Skripsi berjudul “Kata-kata Shadr, Qalb, Fu`âd dan Lubb dalam Al-Qur'an (Studi Banding Tafsir Jalalain dan Tafsir Al-Misbah)” yang disusun oleh Qori Istighfarah dengan nomor induk mahasiswa 13210538 telah melalui proses bimbingan yang baik dan disetujui untuk diuji pada sidang Munaqosyah. Skripsi berjudul “Kata-kata Shadr, Qalb, Fu`âd dan Lubb dalam Al-Qur'an (Studi Banding Tafsir Jalalain dan Tafsir Al-Misbah)” karya Qori Istighfarah dengan NIM 13210538 diulas pada sesi Munakasyah. Fakultas Ushuluddin Lembaga Ilmu Pengetahuan Al-Misbah Qur'an (IIQ) Jakarta pada bulan Juli 2017. Disebutkan bahwa skripsi berjudul “Perkataan Shadr, Qalb, Fu'âd dan Lubb dalam Al-Qur'an (Studi Banding Tafsir Jalalain dan Tafsir Al-Misbah)" memang karya saya benar-benar asli kecuali kutipan-kutipan yang telah disebutkan.
Alhamdulillah, atas karunia Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Kata-kata Shadr, Qalb, Fu’âd dan Lubb dalam Al-Qur’an (studi banding Tafsir Jalalain dan Tafsir Al-Misbah)”. Hamdan lillah penulis panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga atas kuasa-Nya skripsi ini dapat terselesaikan. Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis harus bekerja sama dengan penuh kesabaran dan semangat serta selalu menjaga keduanya agar tetap stabil selama masa pengerjaan.
Allah SWT, Yang Maha Pengasih dan Penyayang, atas segala kemudahan yang diberikan kepada penulis selama mengerjakan skripsi ini. Khuzaemah Tahido Yanggo, Lc, MA Ibu kita semua, Rektor Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) Jakarta. Yang selalu mendukung saya sejak saya menginjakkan kaki di Jakarta, hingga penulis bisa mencapai tahap ini.
Penulis berharap semoga skripsi ini mampu memberikan kontribusi positif bagi dunia akademis, serta memberikan pemahaman baru kepada masyarakat.
Kata Sandang
Kata Shadr, Qalb, Fu`âd dan Lubb dalam Al-Qur'an (Studi Banding Tafsir Jalalain dan Tafsir Al-Misbah). Penulis memilih keempat kata tersebut karena sering ditemukan dalam Al-Qur'an dan seringkali mempunyai arti yang sama yaitu “hati”. Hal ini mendukung pendapat Abu al-'Abbas Ahmad ibn Yahya Tha'lab, Ibnu Faris dan Abu Hilal al-Askari bahwa tidak ada sinonim dalam Al-Qur'an.
Mesej-mesej dalam Al-Quran mendorong manusia untuk mencipta makna mereka sendiri. Semakin kita memahami kod yang terdapat dalam teks al-Quran bahasa Arab, semakin hampir "makna" kita dengan makna atau mesej yang terdapat dalam al-Quran. Oleh itu, tidak hairanlah jika al-Quran mendapat banyak perhatian daripada umatnya melalui kajian yang intensif.5 Bahawa perkara ini tidak berlaku.
4 Nasr Hamid Abu Zaid, Tekstualitas Al-Qur'an Kritik terhadap 'Ulum Al-Qur'an, (Yogyakarta:LKIS, 2001)h. Salah satu ciri Al-Quran adalah kata-kata dan kalimatnya yang pendek dapat menampung banyak makna. Biasanya bahasa Al-Qur'an mengandung banyak isi dan konsep yang tidak menunjukkan satu makna saja.
Makna yang terkandung dalam Al-Qur'an dapat diketahui dengan menelusurinya melalui pengumpulan seluruh bentuk kata yang terkandung di dalamnya dan mempelajari konteks umum.9. Adapun menurut Palmer dalam Semantik Arab, menurut Kajian Makna Tadado dalam Al-Qur'an karya Al-Anbari yang mengartikan sinonim mempunyai arti yang sama “sinonim digunakan untuk menyatakan persamaan. 12 Mahyudin Ritonga, Semantik Arab Menurut Kajian Al-Anbari Tentang Makna Tadado Dalam Al-Qur'an, (Padang: Hayfa Press, 2013) et.
Jika kita berangkat dari perdebatan para ahli bahasa di atas, maka di dalam Al-Quran sering kita jumpai beberapa kata yang mempunyai persamaan makna, yaitu shadr, qalb, fu`âd dan lubb. 15 Mahyudin Ritonga, Semantik Bahasa Arab Menurut Kajian Al-Anbari Tentang Makna Tadado Dalam Al-Quran, (Padang: Hayfa Press, 2013) cet. Penulis tertarik untuk mencari penjelasan lebih lanjut mengenai pengertian shadr, qalb, fu`âd dan lubb yang sering kita jumpai dalam Al-Qur'an.
Daripada pembentangan di atas, dengan menulis disertasi ini, penulis berhasrat untuk memberikan analisis tentang sinonim perkataan shadr, qalb, fu`âd dan lubb dalam Al-Quran mengikut tafsir Jalalain dan tafsir Al-Misbah. Qalb, Fu`âd dan Lubb dalam Al-Qur`an (kajian perbandingan Tafsir Jalalain dan Tafsir Al-Misbâh).
Identifikasi, Pembatasan, dan Perumusan Masalah
Manfaat Penelitian 1) Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi dalam karya ilmiah serta masukan untuk penelitian serupa di masa yang akan datang. Pada lembaga perpustakaan diharapkan hasil penelitian dapat dijadikan bahan ilmiah untuk memperkaya cakrawala pengetahuan dan pemikiran ilmiah. Dapat memberikan wawasan dan pengetahuan kepada masyarakat luas mengenai arti kata shadr, qalb, fu'âd dan lubb dalam Al-Qur'an serta apa pendapat para ulama tafsir mengenai hal tersebut.
Tinjauan Pustaka
Nafrizal juga menulis skripsi untuk Program Sarjana Fakultas Ushuluddin Jurusan Tafsir Hadits UIN Sultan Syarif Kasim, Pekanbaru (2007) dengan judul Arti Kata Qalb Menurut Buya Hamka. Tesis yang ditulis oleh Rusydi, Fakultas Ushuluddin, Program Studi Tafsir Hadits Tahun 2011, UIN Sultan Syarif Kasim Pekanbaru, Qalbun Maradh dalam Al-Qur'an (Studi Banding Pemikiran Mufassir: Ibnu Katsir dan Thaba' Thaba'i). Dalam skripsi ini Rusydi membahas tentang pengertian kata qalb, bentuk-bentuk ungkapan qalb serta menjelaskan lebih tepat ciri-ciri qalb dan makna qalbun maradh itu sendiri.
Thaba'i mempunyai pendapat yang sama dalam menafsirkan ayat bahawa orang yang mempunyai penyakit dalam hatinya atau Qalbun Maradh adalah munafik. Manakala pengarang lebih spesifik dalam membicarakan maksud perkataan shadr, qalb, fu`âd dan lubb dalam al-Qur`an. Kemudian tesis yang ditulis oleh Amin Marzuqi, Ushuluddin Program Studi Tafsir Hadis tahun 2010, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Tafsir hati menurut Ibnu Kayyim Al-Jauziyyah (dalam Kitab At-Tafsir Al-Kajjim).
21 Syamsuddin, “Konsep Fuad dalam Al-Qur'an (Kajian Ma'anil Qur'an)”, Tesis Program Studi Tafsir Hadits Fakultas Ushuluddin, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2009, out of print. 22 Nafrizal, “Makna Kata Qalb Menurut Buya Hamka”, Skripsi Fakultas Ushuluddin, Program Studi Tafsir Hadits, UIN Sultan Syarif Kasim Pekanbaru, 2007, out of print. 23 Rusydi, “Qalbun Maradh dalam Al-Quran (Studi Banding Pemikiran Mufassir: Ibnu Katsir dan Thaba’ Thaba’i)”, Skripsi Fakultas Ushuluddin, Program Studi Tafsir Hadits, UIN Sultan Syarif Kasim Pekanbaru, 2011, out of print .
Bedanya dengan penelitian penulis di atas penulis lebih khususkan makna kata qalb menurut dimensi sufi berdasarkan tafsir Ibnu Qayyim dalam At-Tafsir Al-Qayyim, sedangkan penulis membahas tentang makna kata-kata tersebut. shadr. , qalb, fu`âd dan lubb khususnya dalam Al-Qayyim.Qur'an. Disertasi lainnya ditulis oleh Zahrudin, pada tahun 2010, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Hubungan Semantik dalam Al-Qur'an (Analisis Kata Terkait Makna dalam Al-Qur'an Diterjemahkan ke Bahasa Indonesia). Dalam disertasinya ini, Saudara Zahrudin membahas tentang arti sebenarnya dari kata-kata dalam Al-Qur'an.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kata-kata dalam Al-Quran yang mempunyai hubungan makna ditinjau dari sinonim, antonim, dan homonim.25. Bedanya dengan penelitian penulis adalah penelitian ini membahas secara luas tentang hubungan makna kata-kata dalam Al-Qur’an, baik dari segi sinonim, antonim, maupun homonim. Sedangkan penulis lebih spesifik membahas tentang makna shadr, qalb, fu`âd dan lubb dalam Al-Qur'an serta menjelaskan pendapat para ulama tafsir.
Metode penelitian 1. Jenis Penelitian
Sumber Data Penelitian
Sumber data primer merupakan sumber data terpenting dan asas dalam bentuk buku tafsir oleh Jalaluddin Al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi, Tafsir Jalalain, terbitan Dar Al-Kutub, Beirut.
Teknik Pengumpulan Data
Metode Analisis Data
Teknik dan Sistematika Penulisan
PENUTUP
Kesimpulan
Adapun kata lubb keduanya mempunyai sedikit perbedaan, Jalalain mengartikannya sebagai orang yang berakal sehat sedangkan Quraish Shihab mengartikannya sebagai orang yang berakal suci.
Saran-Saran
Abidu, Yunus Hasan, Tafsir Al-Quran, Sejarah Tafsir og Method Para Mufasir, Jakarta: Gaya Media Pratama, 2007. an Al-Karim, Beirut: Dar al-Fikr li at-Taba'ah wa al-Nasyr wa al-Tauzi , 1981. Ibnu Arabi, Muhyiddin, Tafsir al-Qur'an al-Karim, Beirut: Dar al-Ya'zhoh al-Arabiyah, 1968.
Sri Dwi Hastuti en Rudy Mulyono, Tafsir Nurul Koran, Jakarta: Al-Huda, 2004 Al-Isfahani, Al-Raghib, Mu'jam Mufradat Alfaz al-Qur'an al-Karim,. Latif, Hilman, Hermeneutika Al-Koran, Yogyakarta: Islamika, 2003 Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Koran, Thematische Tafsir Al-Koran,. Rusydi, Qalbun Maradh dalam Al-Qur'an (een vergelijkende studye van commentaargedachten: Ibnu Katsir en Thaba 'Thaba'i), Pekanbaru: uitverkocht, 2011.
Ritonga, Mahyudin, Arabische semantiek volgens Al-Anbari Studie van de betekenis van Tadado in de Al-Qur'an, Padang: Hayfa Press, 2013 Shihab, M. Quraish, "Grounding" the Al-Qur'an: Function and Role van openbaring in het gemeenschapsleven, Bandung: Mizan, 2013 Shihab, M. As-Suyuti, Abdurrahman ibn Abu Bakar Jalaluddin, al-Muzhir fi 'Ulum al-Lughah wa Anwa'iha Juz I, Beiroet: Dar al-Kutub, 1998 M As-Suyuthi, Al-Imam Jalaluddin, Asrar Tartibil Qur'an, Jakarta: Bibliotheek.
شمس الدين، كونسيب فؤاد دلام القرآن (دراسات معاني القرآن)”، يوجياكرتا: tidak simpedan، 2009. الترمذي، الحاكم، الفرق بين الشادر، القلب، وا. الفؤاد، واللب، ترج.