• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS I ANALISIS DERET WAKTU

N/A
N/A
S2 Statistika

Academic year: 2023

Membagikan "TUGAS I ANALISIS DERET WAKTU"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS I

ANALISIS DERET WAKTU

Oleh

Nama : Muhammad Arib Alwansyah, C. M. Stat

NPM : F2F022005

Dosen Pengampu : Dr. Fanani Haryo Widodo, M.Sc.

PROGRAM STUDI MAGISTER STATISTIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS BENGKULU

2023

(2)

1. Jika diketahui 𝐸(𝑋) = 2, π‘£π‘Žπ‘Ÿ(𝑋) = 9, 𝐸(π‘Œ) = 0, π‘£π‘Žπ‘Ÿ(π‘Œ) = 4, dan πΆπ‘œπ‘Ÿπ‘Ÿ(𝑋, π‘Œ) =

1

4, tentukan:

a. π‘£π‘Žπ‘Ÿ(𝑋 + π‘Œ) b. πΆπ‘œπ‘£(𝑋, 𝑋 + π‘Œ) c. πΆπ‘œπ‘Ÿπ‘Ÿ(𝑋 + π‘Œ, 𝑋 βˆ’ π‘Œ) Jawaban

a. π‘£π‘Žπ‘Ÿ(𝑋 + π‘Œ)

π‘£π‘Žπ‘Ÿ(𝑋 + π‘Œ) = π‘£π‘Žπ‘Ÿ(𝑋) + π‘£π‘Žπ‘Ÿ(π‘Œ) + 2πΆπ‘œπ‘£(𝑋, π‘Œ)

= 9 + 4 + 2 (3 Γ— 2 Γ—1

4)

= 16 b. πΆπ‘œπ‘£(𝑋, 𝑋 + π‘Œ)

πΆπ‘œπ‘£(𝑋, 𝑋 + π‘Œ) = πΆπ‘œπ‘£(𝑋, 𝑋) + πΆπ‘œπ‘£(𝑋, π‘Œ)

= π‘£π‘Žπ‘Ÿ(𝑋) + πΆπ‘œπ‘£(𝑋, π‘Œ)

= 9 +3 2= 18

2 +3

2= 10.5 c. πΆπ‘œπ‘Ÿπ‘Ÿ(𝑋 + π‘Œ, 𝑋 βˆ’ π‘Œ)

πΆπ‘œπ‘Ÿπ‘Ÿ(𝑋 + π‘Œ, 𝑋 βˆ’ π‘Œ) = πΆπ‘œπ‘£(𝑋 + π‘Œ, 𝑋 βˆ’ π‘Œ) [π‘£π‘Žπ‘Ÿ(𝑋 + π‘Œ)π‘£π‘Žπ‘Ÿ(𝑋 βˆ’ π‘Œ)]1/2

= 5

[(16)(10))]1/2

= 5

[160]1/2 = 5

√160= 5

√160

2. Jika X dan Y adalah independen, dan π‘£π‘Žπ‘Ÿ(𝑋) = π‘£π‘Žπ‘Ÿ(π‘Œ), tentukan πΆπ‘œπ‘£(𝑋 + π‘Œ, 𝑋 βˆ’ π‘Œ)

Jawaban

πΆπ‘œπ‘£(𝑋 + π‘Œ, 𝑋 βˆ’ π‘Œ) = πΆπ‘œπ‘£(𝑋, 𝑋 βˆ’ π‘Œ) + πΆπ‘œπ‘£(π‘Œ, 𝑋 βˆ’ π‘Œ)

= πΆπ‘œπ‘£(𝑋, 𝑋) βˆ’ πΆπ‘œπ‘£(𝑋, π‘Œ) + πΆπ‘œπ‘£(π‘Œ, 𝑋) βˆ’ πΆπ‘œπ‘£(π‘Œ, π‘Œ)

= π‘£π‘Žπ‘Ÿ(𝑋) βˆ’ πΆπ‘œπ‘£(𝑋, π‘Œ) + πΆπ‘œπ‘£(π‘Œ, 𝑋) βˆ’ π‘£π‘Žπ‘Ÿ(π‘Œ)

(3)

= π‘£π‘Žπ‘Ÿ(𝑋) βˆ’ π‘£π‘Žπ‘Ÿ(π‘Œ) = 0

3. Diketahui {π‘Žπ‘‘} adalah suatu proses white noise dengan mean 0. Temukan fungsi autokorelasi untuk dua proses berikut ini:

a. 𝑍𝑑= π‘Žπ‘‘+1

3π‘Žπ‘‘βˆ’1 b. 𝑍𝑑= π‘Žπ‘‘+ 3π‘Žπ‘‘βˆ’1

c. Anda akan memperoleh bahwa kedua proses adalah stasioner dan mempunyai fungsi autokorelasi yang sama. Apa yang membedakan kedua proses itu dengan dasar pengamatan {𝑍𝑑}?

Jawaban

a. 𝑍𝑑 = π‘Žπ‘‘+1

3π‘Žπ‘‘βˆ’1

𝜌1 = 𝛾1

𝛾0 = πœƒ1

1 + πœƒ12 = βˆ’1 3 1 + (βˆ’1

3)

2 = βˆ’ 3 10

b. 𝑍𝑑 = π‘Žπ‘‘+ 3π‘Žπ‘‘βˆ’1

𝜌1 = 𝛾1

𝛾0 = πœƒ1

1 + πœƒ12 = βˆ’3

1 + (βˆ’3)2 = βˆ’ 3 10

c. nilai parameter moving average (πœƒ) adalah pembeda dari dua proses autokorelasi tersebut.

4. Diketahui 𝑍𝑑 = 4 + 2𝑑+ 𝑋𝑑, dimana {𝑋𝑑} adalah suatu series yang stasioner dengan mean 0 dan fungsi autokovarians π›Ύπ‘˜.

Tentukan

a. Fungsi mean untuk {𝑍𝑑} 𝐸(𝑍𝑑) = 𝐸(4 + 2𝑑 + 𝑋𝑑)

= 4 + 2𝑑 + 𝐸(𝑋𝑑)

= 4 + 2𝑑

b. Fungsi autokovarians untuk {𝑍𝑑}

πΆπ‘œπ‘£(π‘Œπ‘‘, π‘Œπ‘‘βˆ’π‘˜) = πΆπ‘œπ‘£(4 + 2𝑑 + 𝑋𝑑, 4 + 2(𝑑 βˆ’ π‘˜) + π‘‹π‘‘βˆ’π‘˜)

(4)

= πΆπ‘œπ‘£(𝑋𝑑, π‘‹π‘‘βˆ’π‘˜) = π›Ύπ‘˜ c. Apakah {𝑍𝑑} stasioner? Jelaskan kenapa iya atau tidak?

Jawaban

Berdasarkan pada pertanyaan 4b, bahwa 𝑍𝑑 tidak stasioner karena bervariasi berdasarkan waktu.

5. Jika 𝑍𝑑 = 𝛽0+ 𝛽1𝑑 + 𝑋𝑑, dimana {𝑋𝑑} adalah suatu series yang stasioner dengan mean 0 dan fungsi autokovarians π›Ύπ‘˜.

a. Tunjukkan bahwa {𝑍𝑑} tidak stasioner.

{𝑍𝑑} tidak stasioner yang artinya 𝛽0+ 𝛽1𝑑 befrvariasi terhadap 𝑑 b. Tunjukkan bahwa βˆ‡π‘π‘‘ = π‘π‘‘βˆ’ π‘π‘‘βˆ’1 adalah stasioner

𝐸(π‘Œπ‘‘βˆ’ π‘Œπ‘‘βˆ’1) = (𝛽0+ 𝛽1𝑑) βˆ’ (𝛽0+ 𝛽1(𝑑 βˆ’ 1)) = 𝛽1

6. Diketahui bahwa 𝑍𝑑 =π‘Žπ‘‘+π‘Žπ‘‘βˆ’12

2 , tunjukkan bahwa {𝑍𝑑} adalah stasioner dan untuk π‘˜ > 0, πœŒπ‘˜ ada tidak 0 hanya pada π‘˜ = 12.

β€’ 𝐸(𝑍𝑑) = 𝐸(π‘Žπ‘‘+ π‘Žπ‘‘βˆ’12) = 0

β€’ πΆπ‘œπ‘£(π‘Œπ‘‘, π‘Œπ‘‘βˆ’π‘˜) = πΆπ‘œπ‘£(π‘Žπ‘‘+ π‘Žπ‘‘βˆ’12, π‘Žπ‘‘βˆ’π‘˜+ π‘Žπ‘‘βˆ’12βˆ’π‘˜)

= πΆπ‘œπ‘£(π‘Žπ‘‘βˆ’12, π‘Žπ‘‘βˆ’π‘˜) = (πœŽπ‘Ž)2, π‘˜π‘’π‘‘π‘–π‘˜π‘Ž π‘˜ = 12

Artinya nilai tidak 0 saat π‘˜ = 12, karana jika tidak, semua error yang terlibat tidak berkorelasi.

7. Jika {𝑍𝑑} adalah stasioner dengan fungsi autokovarians π›Ύπ‘˜, untuk 𝑍̅ = 1

π‘›βˆ‘π‘›π‘‘=1𝑍𝑑, tunjukkan bahwa π‘£π‘Žπ‘Ÿ(𝑍̅) =1

π‘›βˆ‘ (1 βˆ’|π‘˜|

𝑛)

π‘›βˆ’1π‘˜=βˆ’π‘›+1 π›Ύπ‘˜ =𝛾0

𝑛 +2

π‘›βˆ‘ (1 βˆ’|π‘˜|

𝑛)

π‘›βˆ’1π‘˜=+1 π›Ύπ‘˜

Jawaban

π‘£π‘Žπ‘Ÿ(𝑍̅) = 1

𝑛2π‘£π‘Žπ‘Ÿ [βˆ‘ 𝑍𝑑

𝑛

𝑑=1

] = 1

𝑛2π‘π‘œπ‘£ [βˆ‘ π‘Œπ‘‘,

𝑛

𝑑=1

βˆ‘ π‘Œπ‘ 

𝑛

𝑠=1

] = 1

𝑛2βˆ‘ βˆ‘ π‘Œπ‘‘βˆ’π‘ 

𝑛

𝑠=1 𝑛

𝑑=1

Jika kita rubah 𝑑 βˆ’ 𝑠 menjadi π‘˜ dan 𝑑 menjadi

(5)

π‘£π‘Žπ‘Ÿ(𝑍̅) = 1

𝑛2[βˆ‘ βˆ‘ π›Ύπ‘˜

𝑛

𝑗=π‘˜+1

+ βˆ‘ βˆ‘ π›Ύπ‘˜

𝑛+π‘˜

𝑗=1 0

π‘˜=βˆ’π‘›+1 π‘›βˆ’1

π‘˜=1

]

= 1

𝑛2[βˆ‘(𝑛 βˆ’ π‘˜)π›Ύπ‘˜+ βˆ‘ (𝑛 + π‘˜)π›Ύπ‘˜

0

π‘˜=βˆ’π‘›+1 π‘›βˆ’1

π‘˜=1

] = 1

𝑛2 βˆ‘ (1 βˆ’|π‘˜|

𝑛 ) π›Ύπ‘˜.

π‘›βˆ’1

π‘˜=βˆ’π‘›+1

8. Diketahui {π‘Žπ‘‘} adalah suatu proses white noise dengan mean tidak sama dengan 0 𝐸(π‘Žπ‘‘) = π‘Žπ‘‘+ π‘Žπ‘‘βˆ’1+. . . . +π‘Ž1, untuk 𝑑 = 1,2, . . ..

Proses {𝑍𝑑} disebut suatu random walk dengan drift.

a. Cari fungsi mean dan fungsi autokovarians untuk {𝑍𝑑}. Apakah {𝑍𝑑} ini stasioner?

Jelaskan

b. Cari mean dan fungsi autokovarians untuk βˆ‡π‘π‘‘ = π‘π‘‘βˆ’ π‘π‘‘βˆ’1 apakah βˆ‡π‘π‘‘ ini stasioner ? Jelaskan.

Jawaban

a. Untuk mencari fungsi mean dan fungsi autokovarians untuk {𝑍𝑑}, perlu terlebih dahulu mengekspresikan 𝑍𝑑 dalam bentuk yang lebih sederhana:

𝑍𝑑 = π‘Žπ‘‘ + π‘Ž{𝑑 βˆ’ 1} + . . . + π‘Ž1

= (π‘Žπ‘‘ + Β΅π‘Ž) + (π‘Ž{𝑑 βˆ’ 1} + Β΅π‘Ž) + . . . + (π‘Ž1 + Β΅π‘Ž) βˆ’ π‘‘Β΅π‘Ž

= π‘Œπ‘‘ βˆ’ π‘‘Β΅π‘Ž

di mana π‘Œπ‘‘ = π‘Žπ‘‘ + π‘Ž{𝑑 βˆ’ 1} + . . . + π‘Ž1 + π‘‘Β΅π‘Ž.

Dengan kata lain, {𝑍𝑑} adalah proses {π‘Œπ‘‘} yang telah diubah dengan mengurangi garis lurus π‘‘Β΅π‘Ž.

Karena {π‘Žπ‘‘} adalah proses white noise, maka 𝐸[π‘Žπ‘‘] = Β΅π‘Ž dan π›Ύπ‘˜ = 0 untuk π‘˜ β‰  0. Oleh karena itu, untuk setiap 𝑑 dan 𝑠 dengan 𝑑 > 𝑠, memiliki:

𝐸[π‘Œπ‘‘] = 𝐸[π‘Žπ‘‘ + π‘Ž{𝑑 βˆ’ 1} + . . . + π‘Ž1 + π‘‘Β΅π‘Ž] = π‘‘Β΅π‘Ž 𝐸[π‘Œπ‘ ] = 𝐸[π‘Žπ‘  + π‘Ž{𝑠 βˆ’ 1} + . . . + π‘Ž1 + π‘ Β΅π‘Ž] = π‘ Β΅π‘Ž

π‘π‘œπ‘£(π‘Œ_𝑑, π‘Œπ‘ ) = π‘π‘œπ‘£(π‘Žπ‘‘ + π‘Ž{𝑑 βˆ’ 1} + . . . + π‘Ž1 + π‘‘Β΅π‘Ž, π‘Žπ‘  + π‘Ž{𝑠

βˆ’ 1} + . . . + π‘Ž1 + π‘ Β΅π‘Ž)

= π‘π‘œπ‘£(π‘Žπ‘‘, π‘Žπ‘ )

= 𝛾{𝑑 βˆ’ 𝑠}

(6)

Oleh karena itu, fungsi mean untuk {𝑍𝑑} adalah:

𝐸[𝑍𝑑] = 𝐸[π‘Œπ‘‘ βˆ’ π‘‘Β΅π‘Ž] = 𝐸[π‘Œπ‘‘] βˆ’ π‘‘Β΅π‘Ž = 0 Fungsi autokovarians untuk {𝑍𝑑} adalah:

π‘π‘œπ‘£(𝑍𝑑, 𝑍𝑠) = π‘π‘œπ‘£(π‘Œπ‘‘ βˆ’ π‘‘Β΅π‘Ž, π‘Œπ‘  βˆ’ π‘ Β΅π‘Ž)

= π‘π‘œπ‘£(π‘Œ, π‘Œπ‘ ) βˆ’ π‘‘Β΅π‘Žπ‘π‘œπ‘£(π‘Œπ‘‘, 1) βˆ’ π‘ Β΅π‘Žπ‘π‘œπ‘£(1, π‘Œπ‘ ) + π‘‘π‘ Β΅π‘Ž^2

= 𝛾{𝑑 βˆ’ 𝑠} βˆ’ π‘‘Β΅π‘Ž, 𝛾𝑑 βˆ’ π‘ Β΅π‘Ž, 𝛾𝑠 + π‘‘π‘ Β΅π‘Ž^2

Jadi, {𝑍𝑑} tidak stasioner karena fungsi meannya bukan konstan. Fungsi mean berubah seiring waktu karena drift (tΒ΅a) yang ada pada {𝑍𝑑}. Fungsi autokovarians bergantung pada perbedaan waktu (𝑑 βˆ’ 𝑠) dan juga pada waktu itu sendiri (𝑑 π‘‘π‘Žπ‘› 𝑠). Oleh karena itu, {𝑍𝑑} adalah suatu proses non-stasioner.

b. dapat mengekspresikan βˆ‡Zt sebagai:

𝛻𝑍𝑑 = 𝑍𝑑 βˆ’ 𝑍{𝑑 βˆ’ 1} = (π‘Žπ‘‘ + π‘Ž{𝑑 βˆ’ 1}+ . . . + π‘Ž1) βˆ’ (π‘Ž{𝑑 βˆ’ 1} + π‘Ž{𝑑 βˆ’ 2} + . . . + π‘Ž1)

= π‘Žπ‘‘ + Β΅π‘Ž

Sehingga, mean dari 𝛻𝑍𝑑 adalah:

𝐸[𝛻𝑍𝑑] = 𝐸[π‘Žπ‘‘ + Β΅π‘Ž] = Β΅π‘Ž

Untuk mencari fungsi autokovarians dari 𝛻𝑍𝑑, perlu menghitung covarian dari

𝛻𝑍_𝑑 π‘‘π‘Žπ‘› 𝛻𝑍{𝑑 βˆ’ π‘˜}, dengan π‘˜ > 0. dapat mengekspresikan 𝛻𝑍𝑑 dan 𝛻𝑍{𝑑 βˆ’ π‘˜} sebagai:

𝛻𝑍𝑑 = π‘Žπ‘‘ + Β΅π‘Ž

𝛻𝑍{𝑑 βˆ’ π‘˜} = π‘Ž{𝑑 βˆ’ π‘˜} + Β΅π‘Ž

Sehingga, covarian dari 𝛻𝑍𝑑 dan 𝛻𝑍{𝑑 βˆ’ π‘˜} adalah:

πΆπ‘œπ‘£[𝛻𝑍𝑑, 𝛻𝑍{𝑑 βˆ’ π‘˜}] = πΆπ‘œπ‘£[π‘Žπ‘‘, π‘Ž{𝑑 βˆ’ π‘˜}] = 0, untuk π‘˜ > 0

Karena covarian antara 𝛻𝑍𝑑 dan 𝛻𝑍{𝑑 βˆ’ π‘˜} hanya bergantung pada π‘˜, bukan pada 𝑑, maka 𝛻𝑍𝑑 memiliki fungsi autokovarians yang tidak bergantung pada 𝑑.

Oleh karena itu, 𝛻𝑍𝑑 adalah sebuah proses stasioner.

Secara ringkas, untuk 𝛻𝑍𝑑:

Mean: 𝐸[𝛻𝑍𝑑] = Β΅π‘Ž

Fungsi autokovarians: π›Ύπ‘˜ = 0, untuk π‘˜ > 0 dan 𝛾0 = π‘‰π‘Žπ‘Ÿ[𝛻𝑍𝑑] = π‘‰π‘Žπ‘Ÿ[π‘Žπ‘‘] =

(7)

πœŽπ‘Ž2, dengan πœŽπ‘Ž2 adalah variansi dari π‘Žπ‘‘.

Stasioner: 𝛻𝑍𝑑 adalah stasioner

Referensi

Dokumen terkait

Informasi prior dan informasi sampel merupakan fungsi yang diketahui, dimana informasi prior dalam kasus ini yaitu distribusi gamma, mean dari distribusi οΏ½οΏ½ οΏ½ , sekaligus

Suatu fungsi periodik Ζ’ ( x ) sebagai fungsi dari variabel real x yang ditentukan dalam interval 0 2 ≀ x < Ο€ dapat dinyatakan dalam penjumlahan kosinus dan sinus

Data time series dapat dikatakan stasioner (berintegrasi pada orde ke-d) jika nilai DF dan atau ADF hitung lebih negatif dari.. nilai kritis

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan Pradewa dengan menambahkan analisis rataan bergerak ganda, ARIMA musiman, simulasi deret waktu stasioner dan

Berdasarkan hasil pengestimasian parameter model autoregressive (AR) pada analisis deret waktu univariat, jika orde proses AR diketahui maka pengestimasian dapat dilakukan

Perilaku data stasioner mengindikasikan bahwa data tersebut memiliki rata-rata, varians dan kovarians setiap saat sama, tidak menjadi persoalan di titik yang mana mereka

Sedangkan model deterministik yaitu model inventori dimana permintaan tidak diketahui dengan pasti, ada jenisnya yang stasioner yaitu fungsi kepadatan probabilitas

β€’ All these methods will be illustrated with the following example: Suppose that a hospital would like to forecast the number of patients arrival from the following historical p