PENDAHULUAN
Latar Belakang
Oleh karena itu, perencanaan bahan baku yang baik harus dilaksanakan agar pengiriman dapat terkontrol dengan baik. Material Requirement Planning (MRP) merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengendalikan persediaan bahan baku pada suatu perusahaan.
Rumusan Masalah
Kedua penelitian tersebut menunjukkan bahwa metode MRP dengan teknik lot sizing mampu menyelesaikan permasalahan perencanaan kebutuhan material. Oleh karena itu penelitian ini mengacu pada kedua jurnal tersebut untuk dapat menyelesaikan permasalahan persediaan pada perusahaan dengan menggunakan metode MRP dengan teknik lot-sizing.
Tujuan Penelitian
Dengan memperkenalkan perencanaan kebutuhan material dengan metode batch sizing sebagai pendekatan untuk mengatasi permasalahan pengendalian persediaan. TIS dan penelitian Fachrurrozi, Almahdy, I berjudul Analisis Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Menggunakan Metode MRP di PT Bogor Mitradaya Mandiri.
Batasan Masalah dan Asumsi
Sistematika Penulisan
Bab ini merupakan tinjauan pustaka yang memuat teori-teori dasar yang digunakan penulis dalam kaitannya dengan penelitian ini. Bab ini merupakan bab hasil dari bab 4 yaitu pengumpulan dan pengolahan data yang telah dianalisis dan memberikan hasil setelah diterapkan metode Material Requirement Planning (MRP) yaitu metode.
TINJAUAN PUSTAKA
Jenis dan Sifat Kebutuhan
Pada dasarnya permintaan independen diartikan sebagai permintaan bahan, suku cadang, atau produk yang tidak bergantung atau tidak terkait dengan struktur produk atau bill of material (BOM) dari produk akhir atau item tertentu. Di sisi lain, permintaan tergantung didefinisikan sebagai permintaan bahan, suku cadang atau produk yang berhubungan langsung dengan struktur produk atau bill of material (BOM) dari produk akhir atau item tertentu.
Sistem Produksi
Sistem produksi juga dapat diartikan sebagai gabungan dari berbagai unit atau elemen yang saling terhubung, saling terkait dan mendukung satu sama lain untuk menjalankan proses produksi pada suatu perusahaan tertentu. Selain unsur-unsur di atas, ada sejumlah unsur lain yang juga termasuk dalam sistem produksi.
Persediaan
- Jenis-Jenis Persediaan
Persediaan bahan baku yaitu persediaan barang berwujud seperti: baja, kayu, kain dan komponen lain yang digunakan dalam proses produksi. Persediaan barang jadi yaitu persediaan barang yang telah diproses atau diproses di suatu pabrik dan siap untuk dijual atau dikirim ke pelanggan.
Peramalan
- Jenis – jenis Peramalan
- Pendekatan Peramalan
- Pola Data Peramalan
- Metode Peramalan
- Ukuran Akurasi Peramalan
- Verifikasi dan Pengendalian Peramalan
Peramalan ini terutama digunakan untuk peramalan jangka panjang dan dilakukan dengan menggunakan penilaian, pengetahuan, pendapat ahli, pendapat pribadi, riset pasar dan pengalaman orang yang melakukannya (Gasperz, 2005). b) Peramalan kuantitatif. Model dalam peramalan digunakan untuk mendukung pemilihan metode peramalan yang akan digunakan agar menghasilkan ramalan yang baik.
Material Requirement Planning (MRP)
- Input MRP
- Output MRP
- Langkah-Langkah Dasar Proses Pengolahan MRP
- Struktur MRP
- Ukuran Lot
Dalam teknik ini, interval waktu antar pesanan ditetapkan dengan ukuran lot sesuai dengan kebutuhan bersih. Setelah ukuran lahan ditentukan, lahan tersebut akan digunakan untuk seluruh periode perencanaan berikutnya.
Penelitian Terdahulu
Metode yang paling baik digunakan adalah metode Period Order Quantity (POQ) karena merupakan metode perhitungan. Metode EOQ digunakan untuk perubahan item dan permintaan yang tidak sempurna dengan pendekatan matematis, dan dari 36 sampel dapat ditentukan bahwa hasil EOQ dapat diterima.
Deskripsi Penelitian Terdahulu dengan Penelitian yang Dilakukan
Kerangka Pemikiran
Alasan Pemilihan Metode
Dari kedua perhitungan moving average tersebut, yang memiliki nilai error terkecil adalah metode moving average enam bulan. Oleh karena itu, hasil peramalan dengan metode moving average yang akan digunakan untuk membandingkan dengan metode peramalan lainnya adalah metode peramalan moving average dengan jangka waktu 6 bulan (N=6). Oleh karena itu, hasil peramalan dengan metode Double Smoothing Exponential dengan α = 0,9 akan digunakan untuk membandingkan dengan metode peramalan lainnya.
Dari hasil yang dilakukan peneliti, dari berbagai metode peramalan yang digunakan, metode peramalan yang paling baik adalah musim Winter. Perencanaan pengendalian persediaan dilakukan dengan metode Material Requirement Planning (MRP) dengan teknik Lot Sizing yang digunakan yaitu Lot-By-Lot (LFL), Economic Order Quantity (EOQ), Fixed Order Quantity (FOQ) dan Period Order Quantity ( POQ). ).
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Metodologi penelitian merupakan suatu tahapan yang harus ditentukan terlebih dahulu sebelum memecahkan permasalahan yang akan dilaksanakan dalam pelaksanaan penelitian, sehingga penelitian akan terarah dan memudahkan analisis terhadap permasalahan yang akan dilaksanakan dalam penelitian. riset. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif, proses dan cara pandang subjeknya lebih ditekankan, landasan teori dijadikan pedoman, sehingga fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan (Rahmat, 2009). Metode penelitian kuantitatif disebut metode tradisional karena metode ini sudah digunakan sejak lama sehingga sudah menjadi tradisi sebagai metode penelitian (Hayati, 2013).
Metode penelitian kuantitatif digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu dengan menggunakan teknik random sampling dan pengumpulan data berupa angka-angka guna menguji hipotesis yang telah ditentukan (Hayati, 2013). Sesuai dengan kedua definisi di atas, maka penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif karena penelitian ini merupakan penelitian pada suatu perusahaan yang bergerak di bidang produksi kertas yaitu yang berkaitan dengan pengendalian persediaan dengan menggunakan metode material requiremen Planning (MRP) yang mana berupa data jumlah permintaan produk dalam setahun dalam bentuk angka dan bukan dalam bentuk cerita. .
Data dan Informasi
Teknik Pengumpulan data
Sesuai dengan kedua definisi di atas, maka penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif karena penelitian ini merupakan penelitian tentang suatu perusahaan yang bergerak di bidang produksi kertas yaitu tentang pengendalian persediaan melalui metode Material Requirement Planning (MRP) yang berupa data mengenai jumlah permintaan produk dalam satu tahun berupa angka, bukan narasi. . teknik atau metode yang digunakan untuk mengumpulkan data. Dalam observasi ini peneliti terlibat langsung dalam aktivitas sehari-hari orang atau situasi yang diamati sebagai sumber data. Non partisipan merupakan observasi dimana peneliti tidak ikut serta secara langsung dalam kegiatan atau proses yang diamati.
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan secara tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data dan peneliti kepada narasumber atau sumber data. Pengumpulan data dengan cara mencatat atau menyalin data perusahaan sesuai dengan permasalahan yang diteliti.
Metode Pengolahan dan Analisa Data
Total Total = Total Biaya Penghematan + Total Biaya Penghematan Hasil perhitungan dengan metode EOQ adalah sebagai berikut. Total Total = Total Biaya Persediaan + Total Biaya Persediaan. Hasil perhitungan dengan menggunakan metode FOQ adalah sebagai berikut. Total Total = Total Biaya Penghematan + Total Biaya Penghematan Hasil perhitungan dengan metode POQ adalah sebagai berikut.
Perhitungan prakiraan dengan metode musim dingin dilakukan dengan mengalikan nilai rata-rata permintaan dengan nilai indeks musiman. Dari hasil diatas terlihat bahwa hasil peramalan dengan metode winterseasonal mempunyai nilai SEE sebesar 96,31, MAPE sebesar 28,19 dan MAD sebesar 71,50.
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Profil Perusahaan
- Visi Dan Misi Perusahaan
- Struktur Organisasi Perusahaan
- Produk, Brand Dan Warna Perusahaan
- Proses Produksi
- Bussines Process
Selain memproduksi kertas, Indah Kiat Pulp & Paper (IKPP), Tbk juga memproduksi merek sendiri. Indah Kiat Pulp & Paper (IKPP), Tbk memproduksi 24 jenis warna kertas antara lain sebagai berikut. Indah Kiat Pulp & Paper, Tbk Sumber: (Supervisor Dept. PPIC PT. Indah Kiat Pulp & Paper).
Mesin polar untuk memotong lembaran kertas berukuran besar yang dihasilkan oleh mesin pemotong pada bagian finishing menjadi lebih kecil. Penerimaan dan penyimpanan produk jadi adalah proses setelah produk diproduksi di bagian manufaktur dan pengolahan sebelum produk jadi dikirim ke konsumen.
Pengumpulan Data
- Data Permintaan Konsumen
- Struktur Produk
- Daftar Kebutuhan Bahan (Bill of Material)
- Waktu Ancang (Lead Time)
- Harga Material
Daftar kebutuhan material (Bill of Material) untuk paper box F4 IT 180-55 gsm dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Data waktu penggunaan produk kertas IT180-55gsm ukuran F4 dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Di bawah ini adalah harga bahan yang digunakan untuk membuat kotak produk kertas F4 IT 180-55 gsm.
Pengolahan Data
- Perhitungan Peramalan Permintaan
- Pengukuran Hasil Peramalan
- Perhitungan Agregat Planning
- Jadwal Induk Produksi
- Perhitungan Metode MRP
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa metode peramalan moving average yang mempunyai nilai error terkecil adalah metode peramalan moving average dengan jangka waktu 6 bulan. Dari hasil diatas terlihat bahwa hasil prediksi menggunakan metode konstanta mempunyai nilai SEE sebesar 95.59, MAPE sebesar 39.49 dan untuk MAD sebesar 82.92. Dari hasil diatas terlihat bahwa hasil prediksi menggunakan metode konstanta mempunyai nilai SEE sebesar 104.16, MAPE sebesar 43.34 dan untuk MAD sebesar 72.67.
Berdasarkan hasil peramalan permintaan yang berbeda-beda di atas, kemudian dilakukan perbandingan hasil peramalan untuk melihat metode peramalan mana yang memiliki nilai kesalahan terkecil. Sedangkan penelitian ini menggunakan metode peramalan rata-rata bergerak, konstan, tren linier, pemulusan eksponensial ganda, dan musim dingin.
ANALISIS DAN PAMBAHASAN
Analisa Perbandingan Peramalan
- Peramalan dengan Metode Moving Average
- Peramalan dengan Metode Konstan
- Peramalan dengan Metode Trend Linier
- Peramalan dengan Metode Double Exponential Smoothing
- Peramalan dengan Metode Winter Musiman
- Analisa Peramalan Yang Paling Baik
Dari hasil diatas terlihat bahwa hasil ramalan moving average 6 bulan mempunyai nilai error yang lebih kecil dibandingkan dengan penggunaan moving average 3 bulan. Perhitungan peramalan dengan Metode Konstan dilakukan dengan menjumlahkan seluruh permintaan pada tahun 2016 kemudian membaginya menjadi 12 bulan. Dari hasil diatas terlihat bahwa hasil prediksi double exponential smoothing dengan α = 0.9 jauh lebih baik dibandingkan dengan α yang lain karena α = 0.9 mempunyai nilai error terkecil yaitu SEE sebesar 196.03, MAPE sebesar 77.1 dan MAD sebesar 155.76 .
Dari tabel diatas terlihat hasil beberapa metode peramalan yang mempunyai nilai error terkecil adalah peramalan dengan menggunakan metode musim dingin yang mempunyai nilai SEE sebesar 96.31, nilai MAPE sebesar 28.19, dan MAD. . dari 71,5. Penelitian sebelumnya yang mendasari penelitian ini adalah penelitian Fachrurrozi & Almahdy (2016) yang berjudul Analisis Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Menggunakan Metode MRP Pada PT Bogor Mitradaya Mandiri.
Analisa Jadwal Induk Produksi
Penulis memilih metode double exponential smoothing karena metode ini menghaluskan ramalan sebanyak dua kali dan menghasilkan nilai error yang lebih kecil dibandingkan dengan menggunakan single exponential smoothing. Sedangkan pada penelitian ini, hasil peramalan terbaik yang diperoleh tidak langsung dijadikan master produksi plan (MIP). Dalam peramalan kesalahan perencanaan agregat pada penelitian ini, perhitungan perencanaan agregat terlebih dahulu dilakukan untuk menentukan jumlah produksi yang sesuai dengan permintaan pelanggan dan sesuai dengan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan produk yang diteliti.
Analisa Perhitungan MRP dan Metode Perusahaan
Penelitian ini menggunakan metode perencanaan kebutuhan material (MRP) dengan teknik apply lot sizing (LFL), economic order quantity (EOQ) dan period order quantity (POQ). Hasil penelitian menunjukkan metode kuantitas pesanan (POQ) memiliki total biaya paling rendah. Sedangkan penelitian ini menggunakan metode material Requirement Planning (MRP) dengan menerapkan teknik lot sizing: lot-to-lot (LFL), economic order quantity (EOQ), fixed order quantity (FOQ), dan period order quantity (POQ).
Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa metode Period Order Quantity (POQ) memiliki total biaya yang paling minimum. Jadi dengan menggunakan metode Material Requirement Planning (MRP) dengan teknik Lot Sizing yang digunakan adalah Period Order Quantity (POQ), perusahaan PT. Indah Kiat Pulp & Paper (IKPP), Tbk dapat meminimalkan total biaya persediaan dan lebih efisien sebesar Rp lebih dari 100%. Merencanakan dan mengendalikan bahan baku untuk meningkatkan efisiensi produksi menggunakan metode perencanaan kebutuhan bahan dan hierarki analitis.
Perencanaan persediaan bahan baku menggunakan metode Material Requirement Planning (MRP) pada produk Shanghai Nut di Perusahaan Gangsar Ngunut, Tulungagung.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran
Di bawah ini terdapat beberapa saran yang dapat dijadikan masukan bagi perusahaan dan dipertimbangkan untuk memperbaiki sistem persediaan perusahaan dan menjamin kelancaran proses produksi. Indah Kiat Pulp and Paper, Tbk belum memiliki metode pengendalian persediaan yang cukup jelas, sehingga untuk PT. Indah Kiat Pulp and Paper, Tbk menerapkan metode perencanaan kebutuhan material dengan menggunakan metode Material Requirement Planning (MRP) yang sesuai.
Berdasarkan analisis pemecahan masalah, perusahaan diharapkan dapat menggunakan metode kuantitas pesanan Periode untuk meminimalkan total biaya persediaan dan dapat merencanakan pemesanan bahan baku secara optimal. Untuk mengoptimalkan biaya produksi, perbaikan tidak hanya dilakukan pada bagian penyimpanan saja, namun perbaikan juga harus dilakukan pada bagian lain yang memungkinkan terjadinya optimalisasi. Analisis pengendalian pasokan bahan baku kayu Cempaka pada industri mebel menggunakan metode EOQ (Studi Kasus pada UD. Batu Zaman).
An economic order quantity model with complete backorder and non-decreasing demand under two-level trade credit.