• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas 3 konsep dasar ipa di sd sumariya desi

N/A
N/A
Sumariya Desi

Academic year: 2024

Membagikan "Tugas 3 konsep dasar ipa di sd sumariya desi"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Tugas 3 Nama : Sumariya Desi

NIM : 856854717

Mata Kuliah : Konsep Dasar IPA di SD

1. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konduksi merupakan suatu hantaran dari bagian benda ke bagian benda lainnya atau dari satu benda ke benda lain tanpa adanya perpindahan partikel maupun zat. Konduksi panas atau hantaran panas adalah penjalaran kalor tanpa disertai perpindahan bagian-bagian zat perantaranya.

Dalam Konduksi energi dipindahkan dari elektron-elektron (atau molekul-molekul) dengan energi kinetik rata-rata tinggi ke elektron-elektron (atau molekul-molekul) dengan energi kinetik rendah.

Dari penjabaran di atas maka konduksi merupakan bagian dari perpindahan panas yang dapat berpindah dari suatu tempat ke tempat lain tanpa melalui perantara artinya secara langsung. Energi atau kalor yang berpindah pada konduksi ini mengalir pada konduktor dari bagian yang bersuhu tinggi ke benda bagian yang bersuhu rendah.Konduksi biasanya terjadi pada benda berbahan logam atau benda-benda padat. Perpindahan kalor secara konduksi ini biasanya dapat terjadi pada zat padat, misalnya besi, logam, dan tembaga. Zat yang bisa menghantarkan kalor dengan baik dinamakan konduktor, sementara itu, zat yang sulit menghantarkan kalor dinamakan isolator. Konduksi adalah satu-satunya mekanisme dimana panas mampu mengalir didalam zat padat yang tidak mampu tembus cahaya.

Ciri-ciri perpindahan konduksi. Dimana konduksi merupakan perpindahan kalor yang mempunyai beberapa ciri-ciri pembeda dengan dua jenis lainnya. Berikut telah disajikan ciri-ciri konduksi.

(2)

 Memerlukan zat perantara atau medium.

 Wajib saling bersentuhan.

 Umumnya, terjadi pada zat padat.

 Perpindahan Kalor tidak diikuti zat perantara.

 Perpindahan kalor secara konduksi bisa dihitung dengan menggunakan rumus:

Q/t = H = k (Δt)/l Keterangan:

H = Laju kalor yang merambat tiap satuan waktu (J/s) K = Konduktivitas termal bahan (W/m.K)

A = Luas penampang (m2)

Δt = Perubahan suhu (T2 – T1) (K) L = Panjang penghantar (m)

Jenis-jenis konduksi Konduksi terbagi menjadi berbagai jenis. Umumnya, konduksi di dalam fisika digambarkan memiliki 3 (tiga) jenis. Berikut adalah jenis-jenis konduksi, diantaranya: pertama konduksi pada dinding satu dimensi Konduksi pada dinding datar yang dapat dipandang sebagai konduksi atau dimensi ini sebenarnya tidak pernah ada, akan tetapi konduksi yang terjadi pada dinding yang relatif tipis dan cukup luas maupun keempat sisinya diisolasi secara baik. Konduksi Tunak Pada Dinding Datar jenis konduksi satu ini, umumnya memiliki susunan listrik seri yang didalamnya terdapat arus besar kuat. Serta, umumnya konduksi mempunyai penghantar dengan panjang yang tidak mempunyai percabangan.

Konduksi Pada Dinding Paralel Jenis konduksi selanjutnya, terjadi karena perpindahan panas berada pada dinding yang paralel dan datar. Keadaan tersebut, akan menjadikan tidak adanya perpindahan panas di dalam arah melintang di antara dinding-dinding. Sementara itu, Di dalam fisika, kata konduksi digambarkan dengan 3 (tiga) jenis perilaku yang didefinisikan oleh jenis energi yang ditransfer, diantaranya: Konduksi Kalor atau Konduksi Termal Konduksi kalor atau konduksi termal, merupakan transfer energi dari zat yang lebih hangat ke zat yang lebih ding melalui kontak secara langsung. Misalnya seseorang yang sedang menyentuh pegangan wajan logam panas. Konduksi Listrik Konduksi listrik merupakan transfer partikel bermuatan listrik melalui media. Misalnya listrik yang bepergian melewati kabel listrik di rumah Anda.

Konduksi Suara atau Konduksi Akustik Konduksi suara atau konduksi akustik merupakan

(3)

transfer gelombang suara melalui media. Misalnya getaran dari musik keras yang melewati dinding. Perpindahan panas biasanya dikategorikan ke dalam beberapa mekanisme. Konduksi Panas Konduksi panas atau biasa disebut difusi ini terjadi di dalam benda maupun di antara dua benda yang bersentuhan. Hal ini merupakan pertukaran mikroskopis langsung energi kinetik dari partikel yang melintas batas antara dua sistem. Saat suatu benda berada pada suhu yang berbeda dari benda lain maupun lingkungan lain. Konveksi Panas Konveksi panas tergantung pada pergerakan massa dari suatu daerah ruang ke lainnya. Konveksi terjadi saat aliran fluida atau gas maupun cairan membawa panas secara bersama-sama dengan aliran materi dalam fluida. Radiasi Termal Radiasi termal merupakan perpindahan panas oleh suatu radiasi elektromagnetik.

Misalnya sinar matahari, tanpa perlu materi hadir di ruang antara benda.

Contoh konduksi. Contoh pertama konduksi fenomena ketika sedang menyetrika, aktivitas yang membutuhkan panas dan setrika menjadi alat atau perantara energi listrik menjadi panas. Panas dari setrika muncul karena adanya perpindahan kalor terhadap benda apa saja yang disentuh, sentuhan inilah momen perpindahan kalor terjadi. Adanya konduksi saat melakukan adukan pada air panas, ketika mengaduk air yang suhunya panas menggunakan sendok bahan apa pun. Jika sudah dilakukan ujung sendok yang masuk ke air akan terasa menjadi panas jika disentuh, akibat adanya perpindahan kalor. Dari bagian yang awalnya bersuhu tinggi ke bagian ke suhu rendah, berikut beberapa contoh lainnya.

 Kondisi tangan melepuh usai terkena panas, seperti tak sengaja memegang panci atau wajan yang panas saat memasak.

 Penggunaan spatula saat memasak, pada bagian ujung terasa akan panas meski secara tidak langsung terkena api.

 Berpelukan dengan orang yang suhunya lebih panas dari diri sendiri, maka tubuh akan terasa seperti teraliri rasa hangat.

 Knalpot motor dan mobil atau kendaraan bermotor lain, mesin motor yang dihidupkan dalam waktu lama bisa membuat knalpot panas.

 Alat makan berbahan logam ketika digunakan mengaduk air panas dalam sebuah gelas, ujung alatnya akan teraliri panas dan jika dipegang bakal terasa panas.

 Ketika kita memanaskan batang besi, maka kalor akan berpindah dari ujung besi yang dibakar ke ujung besi lain

 Mentega akan meleleh ketika diletakkan di wajan yang dipanaskan.

(4)

 Tutup panci terasa panas saat panci digunakan untuk memasak.

 Saat kita sedang memanggang ayam bakar penjepit akan terasa panas ketika kita membalik ayam bakar.

 Saat setrika panas digosokkan pada baju, kemudian baju akan menjadi semakin rapi dan hangat.

 Sendok stainless steel akan terasa panas saat dipakai untuk mengaduk kopi panas

 Cangkir pelan-pelan akan terasa hangat bahkan panas jika diisi kopi atau teh panas Salah satu contoh gambar perpindahan konduksi.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konveksi adalah peristiwa gerakan benda cair atau gas karena perbedaan suhu dan tekanan. Dengan kata lain, konvensi adalah perpindahan kalor dari satu tempat ke tempat lain bersama dengan gerak partikel-partikel bendanya. Dalam konveksi, perpindahan panas terjadi karena aliran zat dari tempat bertemperatur tinggi ke tempat bertemperatur rendah karena perbedaan massa jenis.

Dari penjelasan diatas maka dapat di ambil kesimpulan bahwa konveksi suatu perpindahan panas sama halnya dengan konduksi hanya saja perbedaan nya jika konduksi tanpa melalui peranta sedangkan konveksi itu sendiri memakai perantara. Perpindahan kalor secara konveksi adalah ketika energi panas alias kalor melakukan perpindahan yang disertai dengan berpindahnya bagian zat melalui fluida baik itu dalam bentuk cair dan gas yang disebabkan oleh gerakan molekul. Gerakan molekul yang mentransfer panas bisa dari dua jenis, yakni dalam jumlah yang besar atau dalam partikel individual. Dimana perpindahan kalor secara konveksi dalam bentuk cair disebut dengan advekasi dan gas disebut dengan difusi.

(5)

Jenis-jenis konveksi. Di sini akan kita bahas tentang beberapa informasi mengenai jenis konveksi. Konveksi paksa dan konveksi alami. Perlu dipahami bahwa konveksi bisa terjadi secara alami atau yang disebut dengan “konveksi alami” atau karena adanya perangkat yang bergerak “konveksi paksa”.Adapun contoh dari konveksi paksa adalah kipas. Kipas merupakan sebuah perangkat yang dapat menghasilkan pergerakan udara secara artifisial. Di mana udara yang ada di dalamnya bergerak karena adanya rotasi kipas. Sementara untuk contoh konveksi alami biasanya terjadi karena fluida lebih ringan apabila panas dan menjadi lebih berat jika dingin. Sehingga apabila fluida mempunyai bagian panas dan bagian dingin, maka bagian panas secara alami akan bergerak ke atas dan untuk bagian dingin secara alami akan bergerak ke bawah. Misalnya saja, apabila air di dalam panci dipanaskan, maka air bagian bawah akan panas karena berada di dekat api, kemudian bagian air yang panas tersebut akan bergerak dari bawah ke permukaan atas. Pada saat yang sama, air yang berada di permukaan atas cenderung lebih dingin sehingga akan bergerak ke bagian dasar panci. Konveksi Gas Apabila benda panas dikelilingi dengan udara dingin, maka panas tersebut akan berpindah ke udara secara konveksi dengan kontak langsung. Proses tersebut serupa namun bila udara hangat mengelilingi benda yang lebih dingin, maka udara akan menjadi lebih dingin ketika transfer panas ke benda secara konveksi. Konveksi cairan Proses konveksi serupa juga bisa terjadi di dalam cairan. Walaupun pada laju yang lebih lambat sesuai dengan viskositas cairan. Akan tetapi, tidak bisa diasumsikan bahwa konveksi yang ada di dalam cairan akan menghasilkan komponen yang lebih dingin menjadi tenggelam dan yang lebih hangat semakin naik. Konveksi cairan ini bergantung pada cairan itu sendiri dan suhu yang berkaitan. Air akan mencapai kerapatan terbesarnya yakni sekitar 4 derajat celcius. Oleh sebab itu, dalam kolam air, pada awalnya memiliki suhu 4 derajat celcius, dimana setiap bagian yang panas akan naik ke atas. Apabila ada bagian yang dinginnya di bawah 4 derajat celcius, maka akan naik ke atas dan air yang hangat akan tenggelam ke dasar. Konveksi atmosfer bumi Perpindahan panas secara konveksi akan memunculkan angin dan juga arus udara. Karena pada siang hari, matahari akan memanaskan tanah, yang mana hal itu akan menyerahkan sebagian energinya ke udara melalui konduksi dan memanaskan dengan konveksi. Ketika udara menghangat, maka densitasnya akan berkuran dan menjadi lebih ringan. Udara yang lebih dingin akan turun, karena lebih

(6)

berat dan kepadatannya lebih tinggi dibandingkan dengan udara panas. Bagian dari udara panas akan naik dan membuat arus tersebut dan yang lainnya akan bergerak secara horizontal menciptakan angin. Udara panas yang sudah naik sangat tinggi akan melepaskan panas ini di malam hari, menghindari pemanasan global, dan mengatur suhu Bumi.

Contoh Konveksi. Yang pertama contohnya adalah Oven microwave merupakan salah satu contoh yang paling umum dari konveksi yang berasal dari peralatan dapur.

Alat ini bekerja menggunakan prinsip yang sudah kita bahas di atas dan bisa kita perhatikan bahwa alat ini biasanya digunakan untuk menghangatkan sepiring makanan.

Lalu, apa yang sebenarnya terjadi di dalamnya. Jadi, yang terjadi yaitu udara yang ada di dalam microwave akan dipanaskan dan kemudian arus konveksi dipaksa masuk ke dalam makanan yang ada di dalamnya. Apabila Anda menempatkan satu mangkuk sup ataupun sebuah kerupuk, maka Anda akan melihat bahwa cairan sup akan mendidih seperti direbus sementara untuk kerupuknya akan mengembang seperti saat kita menggorengnya.

Mencairnya es merupakan contoh lain dari konveksi yang bisa kita lihat di dalam kehidupan sehari-hari. Perubahan es dari kubus padat menjadi bentuk cair terjadi karena suhu panas yang ada di sekitarnya. Suhu ruang yang ada di sekitar es biasanya lebih tinggi dibandingkan dengan suhu es itu sendiri. Sementara gelombang panas ataupun arus panas ini mempunyai kecenderungan untuk mengalir dari yang lebih tinggi ke suhu yang lebih rendah. Itu artinya, suhu panas yang ada di dalam ruangan tersebut mengalir menembus es. Sehingga hal tersebut menyebabkan es berubah bentuknya menjadi benda cair. Prinsip ini tetap sama dengan kasus badai ataupun tornado. Contoh yang terakhir adalah balon udara panas. Dengan menggunakan prinsip konveksi, balon udara panas akan terlihat meningkat di atas permukaan tanah dan melayang di udara. Mekanisme ini adalah api yang ada di dalam balon akan memanaskan udara yang ada didalamnya dan tidak membiarkan udara keluar dari area dalam balon tersebut.

 Air mendidih: Di sini panas akan berpindah dari kompor ke panci secara konveksi, kemudian memanaskan air dari bagian bawah. Setelah itu, air panas akan naik dan air dingin akan turun untuk menggantikannya, hal ini menyebabkan gerakan memutar.

(7)

 Radiator: Menempatkan udara bersuhu hangat di bagian atas dan menarik udara bersuhu dingin secara konveksi ke bagian bawah.

 Secangkir teh hangat: Uap yang keluar menunjukkan panas yang dipindahkan ke udara secara konveksi.

 Pencairan es: Panas yang bergerak ke dalam es dari udara secara konveksi. Hal ini menyebabkan es meleleh dari padatan menjadi benda cair.

 Pencairan bahan beku: Makanan beku akan meleleh lebih cepat jika berada di bawah air yang mengalir yang bersuhu dingin apabila ditempatkan di dalam air. Tindakan air mengalir ini akan mentransfer panas ke dalam makanan secara konveksi dan lebih cepat.

 Mantel konveksi: Mantel batu yang ada di dalam Bumi bergerak secara perlahan karena adanya arus konveksi yang memindahkan panas dari bagian dalam Bumi menuju ke permukaan. Ini merupakan salah satu alasan mengapa lempeng tektonik bergerak secara perlahan di sekitar Bumi.

 Sirkulasi Oseanik: Air hangat yang ada di sekitar khatulistiwa akan bersirkulasi secara konveksi menuju kutub dan air dingin yang ada di kutub akan bergerak ke arah khatulistiwa.

 Efek tumpukan: Efek tumpukan ini juga disebut sebagai efek cerobong. Dimana hal ini merupakan pergerakan udara masuk dan juga keluar bangunan secara konveksi, cerobong asap ataupun benda lain karena adanya daya apung. Dalam hal ini, daya apung akan mengacu pada perbedaan kepadatan yang ada di udara antara udara yang ada di dalam dan yang ada di luar. Daya daya apung ini akan meningkat karena semakin tinggi struktur dan perbedaan yang lebih besar antara tingkat panas yang ada di dalam dan juga di luar udara.

(8)

 Konveksi bintang: Bintang mempunyai zona konveksi yang mana energinya digerakkan oleh konveksi. Di luar inti yaitu zona radiasi dimana plasma bergerak.

Arus dari konveksi akan terbentuk saat plasma naik dan plasma yang didinginkan turun.

 Gravitasi konveksi: Hal ini ditunjukkan saat garam kering berdifusi ke bawah tanah basah karena air tawar mengapung di dalam air garam.

 Konveksi paksa: Contoh dari konveksi yang satu ini ada pada pompa atau perangkat hisap yang digunakan untuk memfasilitasi konveksi serta pada kipas.

Dikutip dari sumber belajar kemendikbud, perpindahan panas secara radiasi adalah perpindahan kalor tanpa perantara atau tanpa memerlukan medium. Dan menurut buku konsep dasar IPA di sd PDGK4 103 modul radiasi merupakan perpindahan energi dari gelombang elektromagnetik sehingga tidak memerlukan adanya zat perantara.

Jadi perpindahan panas secara radiasi hamper sama dengan perpindahan konduksi yaitu dilihat dari perpindahan kalor yang tanpa memerlukan medium atau zat untuk perambatannya. Perpindahan panas secara radiasi dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Dilansir dari laman Sumber Belajar Kemendikbud, berikut ini beberapa faktornya.pertama Benda yang Memiliki Kalor Memancarkan Radiasi Panas Setiap benda bisa memancarkan dan menyerap kalor. Semakin panas benda dari pada suhu lingkungan, maka akan semakin besar pula kalor yang diradiasikan ke lingkungannya. Semakin luas permukaan benda panas, maka semakin besar pula kalor yang diradiasikan ke lingkungannya. Kedua benda Bersuhu Rendah Menyerap Radiasi Panas dari Sekitarnya Jika suhu benda lebih dingin dari suhu lingkungan, maka benda tersebut akan menyerap radiasi dari lingkungan. Makin rendah suhu benda maka akan semakin besar pula kalor yang diterima dari lingkungannya. Selain itu, jika luas permukaan benda dingin semakin luas maka semakin besar juga kalor yang diterima dari lingkungannya. Ketiga warna Benda Menentukan Daya Pancar Radiasi Semakin gelap benda yang terasa panas, maka akan semakin besar pula kalor yang diradiasikan ke lingkungannya. Namun jika semakin

(9)

gelap benda yang terasa dingin, maka semakin besar pula kalor yang diterima dari lingkungannya.

Rumus Perpindahan Panas secara Radiasi. Berikut ini rumus yang digunakan untuk menghitung perpindahan panas secara radiasi

Laju kalor = P = eσAT4 ⁴ Keterangan :

P = Daya yang diradiasikan (watt) e = Emisivitas suatu benda

σ = Konstanta Stefan (5,6703 x 10-8 W/m2K4).

A = luas suatu benda yang memancarkan radias (m2) T = Suhu mutlak (K)

Contoh Radiasi. Sinar matahari yang setiap pagi dirasakan merupakan hasil perpindahan panas secara radiasi dari matahari menuju planet bumi. Oleh karena itu, kehangatan sinar matahari bisa dirasakan tanpa perlu menyentuhnya secara langsung.

Selain itu, kalor yang terjadi pada matahari ke bumi dapat melalui ruang hampa. Hal ini karena panas matahari

dapat dipancarkan ke segala arah lewat gelombang elektromagnetik. Banyak orang biasanya menjemur pakain pada di tempat yang terpapar sinar matahari secara langsung.

Alasannya radiasi termal dari matahari dapat mengeringkan pakaian basah dan membunuh kuman, bakteri, serta jamur di pakaian. Pemindahan panas secara radiasi juga bisa ditemukan pada proses pembuatan ikan asin.di sekitar pesisir pantai. Proses radiasi ini berguna untuk mengeringkan ikan secara cepat sehingga bisa dilanjutkan ke tahapan berikutnya. Contoh berikutnya adalah api unggun yang biasanya dinyalakan saat berkemah di pegunungan dan berguna untuk menghangatkan tubuh. Manfaat ini bisa diperoleh karena panas dari api unggun dapat berpindah secara radiasi ke seluruh arahnya. Dengan demikian, ketika berada di sekitar api unggun, tubuh maupun benda akan tetap terasa hangat.Contoh terakhir adalah lampu indikator yang bisa ditemukan pada peternakan ayam. Lampu ini biasanya digunakan untuk menghangatkan telur ayam dan anak ayam. Hal ini karena perpindahan panas lampu inkubator akan menyebar dan

(10)

memenuhi ruangan di dalam inkubasi demi menjaga suhu didalam inkubator tetap hangat.

Selain itu, lampu incubator juga biasanya juga digunakan untuk mempercepat proses peenetasan telur ayam.

2. Mengapa Bunyi dapat merambat melalui udara, karena adanya perubahan tekanan pada udara yang terus berpindah melalui tumbukan bagian-bagian kecil molekul udara yang bisa menghantarkan bunyi. Namun bunyi yang dirambatkan melalui udara tidak secepat bunyi yang merambat pada benda padat, karena susunan partikel udara tidak serapat partikel penyusun benda padat. Mengapa Bunyi dapat merambat melalui benda padat, karena partikel-partikel penyusun benda padat lebih berdekatan sehingga dapat merambatkan bunyi dan di benda padat juga bunyi lebih cepat dirambatkan.

Optik merupakan ilmu yang mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan sifat cahaya.

Optik juga merupakan suatu alat yang bekerja dengan prinsip cahaya. Alat optik ini memudahkan hidup manusia dalam melihat atau mengabadikan segala sesuatu. Alat optik ini dapat ditemukan pada kehidupan sehari-hari dengan fungsi masing-masing, berikut ini beberapa contoh alat optik beserta fungsinya.

Mata merupakan alat optik alamiah, baik itu mata manusia maupun mata hewan. Mata manusia merupakan suatu volume tertutup dan cahaya masuk melalui lensa. Adapun bagian-bagian dari mata adalah sklera sebagai bagian terluar lapisan pelindung bola mata yang tampak putih, dan seringkali tampak opak, kornea merupakan bagian depan bola mata yang berwarna bening serta memiliki fungsi sebagai tempat dimana cahaya masuk ke dalam mata, konjungtiva adalah membran tipis yang berfungsi melindungi bagian depan mata dan di dalam kelopak mata, iris yang memberikan warna pada bola mata dan dilengkapi dengan otot kecil yang melebarkan atau mengecilkan pupil untuk mengatur cahaya masuk, pupil adalah bukaan kecil berwana hitam di bagian tengah iris yang merupakan jalan masuknya cahaya ke dalam mata, retina merupakan lapisan jaringan dengan sel reseptor yang mengirimkan pesan ke otak melalui saraf optik, lensa adalah jaringan fleksibel yang terletak di belakang iris dan pupil yang memfokuskan cahaya ke retina, makula adalah area di bagian tengah retina terbuat dari sejumlah sel-sel berukuran kecil untuk membantu fungsi yang memerlukan ketepatan, aqueous humor dan vitreous humour merupakan cairan menyerupai gel yang berada di dalam bola mata yang

(11)

membantu memberikan bentuk bola mata. Mata sebagai alat optik memiliki fungsi untuk melihat suatu objek dengan cara mentransmisikan cahaya melalui lensa mata yang kemudian ditangkap oleh retina dan diterima oleh otak untuk diolah menjadi sebuah gambar yang dapat kita lihat - Periskop Periskop merupakan alat optik yang digunakan dalam kapal selam untuk melihat situasi di permukaan laut. Dalam alat ini, digunakan 2 prisma (atau dua cermin datar), masing-masing prisma mempunyai satu sudut 90 derajat dan dua sudut 45 derajat. Dua prisma atau cermin datar ini dipasang dengan sisi miring sejajar satu sama lain. Fungsi dari alat optik ini adalah untuk mengamati suatu objek dari posisi tersembuyi. - Kaca Pembesar Kaca pembesar atau lup merupakan salah satu jenis alat optik yang terdiri dari lensa cembung yang mempunyai titik fokus yang dekat dengan lensanya. Kaca pembesar memiliki beberapa bagian yaitu tangkai, skrup penghubung, kepala bingkai, dan lensa cembung kaca pembesar. Kaca pembesar ini memiliki beberapa fungsi dalam kehidupan sehari-hari. Kaca pembesar memiliki fungsi untuk memperbesar ukuran bayangan suatu objek kecil agar tampak lebih jelas. - Mikroskop Mikroskop majemuk, yaitu mikroskop yang menggunakan dua lensa. Lensa yang langsung berinteraksi dengan benda, dalam hal ini preparat disebut dengan lensa benda atau lensa objektif, sedangkan lensa yang dekat dengan mata si pengamat disebut dengan lensa mata atau lensa okuler. Fungsi dari mikroskop adalah biasanya digunakan dilaboratorium sains, untuk memvisualisasikan objek yang sangat kecil seperti sel. - Teropong Teropong atau teleskop merupakan alat optis yang digunakan untuk melihat benda yang sangat jauh. Seperti halnya mikroskop, teropong juga memiliki bentuk bermacam-macam.

Bentuk yang diuraikan di sini adalah teropong bintang yang terdiri atas sebuah lensa objektif dan sebuah lensa okuler. Perinsip penggunaan lensa positif teropong bintang adalah hampir sama dengan mikroskop, tetapi kondisi objek yang berbeda. Untuk teropong yang sederhana menggunakan dua lensa positif, lensa yang dekat mata disebut lensa okuler dan lensa yang dekat dengan benda disebut lensa objektif. Teropong ini memiliki fungsi tertentu, yaitu Fungsi teropong adalah untuk melihat dan mengamati benda-benda yang sangat jauh agar tampak lebih jelas. - Kacamata Kacamata adalah salah satu alat optik yang digunakan untuk membantu atau menunjang penglihatan pada orang yang memiliki cacat mata, baik itu rabun jauh maupun rabun dekat serta mata silindris. Kacamata ini memiliki beberapa bagian yaitu, lensa (tergantung jenis cacat

(12)

matanya), dan frame atau kerangka yang menyangga lensa. Kacamata ini memiliki fungsi sebagai alat bantu penglihatan bagi yang mengalami masalah penglihatan seperti rabun jauh, rabun dekat, dan silinder.

3. Cahaya adalah salah satu jenis gelombang elektromagnetik karena dapat merambat di ruang hampa udara. Cahaya memiliki panjang gelombang sekitar 380-750 nanometer (nm). Selain itu, cahaya juga bisa merambat dengan sangat cepat, yaitu 3x108 m/s.

Cahaya ini memiliki sifa-sifatnya tersendiri, berikut ini sifat-sifat cahaya dan contoh penggunaannya pada kehidupan sehari-hari. a) Model Sinar Cahaya atau Cahaya Merambat Lurus Salah satu sifat cahaya adalah merambat lurus jika melewati satu medium perantara yang memilki partikel yang sama atau setara. Medium perantara tersebut harus memiliki kerapatan optik yang sama agar cahaya bisa merambat lurus. Hal ini dapat dibuktikan dari berkas cahaya lampu senter yang tampak sebagai berkas lurus, sumber cahaya titik menghasilkan bayang-bayang di belakang benda tak tembus cahaya (digunakan untuk menjelaskan peristiwa gerhana bulan dan gerhana matahari). Posisi benda di sekitar kita disimpulkan dengan menganggap bahwa cahaya bergerak dari benda ke mata melalui lintasan lurus. Contoh sifat cahaya merambat lurus dalam kehidupan sehari-hari adalah ketika kita menyalakan senter ke depan, maka cahaya akan merambat lurus sesuai dengan arah yang diinginkan. b) Pemantulan atau Cahaya dapat Dipantulkan Sifat cahaya selanjutnya yaitu dapat dipantulkan. Apabila seberkas cahaya menumbuk permukaan suatu benda, cahaya tersebut dipantulkan. Sisanya diserap oleh benda tersebut dan diubah menjadi energi panas atau jika benda itu transparan, seperti kaca atau air, sebagian cahaya diteruskan melalui benda tersebut. Sifat pemantulan yang dimiliki oleh cahaya ini bisa dibagi menjadi dua yaitu pemantulan teratur dan pemantulan baur atau difus. Pada proses pemantulan teratur berkas cahaya akan memantul sejajar, sedangkan pemantulan baur atau difuss adalah pemantulan cahaya yang terjadi pada permukaan yang tidak rata. Contoh sifat cahaya dapat dipantulkan dalam kehidupan sehari-hari dapat kita jumpai ketika kita sedang berkaca maka cermin tersebut akan memantulkan cahaya sehingga bayangan kita akan terlihat di cermin tersebut. c) Pembiasan Sifat cahaya selanjutnya yaitu cahaya dapat dibiaskan. Cahaya dapat dibiaskan ketika cahaya bergerak miring melalui medium yang berbeda kepadatannya, seperti dari udara kemudian

(13)

melewati air, sehingga cahaya tersebut mengalami pembiasan dan pembelokan dalam medium tersebut. Contoh dalam kehidupan sehari-hari dari sifat cahaya dapat dibiaskan ini adalah ketika kita berenang dan kita meletakkan sebilah tongkat ke dalam air yang terkena cahaya matahari, maka tongkat tersebut akan terlihat lebih besar dari ukuran sebenarnya. d) Cahaya Sebagai Gelombang Elektromagnetik atau Cahaya Memiliki Energi Sifat selanjutnya yaitu cahaya memiliki energi. Setiap cahaya pasti memiliki energi karena dapat merambat pada gelombang tertentu dan memiliki wujud massa, meskipun bukan wujud zat, yakni bukan padat, cair, dan gas. Energi ini dibawa dari suatu tempat ke tempat lain melalui dua cara, yaitu oleh partikel atau oleh gelombang. Sifat cahaya memiliki energi ini dapat kita jumpai di kehidupan sehari-hariketika kita memusatkan matahari dengan kaca pembesar pada selembar kertas,ternyata sinar matahari dapat membakar kertas sehingga timbul lubang pada kertas.Hal ini terjadi karena cahaya memiliki dan membawa energi panas. e) Dispersi Dispersi atau cahaya dapat diuraikan merupakan salah satu sifat cahaya berikutnya yang menggunakan prinsip penguraian cahaya putih menjadi cahaya berwarna-warni. Cahaya yang bisa diuraikan adalah bentuk pemisahan cahaya yang tampak menjadi cahaya dengan warna-warna berbeda. Sifat cahaya dispersi atau dapat diuraikan ini dapat kita lihat dalam kehidupan seharihari yaitu ketika terjadinya pelangi, yang dimana sebenarnya warna pelangi berasal dari warna putih dari sinar matahari kemudian warna cahaya matahari tersebut dibiaskan oleh titik air hujan sehingga mengakibatkan warna pelangi menjdai terurai dan menghasilkan berbagai macam warna yang indah seperti warna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Dan juga dapat dijumpai pada sebuah prisma segitiga kaca. f) Interferensi Cahaya Sifat cahaya berikutnya yaitu cahaya dapat berinterferensi.

Interferensi cahaya terjadi apabila gelombang-gelombang dari suatu sumber berpadu dengan gelombanggelombang cahaya dari sumber lain. Menurut asas superposisi amplitudo sesaat perpaduan perpaduan gelombang-gelombang itu merupakan jumlah amplitudo sesaat masing-masing gelombang. Interferensi konstruktif menunjukkan adanya penguatan gelombang-gelombang yang mempunyai fase sama dengan gelombang-gelombang lainnya, sedangkan interferensi destruktif menunjukkan adanya penghapusan sebagian atau seluruh gelombang-gelombang yang berlawanan fase dengan gelombang-gelombang lainnya. Cahaya bisa merambat lebih dari suatu gelombang

(14)

karena cahaya termasuk salah satu energi yang kuat. Contoh cahaya mengalami interferensi dalam kehidupan sehari-hari adalah sebuah cahaya yang berada di atas gelembung sabun, yang terdapat sebuah spektrum warna indah yang merupakan salah satu hasil dari gelombang cahaya yang berinterferensi. g) Difraksi Cahaya atau Cahaya dapat Mengalami Pelenturan Sifat cahaya berikutnya yaitu mengalami difraksi atau pelenturan. Difraksi atau pelenturan cahaya adalah keadaan dimana ketika cahaya merambat dan menembus celah atau penghalang serta perilaku gelombang-gelombang yang dibelokkan di sekitar tepi rintangan yang berada pada lintasannya. Contoh dari difraksi cahaya dalam kehidupan sehari-hari adalah ketika cahaya masuk melalui lubang kecil pada ruangan tertutup, meskipun lubang atau celah tersebut sangat sempit, cahaya tetap bisa masuk karena pembelokan cahaya yang terdifraksi. h) Polarisasi Cahaya atau Cahaya dapat Disearahkan Gelombang cahaya termasuk gelombang transversal sehingga mengalami peristiwa polarisasi. Polarisasi cahaya atau cahaya dapat disearahkan adalah keadaan dimana intensitas cahaya berkurang karena sifat cahaya tegak lurus dengan arah perambatannya. Bidang yang merupakan tempat getaran-getaran gelombang cahaya terjadi disebut bidang polarisasi. Cahaya dengan vektor-vektor medan listrik yang bergetar dalam satu bidang polarisasi dikatakan cahaya terpolarisasi, sedangkan cahaya dengan vektor-vektor medan listrik yang bergetar dalam segala arah yang mungkin dikatakan sebagai cahaya takterpolarisasi. Contoh dari cahaya yang dapat terpolarisasi atau cahaya dapat disearahkan dalam kehidupan sehari-hari dapat kita lihat pada filter kamera, dimana cahaya tersebut disearahkan ke wajah kita jika kita menggunakan filter kamera tersebut. i) Hamburan Cahaya: Biru Langit Serta Warna Matahari Terbit dan Tenggelam Medan listrik yang sedang bergetar dalam gelombang cahaya menyebabkan elektronelektron dalam atom-atom dan molekul-molekul yang dijumpai juga bergetar dengan frekuensi yang sama. Kemudian, elektron-elektron tersebut juga memancarkan kembali gelombang-gelombang cahaya dengan frekuensi ini. Akibatnya, sejumlah gelombang cahaya yang datang dihamburkan ke samping dari lintasan semula

(15)

Referensi

Dokumen terkait

Adalah bagian luar dari bola matayang tersusun dari zat tanduk dan merupakan lapisan yang kuat, berwarna putih. Fungsinya adalah melindungi struktur mata yang sangat halus dan

Mata Kuliah Konsep Dasar IPA di SD memberikan pengetahuan tentang ciri- ciri makhluk hidup, hubungan makhluk hidup dengan lingkungan, perkembangbiakan makhluk hidup, , struktur

Pada inspeksi mata didapatkan bahwa pada konjungtiva bulbi dextra bagian nasal tampak selaput berwarna putih kemerahan berbentuk segitiga dari nasal dan apex melewati

Mata kuliah Konsep Dasar IPA memberikan pemahaman konsep-konsep dan teori dasar IPA, untuk mengenal alam beserta isinya, fenomena-fenomena alam dan gejala- gejala alama.

a. Organ bagian dalam terdiri dari hati, otak, ginjal, lambung, jantung, pankreas dan paru-paru. 1) Hati berfungsi sebagai tempat untuk menawarkan racun yang ada di dalam

Secara deskriptif temuan dalam penelitian ini mengungkap bahwa sebagian besar mahasiswa calon guru SD cukup memiliki keyakinan untuk berhasil dalam mata kuliah Konsep

Jerapah berleher pendek tidak dapat mencari makan dengan menjangkau daun-daun di pohon sehingga tidak bisa bertahan hidup.. Sebaliknya jerapah berleher panjang

Lensa ini membantu memutar jalur cahaya yang masuk ke mata sehingga mereka berkumpul di atas retina, yang memungkinkan seseorang dengan miopia untuk melihat objek yang jauh dengan jelas