• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknologi dan Digitalisasi dalam Manajemen Operasi Syariah

N/A
N/A
Risana

Academic year: 2025

Membagikan "Teknologi dan Digitalisasi dalam Manajemen Operasi Syariah"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

TEKNOLOGI DAN DIGITALISASI DALAM MANAJEMEN OPERASI SYARIAH

Disusun guna memenuhi tugas mata Manajemen Operasi Dosen pengampu: M, Arif Kurniawan, M.M.,

Disusun oleh:

1. M. Nauval Izazul Ulayya (40122122) 2. Amanda Khairunisa Salsabila (40122154) 3. Rifansyah Bayu Pratama (40122156)

Kelompok 12 Kelas A

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

K.H. ABDURRAHMAN WAHID PEKALONGAN

2025

(2)

ii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT atas limpahan rahmat dan kerunia- nya, penulis dapat menyelesaikan makalah Bisnis Digital ini. Kami penulis menyadari bahwa isi dalam makalah ini masih banyak mengadopsi dari refrensi jurnal dan buku terdahulu. Maka dari itu jika terdapat kekeliruan dalam penulisan isi makalah kami mohon maaf sebesar-besarnya.

Kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak M, Arif Kurniawan, M.M.

selaku dosen mata kuliah Manajemen Operasi yang telah memberikan arahan dan tugas ini dan semua pihak yang telah membantu penulisan makalah ini, kami mengharapkan adanya feedback dan respon pendapat dari teman-teman untuk membantu menyempurnakan makalah ini.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Pekalongan, 2 Mei 2025

Penulis

(3)

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI... iii

BAB I ... 1

PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 2

C. Tujuan penelitian ... 2

BAB II ... 3

PEMBAHASAN ... 3

A. Peran Teknologi Dalam Efisiensi Operasional Bisnis Syariah ... 3

B. Blockchain Dan Iot Dalam Industri Halal ... 5

C. Fintech Syariah Dan Otomatisasi Dalam Keuangan Islam ... 8

BAB III ... 11

PENUTUP ... 11

A. Kesimpulan ... 11

B. Saran ... 11

DAFTAR PUSTAKA ... 13

(4)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manajemen operasi merupakan bagian integral dari setiap organisasi bisnis yang bertanggung jawab dalam mengelola seluruh aktivitas yang berkaitan dengan proses produksi barang maupun jasa. Tujuan utama dari manajemen operasi adalah menciptakan sistem yang efisien dan efektif agar produk yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dengan kualitas yang optimal. Dalam praktiknya, manajemen operasi mencakup perencanaan, pengorganisasian, pengawasan, dan pengendalian seluruh proses operasional.

Pentingnya manajemen operasi dalam sebuah perusahaan tidak bisa diabaikan.

Efisiensi operasional yang baik tidak hanya akan meningkatkan produktivitas, tetapi juga mampu menekan biaya produksi serta mempercepat waktu layanan kepada pelanggan. Di tengah persaingan pasar yang semakin ketat, keunggulan dalam operasional menjadi salah satu faktor kunci dalam menjaga keberlangsungan dan pertumbuhan bisnis. Oleh karena itu, perusahaan harus mampu merancang strategi operasional yang adaptif dan responsif terhadap perubahan lingkungan.

Salah satu fokus utama dalam manajemen operasi adalah bagaimana perusahaan mengelola sumber daya yang dimiliki, seperti tenaga kerja, bahan baku, mesin, dan informasi, untuk menghasilkan output yang bernilai. Proses ini memerlukan koordinasi yang baik antarbagian agar tidak terjadi pemborosan sumber daya. Selain itu, aspek seperti penentuan lokasi fasilitas produksi, tata letak pabrik, penjadwalan kerja, dan manajemen persediaan juga menjadi elemen penting dalam keberhasilan operasional.

Dalam konteks dunia industri saat ini, penerapan teknologi dan prinsip-prinsip lean manufacturing menjadi bagian dari strategi manajemen operasi modern. Teknologi informasi, otomatisasi, dan integrasi rantai pasok telah menjadi alat bantu penting dalam meningkatkan efisiensi produksi dan pengambilan keputusan. Perusahaan yang mampu mengintegrasikan inovasi ke dalam sistem operasionalnya akan memiliki daya saing yang lebih tinggi di pasar global.

Makalah ini disusun untuk mengkaji secara lebih dalam mengenai konsep-konsep manajemen operasi serta aplikasinya dalam dunia bisnis. Dengan mengambil studi kasus

(5)

2

dari perusahaan yang telah menerapkan prinsip-prinsip manajemen operasi secara efektif, makalah ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan pemahaman yang lebih luas bagi pembaca mengenai pentingnya peran manajemen operasi dalam mencapai tujuan perusahaan secara keseluruhan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan paparan latar belakang tersebut, maka kita dapat simpulkan rumusan masalah sebagai berikut.

1. Apa peran teknologi dalam efisiensi operasional bisnis syariah?

2. Apa Blockchain dan IoT dalam industri halal?

3. Apa Fintech syariah dan otomatisasi dalam keuangan Islam?

C. Tujuan penelitian

Dari rumusan masalah di atas kita dapat mengetahui tujuan pembuatan makalah sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui peran teknologi dalam efisiensi operasional bisnis syariah 2. Untuk mengetahui Blockchain dan IoT dalam industri halal

3. Untuk mengetahui Fintech syariah dan otomatisasi dalam keuangan Islam

(6)

3 BAB II PEMBAHASAN

A. Peran Teknologi dalam Efisiensi Operasional Bisnis Syariah

Masalah dapat didefinisikan sebagai suatu kondisi atau situasi yang menyebabkan munculnya kebutuhan, hambatan, atau ketidakpuasan bagi individu atau kelompok tertentu. Ketidakpuasan ini dapat timbul akibat kesenjangan antara harapan dan realitas, sehingga mendorong mereka untuk mencari solusi, bantuan, atau perbaikan guna mengatasi kondisi yang dianggap tidak diinginkan atau merugikan(Alghadari & Kusuma, 2018)

Peran Teknologi dalam Efisiensi Operasional Bisnis Syariah

Dalam era digital yang terus berkembang, teknologi telah menjadi kekuatan transformatif dalam berbagai sektor, termasuk bisnis syariah. Digitalisasi menawarkan peluang signifikan untuk meningkatkan efisiensi operasional, memperluas jangkauan pasar, dan memperkuat komitmen terhadap prinsip-prinsip syariah. Integrasi teknologi dalam bisnis syariah tidak hanya meningkatkan produktivitas tetapi juga memberdayakan komunitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan (Qalbia

& Saputra, 2024).

Salah satu pendorong utama efisiensi operasional dalam bisnis syariah adalah digitalisasi melalui fintech syariah. Fintech syariah menawarkan solusi keuangan yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam, seperti larangan riba dan maysir. Dengan adanya platform fintech, akses terhadap pembiayaan menjadi lebih mudah bagi UMKM yang seringkali terpinggirkan oleh sistem perbankan konvensional. Data menunjukkan bahwa pada Januari 2023, pinjaman online yang diberikan oleh fintech lending mencapai Rp18,73 triliun, dengan mayoritas peminjam berasal dari wilayah Jawa (Gusti, 2024). Hal ini menunjukkan potensi besar fintech dalam meningkatkan inklusi keuangan dan efisiensi operasional.

Selain fintech, e-commerce syariah juga memainkan peran penting dalam meningkatkan efisiensi operasional. E-commerce syariah memungkinkan konsumen untuk berbelanja secara online dengan keyakinan bahwa produk yang mereka beli memenuhi standar kehalalan yang ditetapkan. Pengembangan e-commerce berbasis syariah

(7)

4

menciptakan peluang baru bagi para wirausahawan untuk menjangkau pasar yang lebih luas tanpa batasan geografis. Hal ini mengurangi biaya operasional yang terkait dengan toko fisik dan memungkinkan bisnis untuk fokus pada pemasaran digital dan manajemen rantai pasokan yang efisien.

Teknologi blockchain juga menawarkan solusi inovatif untuk meningkatkan transparansi dan keamanan transaksi dalam bisnis syariah. Dengan kemampuan untuk mencatat transaksi secara permanen dan tidak dapat diubah, blockchain membantu memastikan bahwa semua transaksi dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

Implementasi smart contract dalam blockchain memungkinkan eksekusi otomatis dari perjanjian yang telah disepakati, mengurangi risiko kesalahan manusia dan mempercepat proses transaksi (Triwibowo & Adam, 2023).

Selain itu, digitalisasi juga memfasilitasi manajemen data yang lebih efisien. Dengan sistem manajemen basis data yang canggih, bisnis syariah dapat mengumpulkan, menganalisis, dan memanfaatkan data untuk pengambilan keputusan yang lebih baik. Hal ini mencakup pemahaman yang lebih mendalam tentang preferensi pelanggan, tren pasar, dan kinerja operasional. Dengan informasi ini, bisnis dapat mengoptimalkan strategi pemasaran, meningkatkan efisiensi rantai pasokan, dan mengidentifikasi peluang pertumbuhan baru.

Namun, implementasi teknologi dalam bisnis syariah juga menghadapi tantangan.

Salah satu tantangan utama adalah kurangnya pemahaman masyarakat tentang kewirausahaan syariah dan teknologi digital. Banyak individu dan pelaku usaha yang masih minim literasi keuangan dan digital, sehingga mereka kesulitan untuk memanfaatkan layanan keuangan syariah yang ada (Kurniawan, 2024). Selain itu, menjaga kepatuhan syariah seiring dengan cepatnya inovasi teknologi dan perkembangan model bisnis digital juga menjadi tantangan signifikan bagi lembaga keuangan syariah.

Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan upaya kolaboratif dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga keuangan, dan masyarakat. Pemerintah dapat berperan dalam mengembangkan regulasi yang adaptif dan mendukung inovasi teknologi dalam bisnis syariah. Lembaga keuangan dapat berinvestasi dalam program edukasi dan pelatihan untuk meningkatkan literasi digital dan keuangan syariah di masyarakat. Selain itu, kolaborasi antara lembaga keuangan syariah dan perusahaan fintech dapat membantu

(8)

5

menciptakan solusi inovatif yang memenuhi kebutuhan pasar dan tetap berpegang pada prinsip-prinsip syariah. Dengan mengatasi tantangan ini, bisnis syariah dapat memanfaatkan teknologi secara optimal untuk mencapai efisiensi operasional, pertumbuhan berkelanjutan, dan dampak sosial yang positif.

B. Blockchain dan IoT dalam industri halal a) Blockchain

Pengertian Blockchain

Blockchain adalah sistem yang menyimpan transaksi mata uang digital.

Sistem ini tidak dikelola oleh pihak ketiga seperti bank melainkan dikelola oleh semua pengguna. Bayangkan ada 5 orang yang ingin bebas bertransaksi tanpa melalui bank atau pihak ketiga. Kemudian setiap transaksi tersimpan di buku besar, masing-masing anggota dapat melihat perubahan yang terjadi setiap saat.

Tentu hal ini merupakan sesuatu yang sangat bermanfat untuk menyimpan data yang bersifat kekal, dapat diakses oleh setiap orang dan apabila dimanfaatkan oleh industri halal tentu dapatmeningkatkan value yang sangat signifikan terutama tentang keterjaminan halal produk makanan dan minuman yang dapat ditelusuri dengan baik oleh setiap orang.Blockchain membuat data dan transaksi transparan karena data disimpan dalam jaringan yang tersebar dan bisa diakses oleh siapa saja yang memiliki akses ke jaringan.(Nurdin, 2024)

Blockchain dalam Industri Halal

Saat ini industri halal di berbagai negara sudah memanfaatkan teknologi secara intensif. Penggunaan blockchain dalam industri halal dioptimalkan oleh mereka sebagai upaya digitalisasi industri halal. Penggunaan blockchain ini dilakukan untuk mengembangkan rantai nilai industri halal yang pada akhirnya meningkatkan daya saing produk halal mereka. Blockchain memungkinkan auditor atau akuntan dapat mengakses data secara efektif, efisien, transparan, dan akuntabel. Dengan data yang bersifat auditable, akuntan ataupun auditor dapat melakukan verifikasi data dengan mudah dan cepat, sehingga proses validasi terhadap kepatuhan standar halal dapat dilakukan lebih cepat. Selain itu, blockchain juga mendorong keamanan data karena memungkinkan pencatatan transaksi keuangan tidak dapat diubah dan dapat diverifikasi oleh pemangku

(9)

6

kepentingan lainnya. Dengan demikian, keaslian dan keamanan data dapat terjaga dan dapat melindungi pelaku industri halal dari aspek keaslian produk dan kepatuhan atas aturan-aturan halal.

Pemanfaatan blockchain dalam industri halal di Indonesia memberikan berbagai keuntungan, di antaranya memfasilitasi pencatatan transaksi secara menyeluruh dari bahan baku hingga distribusi produk akhir, sehingga menghasilkan data yang kredibel untuk keperluan akuntansi, audit, dan verifikasi kepatuhan halal. Selain itu, blockchain memungkinkan pemantauan transaksi dan aktivitas keuangan secara real-time, membantu pengambilan keputusan yang cepat dan tepat, serta mendorong otomatisasi dan enkripsi data guna meminimalkan kesalahan, kecurangan, dan duplikasi. Dengan teknologi ini, perusahaan produk halal dapat lebih mudah memenuhi regulasi dan persyaratan industri halal, sementara otoritas dapat melakukan verifikasi kepatuhan secara efektif. Secara keseluruhan, pemanfaatan blockchain secara optimal berpotensi mengubah pola operasional industri halal secara signifikan, khususnya dalam aspek akuntansi, audit, dan efisiensi operasional.

Permasalahan pokok Blockchain dalam Industri Halal

Permasalahan pokok tentang sulitnya penerapan teknologi blockchain bagi industri halal meliputi beberapa faktor diantaranya adalah kompleksitas Rantai Pasokan; Industri halal sering kali melibatkan rantai pasokan yang kompleks, dengan banyak pihak yang terlibat mulai dari produsen hingga pengecer.

Mengimplementasikan teknologi blockchain dalam rantai pasokan semacam itu memerlukan koordinasi yang baik antara semua pihak terlibat, dan hal ini dapat menjadi sulit untuk dicapai. Keterbatasan Infrastruktur Teknologi; Di beberapa daerah, terutama di negara berkembang, infrastruktur teknologi mungkin belum cukup maju untuk mendukung implementasi teknologi blockchain dengan baik.

Masalah akses internet yang lambat atau tidak stabil dapat menghambat penggunaan teknologi ini.(Surbakti, 2023)

b) Internet of Things (IoT)

Pengertian Internet of Things (IoT)

(10)

7

Internet of Things (IoT) adalah konsep teknologi di mana berbagai perangkat fisik seperti sensor, perangkat elektronik, dan objek lainnya saling terhubung dan berkomunikasi melalui jaringan internet. Dengan IoT, perangkat- perangkat tersebut dapat mengumpulkan, mengirim, dan menerima data secara otomatis tanpa campur tangan manusia, sehingga memungkinkan aktivitas seperti pemantauan, pengendalian, dan pengolahan informasi dilakukan secara efisien dan real-time. Setiap perangkat dalam jaringan IoT memiliki alamat IP unik yang memungkinkan identifikasi dan komunikasi antar perangkat tersebut. Contohnya, sensor suhu dapat memantau kondisi lingkungan dan secara otomatis mengirimkan data ke sistem pusat untuk dianalisis dan mengambil tindakan yang diperlukan, seperti mengaktifkan pendingin udara jika suhu terlalu tinggi. (Hasri Awal, 2019)

Internet of Things (IoT) dalam Industri Halal

Internet of Things (IoT) memainkan peran yang semakin vital dalam industri halal, terutama dalam memastikan transparansi, efisiensi, dan keandalan rantai pasok produk halal. Dengan memanfaatkan sensor dan perangkat yang terhubung secara digital, IoT memungkinkan pemantauan kondisi lingkungan seperti suhu, kelembaban, dan kebersihan secara real-time di setiap tahap produksi, penyimpanan, hingga distribusi produk halal. Data yang dihasilkan oleh sensor- sensor ini dapat langsung diakses oleh produsen, auditor, dan lembaga sertifikasi, sehingga setiap perubahan atau potensi pelanggaran standar halal dapat terdeteksi dan ditindaklanjuti dengan cepat.

Penerapan IoT juga membantu pelaku usaha, termasuk UMKM, dalam memperoleh bahan baku yang terjamin kehalalannya melalui sistem pelacakan digital yang terintegrasi. Misalnya, aplikasi seperti “Halal Path” memanfaatkan IoT untuk memudahkan UMKM memantau dan memastikan keamanan serta kehalalan bahan baku yang mereka gunakan, sekaligus membantu mereka dalam proses sertifikasi halal secara lebih efisien dan terstruktur. Dalam konteks logistik, IoT menghadirkan efisiensi dengan mengotomatiskan pengendalian suhu di gudang atau truk pengangkut, serta melacak posisi dan kondisi produk secara terus- menerus, sehingga risiko kerusakan atau kontaminasi dapat diminimalisir

(11)

8

Pengembangan sistem berbasis blockchain yang terintegrasi dengan teknologi Internet of Things (IoT) dan kecerdasan buatan (AI) dinilai mampu memperkuat ketelusuran produk halal secara end-to-end. Khan dan Alourani (2024) menunjukkan bahwa kombinasi teknologi ini memungkinkan monitoring otomatis terhadap setiap proses produksi dan distribusi, sehingga ketertelusuran halal dapat terjamin secara lebih akurat dan real-time. Selain itu, dalam konteks keberlanjutan, Hassan dan Ali (2022) menilai bahwa teknologi blockchain berpotensi besar dalam mendukung keberlanjutan industri makanan dan minuman halal melalui efisiensi proses danpengurangan risiko penipuan sertifikasi.(Danu et al., 2025)

C. Fintech syariah dan otomatisasi dalam keuangan Islam a. Financial Technology (FinTech) Syariah

1. Pengertian

Fintech Syariah menurut adalah kombinasi, inovasi yang ada dalam bidang keuangan dan teknologi yang memudahkan proses transaksi dan investasi berdasarkan nilainilai syariah. Walaupun fintech ini merupakan terobosan baru tetapi mengalami perkembangan yang pesat. Islam merupakan agama yang komprehensif sehingga dalam bidang keuangan ini harus memiliki aturan yang sesuai dengan prinsipnya sesuai syariah. Definisi Fintech Syariah yang dikeluarkan oleh DSN MUI, Financial teknologi syariah adalah penyelenggaraan layanan jasa keuangan berdasarkan prinsip syariah yang mempertemukan atau menghubungkan Pemberi Pembiayaan dengan Penerima Pembiayaan dalam rangka melakukan akad pembiayaan melalui sistem elektronik dengan menggunakan jaringan internet. Salah satu pedoman yang harus diikuti oleh penyelenggara fintech syariah adalah tidak boleh bertentangan dengan prinsip Syariah, yaitu antara lain terhindar dari riba, gharar, maysir, tadlis, dharar, zhulm, dan haram.

Perbedaan yang paling menonjol antara Fintech Syariah dan Fintech Konvensional salah satunya adalah bunga. Dimana didalam syariat Islam bunga tidak diperbolehkan karena terdapat unsur riba.(Mujiatun et al., 2022)

(12)

9

2. Keuntungan Menggunakan Fintech Syariah

Penggunaan fintech syariah membawa banyak manfaat, baik bagi konsumen maupun pelaku usaha. Beberapa keuntungan menggunakan fintech syariah antara lain:

Menghindari Riba: Produk-produk fintech syariah bebas dari unsur bunga atau riba, yang sesuai dengan prinsip hukum Islam.

Transparansi: Semua transaksi dilakukan secara transparan, yang mengurangi kemungkinan adanya praktik yang tidak sesuai dengan syariah.

Akses Lebih Mudah: Pengguna dapat mengakses layanan keuangan secara digital dan lebih mudah, tanpa harus bergantung pada lembaga keuangan tradisional.

3. Masa Depan Fintech Syariah di Indonesia

Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya produk keuangan yang sesuai dengan syariah, fintech syariah diperkirakan akan terus berkembang pesat. Selain itu, dukungan dari pemerintah dan lembaga keuangan Islam akan semakin mempercepat adopsi fintech syariah di Indonesia.(Anzelina, 2021)

b. Otomatisasi Dalam Keuangan Islam

Otomatisasi dalam keuangan Islam melalui fintech syariah memungkinkan proses transaksi, audit, dan pelaporan keuangan berjalan lebih efisien dan akurat. Penggunaan teknologi digital mempermudah transparansi dan akuntabilitas sehingga meminimalkan risiko kesalahan dan kecurangan dalam pengelolaan dana. Otomatisasi ini juga mempercepat proses verifikasi kepatuhan terhadap prinsip syariah, sehingga memperkuat kepercayaan konsumen dan regulator terhadap produk keuangan syariah.

Di Indonesia, fintech syariah berkembang pesat dengan dukungan regulasi dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) dan Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI), yang berperan aktif dalam mengembangkan ekosistem fintech syariah melalui riset, pelatihan, dan standarisasi produk.(Heti Aisah, Qiqi Yulianti Zaqiah, 2021)

Fintech syariah dan otomatisasi dalam keuangan Islam tidak hanya mendorong inklusi keuangan dan pertumbuhan ekonomi syariah, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu pusat fintech syariah terbesar di dunia. Perkembangan ini membuka

(13)

10

peluang besar bagi inovasi layanan keuangan yang sesuai dengan nilai-nilai Islam sekaligus memanfaatkan kemajuan teknologi digital.

(14)

11 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Manajemen operasi memiliki peran yang sangat vital dalam menjamin keberhasilan proses produksi barang maupun jasa dalam suatu perusahaan. Dengan manajemen operasi yang efektif, perusahaan dapat mengelola sumber daya secara optimal, meningkatkan efisiensi kerja, serta menghasilkan produk yang berkualitas sesuai kebutuhan konsumen.

Hal ini pada akhirnya akan berdampak pada peningkatan daya saing perusahaan di pasar.

Selain itu, penerapan teknologi modern dalam manajemen operasi juga menjadi keunggulan tersendiri bagi perusahaan yang ingin terus berkembang di tengah persaingan global. Inovasi dan adaptasi terhadap perubahan lingkungan bisnis menjadi kunci untuk menjaga keberlangsungan operasi dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

Dengan memahami dan menerapkan prinsip-prinsip manajemen operasi secara tepat, perusahaan akan mampu mencapai efisiensi, efektivitas, serta keunggulan kompetitif dalam jangka panjang. Oleh karena itu, penting bagi setiap organisasi bisnis untuk terus melakukan evaluasi dan pengembangan terhadap sistem operasinya

B. Saran

Berdasarkan pembahasan yang telah disampaikan dalam makalah ini, disarankan agar perusahaan menerapkan prinsip-prinsip manajemen operasi secara konsisten dalam seluruh aktivitas produksinya. Konsistensi ini penting untuk menjaga efisiensi proses, meningkatkan produktivitas, dan memastikan kualitas produk tetap terjaga sesuai standar yang ditetapkan. Selain itu, perusahaan juga perlu mulai memanfaatkan teknologi modern, seperti sistem informasi manajemen, otomatisasi produksi, dan integrasi rantai pasok, guna meningkatkan kecepatan dan akurasi dalam pengambilan keputusan operasional.

Sumber daya manusia sebagai pelaku utama dalam proses operasional juga perlu mendapatkan perhatian khusus. Oleh karena itu, pelatihan dan pengembangan kompetensi karyawan secara berkala sangat penting agar mereka mampu mengikuti perkembangan teknologi dan tuntutan pasar yang terus berubah. Di sisi lain, perusahaan juga perlu melakukan evaluasi secara berkala terhadap sistem operasi yang dijalankan. Evaluasi ini

(15)

12

berguna untuk mengidentifikasi hambatan-hambatan yang mungkin terjadi serta memperbaiki sistem kerja yang kurang efektif.

Selain untuk perusahaan, saran juga ditujukan bagi akademisi atau peneliti yang ingin mendalami bidang manajemen operasi. Penelitian lanjutan yang melibatkan studi kasus dari berbagai jenis industri sangat dianjurkan untuk memperkaya referensi serta memahami bagaimana penerapan manajemen operasi dapat berbeda tergantung pada karakteristik dan kebutuhan masing-masing sektor. Dengan demikian, pengetahuan yang dihasilkan akan lebih kontekstual dan aplikatif dalam dunia nyata.

(16)

13

DAFTAR PUSTAKA

Alghadari, F., & Kusuma, A. P. (2018). Pendekatan Analogi untuk Memahami Konsep dan Definisi dari Pemecahan Masalah. 113–122.

Anzelina, R. S. (2021). Pembiayaan Dan Manfaat Financial Technology (Fintech) Syariah Pada 212 Mart. Syi`ar Iqtishadi : Journal of Islamic Economics, Finance and Banking, 5(1), 68.

https://doi.org/10.35448/jiec.v5i1.9889

Danu, M., Mawasandi, F., Aziz, Z. N., & Rosyadi, M. F. G. (2025). Transformasi Manajemen Rantai Pasokan Berbasis Internet of Things ( IoT ): Tinjauan Literatur. 4(1), 32–44.

Hasri Awal. (2019). Perancangan Prototype Smart Home Dengan Konsep Internet of Thing ( IoT) Berbasis Web Server. Majalah Ilmiah UPI YPTK, 26, 65–79.

https://doi.org/10.35134/jmi.v26i2.53

Heti Aisah, Qiqi Yulianti Zaqiah, A. S. (2021). Manajemen Keuangan Berbasis Teknologi Digital di Lembaga Pendidikan Islam. Jurnal Pendidikan Islam, 1, 128–135.

https://doaj.org/article/71f4274e4bdb4f8c8b98e653d7164833

Mujiatun, S., Jasin, H., Fahmi, M., & Jufrizen, J. (2022). Model Financial Technology (Fintech) Syariah di Sumatera Utara. Owner, 6(3), 1709–1718.

https://doi.org/10.33395/owner.v6i3.893

Nurdin, I. B. (2024). Pemanfaatan teknologi blockchain untuk meningkatkan kualitas

keterjaminan halal pada produk makanan dan minuman di indonesia. Ad-Deenar: Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Islam, 8(1), 95–104. https://doi.org/10.30868/ad.v8i01.6469

Surbakti, M. (2023). Revolusi Teknologi Blockchain : Dampaknya pada Keamanan dan Integritas Data. Literacy Notes, 1(1), 1–9.

Alghadari, F., & Kusuma, A. P. (2018). Pendekatan Analogi untuk Memahami Konsep dan Definisi dari Pemecahan Masalah. 113–122.

Anzelina, R. S. (2021). Pembiayaan Dan Manfaat Financial Technology (Fintech) Syariah Pada 212 Mart. Syi`ar Iqtishadi : Journal of Islamic Economics, Finance and Banking, 5(1), 68.

https://doi.org/10.35448/jiec.v5i1.9889

Danu, M., Mawasandi, F., Aziz, Z. N., & Rosyadi, M. F. G. (2025). Transformasi Manajemen Rantai Pasokan Berbasis Internet of Things ( IoT ): Tinjauan Literatur. 4(1), 32–44.

Hasri Awal. (2019). Perancangan Prototype Smart Home Dengan Konsep Internet of Thing (

(17)

14

IoT) Berbasis Web Server. Majalah Ilmiah UPI YPTK, 26, 65–79.

https://doi.org/10.35134/jmi.v26i2.53

Heti Aisah, Qiqi Yulianti Zaqiah, A. S. (2021). Manajemen Keuangan Berbasis Teknologi Digital di Lembaga Pendidikan Islam. Jurnal Pendidikan Islam, 1, 128–135.

https://doaj.org/article/71f4274e4bdb4f8c8b98e653d7164833

Mujiatun, S., Jasin, H., Fahmi, M., & Jufrizen, J. (2022). Model Financial Technology (Fintech) Syariah di Sumatera Utara. Owner, 6(3), 1709–1718.

https://doi.org/10.33395/owner.v6i3.893

Nurdin, I. B. (2024). Pemanfaatan teknologi blockchain untuk meningkatkan kualitas

keterjaminan halal pada produk makanan dan minuman di indonesia. Ad-Deenar: Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Islam, 8(1), 95–104. https://doi.org/10.30868/ad.v8i01.6469

Surbakti, M. (2023). Revolusi Teknologi Blockchain : Dampaknya pada Keamanan dan Integritas Data. Literacy Notes, 1(1), 1–9.

Referensi

Dokumen terkait

Dokumen tersebut membahas tentang manajemen dan pengembangan bisnis dengan fokus pada penggunaan teknologi

https://bajangjournal.com/index.php/JPDSH PERAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI DIGITALISASI DALAM MENINGKATKAN LITERASI DAN MINAT BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS DI SEKOLAH

Makalah ini membahas tentang lembaga keuangan islam obligasi syariah,

Makalah ini membahas sistem operasi komputer modern, termasuk pengertian sistem, komputer, dan sistem operasi, serta komponen

Makalah ini membahas tentang tahapan proses yang terjadi dalam suatu sistem

Makalah ini membahas tentang Undang-Undang Perbankan Syariah, Undang-Undang Surat Berharga Syariah, Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah, dan yurisprudensi

Makalah karya Anggun Lesita Parfita ini membahas mengenai asuransi syariah yang merupakan salah satu lembaga keuangan

Masuh kurang penelitian yang secara lugas membahas dan mendalami bagaimana interaksi antara digitalisasi dan sertifikasi dapat memainkan peran dalam keberlanjutan dan kemajuan