SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM)
Makalah ini di susun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Supply Chain Management (SCM)
KELOMPOK 5
Dosen Pengajar :
Dr. Capt. Fausta Ari Barata, MM Disusun Oleh :
1212100115_Yoga Aldi F 1212100117_Tio Alvino Halim 1212100158_Adela Febriani S.P
1212100168_Nia Amalia Y 1212100196_Sella Agustin
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945
2022/2023
Supply Chain Management Process Flow/Alur Proses
Proses Manajemen Pasokan Dan Aliran Proses Manajemen Rantai Pasokan
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PROCESS
Supply chainlebih sering digunakan pada perusahaan berbasis service dan manufacturing, meskipun dalam menjalankan supply chainmasih sering terjadi kendala antara industrydengan industry dan perusahaan dengan perusahaan. Perbedaan proses dalam supply chain juga bisa berdampak pada customer. Koordinasi yang baik antara semua pemangku kepentingan dalam perusahaan merupakan sebuah kunci penting untuk membuat perusahaan menjadi lebih efektif, atau bisa di katakan SCM yang efektif merupakan SCM yang dapat memabantu system menjadi lebih efektif dan membantu merepon customer secara berkala. flow dari SCM dibagi menjadi 3, yaitu:
1) Product flow/Aliran Produk menggambar aliran perpindahan produk
dari supplier ke customer, termasuk pengembalian dari customer atau layanan yang dibutuhkan oleh customer
2) Information flow/Aliran Informasi melibatkan data order dan update status delivery.
3) Financial flow/Aliran Keuangan mengatur meliputi aturan pembayaran, jadwal
pembayaran, consignment (praktik jual-beli yang dilakukan oleh para pedagang utama dengan menitipkan barang dagangannya ke tempat-tempat penjualan)dan pengaturan kepemilikan.
Maksud dari gambar diatas yaitu berjalannya suatu Aliran Informasi dan Aliran Keuangan di suatu pabrik yang saling berhubungan yaitu berawal dari Input – Proses - Output
Selain ada SCM flow, SCM juga memiliki proses dan prosedur untuk menunjang efisisiensi management sebuah perusahaan, yaitu:
1) Procurement, procurement merupakan transaksi business to business dan penjualan untuk penyediaan dan pelayanan. Perusahaan selalu mengembangkan strategi
dengan supplier untuk mendukung produksi proses dari arus managemen dan mengembangkan Product
2) Outsourcing and Partnership, Outsourcing merupakan pengaturan dimana sebuah perusahaan menyediakan layanan untuk perusahaan lain yang dapat membantu perusahaan menyelesaikan tugas dalam perusahaan. Keuntungan dari
mengambil outsourcing adalah perusahaan dapat lebih focus kepada tugas pokok dari perusahaan, dan sisa tugasnya diberikan kepada bagian
3) Manufacturing flow management, manufaktur proses merupakan sebuah produksi dan menyediakan produk berdasarkan perkiraan barang yang dibutuhkan atau data dari point of sales (POS). Manufaktur proses harus bersifat fleksibel terhadap perubahan, karena harus bisa menyesuaikan kebutuhan dan penjualan dari perusahaan.
4) Order Fulfillment, merupakan sebuah proses respon terhadap kebutuhan pelanggan dengan cara mengelompokan kebutuhan – kebutuhan yang penting
untuk customer seperti order management, storage dan delivery of finished goods.
5) Customer Service Management Process, customer service menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh customer. Informasi yang diberikan kepada customer adalah
informasi real time seperti ketersediaan produk dan informasi mengenai perusahaan dan produk.
6) Forecasting, Forecasting merupakan bagian yang perlu diperhatikan dalam
SCM. Forecasting bertugas untuk memprediksi secara berkala, mingguan atau bulanan segala aktivitas yang perlu dilakukan oleh perusahaan. Agar forecasting lebih
akurat cycle yang dilakukan harus lebih sedikit, karena sering terjadi adanya perubahan permintaan.
Definisi Supply Chain ManagementSupply Chain Management atau manajemen rantai pasok merupakan bagian yang sangat penting pada sebuah perusahaan. SCM yang baik mengindikasikan daya saing perusahaan yang tinggi dan berkualitas. Supply Chain Management sendiri didefinisikan sebagai kegiatan yang meliputi koordinasi, penjadwalan dan pengendalian terhadap pengadaan, produksi, penyediaan, atau pun pengiriman produk atau jasa kepada konsumen. Pengelolaan dan pengendalian supply chain management mencakup material atau bahan mentah, pembayaran, informasi dari pemasok ke produsen dan dari pedagang grosir ke konsumen. Cakupan manajemen rantai pasok juga mencapai administrasi harian, operasi, dan juga logistik perusahaan. Manajemen rantai pasokan merupakan hal yang sangat komplek, terlebih apabila diaplikasikan pada perusahaan besar. Akan tetapi, jika sistem ini diberlakukan dengan baik, maka perusahaan bisa beroperasi dengan lebih
efektif dan efisien. Agar proses rantai pasokan bisa berjalan dengan lancar, maka tiga komponen dalam manajemen rantai pasokjuga harus berlangsung baik. Tiga komponen manajemen rantai pasok yang dimaksud yakni:
a) Upstream Supply Chain Management adalah proses dimana perusahaan mendapat pasokan dari luar perusahaan berupa bahan baku untuk melakukan produksi.
b) Internal Supply Chain Management adalah tahap selanjutnya dimana bahan baku yang telah diterima lalu diproses dan diproduksi menjadi bahan jadi.
c) Downstream Supply Chain Management merupakan proses pendistribusian produk yang telah jadi kepada konsumen melalui distributor.
Fungsi Supply Chain Management
Dalam sebuah perusahaan, manajemen rantai pasok memiliki fungsi dan peranan yang sangat penting yang berhubungan dengan pengoperasian sebuah perusahaan. Fungsi manajemen rantai pasok yang pertama yakni fungsi fisik yang berupa mengubah bahan baku menjadi bahan jadi untuk keperluan konsumen. Fungsi manajemen rantai pasok ini berkaitan erat dengan berbagai macam biaya fisik seperti biaya pembelian bahan baku, biaya penyimpanan, biaya transportasi dan sebagainya. Manajemen rantai pasokan juga berfungsi sebagai mediasi pasar dimana menghubungkan perusahaan dengan distributor yang mendistribusikan produk. Terakhir, Chain Supply Management berfungsi untuk memastikan dan mengatur pembiayaan terkait survey pasar, perencanaan produk, dan biaya lainnya di luar pembiayaan fisik.
Proses/Tahapan Supply Chain Management
Seperti yang diketahui manajemen rantai pasok merupakan suatu proses yang melibatkan banyak proses dan berbagai pihak. Sebuah produk atau layanan jasa bisa sampai ke tangan konsumen setelah melalui berbagai tahapan dalam manajemen rantai pasokan. Tahapan-tahapan tersebut antara lain:
A. Customer
Tahap pertama yang memulai manajemen rantai pasok berasal dari konsumen atau customer.
Pada tahap ini, customer mengajukan pesanan atau order suatu produk yang ditawarkan oleh pihak produsen. Saat melakukan pemesanan, customer akan memberikan informasi terkait pemesanan produk. Informasi tersebut diantaranya yakni jumlah produk yang dipesan dan tanggal pengantaran produk yang dipesan.
B. Planning
Setelah pesanan diterima oleh produsen, tim atau departemen perencanaan akan membuat perencanaan mengenai produksi produk yang diminta. Selain perencanaan produksi, tim perencanaan juga bertanggung jawab terhadap persiapan kebutuhan bahan baku yang diperlukan.
C. Purchasing
Tahap ketiga dalam manajemen rantai pasok adalah pembelian bahan baku. Ini dilakukan oleh departemen pembelian setelah menerima rencana produksi yang dilakukan departemen perencanaan. Pada tahap ini, departemen pembelian akan menghubungi pemasok untuk melakukan pembelian bahan baku dan bahan pendukung. Selain melakukan pembelian, departemen ini juga menentukan tanggal penerimaan bahan dan jumlah bahan baku yang dibeli.
D. Inventory
Jika pesanan bahan baku telah datang, selanjutnya bahan baku tersebut akan dikirim ke pabrik untuk dilakukan pemeriksaan kualitas. Apabila kualitas bahan baku dan jumlahnya telah memenuhi standar, bahan baku tersebut akan disimpan di gudang. Tahapan ini disebut inventory.
E. Produksi
Ketika bahan baku telah diperiksa dan disimpan, nantinya bahan baku tersebut akan diproses bersama bahan pendukung menjadi bahan jadi yang dipesan oleh customer. Setelah selesai diproduksi, bahan baku yang telah menjadi bahan jadi akan kembali disimpan di gudang.
Nantinya produk tersebut akan dikirim kepada customer.
F. Pengiriman
Tahap ini merupakan bagian terakhir dari manajemen rantai pasok. Pada tahap ini, produk yang disimpan di gudang akan dikirimkan kepada customer sesuai tanggal pengiriman yang diminta. Kurir akan memastikan bahwa produk telah sampai ke tangan customer dengan sempurna.
Tujuan Pemanfaatan Chain Supply Managementdalam Bisnis
Agar proses produksi, hingga distribusi bisa berjalan dengan lancar, pemanfaatan manajemen rantai pasok menjadi salah satu syarat yang harus dijalankan oleh pebisnis. Pemanfaatan manajemen rantai pasok dalam bisnis memiliki beberapa tujuan, diantaranya:
1. Menjaga Kerja Sama di Rangkaian Jaringan Perusahaan
Kerja sama merupakan kunci utama keberhasilan sebuah perusahaan. Tanpa adanya kerja sama yang baik, maka di tubuh perusahaan akan terjadi chaos atau kekacauan. Dengan diterapkannya manajemen rantai pasok, diharapkan koordinasi dan kerja sama pada setiap jaringan perusahaan akan lebih baik, sehingga kerja atau produksi semakin efektif dan efisien.
2. Menjaga Kepuasan Customer atau Pelanggan
Sebuah perusahaan tidak akan mampu berjalan tanpa adanya pelanggan. Oleh karena itu, kepuasan pelanggan harus dijaga atau bahkan ditingkatkan. Manajemen rantai pasok yang benar
membantu perusahaan menjaga kepuasan pelanggan karena produk bisa ke tangan pelanggan dengan tepat waktu dan kualitas yang memuaskan.
3. Mencapai Efisiensi Biaya di Seluruh Sistem dan Tahapan
Dengan menerapkan manajemen rantai pasok diharapkan perusahaan bisa menggunakan dana yang tersedia dengan lebih efisien tanpa terjadi pemborosan karena pembelian barang yang tidak perlu. Melalui penerapan manajemen rantai pasok juga diharapkan proses transportasi dan distribusi menjadi lebih efektif dan juga efisien.
4. Memenangkan Persaingan Pasar
Penerapan SCM juga bertujuan agar perusahaan dapat memenangkan atau mempertahankan persaingan pasar. Hal ini bisa dilakukan jika rantai pasokan menyediakan produk yang murah, berkualitas dan bervariasi.
Strategi Supply Chain Management
Supply Chain Management merupakan salah satu indikator daya saing sebuah perusahaan.
Manajemen rantai pasok yang dibangun dengan baik menandakan bahwa daya saing perusahaan tersebut juga tinggi. Untuk membangun manajemen rantai pasok yang baik, terdapat dua strategi yang bisa dijalankan. Strategi yang pertama ialah membangun hubungan dengan pemasok bahan baku. Tidak hanya pelanggan, pemasok merupakan bagian mata rantai yang penting dalam manajemen rantai pasok . Hubungan mitra yang baik bisa menjamin kesuksesan mata rantai yang lain. Salah satu cara membangun hubungan yang baik dengan pemasok bahan baku adalah dengan tidak memilih terlalu banyak pemasok. Lalu, fokuskan pada pemasok yang memiliki banyak keunggulan, sehingga perusahaan tidak merugi. Strategi lainnya adalah dengan fokus meningkatkan pelayanan dan kepuasan pelanggan atau customer. Kepuasan adalah hal yang harus diperhatikan ketika berhubungan dengan pelanggan. Jika pelanggan merasa puas, maka besar kemungkinan pelanggan akan melakukan pemesanan ulang kepada perusahaan.
Menghasilkan banyak profit adalah tujuan sebuah perusahaan berdiri. Namun, untuk menghasilkan keuntungan tentu tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Penerapan Supply Chain Management adalah salah satu cara meningkatkan keuntungan. Melalui manajemen rantai pasok yang dibangun dengan baik, perusahaan bisa meningkatkan citra dan daya saing di mata kompetitor lain. Tidak hanya itu, melalui manajemen rantai pasok kepuasan pelanggan juga terjamin dan pada akhirnya membuat bisnis Anda lebih menguntungkan. Pastikan juga Anda menggunakan sistem yang baik dalam pengelolaan manajemen rantai pasok. Hal ini untuk memastikan bahwa ketersediaan stok, bahan baku dan dan bahan pendukung lainnya sesuai dengan permintaan pasar. Anda bisa menggunakan sistem untuk memudahkan manajemen rantai pasok dengan proses akuntansi bisnis secara bersamaan. Salah satunya adalah dengan menggunakan Accurate Online. Accurate Online adalah software akuntansi berbasis cloud yang sudah dipercaya oleh lebih dari 300 ribu pengguna dari berbagai jenis bisnis. Selain harga terjangkau, Accurate Online juga memiliki fitur terlengkap yang sesuai dengan kebutuhan bisnis di Indonesia.