Tugas 1 : Refleksi
1. Apa peristiwa positif dan negatif yang saya tuliskan di sana?
Peristiwa Positif yang saya tuliskan adalah pada saat usia 17 tahun. saya mendapat kepercayaan dari sekolah dan Pemerintah Kabupaten untuk mengikuti Pertandingan Sepak Bola Usia Muda antar Kabupaten seProvinsi Sulawesi Utara. Meskipun saya merupakan siswa pindahan dan baru bergabung dengan Tim Sepak Bola Sekolah, namun yang paling berkesan adalah saya adalah salah satu atlet yang orang tuanya adalah seorang petani. Tapi menjadi motivasi bagi saya karena meskipun anak seorang petani saya memiliki kesempatan yang sama dengan yang lainnya.
Peristiwa negatif terjadi pada saat saya berusia 14 Tahun saat ada pemeriksaan kerapihan setelah usai upacara Bendera. Yang menjadi permasalahan adalah saat saya dan sebagian besar peserta didik dikelas sudah mengenakan atribut dan seragam lengkap. Namun tetap diberkan sangksi ditampar dengan sandal bersama-sama dengan teman-teman yang tidak lengkap seraga dan atributya.
2. Selain saya, siapa lagi yang terlibat di dalam masing-masing peristiwa tersebut?
Pada peristiwa positif yang tidak akan pernah lupa adalah guru Penjasorkes yang sudah mempercayakan saya dan suport dari orang tua saya. Pada peristiwa negatif, yang saya tidak lupa urusan kesiswaan, tapi saya menyadari sangsi yang diberikan itu secara kolektif bukan hanya ditujukan untuk pribadi saya melainkan untuk semua siswa dalam rangka meningkatkan disiplin kelompok atau kelas.
3. Dampak emosi apa saja yang saya rasakan hingga sekarang? (silakan gunakan roda emosi Plutchik di Gambar 2 untuk mengidentifikasi persisnya perasaan Bapak/Ibu di masa itu)
Pada peristiwa positif :saya merasa sangat senang, bangga dan bersyukur bisa menjadi utusan membawa nama baik Sekolah ke tingkat Provinsi
Pada peristiwa negatif : Atas ketidak adilan dari perlakuan guru tersebut saya merasa kecewa, sedih dan marah
4. Mengapa momen yang terjadi di masa sekolah masih dapat saya rasakan dan masih dapat memengaruhi diri saya di masa sekarang?
Setiap momen akan tersimpan di memori kita menyatu dengan pikiran, perasaan dan perbuatan kita. baik peristiwa yang menyenangkan atau menyedihkan. Sehingga kadang kesamaan pengalaman atas peristiwa yang hampir mirip akan mengingatkan kita pada memori-memori tersebut.
5. Pelajaran hidup apa yang saya peroleh dari kegiatan trapesium usia dan roda emosi, terkait peran saya sebagai guru terhadap peserta didik saya?
Sebagai Guru kiranya dapat mengendalikan atau mengelolah emosi dan dapat membangun komunikasi dengan baik dengan murid sehingga kita dapat menuntun murid dalam pembelajaran yang menyenangkan. Setiap Manusia mempunyai kesempatan yang sama untuk berhasil meraih cita-cita dan harapannya
6. Bagaimana saya menuliskan nilai-nilai yang saya yakini sebagai seorang Guru, dalam 1 atau 2 kalimat menggunakan kata-kata: "guru", "murid",
"belajar", "makna", "peran"?
Nilai-nilai yang saya yakini adalah seorang Guru menjadi Pemimpin pembelajaran dengan menghamba pada murid dan memberikan
kesempatan murid untuk belajar berkreasi, dan berinovasi sesuai kebutuhan dan peran mereka sehingga tercipt pembelajaran yang menyenangkan dan penuh makna
TUGAS 2 : Nilai dan peran guru penggerak menurut saya 1. Apa nilai-nilai dalam diri saya yang membantu saya
menggerakkan murid, rekan guru, dan komunitas sekolah saya?
Nilai-nilai yang ada pada diri saya yaitu pekerja keras, ulet, tekun penuh pertimbangan, serta memiliki motivasi yang tinggi untuk merealisasikan hal yang sudah direncanakan. Suka bekerjasama, mandiri,
2. Apa peran yang selama ini saya mainkan dalam menggerakkan murid, rekan guru, dan komunitas sekolah saya?
Peran yang saya mainkan selama ini adalah mengajar dengan menjadi
contoh atau teladan. Memiliki niat dan tekad yang besar untuk meningkatkan kompetensi sebagai guru. Saya suka memberi diri dan berkolaborasi dengan berbagai komunitas di sekolah
