• Tidak ada hasil yang ditemukan

Topik 3. Keberagaman Anak Berkebutuhan Khusus

N/A
N/A
Muftiatul Rahmawati

Academic year: 2023

Membagikan "Topik 3. Keberagaman Anak Berkebutuhan Khusus"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Mata Kuliah Inti

Pengantar Pendidikan untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)

Topik 3.

Konsep Pendidikan Inklusif

(2)

Filosofi Alur Merdeka

(3)

Topik 3.Konsep Pendidikan Inklusif

Durasi 2 Pertemuan

Capain Pembelajaran Setelah mempelajari topik ini, Mahasiswa mampu:

1. Memahami pengertian pendidikan inklusif

2. Memahami landasan penyelenggaraan pendidikan inklusif di Indonesia

3. Memahami pengelolaan kelas di sekolah inklusif

4. Memahami konsep penerapan UDL dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah inklusif

Mulai dari Diri Eksplorasi Konsep Ruang Kolaborasi

Demonstrasi Kontekstual Elaborasi Pemahaman Koneksi Antar Materi Aksi Nyata

Alur Merdeka

(4)

Mulai dari Diri

Mahasiswa melakukan refleksi pengalaman dan pemahaman mengenai sistem dukungan untuk layanan pendidikan ABK.

Mahasiswa diminta untuk membaca artikel berikut Yang Luput dari Pendidikan Inklusif di Indonesia Selama Ini.

Setelah mencermati artikel tersebut, mahasiswa diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan terkait artikel tersebut.

Pertemuan 5

Artikel dan pertanyaan yang dibutuhkan dalam kegiatan ini dapat dilihat di dalam modul Pengantar Pendidikan untuk Anak Berkebutuhan Khusus

(5)

Mahasiswa akan mengeksplorasi konsep pendidikan inklusif, pengelolaan kelas dan Universal Design for Learning.

Adapun hal ini dibagi dalam beberapa sub-bab sebagai berikut:

A. Pengertian Pendidikan Inklusif

B. Landasan Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif C. Pengelolaan kelas

D. Penerapan UDL (Universal design for Learning) dalam Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif

Setelah memahami materi di atas, mahasiswa diminta untuk mengerjakan lembar kerja 3 untuk memperkuat pemahaman mahasiswa akan materi. Dalam topik ini mahasiswa disediakan bahan bacaan yang dapat dilihat di dalam modul Pengantar Pendidikan untuk Anak Berkebutuhan Khusus.

Eksplorasi Konsep

Pertemuan 6

(6)

Ruang Kolaborasi

Mahasiswa bekerja sama dalam kelompok (4-5 orang) untuk membuat perencanaan pembelajaran berdasarkan prinsip UDL (universal Design for Learning)

Adapun mekanisme rinci kegiatan ini dapat dilihat dalam modul Pengantar Pendidikan untuk Anak Berkebutuhan Khusus.

Pertemuan 5

(7)

Demonstrasi Kontekstual

Bapak Ibu dosen bisa melakukan penilaian presentasi dengan rubrik yang ada di lampiran dalam modul Pengantar Pendidikan untuk Anak Berkebutuhan Khusus.

Mahasiswa mempresentasi hasil kerja kelompok. Mahasiswa diminta untuk memberikan masukan pada kelompok penyaji sesuai dengan apa yang telah kalian diskusikan.

Pertemuan 6

(8)

Mahasiswa didorong untuk membuat pertanyaan-pertanyaan mengenai keberagaman ABK yang masih belum dipahami. Pertanyaan ini akan didiskusikan dengan rekan, dosen atau instruktur tamu (Guru SLB, Guru Pembimbing Khusus, Psikolog/Dokter).

Bapak/Ibu dosen silahkan melakukan pengecekan pemahaman mahasiswa dengan bertanya mengenai hal berikut!

Pengertian pendidikan inklusif

Landasan penyelenggaraan pendidikan inklusif di Indonesia Pengelolaan kelas di sekolah inklusif

Penerapan UDL dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah inklusif

Elaborasi Pemahaman

Pertemuan 6

(9)

Mahasiswa diminta untuk mengidentifikasi pengelolaan kelas dengan menentukan rekomendasi pengelolaan kelas sesuai yang bisa diterapkan berdasarkan kasus yang telah dijabarkan di dalam modul Pengantar Pendidikan untuk Anak Berkebutuhan Khusus.

Koneksi antar Materi

Pertemuan 6

(10)

Mahasiswa melakukan refleksi dengan menjawab beberapa pertanyaan berikut:

Berikut beberapa contoh Pertanyaan:

Anda sudah mengetahui konsep sekolah inklusif dengan melihat kondisi salah satu sekolah umum terdekat dari domisili Anda. Lakukan analisis potensi sekolah tersebut menjadi sekolah inklusif!

Kemukakan tantangan-tantangan apa saja yang mungkin muncul apabila sekolah tersebut akan menjadi sekolah inklusif!

Kemukakan rekomendasi langkah-langkah apa yang bisa sekolah tersebut tempuh agar dapat menjadi sekolah inklusif baik untuk sumber daya fisik dan sumber daya manusia!

Aksi Nyata

Pertemuan 6

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukan bahwa setiap ABK mengalami kesulitan dalam belajar matematika di kelas inklusi, kesulitan ABK bervariasi sesuai dengan kebutuhan mereka, bagi ABK

Setelah kegiatan observasi dilakukan mahasiswa dapat menentukan metode pembelajaran yang tepat untuk diterapkan di kelas, dan membuat perangkat yang sesuai dengan

Tujuan kegiatan Pelatihan Identifikasi Anak berkebutuhan Khusus di Program Studi PG/PAUD adalah: 1) meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengidentifikasi anak berkebutuhan

Kendala yang dialami dalam pengelolaan proses pembelajaran bagi ABK pada kelas inklusi di SD N Kepuhan antara lain, yaitu kurangnya GPK yang bertugas mendampingi pembelajaran

109 Sekolah memiliki prosedur yang sesuai untuk membantu para guru, staf pengajar, orangtua, dan anak utuk bekerja sama dalam mengidentifikasi dan membantu peserta

Namun istilah resmi bagi para penderita retardasi mental di Indonesia ialah “Tunagrahita” sesuai dengan yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 72 tahun 1991

Dengan jam DIY yang dibuat oleh mahasiswa serta dengan bantuan anak-anak autis BAM kelas 6 yang menempelkan angka pada jamnya, diharapkan anak berkebutuhan khusus di BAM menjadi lebih

Padahal pemahaman awal mengenai ABK dan bagaimana untuk mengidentifikasi kondisi tiap siswa berkebutuhan khusus akan membantu para guru dalam mempersiapkan bahan pembelajaran yang