta didik harus menguasai seluruh bahan ajar. Mereka berasumsi bahwa sekitar 95% siswa dapat menguasai secara tuntas materi pelajaran yang disampaikan guru. Gagne mengatur jenis pembelajaran berdasarkan hasil belajar yang dicapai dan bukan proses belajar yang dilalui siswa untuk mencapai hasil tersebut.

Materi baru yang dipelajari dengan sendirinya akan mengubah struktur kognitif siswa, harus bermakna, artinya dapat berupa istilah-istilah yang bermakna, konsep-konsep atau hubungan-hubungan yang bermakna. Selanjutnya materi baru yang dipelajari harus berkaitan dengan struktur kognitif siswa secara substansial dan teratur.

Tabel 2. Tipe Belajar Menurut Gagne
Tabel 2. Tipe Belajar Menurut Gagne

Modalitas Belajar Atau Gaya Belajar

Sedangkan menurut David Kolb, gaya belajar siswa dipengaruhi oleh tipe kepribadian, kebiasaan atau kebiasaan, dan berkembang seiring berjalannya waktu dan pengalaman51. Berdasarkan penjelasan di atas, banyak faktor yang dapat mempengaruhi metode dan gaya belajar siswa. Faktor sekolah yang akan mempengaruhi metode atau gaya belajar siswa antara lain metode pengajaran, kurikulum, hubungan guru-siswa.

Faktor guru seperti kepribadian guru, kemampuan guru dalam membantu siswa, dan hubungan guru dengan siswa juga mempengaruhi cara atau gaya belajar yang dimiliki siswa. Faktor masyarakat yang mempengaruhi metode atau gaya belajar siswa meliputi aktivitas siswa di masyarakat, media massa, teman bergaul, dan bentuk kehidupan bermasyarakat.

Tabel 2. Gaya belajar Visual, Auditori dan Kinestetik 49 .
Tabel 2. Gaya belajar Visual, Auditori dan Kinestetik 49 .

Pengelolaan Kelas

Pengelolaan kelas atau pengelolaan kelas diartikan sebagai kemampuan seorang guru atau wali kelas dalam memanfaatkan potensi kelas berupa memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada setiap individu untuk melakukan kegiatan yang kreatif dan terarah, sehingga tersedia waktu dan sumber daya. dapat digunakan secara efektif untuk melaksanakan kegiatan, kelas yang berkaitan dengan kurikulum dan pengembangan siswa52. Keterampilan pengelolaan kelas merupakan kemampuan guru dalam menciptakan dan memelihara suasana belajar mengajar secara optimal. Kemampuan ini erat kaitannya dengan kemampuan guru dalam menciptakan kondisi yang menyenangkan, menyenangkan siswa dan menciptakan disiplin belajar yang sehat.

Dari beberapa pengertian di atas, pengolahan kelas dapat diartikan sebagai suatu upaya yang harus dilakukan oleh guru kelas dalam upaya menciptakan dan memelihara kondisi yang optimal di dalam kelas demi kelangsungan proses belajar mengajar dengan menggunakan ruang kelas di dalam kelas. berupa guru, siswa dan fasilitas secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan pendidikan.

Perbedaan Pengelolaan Kelas dengan Pengajaran

Tempat Duduk Peserta Didik

Apabila siswa tidak mematuhi ketentuan yang ditentukan oleh guru/wali kelas, akan dikenakan sanksi berupa hukuman. Kepemimpinan guru/wali kelas tipe demokratis selalu didasarkan pada musyawarah dalam melaksanakan tugas kepemimpinannya. Suasana kedisiplinan ini sangat bergantung pada tipe kepemimpinan yang dijalankan oleh guru/wali kelas.

Berdasarkan asumsi di atas, maka diperlukan upaya guru/wali kelas untuk membangun, memelihara dan meningkatkan semangat kelas. Oleh karena itu, seorang guru/wali kelas harus memelihara, menjaga dan meningkatkan rasa kekompakan di kalangan siswa.

  • Pengertian Strategi Pembelajaran
  • Macam-Macam Strategi Pembelajaran
  • Prinsip Pemilihan Dan Penggunaan Strategi
  • Pertimbangan Penggunaan Strategi Pembelajaran
  • Konsep Pendekatan, Metode Pembelajaran, Teknik Dan

Singkatnya, strategi pembelajaran adalah cara pandang dan pola pikir guru agar siswa dapat belajar secara efektif. Oleh karena itu, keberhasilan suatu strategi pembelajaran dapat ditentukan oleh keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran itu sendiri. Oleh karena itu, strategi pengajaran harus mampu mengembangkan seluruh aspek kepribadian siswa secara holistik.

Pembelajaran inspiratif merupakan proses yang memungkinkan siswa mencoba sesuatu yang baru. Beberapa pertanyaan yang harus dijawab guru dalam mempertimbangkan aspek ini adalah: (1) Apakah strategi pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan siswa; (2) Apakah strategi pembelajaran yang akan digunakan sesuai dengan minat, bakat dan keadaan siswa; (3) Apakah strategi pembelajaran yang akan digunakan sesuai dengan kebiasaan dan gaya belajar siswa?

Karakteristik Peserta Didik

Seorang guru dalam proses perencanaan pembelajaran harus memahami ciri-ciri awal dan kemampuan siswa. Guru perlu mengetahui jumlah siswa yang akan mereka ajar untuk mengetahui apakah mereka harus mengajar kelas kecil atau besar. Untuk memperoleh data tentang latar belakang siswa dapat diperoleh dengan mengisi data biologis siswa.

3) Guru juga dapat mempertimbangkan keluasan dan kedalaman materi yang disampaikan dengan kinerja siswa. Untuk mengetahui indeks kinerja seorang siswa dapat diperoleh melalui raport sebelumnya atau pilihan keterampilan awal siswa yang diadakan oleh institusi.

Pendekatan Pembelajaran Saintifik

Pendekatan saintifik diyakini merupakan jembatan emas bagi pengembangan dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan siswa. Dalam pendekatan ini siswa belajar secara tidak langsung tentang proses dan produk ilmu pengetahuan. Setiap siswa dan kelompoknya memperkirakan perubahan apa saja yang terjadi pada energi gerak, panas dan bunyi.

Guru memberikan penghargaan secara individu atau kelompok kepada siswa yang menunjukkan kinerja atau nilai belajarnya. Siswa menerima penghargaan individu dan kelompok bagi siswa dengan hasil akademik yang baik.

Gambar 2. Pola Penalaran Induktif dan Deduktif  Metode ilmiah merujuk pada teknik-teknik investigasi atas  suatu  atau  beberapa  fenomena  atau  gejala,  memperoleh  pengetahuan  baru,  atau  mengoreksi  atau  memadukan  pengetahuan sebelumnya
Gambar 2. Pola Penalaran Induktif dan Deduktif Metode ilmiah merujuk pada teknik-teknik investigasi atas suatu atau beberapa fenomena atau gejala, memperoleh pengetahuan baru, atau mengoreksi atau memadukan pengetahuan sebelumnya

Strategi Interaksi Antar Peserta Didik

Kontak sosial berasal dari bahasa latin con atau cum yang berarti bersama dan tango yang berarti menyentuh. Menurut Abdul Syani, “kontak sosial adalah hubungan dengan satu orang atau lebih melalui percakapan dengan saling memahami maksud dan tujuan masing-masing.” Berdasarkan penjelasan tersebut, interaksi sosial dapat terjadi jika kontak sosial pertama bersifat fisik dan non fisik (ucapan).

Keduanya memiliki komunikasi yang tidak hanya dilakukan secara verbal, namun juga dapat dilakukan secara nonverbal, seperti penggunaan simbol-simbol, gerakan tangan atau bagian tubuh lainnya. Interaksi sosial terjadi ketika kontak dan komunikasi sosial berlangsung di masyarakat81. Kontak sosial dikembangkan secara intim dan mendalam dalam bentuk interaksi tatap muka dimana hubungannya bersifat visual dan perasaan berhubungan dengan pendengaran.

Strategi Pembelajaran Kooperatif

Setiap siswa dalam kelompok mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda-beda (tinggi, sedang dan rendah) dan anggota kelompok berasal dari ras, budaya, etnis yang berbeda jika memungkinkan dan sadar akan kesetaraan gender. Secara teknis terlihat seperti proses pembelajaran bersama, namun terkadang hanya pembelajaran yang terjadi secara bersama-sama dalam waktu yang bersamaan, namun tidak mencerminkan kerjasama antar anggota kelompok. Oleh karena itu, untuk benar-benar mencerminkan pembelajaran kooperatif, perlu memperhatikan unsur-unsur pembelajaran kooperatif berikut ini.

Untuk menciptakan kelompok kerja yang efektif, guru harus menyusun tugas sehingga setiap anggota kelompok harus menyelesaikan tugasnya sehingga orang lain dapat mencapai tujuannya. Guru yang efektif dalam model pengajaran pembelajaran kooperatif melakukan persiapan dan menyusun tugas sehingga setiap anggota kelompok harus menyelesaikan tanggung jawabnya sehingga tugas berikutnya dalam kelompok dapat diselesaikan.

Penerapan Pembelajaran Kooperatif

Fungsi utama kelompok ini adalah memastikan seluruh anggota kelompok benar-benar belajar, dan lebih khusus lagi mempersiapkan anggotanya agar mampu mengikuti kuis dengan baik. Lebih sering, pembelajaran melibatkan diskusi masalah bersama, membandingkan jawaban, dan mengoreksi kesalahan dalam memahami jika anggota kelompok melakukan kesalahan. Secara umum pembelajaran ini memerlukan pembahasan masalah bersama-sama, membandingkan jawaban satu sama lain, dan menilai apakah terdapat kesalahan pemahaman anggota kelompok.

Setiap anggota kelompok secara acak ditugaskan untuk menjadi ahli dalam aspek materi tertentu. Selepas kelompok Setelah kelompok ahli berdiskusi, masing-masing anggota kembali ke kelompok asal masing-masing dan menjelaskan kepada anggota kelompok asal tentang subbab yang telah dikuasainya.Setiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusinya.

Tabel 7. Perhitungan Perkembangan Skor Kelompok  No.  Rata-rata Skor  Kualifikasi
Tabel 7. Perhitungan Perkembangan Skor Kelompok No. Rata-rata Skor Kualifikasi

Otak Manusia

Peningkatan kemampuan berpikir bukanlah suatu model pengajaran yang tidak hanya menuntut siswa mendengarkan dan mencatat, tetapi memerlukan keaktifan siswa dalam proses berpikir. Pemahaman siswa terhadap arah dan tujuan yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran menentukan keberhasilan model ini. Pada tahap ini guru harus mampu mengembangkan dialog agar siswa benar-benar memahami permasalahan yang ingin dipecahkan sehingga dapat mendorong siswa untuk berpikir.

Siswa diharapkan dapat menemukan kata kunci yang sesuai dengan tema pembelajaran atau mata pelajaran. Tahap transfer dimaksudkan agar siswa dapat mentransfer kemampuan berpikir setiap siswa untuk memecahkan masalah baru.

Tabel 11. Tahapan Model Peningkatan Kemampuan Berfikir
Tabel 11. Tahapan Model Peningkatan Kemampuan Berfikir

Pembelajaran Berbasis Projek

Pekerjaan proyek adalah suatu bentuk pekerjaan yang melibatkan tugas-tugas kompleks berdasarkan pertanyaan dan permasalahan yang sangat menantang, serta menuntut siswa untuk merancang, memecahkan masalah, mengambil keputusan, melakukan kegiatan penelitian dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja secara mandiri107. Berdasarkan pendapat tersebut, PjBL merupakan strategi pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan pembelajaran konstruktivis yang menuntut siswa untuk mengorganisasikan dirinya. Konstruktivisme adalah teori pembelajaran yang didukung secara luas dan didasarkan pada gagasan bahwa siswa membangun pengetahuan mereka sendiri dalam konteks pengalaman mereka sendiri110.

Pertanyaan-pertanyaan esensial diajukan untuk memperoleh pengetahuan, tanggapan, kritik dan gagasan siswa mengenai tema proyek yang akan diangkat. Di akhir proses pembelajaran, guru dan siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan dan hasil proyek yang telah diselesaikan.

Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing

Pembelajaran berbasis inkuiri dirancang untuk mengajak siswa langsung ke dalam proses ilmiah dalam waktu yang relatif singkat.

Pengertian Proses Pembelajaran

Dinamika Proses Pembelajaran

Inovasi Pembelajaran di Perguruan Tinggi

Gambar

Tabel 2. Tipe Belajar Menurut Gagne
Tabel 2. Gaya belajar Visual, Auditori dan Kinestetik 49 .
Tabel 3. Perbedaan Pengelolaan Kelas dengan Pengajaran  No.  Pengajaran  Pengelolaan Kelas
Gambar 2. Pola Penalaran Induktif dan Deduktif  Metode ilmiah merujuk pada teknik-teknik investigasi atas  suatu  atau  beberapa  fenomena  atau  gejala,  memperoleh  pengetahuan  baru,  atau  mengoreksi  atau  memadukan  pengetahuan sebelumnya
+7

Referensi

Dokumen terkait

Algorithm 1Retrospective DAgger for Fixed Size 1: Inputs:,N the number of iterations,π1an initial policy trained on expert traces, αthe mixing parameter,{Pj}a set of training problem