• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas Besar Sistem Penyediaan Air Minum

Rizqy Ramadani

Academic year: 2023

Membagikan "Tugas Besar Sistem Penyediaan Air Minum"

Copied!
114
0
0

Teks penuh

1

Latar Belakang

Air merupakan kebutuhan primer dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, sehingga penyediaan air bersih bagi masyarakat perkotaan maupun pedesaan merupakan suatu keharusan. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) mempunyai peranan yang sangat penting dalam menyediakan air bersih sebagai kebutuhan pokok hidup masyarakat yang memenuhi persyaratan kualitas, kuantitas dan kontinuitas. Meningkatnya pembangunan di Kota Samarinda di berbagai wilayah seiring dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan air bersih, sehingga juga memerlukan peningkatan efisiensi PDAM Kota Samarinda khususnya instalasi Pengelolaan Air Minum (IPAM). Kabupaten Samarinda Ulu dan Sungai Kunjang dalam penyediaan air minum untuk wilayah tersebut mencakup seluruh bidang termasuk teknis operasional, organisasi dan manajemen serta personel.

Untuk memenuhi kebutuhan air bersih yang semakin hari semakin meningkat, maka perlu direncanakan sistem kinerja Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) di Kecamatan Samarinda Ulu dan Sungai Kunjang untuk memenuhi kebutuhan air bersih sebagai berikut. . 10 (sepuluh) tahun dengan melihat proyeksi laju pertumbuhan penduduk pada tahun perencanaan, peruntukan kota, prasarana kota, dan kondisi sosial ekonomi kota perencanaan. Hal ini mempunyai pengaruh yang besar terhadap pelayanan air minum yang nantinya akan direncanakan sedemikian rupa sehingga sistem penyediaan air minum di kota perencanaan dapat memenuhi target yang memenuhi standar.

Maksud dan Tujuan

Tujuan perencanaan sistem distribusi air minum adalah untuk mencapai hasil perencanaan kinerja sistem pengelolaan instalasi pengolahan air minum (IPAM) untuk melayani kebutuhan air bersih dalam 10 (sepuluh) tahun mendatang, sehingga nantinya distribusi air bersih dapat terdistribusi. air dapat didistribusikan secara merata ke seluruh wilayah pelayanan sehingga kebutuhan air dapat terpenuhi dengan baik.

Ruang Lingkup

Air Baku dan Intake

Kelas B, yaitu air yang boleh digunakan untuk minum dan keperluan rumah tangga, namun tidak layak untuk kelompok A. Kelas C, yaitu air yang boleh digunakan untuk menangkap ikan, beternak, dan keperluan lainnya, namun tidak cocok untuk kelompok A dan B. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492 Tahun 2010 adalah air minum yang telah melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.

Air minum aman bagi kesehatan apabila memenuhi syarat fisik, kimia, bakteriologis, dan radioaktif (Permenkes RI, 2010 dalam Amani dan Kiki, 2016). Syarat kimia dalam hal ini adalah tidak mengandung unsur kimia atau zat yang berbahaya bagi manusia.

Metode Proyeksi Penduduk

Menurut McGhee (1991), metode aritmatika didasarkan pada asumsi bahwa laju perubahan penduduk adalah konstan, dengan asumsi jumlah penduduk bertambah dengan jumlah yang sama setiap tahunnya. Proyeksi penduduk dengan metode geometrik menggunakan asumsi jumlah penduduk akan bertambah secara geometri dengan menggunakan dasar perhitungan bunga majemuk (Adioetomo dan Samosir, 2010). Pn : Jumlah penduduk pada tahun ke-n P : Jumlah penduduk pada tahun pertama r : Laju pertumbuhan penduduk n : Banyaknya interval.

Penghitungan pertumbuhan penduduk dengan metode ini didasarkan pada data tahun-tahun sebelumnya, dengan asumsi bahwa peningkatan pertumbuhan penduduk di suatu daerah disebabkan oleh kematian, kelahiran dan migrasi. Untuk menentukan pilihan rumus proyeksi pertumbuhan penduduk yang akan digunakan dengan hasil perhitungan yang paling mendekati kebenaran, harus dilakukan analisis dengan menghitung standar deviasi atau koefisien.

Metode Proyeksi Fasilitas

Kebutuhan Air

  • Kebutuhan Air Domestik
  • Kebutuhan Air Non Domestik

Kebutuhan air domestik adalah kebutuhan air minum untuk memenuhi aktivitas sehari-hari atau rumah tangga seperti minum, memasak, mandi, mencuci dan lain sebagainya, sehingga kebutuhan air domestik merupakan bagian terbesar dalam perencanaan kebutuhan air. Namun pada daerah yang belum terdapat industri, kebutuhan air non-domestik hanya berasal dari pasokan masyarakat.

Tabel 2.1 Standar Pemakaian Air Minum Berdasarkan Kategori Kota
Tabel 2.1 Standar Pemakaian Air Minum Berdasarkan Kategori Kota

Fluktuasi Kebutuhan Air

Sistem Hidraulika Air Minum

  • Sistem Gravitasi
  • Pemompaan
  • Kombinasi

Sistem Distribusi Air Minum

  • Sistem Distribusi Continuous
  • Sistem Distribusi Intermittent

Sistem Jaringan Induk Distribusi

Sistem pengkabelan gabungan adalah sistem pengkabelan dengan gabungan antara sistem pengkabelan bercabang (Branching System) dan sistem melingkar (Loop System).

Sistem Perpipaan Distribusi

Jalur utama mengalirkan air dalam jumlah besar dari stasiun pompa, ke dan dari reservoir distribusi ke area layanan. Pipa utama sekunder mengalirkan air dari pipa utama ke berbagai area layanan untuk menjaga pasokan air normal. Pipa ini membentuk loop yang lebih kecil pada loop pipa primer, dari satu pipa suplai primer ke pipa suplai primer lainnya.

Pipa-pipa layanan ini mengalirkan air ke pipa-pipa layanan dan ada pula yang tersambung langsung ke sambungan rumah warga. Pipa utama biasanya berukuran 6 inci dan pipa servis biasanya lebih kecil yaitu 2 inci.

Jenis Pipa, Tekanan Kerja Dan Perlengkapannya

  • Jenis Pipa
  • Kerja Pipa
  • Perlengkapan Pipa

Pipa ini banyak digunakan untuk menyuplai air dingin di dalam dan di luar sistem penyediaan air minum, sistem pembuangan limbah dan drainase bawah tanah. Pipa yang tertanam di dalam tanah menerima dua tekanan yang berasal dari dalam pipa itu sendiri akibat aliran fluida dan tekanan lain yang bekerja pada pipa, yaitu gaya luar yaitu gaya gravitasi tanah pelindung dan beban lain yang bergerak melalui pipa. jalur dimana pipa tertanam. Penempatannya pada lokasi aksesori penting dan pada jaringan pipa setiap 300 – 600 meter, terutama pada pipa berdiameter besar.

Bangunan jalur pipa diperlukan pada saat pipa harus memotong pipa demi keselamatan dan kelancaran pipa karena rel kereta api, sungai atau tanah yang tidak rata. Meteran air digunakan untuk mengetahui banyaknya air yang digunakan dan juga digunakan sebagai alat untuk mendeteksi bocor atau tidak. Pembesar adalah alat yang digunakan untuk menyambung pipa dari diameter kecil ke diameter besar (arah aliran dari diameter kecil ke diameter besar).

Gambar 2. 2 Pipa Cast Iron  2.  Concrete Pipe
Gambar 2. 2 Pipa Cast Iron 2. Concrete Pipe

Perhitungan Dimensi Pipa

Dalam hal ini tabung distributor dibor dan siku berulir dipasang dengan baut di sekeliling tabung, pastikan cincin benar-benar bulat di sekeliling lubang dan tidak menutupi lubang berulir. Jika dimensi cabang terlalu besar, Anda dapat memotong pipa distribusi dan memasang peralatan yang sesuai.

Metode Hardy-Cross

Program Epanet

Untuk persimpangan Anda harus memasukkan informasi tentang ketinggian dan kebutuhan air. - Untuk pipa Anda harus memasukkan informasi tentang panjang dan diameter yang diasumsikan. - Untuk reservoir harus memasukkan data tentang total head (tinggi ditambah tinggi reservoir). Namun tidak sesederhana itu, sebab air yang mengalir harus memenuhi kriteria yakni kecepatan minimal 0,3 dan tekanan minimal 10 meter. Apabila masih belum terpenuhi, sebaiknya diameter pipa atau tinggi reservoir diubah hingga memenuhi kriteria.

Jika ingin datanya berbentuk tabel, klik Report, pilih Tabel, pilih Network Table Links atau Network Table Nodes, lalu pilih yang ingin dimasukkan ke dalam tabel.

Pompa

Pada sisi isap pompa, elemen pompa akan menurunkan tekanan pada ruang pompa sehingga terjadi perbedaan tekanan antara permukaan cairan isap dengan ruang pompa (Iqtimal, Z., Sara, I.D. dan Syahrizal, S ., 2018).

Reservoir

Aksesoris Jaringan Pipa Distribusi

Adaptor adalah aksesoris untuk menghubungkan dua pipa yang berbeda jenis, misalnya antara pipa GIP dan pipa PVC. Reducer dan riser merupakan aksesoris yang berfungsi untuk menyambung pipa-pipa yang diameternya berbeda-beda.

  • Keadaan Topografi
  • Keadaan Geografi
  • Keadaan Geologi
  • Keadaan Hidrologi
  • Keadaan Demografi
  • Tata Guna Lahan
  • Sumber Air Baku

Kota Samarinda yang juga beriklim tropis menerima curah hujan sepanjang tahun dengan rata-rata curah hujan sebesar 201,7 mm/tahun. Sungai-sungai yang mengalir melalui Kota Samarinda memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap perkembangan kota dan juga mempengaruhi pemenuhan kebutuhan air bersih masyarakat Kota Samarinda. Kota Samarinda terbagi menjadi 10 kecamatan, yaitu Sambutan, Samarinda Ilir, Samarinda Kota, Sambutan, Samarinda Seberang, Loa Janan Ilir, Sungai Kunjang, Samarinda Ulu, Samarinda Utara dan Sungai Pinang.

Kecamatan Samarinda Ulu terbagi menjadi delapan kecamatan yaitu Kecamatan Teluk Lerong Ilir, Jawa, Dadi Mulya, Sidodadi. Utara : Kecamatan Samarinda Ulu Timur : Kecamatan Samarinda Ulu Selatan : Samarinda Kecamatan Barat Seberang : Kabupaten Kutai Kartanegara. Kecamatan Sungai Kunjang terbagi menjadi tujuh kecamatan yaitu kecamatan Loa Buah, Loa Bakung, Karang Asam Ulu, Teluk Lerong Ulu, Lok Bahu, Karang Asam Ilir dan Karang Anyar.

Wilayah kecamatan terluas di Kecamatan Sungai Kunjang adalah Kecamatan Loa Buah dan wilayah kecamatan terkecil di Kecamatan Sungai Kunjang adalah Kecamatan Terong Lerong Ulu. Sesuai dengan kondisi iklim di Kota Samarinda yang tergolong tipe iklim Humida tropis, maka jenis tanah yang terdapat di daerah ini juga tergolong tanah reaktif asam. Tanah Podsolik (Ultisol) merupakan jenis tanah yang luas wilayahnya terluas di Kota Samarinda mencapai 57,57 persen dan masih tersedia untuk dikembangkan sebagai kawasan pertanian.

Pemanfaatan air sungai yang terbesar di Kota Samarinda adalah sebagai bahan baku air minum dan irigasi lahan pertanian dan perikanan dan sebagian besar penduduk Kota Samarinda memanfaatkan air sungai untuk kegiatan toilet. Komposisi penduduk Kota Samarinda masih didominasi oleh laki-laki, hal ini terlihat pada rasio gender di Kota Samarinda yang mencapai 104,26. Warga Kota Samarinda tidak hanya berasal dari masyarakat lokal saja, namun sebagai daerah tujuan transmigrasi, warga Kota Samarinda juga berasal dari daerah lain yang merantau.

Proporsi penggunaan lahan di Kota Samarinda sebagian besar merupakan lahan non pertanian sebesar 56,17%, sedangkan lahan pertanian sebesar 43,81%.

Gambar 3. 2 Peta Administrasi Kecamatan Samarinda Ulu dan Sungai Kunjang
Gambar 3. 2 Peta Administrasi Kecamatan Samarinda Ulu dan Sungai Kunjang

Proyeksi Penduduk

  • Proyeksi Penduduk Kecamatan Samarinda Ulu
  • Proyeksi Penduduk Kecamatan Sungai Kunjang

Proyeksi penduduk dilakukan dengan menggunakan 3 (tiga) metode yaitu metode aritmatika, metode geometrik, dan metode kuadrat terkecil. Setelah melakukan perhitungan Pn, dilakukan perhitungan proyeksi untuk masing-masing kabupaten dan diperoleh data proyeksi jumlah penduduk berdasarkan kabupaten yang dapat dilihat pada tabel 4.6. Setelah melakukan perhitungan Pn, dilakukan perhitungan proyeksi untuk masing-masing kabupaten dan diperoleh data proyeksi jumlah penduduk berdasarkan kabupaten yang dapat dilihat pada tabel 4.12.

Tabel 4. 1 Jumlah Penduduk Kecamatan Samarinda Ulu Tahun 2012 - 2020
Tabel 4. 1 Jumlah Penduduk Kecamatan Samarinda Ulu Tahun 2012 - 2020

Perhitungan Proyeksi Fasilitas Umum

Dengan menghitung secara cermat proyeksi fasilitas tersebut, kami berharap distribusi pasokan air minum dapat berjalan lancar.

Perhitungan Kebutuhan Air Bersih

  • Kebutuhan Air Bersih Domestik

Sistem distribusi air minum ini menggunakan jaringan pipa yang terdiri dari sambungan rumah dan hidran umum.

Pembagian Blok Pelayanan

Analisis Jaringan Pipa Induk

  • Hardy Cross

Debit air per node direncanakan maksimal 10 l/s, sehingga debit air dapat merata ke seluruh node. Epanet digunakan untuk penghitungan debit rata-rata harian dan jam sibuk. Hal ini dimaksudkan agar diameter pipa yang digunakan mampu mengalirkan debit tidak hanya pada waktu rata-rata harian, namun juga pada waktu puncak.

Setelah membuka program EPANET 2.2, hal pertama yang dilakukan adalah mengatur dimensi dan nilai default sesuai dengan satuan dan persamaan yang kita gunakan. Dengan cara yang sama, pada toolbar default proyek, akan muncul layar untuk mengatur pipa, unit aliran yang digunakan, dan hal-hal lain yang perlu diperhatikan. Masukkan juga pengganda permintaan, rumus head loss, dan unit aliran melalui perintah yang sama pada toolbar hidraulik default proyek.

Loop jaringan pipa distribusi dibuat dengan memasang node, reservoir/pompa dan pipa atau aksesoris lain yang diperlukan pada peta.

Tabel 5. 1 Penentuan Debit Tapping Reservoir 1
Tabel 5. 1 Penentuan Debit Tapping Reservoir 1

Perhitungan Reservoir

Gambar

Tabel 2.1 Standar Pemakaian Air Minum Berdasarkan Kategori Kota
Gambar 2. 1 Pola jaringan distribusi cabang
Gambar 2. 3 Pipa Concrete
Gambar 2. 5 Pipa Galvanis  5.  PVC Pipe
+7

Referensi

Dokumen terkait

Diperlukan penelitian lain tentang aplikasi sistem instalasi utilitas pemanenan air hujan menjadi air bersih bahkan air minum dengan pH basa pada bangunan gedung

Materi perkuliahan mencakup pembahasan mengenai pengertian dan metode perencanaan bangunan pengolahan air minum; penentuan kebutuhan air dan debit air baku, analisis

Perencanaan aspek teknis dalam merumuskan basic design Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Wilayah Siau dibuat sesuai dengan kebijakan

2 Analisa berdasarkan kebijakan RTRW terkait daerah pelayanan air bersih 3 Analisis Proyeksi Penduduk 4 Analisis & proyeksi kebutuhan air 5 Analisis pengembangan sumber air baku

Strategi Penanganan Untuk mendapatkan suatu perencanaan yang optimum, maka strategi pemecahan permasalahan dan pemenuhan kebutuhan air minum di suatu kota diatur sebagai berikut: 

PDAM Surya Sembada memiliki 2 unit produksi yaitu di Instalasi Pengolahan Air Minum IPAM Karangpilang dan Ngagel, dengan masing-masing 3 instalasi IPAM Ngagel I-III dan IPAM

3.1.3 Detail Engineering Desain DED dan Dimensi Pipa Air Bersih Perencanaan instalasi plambing air bersih memerlukan penentuan jalur distribusi air bersih, selain itu diperlukan

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER Judul Pekerjaan TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGELOLAAN AIR MINUM Keterangan BANGUNAN IPA Disetujui