• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas Manajemen Resiko dan Asuransi PT.TIMAH TBK (TINS)

N/A
N/A
Riduan Purba

Academic year: 2024

Membagikan "Tugas Manajemen Resiko dan Asuransi PT.TIMAH TBK (TINS)"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS MANAJEMEN RESIKO DAN ASURANSI PT.TIMAH TBK (TINS)

Dosen :

Adib Ubaidillah SE.,M.Si Disusun oleh:

Nyimas Nurhasanah 22210017 Sintia Karlena 22210029 Moyi 22210021

UNIVERSITAS TAMAN SISWA PALEMBANG FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN MANAJEMEN (GENAP) 2022/2023

(2)

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan karuniaNya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Manajemen Risiko dan Asuransi Pt. Timah Tbk.

Adapun makalah ini, telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.

Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan terima kasih kepada dosen pengajar yaitu Adib Ubaidillah SE.,M.Si yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan, baik dari segi penyusunan Bahasa maupun segi lainnya. Oleh karena itu, dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhirnya, penyusun mengharapkan semoga dari makalah Manajemen Risiko dan Asuransi ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya. Sehingga, dapat memberikan inspirasi terhadap pembaca.

Palembang, 31 Mei 2023

Penulis

(3)

Daftar Isi

Kata Pengantar...2

Daftar Isi...3

BAB I PENDAHULUAN...4

1.2 Rumusan Masalah...2

1.3 Batasan Masalah...2

1.4 Tujuan penelitian...2

1.5 Manfaat Penelitian...6

2.1. Sejarah Singkat Perusahaan...6

2.1.1. Visi dan Misi Perusahaan...7

Manajemen Risiko...7

Risk Management...7

Dasar Pelaksanaan Manajemen Risiko...8

RISIKO, PELUANG DAN STRATEGI...8

(4)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

PT Timah (Persero) Tbk merupakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) penghasil logam timah terbesar di dunia. Kegiatan operasi penambangannya dilakukan secara terbuka (surface mining). Kegiatan ini tidak hanya menghasilkan bahan galian tambang tetapi juga akan meninggalkan lubang bekas galian yang dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.

Dampak yang timbul dalam kegiatan ini berupa perubahan bentuk bentang alam yang merusak lingkungan, diantaranya hilangnya vegetasi, terbentuknya limbah tailing, hamparan tanah bersifat asam, timbulnya sedimentasi akibat erosi dan pemadatan tanah yang dapat mengakibatkan penurunan tingkat produktivitas lahan bekas penambangan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulanginya melalui kegiatan reklamasi.

Reklamasi adalah kegiatan yang dilakukan sepanjang tahapan usaha pertambangan untuk menata, memulihkan, dan memperbaiki kualitas lingkungan dan ekosistem agar dapat berfungsi kembali sesuai peruntukannya (Permen ESDM No. 7/2014). Kegiatan reklamasi merupakan kewajiban setiap perusahaan pertambangan, dengan tingkat keberhasilan reklamasi lahan bekas tambang masih bervariasi, sehingga untuk mendukung peningkatan keberhasilan pelaksanaan reklamasi perlu dilakukan analisa tahapan reklamasi meliputi tahap kegiatan penatagunaan lahan, revegetasi (penanaman kembali), dan pemeliharaan sesuai ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku.

Tahap kegiatan penatagunaan lahan merupakan penting dalam mengevaluasi pelaksanaan kegiatan tambang yang umumnya tidak teratur dan mudah

pekerjaan yang berperan reklamasi. Lahan bekas tererosi perlu dilakukan perataan, selanjutnya mengembalikan fungsi lahan tersebut, diantaranya program revegetasi. Upaya peningkatan keberhasilan pada kegiatan penatagunaan lahan ini dengan metode secara teristris, yaitu metode pengukuran menggunakan Total Station, dimana hasilnya diperoleh dari perhitungan menggunakan software

(5)

Quantum GIS 2.10.1 Pisa. Adanya kegiatan reklamasi yang terencana diharapkan lahan bekas tambang dapat dimanfaatkan kembali sesuai peruntukannya yang bersifat produktif, sehingga dampak negatif dari kegiatan penambangan dapat berkurang.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan latar belakang, maka dapat dibuat rumusan masalah, sebagai berikut:

1. Bagaimana merekondisikan volume material overburden peruntukan penatagunaan lahan bekas tambang dengan melakukan pengukuran secara teristris berikut jenis alat serta waktu penatagunaan lahan yang dibutuhkan?

2. Bagaimana metode pelaksanaan zona pengakaran pada lokasi penimbunan lahan bekas tambang?

3. Bagaimana penentuan drainase pada lahan terkait saat penatagunaan lahan serta waktu yang dibutuhkan dalam pembuatan drainase?

1.3 Batasan Masalah

Kegiatan penelitian ini dilakukan pada 13 Maret 2017 sampai 13 April 2017 di lahan bekas tambang TS 1.12 PT Timah (Persero) Tbk, Air Jangkang, Kabupaten Bangka. Dalam pelaksanaan penelitian ini, penulis membatasi hanya membahas perhitungan teknis terkait volume material overburden peruntukan penatagunaan lahan bekas tambang dengan melakukan pengukuran secara teristris berikut jenis alat serta waktu penatagunaan lahan, metode pelaksanaan zona pengakaran hingga pembuatan drainase sebagai upaya pencegah erosi.

1.4 Tujuan penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Memahami metode merekondisikan volume material overburden peruntukan penatagunaan lahan bekas tambang menggunakan pengukuran secara teristris.

2. Memahami metode pelaksanaan zona pengakaran pada lokasi penimbunan lahan bekas tambang dengan menggunakan sistem pot.

(6)

3. Memahami metode pembuatan drainase pada lahan bekas tambang termasuk menetukan dimensi serta menghitung waktu yang dibutuhkan dalam pembuatan drainase.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dapat tercapai melalui penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi mahasiswa

Mahasiswa memiliki kompetensi terkait perhitungan teknis penimbunan peruntukan penatagunaan lahan bekas tambang.

2. Bagi perusahaan

Memperoleh masukan mengenai tingkat keberhasilan reklamasi untuk tahap penatagunaan lahan bekas tambang sesuai Permen ESDM Nomor 7 Tahun 2014.

3. Bagi perguruan tinggi

Menambah referensi mengenai teknis penatagunaan lahan bekas tambang yang baik dan benar, sehingga area tersebut menjadi lahan yang sesuai peruntukannya.

2.1. Sejarah Singkat Perusahaan

PT Timah Tbk memiliki sejarah dari awal mula terbentuk hingga berdirinya perusahaan saat ini. Perusahaan telah berdiri dari masa Era Kolonial, yang mana pada masa tersebut terdapat tiga perusahaan asal Belanda yaitu Bangka Tin Winning Bedrijft 9BTW, Gemeenschaappelijke Mijnbouw Maatschaappij Billiton (GMB), Singkep TIN Exploitatie Maatschappij (SITEM).

Kemudian di tahun 1953 - 1958 terjadi peleburan dari ketiga perusahaan dimana menjadi tiga perusahaan negara yang terpisah. Bangka Tin Winning (BTW) menjadi Perusahaan Negara (PN) Tambang Timah Bangka, Gemeenschaappelijke Mijnbouw Maatschaappij Billiton (GMB) menjadi Perusahaan Negara (PN) Tambang Timah Belitung, dan Singkep TIN Exploitatie Maatschappij (SITEM) berubah menjadi PN Tambang Timah Singkep.

Tahun 1968 dilebur menjadi PN Tambang Timah. Di tahun 1976 terjadi perubahan nama dari PN Tambang Timah menjadi PT Tambang Timah (Persero). Terjadi restrukturisasi

(7)

perusahaan yang antara lain adalah pemindahan kantor pusat dari Jakarta ke Pangkalpinang di tahun 1991-1995.

Pada tahun 1998, PT Tambang Timah (Persero) Tbk mengubah anggaran dasar dari perseroan dan berubah menjadi PT Timah (Persero) Tbk. Selain itu dilakukan varietas usaha dengan membentuk sejumlah anak perusahaan yaitu PT Tambang Timah, PT Timah Investasi Mineral, PT Timah Industri, , PT Dok & Perkapalan Air Kantung (DAK), PT Timah Eksplomin, dan Indometal London Ltd. Terjadi perubahan nama kembali yaitu PT TIMAH (Persero) Tbk berganti nama menjadi PT TIMAH Tbk pada tahun 2017.

2.1.1. Visi dan Misi Perusahaan

Visi PT Timah Tbk adalah “Menjadi perusahaan pertambangan terkemuka di dunia yang ramah lingkungan”

Misi PT Timah Tbk adalah sebagai berikut :

1. Membangun sumber daya manusia yang tangguh, unggul dan bermartabat.

2. Melaksanakan tata kelola penambangan yang baik dan benar.

3. Mengoptimalkan nilai Perusahaan dan kontribusi terhadap pemegang saham serta tanggung jawab sosial.

Manajemen Risiko Risk Management

Pada tahun 2021, Perseroan menghadapi tantangan (ketidakpastian) bisnis yang tidak mudah.

Pandemi COVID-19 memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap kinerja Perseroan yang mempengaruhi penurunan jumlah produksi logam dan terganggunya supply – demand kepada industri manufaktur dengan dampak pada peningkatan harga logam timah hingga mencapai titik tertinggi USD. 41000 per MT pada November 2021 berbanding terbalik dengan titik terendah di Januari 2021 di angka USD. 20965 per MT, konstelasi perubahan regulasi dalam negeri juga mempengaruhi beberapa perubahan yang terjadi pada konteks eksternal. Selain itu, kurang optimalnya kinerja peralatan produksi dan peningkatan biaya produksi turut memberi kontribusi terhadap penurunan kinerja Perseroan diluar dampak positif peningkatan harga logam timah.

Ketidakpastian bisnis diatas guna pencapaian target pada RKAP 2021, Perseroan dan entitas anak perlu secara serius mengoptimalkan proses manajemen risiko dalam setiap tahap aktivitas proses bisnisnya. Penerapan manajemen risiko yang efektif memberikan jaminan yang memadai terhadap pencapaian sasaran Perseroan. Pada bagian ini, komitmen Dewan Direksi melalui Divisi Manajemen Risiko Perseroan memberikan gambaran ikhtisar (overview) terhadap kejadian risiko dan mitigasi

(8)

maupun monitoring evaluasinya pada tahun berjalan.

Dasar Pelaksanaan Manajemen Risiko

• Surat Keputusan Direksi No. 47/Tbk/SK-1000/17-S11.2 pada tahun 2017 dengan perubahan nomenklatur menjadi Divisi Manajemen Risiko.

• Peraturan Perusahaan No. 011/Tbk/PER-0000/19-S11.1 Tanggal 31 Desember 2019 Tentang Panduan Manajemen Risiko PT TIMAH Tbk.

• Referensi dan Pelaksanaan ISO 31000:2018 Risk Management – Guidelines.

• Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara.

RISIKO, PELUANG DAN STRATEGI

PT TIMAH (Persero) Tbk menyadari bahwa dalam menjalankan proses bisnis selalu menghadapi berbagai risiko. Risiko tersebut bisa muncul pada saat masih dalam perencanaan, atau pada saat operasional. Risiko bisa berasal dari dalam maupun dari luar Perseroan. Untuk menjamin agar operasional Perseroan tetap bisa berjalan, Perseroan dituntut untuk dapat mengidentifikasi secara dini risiko yang mungkin muncul, kemudian memitigasi agar risiko tersebut tidak terjadi.

Dengan demikian, kemungkinan munculnya dampak negatif yang merugikan Perseroan dan para pemangku kepentingan dapat dicegah dan diminimalkan. Salah satu risiko besar yang dihadapi Perseroan adalah fluktuasi harga timah di pasaran dunia serta kelesuan ekonomi di tingkat global maupun nasional. Untuk menyikapi hal itu, Perseroan dituntut untuk mengambil tindakan yang penuh kehati-hatian agar tidak berdampak buruk pada kinerja Perseroan. Di luar itu, masih ada sejumlah risiko lain yang patut diperhatikan, misalnya risiko hukum dan gangguan keamanan.

Risiko merupakan kelaziman bagi setiap perusahan. Dalam hal ini, yang menjadi kunci penting adalah bagaimana perseroan bisa mengendalikan risiko itu sehingga dampaknya bisa diminimalkan.

Upaya pengendalian risiko merupakan bagian dari upaya penerapan tata kelola yang baik (good governance). Sebab itu, kemampuan Perseroan dalam mengidentifikasi dan memetakan, sekaligus melakukan migitasi, setiap perubahan internal dan eksternal yang berpotensi menghasilkan ketidakpastian menjadi sangat penting. Dengan kemampuan itulah, maka Perseroan dapat mengawal aktivitas bisnisnya agar sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

Bahkan lebih dari itu, bisa menciptakan nilai tambah (value creation) yang bermanfaat bagi keberlanjutan usaha di masa depan. Dalam upaya mengendalikan risiko, PT TIMAH (Persero) Tbk telah membangun dan terus mengembangkan Sistem Manajemen Risiko yang didukung penuh oleh Direksi sebagai bagian dari badan tata kelola tertinggi. Dukungan itu tercantum dalam Kebijakan dan Sasaran Manajemen Risiko Usaha PT TIMAH (Persero) Tbk yang ditandatangani oleh Direktur Utama. Manajemen Risiko adalah upaya yang dilaksanakan oleh Dewan Komisaris, Direksi, Jajaran Manajemen untuk mengidentifikasi, menganalisis, mengelola serta menangani risiko-risiko yang dapat mempengaruhi pencapaian sasaran perusahaan.

Upaya itu bertujuan untuk mengimplementasikan Peraturan Menteri BUMN No. 01 Tahun 2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik. Berkaitan dengan pelaksanaan manajemen risiko, PT TIMAH (Persero) Tbk telah membentuk Satuan Kerja Manajemen Risiko Usaha dan Investasi. Satuan kerja ini dibentuk sebagai jawaban dari komitmen Dewan Komisaris dan Direksi dalam mengimplementasikan GCG sesuai best practices di mana setiap rencana bisnis dan investasi tetap harus menyertakan prinsip kehati-hatian dengan membuat rencana-rencana antisipasi agar perusahaan tidak merugi.

Agar langkahlangkah pengendalian risiko bisa diaplikasikan, satuan ini telah telah merancang

(9)

Panduan Manajemen Risiko Usaha yang dimuat dalam Lampiran Surat Keputusan Direksi PT TIMAH (Persero) Tbk, Tbk Nomor 1715TBK/SK-0000/2014 – S11.2. Panduan ini menjadi acuan setiap fungsi dan Satuan Kerja yang ada di Perseroan untuk ikut serta dalam pengendalian risiko yang terpadu dan terencana. Panduan Manajemen Risiko PT TIMAH (Persero) Tbk tersebut dibangun dengan basis Enterprise Risk Management (ERM) ISO 31000: 2009 Risk Management – Principle Guidelines. Adaptasi best practices dari Sistem Manajemen Risiko di tingkat internasional seperti itu diharapkan mampu meningkatkan kualitas Sistem Manajemen Risiko yang dimiliki oleh Perseroan.Penerapan manajemen risiko usaha ini juga dijalankan dengan landasan tata nilai Perusahaan, yaitu: Integritas, Komitmen, Terbuka, Rasional dan Visioner, serta atas prinsip tata kelola yang baik, yaitu: Transparency, Accountability, Responsibility, Independent dan Fairness.

Panduan ini mencakup Kebijakan Manajemen Risiko Usaha, Sistem Manajemen Risiko Usaha, meliputi Prinsip-Prinsip, Kerangka Kerja dan Proses Manajemen Risiko Usaha, serta termasuk di dalamnya penentuan Kategori Risiko, Selera Risiko, Konteks Manajemen Risiko Usaha Perusahaan dan Implementasi Manajemen Risiko Usaha Perusahaan.

Prinsip-prinsip yang dianut PT TIMAH (Persero) Tbk dalam menjalankan manajemen risiko mengikuti hal-hal berikut:

1. Manajemen risiko usaha menciptakan dan melindungi nilai tambah

2. Manajemen risiko usaha adalah bagian yang terpadu (tidak terpisahkan) dari keseluruhan proses organisasi 3. Manajemen risiko usaha adalah bagian dari proses pengambilan keputusan

4. Manajemen risiko usaha secara khusus menangani ketidakpastian

5. Manajemen risiko usaha bersifat sistematik, terstruktur dan berkesesuaian waktu 6. Manajemen risiko usaha berdasarkan pada informasi terbaik yang tersedia

7. Manajemen risiko usaha dapat disesuaikan (tailored) berdasarkan karakter bisnis Perusahaan 8. Manajemen risiko usaha mempertimbangkan faktor manusia dan budayanya

9. Manajemen risiko usaha harus transparan dan inklusif

10. Manajemen risiko usaha merupakan kegiatan yang dinamis, berkelanjutan dan tanggap terhadap perubahan

11. Manajemen risiko usaha memfalisitasi perbaikan dan pengembangan organisasi secara terus menerus.

Dalam penetapan kebijakan manajemen risiko di Perseroan, Direksi memberikan dorongan, dukungan dan peran aktif melalui:

1. Penetapan peran, fungsi dan tanggung jawab pemangku kepentingan Perusahaan dalam pengelolaan risiko 2. Pembangunan budaya sadar risiko, melalui komunikasi, pemahaman dan penyamaan persepsi untuk mencapai tujuan Perusahaan

3. Penentuan standar atau metode proses manajemen risiko yang digunakan dan indikator kinerja manajemen risiko yang selaras dengan indikator kinerja Perusahaan

4. Penyediaan sumber daya dan fasilitas yang dibutuhkan dalam penerapan manajemen risiko usaha 5. Komitmen untuk melakukan review dan verifikasi secara berkala terhadap efektivitas penerapan manajemen risiko usaha

Struktur Organisasi Divisi Manajemen Risiko

(10)

Tugas dan Tanggung Jawab

Divisi Manajemen Risiko bertanggung jawab dalam merencanakan, mengkoordinasikan, dan mengevaluasi kegiatan pengelolaan risiko Perseroan, melalui kegiatan berikut:

1. Menetapkan rencana pengelolaan risiko Perseroan dan Anak Perusahaan serta kebijakannya.

2. Mengkoordinir pelaksanaan assessment tingkat kematangan (maturity level) pengelolaan risiko di Perseroan dan Anak Perusahaan.

3. Memberikan konsultasi terkait pengelolaan risiko di Perseroan maupun Anak Perusahaan.

4. Melaksanakan monitoring terhadap pelaksanaan pengelolaan risiko Perseroan dan Anak Perusahaan.

Peraturan Perusahaan No. 011/Tbk/PER-0000/19-S11.1 Tanggal 31 Desember 2019 Tentang Panduan Manajemen Risiko Perseroan menguraikan tugas dan peran Divisi Manajemen Risiko meliputi:

1. Mendesain dan mengusulkan tata kelola (kebijakan, panduan, proses bisnis dan prosedur) penerapan manajemen risiko, termasuk pemutakhirannya kepada Direksi;

2. Menjadi fasilitator dan katalisator dalam penerapan manajemen risiko di Perseroan;

3. Membangun kompetensi dan kapabilitas manajemen risiko di Perseroan;

4. Melakukan pemantauan dan kajian atas efektifitas serta kecukupan pelaksanaan manajemen risiko di Perseroan. Bilamana ditemui kekurangan, maka dilakukan langkah perbaikan;

5. Mengelola profil risiko di Perseroan dan melaporkannya secara berkala kepada Direksi, serta menyediakan informasi yang memadai bagi proses pengambilan keputusan;

6. Mengintegrasikan manajemen risiko kedalam sistem manajemen lainnya yang ada di Perseroan;

7. Memfasilitasi penerapan Business Continuity Management (BCM) yang sejalan dengan penerapan manajemen risiko Perseroan;

8. Melaksanakan penugasan khusus dari Perseroan bilamana diperlukan.

Sedangkan di tahun 2020 dan 2021 Divisi Manajemen Risiko mendapat tambahan tugas baru sebagai pengelola Audit Internal untuk penerapan: • ISO 9001:2015 - Sistem Manajemen Mutu; • ISO 14001:2015 - Sistem Manajemen Lingkungan; • ISO 45001-2015 - Sistem Manajemen K3; dan • ISO 37001:2016 - Sistem Manajemen Anti Penyuapan, di lingkungan Perseroan.

(11)

Referensi

Dokumen terkait

Adapun tujuan penelitian adalah untuk memperoleh bukti empiris tentang pengakuan beban asuransi kerugian pada PT Asuransi Ramayana Tbk Cabang Medan dan untuk memperoleh

 Alur Proses Manajemen Resiko secara garis besar dimulai dari Penetapan Ruang Lingkup; Identifkasi risiko; Analisis risiko; Evaluasi risiko; Pengendalian. risiko; Monitor dan

Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Asuransi Dayin Mitra Tbk tanggal 31

Long Term Debt To Equity Ratio hasil perhitungan pada tahun 2013 long term debt to equity ratio yang diperoleh perusahaan PT Timah persero Tbk sebesar 10,5 kali,

Diusianya yang sudah mencapai 54 tahun ini PT Asuransi Ramayana Tbk telah memiliki kepercayaan yang luar biasa dari para masyarakat dengan banyaknya pihak lain yang mau

BWD Kundur 1 merupakan sarana produksi penambangan timah lepas pantai PT Timah Tbk yang beroperasi di Laut Penganak dan Laut Air Kantung. Sebelum

Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Asuransi Dayin Mitra Tbk tanggal 31

Sebagai penyedia utama layanan asuransi umum, PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk (Asuransi MAGNA/ Perseroan) memperoleh sebagian besar dari perolehan finansialnya dari