• Tidak ada hasil yang ditemukan

the roles of counselor to increase students interest

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "the roles of counselor to increase students interest"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1

(2)

1

THE ROLES OF COUNSELOR TO INCREASE STUDENTS INTEREST IN READING AT ELEVEN GRADE SMA N 1 SUTERA

KABUPATEN PESISIR SELATAN by:

Desi Indah Yuni*

Dra. Hj. Fitria Kasih., M.Pd. Kons**

Suryadi, M.Pd**

Program Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

This research was motivated by the learners who are less develop reading skills. The purpose of this study was to describe: (1) The role of counselor increase interest in reading for students views of developing skills, (2) The role of counselor increase interest in reading for students views of understanding, (3) The role of counselor increase interest read learners visits from school and at home. This research is quantitative descriptive with population in this study were all students SMA N 1 Sutera totaling 305 people. For sampling technique was used purposive random side. The number of samples in this study were 63 students. Data used in the study interval data types. The data source of this research is the primary data obtained from the students of grade eleven and secondary data is data obtained from administrative SMAN 1 Sutera. The instrument used in this study was a questionnaire. As for the use of data analysis techniques percentage.

Results of the study revealed that: (1) The role of counselor increase interest in reading for students views on developing the skills that are in good enough category, (2) the role of counselor increase interest in reading for students views of understand things that are in both categories, 3) Counselor role in increasing interest in reading for students visits from school and home are in good enough category. Based on these results counselor was recommended to teachers in order to provide motivation associated with an interest in reading for students in SMA N 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan.

Keywords: Counselor, Interest in reading, Students PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup untuk menumbuhkembangkan potensi-potensi yang ada dalam diri peserta didik.

Rendahnya mutu pendidikan maka menyebabkan kualitas lulusan yang dihasilkan oleh lembaga pendidikan kurang baik. Begitu juga dengan halnya minat dalam membaca, peserta didik yang memiliki minat membaca yang kurang dalam dirinya otomatis akan mempengaruhi hasil belajarnya.

Selanjutnya Munaf (2007:6) “Minat membaca terhadap suatu bacaan dan kemampuan membaca mempunyai hubungan yang sangat erat. Seseorang yang mempunyai minat tinggi terhadap suatu bacaan tertentu akan memperoleh hasil yang baik dan bacaan itu apabila dibandingkan dengan orang yang tidak berminat sama sekali”. Sementara

Dalman (2013:142) ”Minat baca merupakan aktivitas yang dilakukan dengan penuh ketekunan dalam rangka membangun pola komunikasi dengan diri sendiri untuk menemukan makna tulisan dan menemukan informasi untuk mengembangkan intelektualitas yang dilakukan dengan penuh kesadaran dan perasaan senang yang timbul dari dalam dirinya”. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa minat baca merupakan dorongan untuk memahami kata demi kata dan isi yang terkandung dalam teks bacaan tersebut sehingga pembaca dapat memahami hal-hal yang dituangkan dalam bacaan itu.

Menurut pendapat Cronbach, Harold Spear, dan Geoch (Hamdani, 2011:20) definisi belajar adalah sebagai berikut:

1. Cronbach memberikan definisi,

”Learning is shown by a change in behavior as a result of experience,”

(3)

(Belajar adalah memperlihatkan perubahan dalam perilaku sebagai hasil dari pengalaman).

2. Harold Spears memberikan batasan,

“Learning is to observe, to read, to initiate, to try something themselves, to listen, to follow direction.”(Belajar adalah mengamati, membaca, berinisiasi, mencoba sesuatu sendiri mendengarkan, mengikuti petunjuk).

3. Geoch mengatakan, “ Learning is a change in performance as a result of practice.” (Belajar adalah perubahan dalam penampilan sebagai hasil praktik.

Aunurrahman (2010:35) “Belajar adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri di dalam interaksi dengan lingkungannya”. Sementara Wakhinuddin (2010:5) “Belajar adalah suatu proses yang menyebabkan perubahan atau pembaharuan dalam tingkah laku atau kecakapan manusia yang bukan di sebabkan oleh pertumbuhan yang bersifat fisiologis”.

Berdasarkan observasi yang dilakukan pada tanggal 14 Oktober 2015 ketika Praktek Lapangan Sekolah dan Kependidikan di SMA N 1 Sutera dilihat bahwa minat baca peserta didik seperti:

adanya peserta didik yang kurang mengembangkan keterampilan membacanya, adanya peserta didik yang belum bisa memanfaatkan perpustakaan sekolah, adanya peserta didik yang kurang mampu membaca dengan cepat, adanya peserta didik yang kurang memahami dan menangkap isi bacaan yang dibacanya, adanya peserta didik yang malas membaca di sekolah, serta adanya peserta didik yang belum memanfaatkan waktu luang untuk membaca buku, adanya peserta didik yang belum termotivasi dalam membaca serta adanya peserta didik yang memiliki pengetahuan dan wawasan terbatas dalam mengikuti proses pembelajaran.

Selanjutnya berdasarkan hasil wawancara dengan 5 orang peserta didik pada tanggal 20 Oktober 2015 berpendapat bahwa di perpustakaan bukunya tidak lengkap, di perpustakaan bukunya terbatas, tidak suka membaca buku, tidak adanya dorongan dari orang tua di rumah.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis tertarik mengadakan penelitian di SMA N 1 Sutera dengan mengangkat judul penelitian tentang : Peran guru BK dalam meningkatkan minat baca peserta didik di

kelas XI SMA N 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif, dimana mendiskripsikan suatu gejala, fakta, peristiwa atau kejadian yang sedang atau sudah terjadi apa adanya (Yusuf, 2005: 83)

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang akan menghasilkan data mengenai gejala, fenomena, atau fakta yang diteliti dengan menggunakan data deskriptif dengan kata-kata dan tindakan dari perilaku yang telah diamati.

Penelitian yang dilakukan untuk mendeskripsikan hal-hal yang saat ini berlaku.

Penelitian ini tidak menguji hipotesis melainkan hanya mendekripsikan informasi apa adanya sesuai dengan variabel yang diteliti. Penelitian ini akan mengungkapkan gambaran mengenai peran guru BK dalam meningkatkan minat baca peserta didik.

Penelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal 19 Juli 2016. Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dilakukan, penelitian ini dilakukan pada peserta didik di SMA Negeri 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan. Alasan peneliti memilih sekolah ini adalah karena sekolah ini merupakan sekolah tempat peneliti praktik lapangan. Sehingga peneliti memutuskan untuk melakukan penelitian di SMA N 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan.

Peneliti mengambil sasaran yang akan diteliti yaitu peserta didik kelas XI di SMA N 1Sutera Kabupaten Pesisir Selatan. Populasi dari penelitian ini sebanyak 305 orang dan sampel penelitian yaitu sebanyak 63 orang.

Untuk pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive random sampling.

Jenis data yang digunakan ialah jenis data interval. Menurut Yusuf (2005:133) variable interval adalah antara kategori dalam variable ini dapat diketahui selisih atau jumlahnya dan satuan ukuran mempunyai unit sama. Jadi data yang di intervalkan dalam penelitian ini adalah “ Peran Guru BK dalam Meningkatkan Minat Baca Peserta Didik.

Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder sejalan dengan pendapat Bungin (2013:132) menjelaskan:

a. Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari sumber data pertama di lokasi penelitian atau objek penelitian.

(4)

b. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder dari data yang kita butuhkan.

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Menurut Yusuf (2005:249) Angket adalah suatu rangkaian pernyataan yang berhubungan dengan topik tertentu yang diberikan kepada sekelompok individu yang dimaksud untuk memperoleh data, teknik analisis data digunakan sebagai berikut:

P = x 100%

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian dapat diungkapkan bahwa peran guru BK dalam meningkatkan minat baca peserta didik di kelas XI SMA N 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan sebagai berikut:

1. Peran Guru BK dalam Meningkatkan Minat Baca Peserta Didik Dilihat dari Mengembangkan Keterampilan

a. Indikator Pembentukan Kebiasan Membaca

Berdasarkan data yang diperoleh maka peran guru BK dalam meningkatkan minat baca peserta didik di kelas XI SMA N 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan dilihat dari aspek pembentukan kebiasaan membaca berada pada katergori cukup baik

.

Menurut Wiryodijoyo (Dalman, 2013:193) bahwa pembentukan kebiasaan membaca hendaklah dimulai sedini mungkin dalam kehidupan, yaitu sejak masa kanak- kanak.

b. Indikator Memahami Buku yang Sesuai Dipelajari

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa peran guru guru BK dalam meningkatkan baca peserta didik dilihat dari aspek membaca buku sesuai yang dipelajari yang berada pada kategori cukup baik

Menurut Wiryodijoyo (Dalman, 2013:193) bahwa setelah anak mulai sekolah, perlu semakin dirangsang untuk membuka dan membaca buku-buku yang sesuai dengan yang dipelajarinya di sekolah.

2. Peran Guru BK dalam Meningkatkan Minat Baca Peserta Didik Dilihat dari Memahami Sesuatu.

a. Memiliki Kebiasaan Baik dalam Membaca

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa peran guru BK dalam meningkatkan minat baca peserta didik yang dilihat dari aspek memiliki kebiasaan baik daam membaca yang berada pada kategori baik.

Menurut Eanes (Rahim, 2009:129) bahwa apabila membaca buku itu diwajibkan untuk mengulang berkali-kali maka akan terbentukah kebiasaan membaca akhirnya akan menimbulkan kegemaran.

b. Indikator Dapat Membaca Secara Cepat

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa peran guru BK dalam meningkatkan minat baca peserta didik yang dilihat dari aspek dapat membaca secara cepat yang berada pada kategori baik.

Menurut Eanes (Rahim, 2009:129) bahwa kecakapan membaca dan memahami teks dalam tingkatan tinggi.

c. Dapat Memahami Isi Bacaan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa peran guru BK dalam meningkatkan minat baca peserta didik yang dilihat dari aspek dapat memahami isi bacaan yang berada pada kategori baik.

Menurut Eanes (Rahim, 2009:129) bahwa kadang harus memahami teks tertentu lalu melakukan sesuatu apabila tidak mengetahui arti (makna), dari membaca maka apa yang dilakukan untuk memahami isi bacaan menjadi kurang efektif.

d. Dapat Mengingat Butir-butir Gagasan Utama dari Bahan Bacaan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa peran guru BK dalam meningkatkan minat baca peserta didik dilihat dari aspek dapat

(5)

mengingat butir-butir gagasan utama dari bahan bacaan berada pada kategori baik.

Menurut Eanes (Rahim, 2009:129) bahwa kegiatan membaca yang dilakukan secara terampil akan membukakan jendela pengetahuan yang luas, gerbang kearifan yang dalam dan lorong kearifan yang lebar dimasa depan

.

3. Peran Guru BK dalam Meningkatkan Minat Baca Peserta Dilihat dari Lingkungan Sekolah dan di Rumah

a.

Indikator Ciptakan Perpustakaan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa peran guru BK dalam meningkatkan minat baca peserta didik dari lingkungan sekolah dan di rumah dilihat dari aspek ciptakan perpustakaan yang berada pada kategori baik.

Menurut Hasyim (Dalman, 2013:146) bahwa ketersediaan bahan bacaan yang beragam akan menciptakan kondisi mengonsumsi buku-buku setiap hari sebagai kebutuhan pokok dalam hidup keseharian

.

.

b. Indikator Hilangkan Penghambat TV/Playstation

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa peran guru BK dalam meningkatkan minat baca peserta didik dari lingkungan sekolah dan di rumah dilihat dari aspek hilangkan penghambat TV/Playstation yang berada pada kategori baik.

Menurut Hasyim (Dalman, 2013:146) bahwa sulitnya menciptakan minat baca terhadap anak karena pengaruh menonton televisi, playstation, hal yang disukai anak, peranan orang tua dan guru sangatlah penting untuk mendorong anak senang membaca dengan berbagai tugas yang berkaitan dengan membaca agar mereka terbiasa dan mencintai bahan bacaan.

c. Indikator Menyediakan Waktu untuk Membaca

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa peran guru BK dalam meningkatkan minat baca peserta didik dari lingkungan sekolah dan di rumah dilihat dari aspek

menyediakan waktu untuk membaca yang berada pada kategori cukup baik.

Menurut Hasyim (Dalman, 2013:146) bahwa menyediakan waktu dalam membaca tentunya sangat penting karena hal ini akan menumbuhkan suatu kegiatan membaca yang teratur di tengah kesibukan sehari-hari.

d. Indikator Jadikan Kegiatan Membaca Sebagai Kegiatan Sehari- hari Jadikan Kegiatan Membaca Sebagai Kegiatan Sehari-hari

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa peran guru BK dalam meningkatkan minat baca peserta didik dari lingkungan sekolah dan di rumah dilihat dari aspek jadikan kegiatan membaca sebagai kegiatan sehari-hari yang berada pada kategori cukup baik.

Menurut Hasyim (Dalman, 2013:146) bahwa Jika seseorang terbiasa dalam membaca, maka membaca akan dijadikan suatu kebutuhan yang harus dikonsumsinya tiap hari

.

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa peran guru BK dalam meningkatkan minat baca peserta didik di kelas XI SMA N 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan sebagai berikut:

1. Peran guru BK dalam meningkatkan minat baca peserta didik dilihat dari mengembangkan keterampilan berada pada kategori cukup baik.

2. Peran guru BK dalam meningkatkan minat baca peserta didik dilihat dari memahami sesuatu berada pada kategori baik

3. Peran guru BK dalam meningkatkan minat baca peserta didik dilihat dari lingkungan sekolah dan di rumah berada pada kategori cukup baik.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat diberikan beberapa saran kepada:

1. Peserta didik, diharapkan dapat meningkatkan minat baca dalam dirinya dan memotivasi diri agar minat baca dapat dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari

(6)

2. Guru BK hendaknya lebih memperhatikan dalam meningkatkan minat baca peserta didik.

3. Kepala sekolah, hendaknya ikut berperan aktif dalam melengkapi sarana dan prasarana untuk menunjang peningkatan minat baca peserta didik.

4. Pengelola Program Studi Bimbingan dan Konseling, hendaknya meningkatkan mutu layanan dalam membimbing mahasiswa, sehingga mahasiswa dapat mengembangkan dan meningkatkan kualitas sebagai calon guru BK yang akan melaksanakan praktik pengalaman lapangan bimbingan dan konseling sekolah secara profesional.

5. Peneliti selanjutnya, melalui penelitian ini diharapkan bisa menjadi pedoman dan acuan untuk meneliti lebih lanjut khususnya mengenai peran guru BK dalam meningkatkan minat baca peserta didik di kelas XI SMAN 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan.

KEPUSTAKAAN

Aunurrahman. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Bungin, Burhan. 2013. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Prenada Media Group.

Dalman. 2013. Keterampilan Membaca.

Jakarta: Grafindo Persada.

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar.

Bandung: Pustaka Setia.

Munaf, Yarni. 2007. Rangkuman Pengajaran Keterampilan Membaca. Padang:

Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia FBSS UNP.

Rahim, Farida. 2009. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.

Wakhinuddin. 2010. Merencanakan Pembelajaran Teknik Otomotif dari Prinsip Pembelajaran ke Strategi Pembelajaran. Padang: UNP Press.

Yusuf, A. Muri. 2005. Statistik Pendidikan.

Padang: Angkasa Raya.

Referensi

Dokumen terkait

Persepsi peserta didik tentang penerapan azas kerahasiaan oleh guru BK dalam pelaksanaan konseling perorangan dilihat dari menyimpan data pribadi peserta didik Berdasarkan hasil