• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS PROPOSAL PROYEK AGROINDUSTRI

N/A
N/A
Ristifiani Hanindia Putri

Academic year: 2024

Membagikan "TUGAS PROPOSAL PROYEK AGROINDUSTRI"

Copied!
172
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS PROPOSAL PROYEK AGROINDUSTRI

“PeperomiaNight Mask”

Oleh : Kelompok 7

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

2021

(2)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Permasalahan kulit merupakan hal yang kerap terjadi pada semua orang, salah satunya pada kulit wajah. Kulit wajah manusia rentan mengalami permasalahan seperti pigmentasi kulit, jerawat, iritasi wajah, dan penuaan dini (Sitorus, 2013). Berdasarkan survey, pravelansi tertinggi dari jumlah masyarakat di Asia Tenggara yang memiliki masalah jerawat dan penuaan dini adalah pada usia 17-32 tahun. Menurut catatan kelompok studi dermatologi (2019), terdapat 60-80% kasus jerawat dan kulit teriritasi di Indonesia.Inovasi produk kecantikan dengan menggabungkan metode farmakologi dan non farmakologi saat ini mulai banyak dikembangkan, salah satunya yaitu dengan memformulasikan bahan aktif cosmetic grade dengan tanaman herbal. Salah satu tanaman herbal yang saat ini belum banyak diolah menjadi produkskincareadalah daun sirih cina(Peperomia Pellucida L)(Fatin, 2020).

Daun sirih cinta merupakan golongan tanaman herbal yang tumbuh secara liar di Negara tropis, di Indonesia sendiri sirih cina mulai banyak dibudidayakan dan diolah secara fabrikasi dalam skala besar dengan jumlah permintaan mencapai 4.850 ton/tahun.

Sirih Cina banyak dibudidayakan di pulau Jawa, Madura, Bali, Aceh, dan Sulawesi.Tanaman ini mengandung zat eugenol (anti jamur) sehingga menghambat pertumbuhan bakteri penyebab jerawat. Zat eugenol juga dapat memberi efekcalming dan berperan sebagai anti inflamasi yang cocok mengobati kulit sensitive (Kartika, 2016). Selain itu kulit apel juga memiliki kandungan kuersetin dimana pada kuersetin mengandung senyawa flavonol. Kuersetin dapat berfungsi sebagai antioksidan dan juga anti agingpada kulit (Nwokocha, 2012).

Berdasarkan latar belakang tersebut, produk kami berpotensi untuk dipasarkan mengingat banyaknya masyarakat yang mengalami permasalahan pada kulit wajah.

Sehingga kami memberikan produk inovasi dengan melakukan analisis potensi pasar yang sesuai dengan produk. Analisis potensi pasar dilakukan dengan memperhatikan faktor-faktor ekstern yang dapat mempengaruhi kegiatan usaha. Selain itu juga dapat dilakukan dengan mengamati kebutuhan yang diperlukan konsumen terhadap produk.

Kemudian analisis terhadap kompetitor dengan memperhatikan produk lain yang

(3)

jenisnya sama atau produk lain yang bahkan memiliki bahan baku yang sama (Indrawati dkk., 2019). Oleh karena itu, kami menginovasikan “Peperomia Overnight Mask”, masker wajah berbahan dasar ekstrak daun sirih cina yang diformulasikan dalam bentuk gel, dengan kandungan anti-flek dan anti-aging. Daun sirih cina (Peperomia pellucida) diekstraksi dengan menggunakan cara maserasi dan bahan tambahan etanol 96% pada temperatur ruang sebanyak dua kali. Kemudian dilakukan sentrifugasi dengan kecepatan 3000 rpm dan waktu 10 menit pada larutan ekstrak daun sirih cina. Setelah proses sentrifugasi, larutan ekstrak daun sirih cina disaring dengan menggunakan kertas saring untuk memisahkan endapannya. Ekstrak daun sirih cina didapatkan setelah larutan ekstrak disaring dan diuapkan dengan evaporator. Setelah itu ekstrak daun sirih cina akan dicampurkan dengan bahan tambahan masker lainnya seperti aloe vera, aqua, niacinamide dan sebagainya. Target pasar produk kami adalah masyarakat rentang usia 18-35 tahun, dengan target spesifikasi khusus yaitu wanita atau pria. Peluang produk Peperomia Night Masktergolong cukup tinggi mengingat ketersediaan bahan baku dan teknologi pengolahannya yang mudah, selain itu pemanfaatan daun sirih cina sebagai masker wajah belum banyak dikembangkan oleh UKM sejenis

1.2 Ruang Lingkup 1.2 Ruang lingkup

Inovasi produk adalah ide dari pemikiran seseorang yang digunakan untuk melancarkan usaha atau bisnis yang dijalankan oleh pelaku usaha dengan tujuan mengembangkan suatu produk atau menciptakan produk baru supaya para pelanggan tidak bosan dan tertarik dengan produk yang dipasarkan. Pada usaha atau bisnis yang dijalankan di perlukan beberapa aspek yang dibutuhkan di antaranya adalah

1.2.1 Aspek pemasaran

Pada kegiatan produksi aspek yang utama di jalankan adalah pemasaran atau marketing (Andriani, 2021). Pemasaran merupakan salah satu aktivitas yang sudah terencana dari sebuah perusahaan atau organisasi digunakan untuk melakukan usaha memperkenalkan suatu produk kepada konsumen. Untuk memajukan usaha atau bisnis yang dijalankan diperlukan strategi pemasaran yang tepat. Pada kegiatan pemasaran ini didasarkan pada marketing mix yang meliputi 4P yaitu product, price, place, dan promotion. Product merupakan sebuah barang atau dapat berupa jasa yang di dapat dijual belikan. Pada hal ini produknya berupa Peperomia Overnight Mask. Price

(4)

merupakan nilai tukar untuk menentukan dari produk atau jasa. Place merupakan tempat lokasi yang digunakan untuk usaha yang akan dijalankan.Promotionmerupakan aktivitas atau kegiatan yang dilakukan untuk mengiklankan sebuah produk (Yuniati dan Patria 2017). Hal lain meliputisegmenting, targeting, danpositioning.Segmentingdapat digunakan untuk mengetahui jenis pasar yang cocok untuk menjadi target pasarnya.

Targeting dapat digunakan untuk target pasar yang perlu diperhatikan untuk dijadikan konsumen. Positioning diartikan sebagai cara atau strategi yang dilakukan oleh perusahaan atau pelaku usaha untuk mendapatkan hati konsumen (Fitria dkk, 2018).

1.2.2 Aspek Teknis dan Produksi

Aspek teknik dan produksi yaitu terkait dengan pemilihan teknologi yang digunakan, penentuan lokasi, luas area produksi, jumlah peralatan yang dibutuhkan.

Pada penentuan lokasi di usahakan yang memiliki lokasi yang strategis sesuai dengan yang di butuhkan, kemudian luas area produksi juga harus di sesuaikan dengan kebutuhan, begitu pula dengan jumlah peralatan yang di butuhkan juga harus di sesuaikan karena akan berpengahruh terhadap biaya yang di keluarkan.

1.2.3 Aspek Manajemen

Aspek manajemen berkaitan dengan fungsi manajemen pada umumnya yaitu misalnya pengorganisasian, perencanaan, tenaga kerja, arah pekerjaan yang dilakukan, dan juga pengawasan. Pengorganisasian yaitu digunakan dalam membagi suatu kelompok sesuai dengan kebutuhan misalnya dengan membagi karyawan yang di butuhkan dalam tiap divisi. Perencanaan digunakan untuk memenuhi tujuan, misalnya hal apa saja yang akan dilakukan kedepannya supaya tujuan yang di inginkan dapat tercapai. Pengawasan dilakukan untuk mengetahui hal apa saja yang dilakukan oleh karyawan sehingga dapat dilakukan evaluasi untuk kedepannya.

1.2.4 Aspek Hukum

Aspek hukum aturan yang di buthkan untuk menjamin aktivitas berjalannya sistem perdagangan. Hukum ini digunakan untuk menertibkan masyarakat supaya tidak melanggar aturan yang sudah di tetapkan sebelumnya.

(5)

1.2.5 Aspek Ekonomi dan Sosial

Aspek ekonomi dan sosial berdampak pada kehidupan bermasyarakat. Aspek ekonomi mempunyai pengaruh pada ekonomi masyarakat terkait dengan pendapatan, aspek sosial berpengaruh terhadap kondisi sosial dan perilaku masyarakat.

1.2.6 Aspek Lingkungan Hidup

Aspek lingkungan hidup yang meliputi lingkungan operasional. Lingkungan operasioanal meliputi pemasok, pesaing, karyawan, dan juga pelanggan. Pada lingkungan hiudp ini juga berkaitan dengan faktor-faktor yang berkaitan dengan masyarakat di antaranya sosial, ekonomi, politik, dan lainnya. Dilakukannya analisis pada lingkungan hidup ini digunakan untuk mengetahui apakah ide bisnis yang akan di jalankan di terima atau tidak pada masyarakat, dapat memberi banyak manfaat atau tidak.

1.2.7 Aspek Keuangan

Terakhir aspek keuangan yaitu berkaitan dengan gambaran keungtungan yang di peroleh perusahaan, biaya bahan baku dan peralatan dan juga hal lain yang berkaitan dengan biaya. Aspek keuangan ini berpengaruh terdapat kelayakan dari usaha yang di jalankan.

1.3 Tujuan

Tujuan dari dibuatnya produk Masker wajah “Peperomia Night Mask” dalam bentuk gel dapat digunakan untuk membantu mengatasi permasalahan pada kulit wajah.

Dalam hal ini masker tersebut terbuat dari daun sirih cina yang mempunyai kandungan zat aktif didalamnya dapat mengatasi jerawat. Kemudian juga mempunyai kandungan antioksidan tinggi dapat untuk membantu merawat kulit menjaga dari noda atau flek-flek hitam dan mencegah penuaan dini pada kulit wajah. Selain itu tujuan lain yaitu memanfaatkan daun sirih cina yang banyak tumbuh liar di sekitar rumah.

(6)

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Konsep Produk

2.1.1.Kebutuhan Konsumen

Kebutuhan konsumen merupakan suatu keinginan yang diharapkan oleh seorang konsumen (Seseorang yang menggunakan produk) terhadap suatu produk agar dapat menarik minat dari konsumen dan membuat konsumen merasa puas. Penentuan kebutuhan konsumen pada suatu produk dilakukan dengan mempertimbangkan manfaat apa yang ada dalam suatu produk tersebut agar dapat membuat konsumen membeli produk yang kita buat (Efendi, dkk, 2018). Cara yang dilakukan untuk mengetahui kebutuhan konsumen terkait suatu produk yakni dengan menentukan target pembeli dan menganalisis apa yang dibutuhkan oleh pelanggan agar tertarik untuk membeli produk tersebut. Contohnya yakni pada produk masker wajah, dimana konsumen dari produk masker wajah ini didominasi oleh kaum wanita yang menginginkan masker wajah dengan harga yang terjangkau namun memiliki efek penggunaan yang signifikan dan tidak mengandung bahan kimia yang berbahaya.

Analisis terkait kebutuhan konsumen ini digunakan sebagai pertimbangan dalam pembuatan “PeperomiaNight Mask” agar dapat menarik minat dari pelanggan dan dapat memenuhi kebutuhan dari konsumen. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, konsumen menginginkan Night mask yang memiliki harga terjangkau dengan isi perkemasan yang banyak. Konsumen juga menginginkanNight maskini memiliki umur simpan yang panjang sesuai dengan isi perkemasannya agar produk tidak terbuang sia-sia karena umur simpan yang singkat dan isi yang banyak. Kebutuhan konsumen lainnya yakni meninginkan masker wajah yang mudah dalam pemakaiannya atau langsung pakai dengan tekstur yang lembut dan mudah menyerap. Night mask ini digunakan pada malam hari, sehingga konsumen menginginkan agar produk ini dapat menenangkan wajah dan tidak memiliki aroma yang mengganggu. Kemasan juga termasuk dalam kebutuhan konsumen, di mana konsumen menginginkan kemasan yang praktis agar mudah dibawa kemanapun. Masker wajah ini diharapkan dapat digunakan untuk semua jenis kulit dan memiliki efek samping yang kecil agar dapat digunakan oleh semua jenis kulit tanpa menimbulkan efek yang buruk pada wajah. Setelah

(7)

mementukan kebutuhan konsumen pada produk masker wajah “Peperomia Night Mask”, selanjutnya yakni menentukan target spesifikasi produk agar sukses dipasaran.

2.1.2 Target Spesifikasi

Target spesifikasi merupakan penjelasan terkait target apa saja yang harus dibuat dalam suatu produk agar dapat sukses di pasaran. Penentuan target spesifikasi dilakukan setelah mengidentifikasi kebutuhan pelanggan. Target spesifikasi merupakan aspirasi dan harapan yang diberikan oleh tim pengembang. Target spesifikasi dapat diperbaiki secara berulang selama proses pengembangan dari suatu produk sedang berlangsung (Nugroho, dkk, 2018). Proses penentuan target spesifikasi ini dilakukan dengan menggunakan kebutuhan pelanggan sebagai pedoman pengembangan produknya.

Masker wajah “Peperomia Night Mask” memiliki hasil analisis kebutuhan konsumen dan target spesifikasi yang kemudian disusun menjadi matriks untuk mengetahui skala kebutuhannya. Target spesifikasi dari “Peperomia Night Mask

diantaranya yakni ketersediaan bahan baku dengan nomor kebutuhan konsumen yakni 1 dan 4 yang merupakan harga terjangkau dan cocok untuk semua jenis kulit, target spesifikasi yang selanjutnya yakni bahan baku terjangkau yang memiliki korelasi dengan harga terjangkau dan produk yang telah memiliki sertifikasi. Selanjutnya yakni viskositas yang berhubungan dengan kebutuhan konsumen 2, 4, dan 8 yakni mudah ditemukan, cocok untuk semua jenis kulit dan kadaluarsa produk yang telah disesuaikan dengan isi dan jumlah pemakaiannya. Target spesifikasi yang selanjutnya yakni netto per kemasan yang memiliki hubungan dengan harga murah dan produk yang telah tersertifikasi. Spesifikasi target yang selanjutnya yakni kandungan bahan dengan nomor kebutuhan konsumen 2,6,7,9 yang merupakan mudah ditemukan, efek penggunaan yang cepat, berat bersih yang sesuai dan memiliki efek samping yang minimum, di mana produk ini merupakan masker organik yang berbentuk gel dan tidak mengandung bahan kimia sehingga efek samping yang ditimbulkan akan lebih kecil. Target spesifikasi yang selanjutnya yakni bentuk kemasan yang berhubungan dengan kemasan praktis dan produk yang memiliki sertifikasi, masker ini dibuat dalam bentuk tube yang memudahkan untuk dibawa bepergian dan di desain agar kemasan dapat memuat isi produk secara maksimal dan aman. Selanjutnya yakni mudah menyerap dan tidak lengket dikarenakan masker ini berbentuk gel rigan sehingga akan lebih cepat menyerap

(8)

yang dapat membuat kulit merasa lebih tenang dan tidak menyebabkan kulit wajah merasa gerah atau panas. Target spesifikasi yang selanjutnya yakni material kemasan yang berhubungan dengan kemasan yang praktis, umur simpan produk yang lama dan memiliki harga yang terjangkau.

2.2 Karakteristik dan Spesifikasi Produk 2.2.1 Karakteristik Produk

Setiap orang memiliki masalah yang berbeda pada kulit wajahnya. Masker wajah

“Peperomia Night Mask” diproduksi untuk membantu permasalahan pada kulit wajah dengan kandungan zat aktif didalamnya yang diformulasikan dalam bentuk gel sehingga mempermudah dalam pengaplikasiannya pada kulit wajah. Kandungan antioksidan yang cukup tinggi berfungsi untuk membantu merawat kulit dari pengaruh sinar matahari dan polusi yang seringkali menjadi faktor utama timbulnya flek-flek hitam pada kulit. Selain itu juga kandungan antioksidan ini berfungsi untuk melindungi kulit dari dalam keluar dengan menjaga sel-sel tubuh dari kerusakan sehingga dapat memperlambat faktor-faktor penuaan dini pada kulit wajah.

Masker wajah “Peperomia Night Mask” adalah alternatif perawatan kulit wajah secara alami. “Peperomia Night Mask” terbuat dari bahan baku alam yang mudah diperoleh dan tidak memiliki efek samping yang berarti bagi kulit wajah. Masker wajah

“PeperomiaNight Mask” diproduksi dalam bentuk gel yang sangat mudah diaplikasikan pada semua jenis kulit dan mudah dibersihkan, sehingga cocok dengan gaya hidup sekarang yang serba cepat dan dinamis. Tren gaya hidup sehat dan back to nature merupakan peluang pasar yang cukup bagus dalam pengembangan usaha masker wajah

“PeperomiaNight Mask”.

2.2.2 Spesifikasi Produk

PT. Seven Icon memproduksi Masker wajah “Peperomia Night Mask” yang dapat digunakan pada semua jenis kulit. Produk ini memiliki dengan kandungan anti flek dan anti aging yang diformulasikan dalam bentuk gel. Sesuai dengan nama produk bahan baku utama yang digunakan pada masker wajah ini adalah daun sirih cinaPeperomia pellucida L.Kandungan antioksidan yang cukup tinggi baik digunakan untuk menjaga kulit wajah agar terlihat fresh dan terhindar dari tanda-tanda penuaan. Selain itu juga masker ini mengandung berberapa kandungan yang baik untuk wajah diantaranya

(9)

adalah niacinamide yang berfungsi untuk melembabkan dan menghaluskan kulit dan aloe vera leaf extract yang berfungsi sebagai antibakteri yang membunuh bakteri penyebab jerawat, mengurangi minyak berlebih pada kulit serta dapat membantu merangsang pertumbuhan sel kulit lebih cepat.

2.3 Kemasan Produk

Kemasan produk “PeperomiaNight Mask” memiliki desain dengan bentuk tube berwarna putih pada bagianbodydan warna hijau tua pada tutuptube. Pemilihan bentuk kemasan produk kecantikan ini adalah untuk kemudahan dalam pemakaian, mudah untuk dibawa dan mudah disimpan karena ukurannya yang tidak terlalu besar. Kemasan primer yang digunakan berbahan plastik yang lunak sehingga saat produk tersisa sedikit, akan memudahkan untuk menekan masker agar keluar. Setelah adanya kemasan primer, terdapat kemasan sekunder berbentuk balok dengan desain berwarna putih dan bermotif daun sirih. Pada kemasan primer “PeperomiaNight Mask” terdapat beberapa informasi yang tertulis. Di antaranya adalah adanya merk produk pada bagian depan kemasan, netto produk 15 mL. Pada bagian belakang terdapat informasi komposisi produk antara lain Peperomia pellucida L., Aqua, Glycerin, Niacinamide, Aloe Vera Leaf Extract, Collagen Sodium Hyaluronate, Honey Extract, Diglycerin, Trethanolamine, Tocopheryl Acetate, Argania Spinosa Kernel Oil, Carbomer, Phenoxyethanol, Sweet Almond Oil, Magnesium Ascorbyl Phosphate, Tea Tree Oil.

Terdapat juga penulisan cara pemakaian produk, manfaat produk, exp. date, tanggal

(10)

produksi, nama industri “PT. Seven Icon”. Sedangkan pada kemasan sekunder bagian depan adalah menampilkan informasi produk berupa merk produk pada bagian depan kemasan, netto produk 15 mL dan penjelasan berupa “All Skin Type” untuk menunjukkan bahwa produk “Peperomia Night Mask” cocok untuk semua jenis kulit.

Pada bagian belakangnya terdapat informasi komposisi produk antara lain Peperomia pellucida L., Aqua, Glycerin, Niacinamide, Aloe Vera Leaf Extract, Collagen Sodium Hyaluronate, Honey Extract, Diglycerin, Trethanolamine, Tocopheryl Acetate, Argania Spinosa Kernel Oil, Carbomer, Phenoxyethanol, Sweet Almond Oil, Magnesium Ascorbyl Phosphate, Tea Tree Oil. Terdapat juga penulisan cara pemakaian produk (dijadikan Sleeping Mask dan dijadikan Wash off Mask), manfaat produk (untuk membantu mencerahkan, melembabkan, mengatasi jerawat dan merawat kulit wajah), exp. date, tanggal produksi, nama industri “PT. Seven Icon”. Ukuran dari kemasan primer dengan diameter tutuptube sebesar 2,5 cm dan tinggi 10 cm. Sedangkan ukuran kemasan sekunder dengan panjang 3,5 cm, lebar 3,5 cm dan tinggi 11 cm.

(11)

BAB III

MARKETING STRATEGIES 3.1 Analisis 4P (Product, Price, Promotion, Place)

3.1.1Product

PT. Seven Icon memproduksi Masker wajah “Peperomina Night Mask” yang dapat digunakan pada semua jenis kulit. Produk ini memiliki dengan kandungan anti flek dan antiaging yang diformulasikan dalam bentuk gel. Sesuai dengan nama produk bahan baku utama yang digunakan pada masker wajah ini adalah daun sirih cina Peperomia pellucida L. Kandungan antioksidan yang cukup tinggi baik digunakan untuk menjaga kulit wajah agar terlihat fresh dan terhindar dari tanda-tanda penuaan.

Selain itu juga masker ini mengandung beberapa kandungan yang baik untuk wajah diantaranya adalahniacinamideyang berfungsi untuk melembabkan dan menghaluskan kulit dan aloe vera leaf extract yang berfungsi sebagai antibakteri yang membunuh bakteri penyebab jerawat, mengurangi minyak berlebih pada kulit serta dapat membantu merangsang pertumbuhan sel kulit lebih cepat.

Produk ini tidak menggunakan bahan kimia berbahaya sehingga tidak memiliki dampak buruk pada kulit setelah pemakaian masker terbukti dengan adanya sertifikasi pada produk sehingga konsumen tidak perlu khawatir terkait keamanan produk karena telah teruji klinis. Pemanfaatan daun sirih cina yang masih jarang akan tetapi kandungannya yang sangat banyak merupakan salah satu inovasi baru dalam dunia kecantikan. Peperomia Night Mask termasuk kedalam Basic Product karena pada dasarnya produk masker ini memiliki manfaat dasar yang sama dengan produk kompetitor hanya saja yang membedakan produk ini adalah alternatif sumber antioksidan yang tinggi yang diperoleh dari daun sirih cina.

3.1.2Price

Penetapan harga pada produk masker kami menggunakan metode penetapan harga Mark Up. Harga produk per item ditetapkan dengan mempertimbangkan keseluruhan biaya ditambah jumlah tertentu untuk menutupi laba yang ditentukan pada tiap unit produk (margin). Penetapan margin produk menggunakan presentasi keuntungan yang diharapkan berdasarkan jumlah total biaya yang dikeluarkan dalam produksi Peperomia Night Mask.

(12)

Peperomia Night Mask merupakan produk baru dipasaran sehingga penetapan harga yang efektif dalam tahap pengenalan produk menggunakan strategi harga penetrasi yaitu dengan memberikan harga rendah untuk menciptakan pangsa pasar.

Harga rendah yang dimaksudkan disini tentu ditetapkan berdasarkan survei pasar pula.

Berdasarkan survei pasar, produk yang kami tawarkan di pasaran berkisar Rp 20000-Rp 30000 dengan berat bersih produk sebesar 60 ml.

3.1.3Promotion

Promotion adalah kegiatan yang dilakukan dengan memberikan informasi mengenai produk yang ditawarkan dengan cara mempersuasi pelanggan untuk membeli produk tersebut.Promotion dilakukan dengan melalui media, dapat secara langsung dan tidak langsung. Promosi secara langsung dapat dilakukan dengan penjualan tatap muka.

Sedangkan promosi secara tidak langsung dilakukan dengan pengiklanan melalui media koran, TV, media sosial,websiteproduk (Yuniati dan Patria, 2017).

Promotion yang dilakukan oleh kami untuk mengenalkan produk “Peperomia Night Mask” adalah dengan memberikan informasi melalui media sosial dengan membagikan pamflet produk, dan dilakukan secara langsung saat penjualan produk.

Dengan dilakukannya promosi secara langsung, penjual juga dapat mengetahui minat pembeli terhadap produk. Sehingga hal tersebut juga memberikan dampak positif kepada produsen untuk lebih mengetahui selera pembeli.

3.1.4Place

Placeadalah salah satu elemen penting dalam strategimarketing.Placeberperan sebagai wadah, lokasi yang berfungsi untuk tempat dibukanya usaha yang akan dijalankan. Lokasi strategis yang dipilih nantinya akan menentukan saluran distribusi untuk penyampaian produk kepada konsumen. Sehingga saat memilih lokasi harus lebih diperhatikan (Mas’ari dkk., 2019).

Lokasi yang dipilih untuk produksi produk “Peperomia Night Mask”, agen distributor, hingga reseller memiliki kriteria lokasi yang berbeda. Saat memilih lokasi untuk produksi, maka akan dipilih lokasi yang di sekitarnya memiliki jalur transportasi yang memadai, dekat dengan supplier bahan baku produk, dan masih banyak kriteria

(13)

lainnya. Sedangkan pemilihan lokasi untuk agen distributor danreseller lebih memilih lokasi yang menyebar dan dekat dengan pasar.

3.2 Analisis STP (Segmenting, Targeting, Positioning) 3.2.1Segmenting

Segmentasi pasar merupakan salah satu metode marketing mix yang digunakan untuk mengelompokkan pasar menjadi bagian tertentu atau juga disebut spesifikasi pasar. Segmentasi pasar ini dilakukan berdasarkan kebutuhan dan kondisi dari konsumen. Secara umum, terdapat tiga analisis segmentasi pasar, yaitu segmentasi geografis, demografis, dan psikografis (Sudartono, 2019).

Segmentasi produk masker masker ini memiliki beberapa segmentasi pasar tertentu. Berdasarkan segmentasi demografisnya, lokasi produksi Peperomia Mask berada di Malang, Jawa Timur, dimana lokasi ini merupakan wilayah pada penduduk yang terdiri dari masyarakat Malang asli dan juga pelajar dan mahasiswa Berdasarkan segmentasi demografisnya, produk PeperomiaMaskidentik dengan masyarakat rentang usia 17-35 tahun atau yang berstatus pelajar, pekerja, dan ibu rumah tangga. Segmentasi psikografis dari produk Peperomia Mask adalah untuk masyarakat pengguna skincare berbahan dasar organik yang memiliki kadar bahan aktif rendah. Segmentasi psikografis juga diperuntukkan bagi masyarakat yang memiliki kondisi kulit sensitif, berjerawat dan mengalami indikasi penuaan dini.

3.2.2Targeting

Targetingmerupakan aktivitas yang dapat digunakan untuk menentukan sasaran pasar yang akan dituju. Targeting ini akan fokus dengan strategi pemasaran sehingga dapat di tentukan segmen pasar yang mana yang akan dipilih untuk menjadi target pasar.

Target pasar merupakan sasaran dari kelompok yang dipilih untuk menjadi pelanggan (Mahanani, 2021).

Adapun targeting dari produk “Peperomia Night Mask” adalah dengan masyarakat rentang usia 17-35 tahun baik laki-laki maupun perempuan, konsumen yang tertarik pada produk baru dan masyarakat yang memperhatikan kulit wajah. Kemudian untuk mahasiswa, karyawan wiraswasta, ibu-ibu rumah tangga, dan remaja/pelajar. Hal tersebut karena produk masker ini cocok untuk semua jenis kulit. Fokus penjualan akan

(14)

dilakukan secara offline maupun online, namun pada saat ini masyarakat cenderung lebih mudah mendapatkan belanja secara online. Strategi targeting pada “Peperomia Night Mask” ini tidak hanya di salah satu segmentasi saja, tetapi memberikan produk ke pasar sesuaiconsumer insightyang di dapatkan.consumer insightini merupakan proses mendekatkan diri kepada pelanggan, sehingga pelanggan dapat mengetahui lebih dalam produk yang ditawarkan. Dengan melakukan consumer insight ini penjualan akan meningkat secara mudah dan cepat.

3.2.3Positioning

Positioning merupakan kegiatan yang dilakukan dalam merumuskan penempatan produk dalam persaingan pasar dan menetapkan bauran pemasaran secara lebih lengkap dan jelas. Positioningmemiliki tujuan untuk menciptakan citra dari suatu produk yang mempunyai diferensiasi dalam dalam benak konsumen. Strategi ini memberikan gambaran tentang keunggulan dari suatu produk, merek, atau bisnis yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya (Wijaya dan Hani, 2016).

Setelah ditentukan target pasar, perusahaan akan menempatkan diri berada di posisi mana perusahaan dibandingkan dengan pesaing. Strategi yang diterapkan oleh

“Peperomia Night Mask” yaitu dengan memproduksi masker wajah yang memiliki ciri khas, harga terjangkau dan memiliki kualitas yang unggul dari produk lain. Hal tersebut dibuktikan dengan proses pembuatan masker wajah ini yang menggunakan bahan dasar organik dan meminimalisir adanya penggunaan bahan-bahan kimia. Namun, posisi produk masker wajah “Peperomia Night Mask” masih tergolong market follower, dimana market leader produkNight maskdi Indonesia yakni Wardah. Berdasarkan data Top Brand Award, pada tahun 2021Night maskWardah menempati peringkat pertama dengan top brand index tertinggi. Produk masker ini dikategorikan sebagai market follower karena produk masker ini mengikuti masker wajah yang telah ada di pasaran namun diberi inovasi berupa bahan baku yang organik dan kurang dimanfaatkan sebagai perawatan wajah.

(15)

BAB IV

BASIS PERANCANGAN

4.1 Perencanaan Kapasitas Produksi 4.1.1 Kapasitas Produksi

Menurut literatur (Septiana, 2015) kapasitas produksi adalah patokan yang dibutuhkan suatu usaha untuk melakukan perencanaan yang tepat. Perencanaan ini dimaksudkan untuk mengimbangkan antara penawaran dan permintaan. Apabila terjadi kesenjangan antara penawaran dan permintaan akan menyebabkan suatu perusahaan kewalahan. Sehingga dibutuhkan perencanaan terhadap kapasitas produksi untuk memenuhi permintaan yang tepat. Pada produksi kami memiliki perhitungan sebagai berikut

Produksi dalam 1 hari sebanyak 60L

Produksi dalam 1 bulan = 60 L x (30-4 hari libur) 60 L x 26

sehingga saat produksi dapat menghasilkan 1560 liter/ bulan dan 18720 liter/tahun.

4.1.2 Mode Operasi (Batch)

Proses produksi masker Peperomia Mask adalah batch process. Batch process juga biasa disebut dengan proses produksi partaian, proses ini cenderung diterapkan oleh industri dengan skala produksi yang kecil, menengah dan besar. Umumnya perusahaan yang menggunakan metode batch process adalah industri farmasi.

Penggunaan proses batch dilakukan karena proses pengawasan menjadi lebih mudah serta tidak membuthkan biaya yang besar untuk pengadaan peralatan, namun kekurangan dari proses ini adalah setiap akhir dari produksi, semua peralatan yang digunakan harus dihentikan dan dikonfigurasi ulang. Pertimbangan dalam penggunaan batch process adalah karena kapasitas produksi yang tidak begitu besar, serta produksi dilakukan dalam satu shift per satu batch. Hal ini dilakukan karena produk Peperomia Mask merupakan produk inovasi baru yang memerlukan penyesuaian terlebih dulu.

Produksi Peperomia Mask dilakukan dalam 7 proses batch (Pencucian, pengeringan, penghalusan, perendaman, proses ekstraksi, pencampuran dan pengemasan) dengan sistem satu line produksi.

(16)

4.1.3 Kebutuhan Sumber Daya (Sda, sdm) 4.1.3.1 Sumber daya manusia (Manpower)

Sumber daya manusia ini yang dimaksud adalah tenaga kerja. Tenaga kerja merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam aktivitas produksi, hal itu dikarenakan manusia atau tenaga kerja harus menjaga kualitas produk, sehingga produk yang dihasilkan memiliki nilai yang baik (Napitupulu dan Shinta, 2018). Dalam perencanaan kapasitas dibutuhkan tenaga kerja yang cukup untuk dapat menjalankan kegiatan produksi. Dalam hal ini tenaga kerja biasanya dibagi menjadi jabatan-jabatan tertentu. Pada “PT Seven Icon” tenaga kerja yang dibutuhkan terdiri dari jabatan manager 1 orang, bagian keuangan 1 orang, bagian HRD 1 orang, bagian SDM 1 orang, dan bagian produksi 5 orang, bagian pemasaran 3 orang.

4.1.3.2 Sumber daya alam (material)

Sumber daya alam yang di maksud terdiri dari sumber bahan baku yang diperlukan. Dalam hal ini bahan baku utama untuk membuat produk “PeperomiaNight Mask” adalah daun sirih cina. Untuk mendapatkan daun sirih cina ini dilakukan budidaya sendiri. Untuk budidaya daun sirih cina ini terbilang cukup mudah hal itu dikarenakan daun sirih cina ini banyak tumbuh liar. Bahan lain didapatkan dari toko-toko yang yang menjual bahan yang dibutuhkan.

4.1.3.3 Biaya (Money)

Biaya yang dimaksud dalam hal ini yaitu uang yang dikeluarkan dari awal hingga akhir. Biaya ini digunakan untuk melancarkan proses aktivitas produksi. Biaya yang dikeluarkan diantaranya untuk membeli kebutuhan bahan baku, membayar gaji tenaga kerja, biaya membeli peralatan, dan hal lain yang diperlukan dalam aktivitas produksi.

4.1.4 Perhitungan Utilitas dan Efisiensi

Utilitas merupakan persen dan kapasitas desain yang sesungguhnya telah dicapai. Unit utilitas dalam suatu pabrik sangatlah penting karena merupakan sarana bagi kelancaran proses produksi. Unit utilitas terdiri dari air, listrik dan bahan bakar (Paputungan, 2019).

(17)

Utilitas = output / kapasitas desain (%)

= 1000 / 2400

= 41,66 %

Kapasitas Desain = Jumlah Hari x Giliran Kerja x Jumlah Jam Kerja

= 5 x 1 x 480

= 2400

Efisiensi adalah persen kapasitas efektif yang sesungguhnya telah di capai.

Efisiensi merupakan jika suatu unit dapat bekerja dengan baik, dan dapat mencapai hasil atau tujuan yang diharapkan. Efisiensi juga dapat didefinisikan dengan konsep perbandingan antara input dan output. Efisiensi biaya dilakukan untuk mengukur seberapa besar perusahaan dapat menekan biaya operasi yang dikeluarkan perusahaan untuk menghasilkan profit yang diinginkan dan agar mampu bertahan dalam persaingan bisnis (Paputungan, 2019).

Efisiensi = output / kapasitas efektif (%)

= 1000 / 1600

= 62,5 %

Kapasitas efektif = jumlah output aktual / jumlah pelayanan efektif x jam kerja

= 1000 / 5 x 8

= 1600 4.2 Bahan Baku

4.2.1 Kebutuhan bahan baku (bahan, formula awal, formula kebutuhan produksi) 4.2.1.1Peperomia Pellucida L. Extract

Peperomia Pellucida L. atau yang biasa disebut dengan daun sirih cina merupakan bahan baku utama dalam pembuatan masker ini. Daun sirih cina tersebut akan diproses hingga menghasilkan ekstrak. Banyaknya ekstrak daun sirih cina alam satu kemasan 60 ml yakni 21 ml atau 35% dari 60 ml isi masker.

4.2.1.2Aloevera Extract

Aloe Vera atau lidah buaya merupakan bahan alami yang memiliki banyak manfaat. Penggunaan aloe vera sebagai bahan tambahan masker ini ditujukan untuk memberikan efek menenangkan kulit, meredakan jerawat dan melembabkan kulit

(18)

wajah. Banyaknya ekstrak lidah buaya pada masker ini adalah 30% dari berat per kemasan yakni sebanyak 18 ml.

4.2.1.3Honey Extract

Honey Extract memiliki manfaat untuk menghidrasi kulit, membersihkan pori-pori dan mencerahkan wajah. Manfaat tersebutlah yang menjadikan honey extract ini digunakan sebagai bahan tambahan dari masker wajah yang akan dibuat. Dalam masker ini kandungan madu sebanyak 10% dari 60 ml yakni sebanyak 6 ml.

4.2.1.4Sweet Almond Oil

Almond oil memiliki manfaat sebagai anti-aging, melembabkan kulit, dan membantu kulit wajah terlindung dari paparan sinar uv. Almond oil ini dapatkan melalui proses ekstraksi kacang almond. Kandungan almond oil dalam masker ini yakni sebanyak 5% dari 60 ml isi masker per kemasan atau sebanyak 3 ml.

4.2.1.5Glycerin

Gliserin merupakan cairan dengan tekstur kental dan tidak memiliki bau. Cairan ini didapatkan dari fermentasi glukosa. Manfaat dari gliserin yakni memperbaiki tekstur kulit, melembabkan kulit wajah, dan dapat mengurangi adanya iritasi. Dalam masker ini, kandungan gliserin sebanyak 10% dari 60 ml banyak isi di kemasan atau sebanyak 6 ml.

4.2.1.6Niacinamide

Niacinamide merupakan bahan tambahan non alami. Niacinamide memiliki manfaat yang diantaranya yakni mencerahkan kulit wajah, dan mengatasi jerawat yang meradang. Kandungan Niacinamide pada masker ini sebanyak 5% atau 3 ml per isi kemasan 60 ml.

4.2.1.7Collagen Sodium Hyaluronate

Collagen sodium Hyaluronate atau yang biasa disebut dengan collagen peptide.

Manfaat dari collagen peptide yakni untuk mengencangkan kulit wajah, mencerahkan kulit wajah, dan membantu penyembuhan luka. Kandungan collagen peptide pada masker ini yakni sebanyak 5% atau 3 ml per isi kemasan 60 ml.

(19)

4.2.1.8Phenoxyethanol

Phenoxyethanol merupakan salah satu bahan tambahan pada skincare ataupun kosmetik yang memiliki fungsi sebagai pengawet. Phenoxyethanol memiliki manfaat lain yakni melawan bakteri yang terkandung dalam produk agar umur simpan dari produk menjadi lebih lama dan aman digunakan. Bahan tambahan ini tidaklah berbahaya bagi kulit asalkan kandungannya tidak lebih dari 10%. Kandungan Phenoxyethanol pada masker ini adalah sebanyak 5% atau 3 ml per 60ml isi pada kemasan.

4.2.2 Manajemen Pengadaan Bahan Baku

Manajemen bahan baku merupakan strategi yang dilakukan perusahaan untuk melakukan pengadaan dan pengolahan material seperti proses pemesanan material, pemilihan lead time, dan pengendalian persediaan. Pada proses produksi Peperomia Night Mask, bahan baku didapatkan dari beberapa petani yang membudidayakan daun sirih cina dan beberapa supplier bahan kimia. Manajemen pengadaan bahan baku Peperomia Night Mask dilakukan dengan memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kelancaran dari proses produksi yaitu jumlah, waktu, kualitas dan harga yang tepat (Darmawan dkk, 2015). Manajemen terdiri dari 4 aspek yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan. Perencanaan adalah sebuah proses untuk membuat strategi dalam pencapaian tujuan organisasi yang meliputi pemilihan bahan baku hingga pemilihan lead time. Pengorganisasian adalah sebuah upaya dalam menghimpun seluruh sumber daya yang digunakan dalam manajemen pengadaan bahan baku sesuai dengan struktur organisasinya (Mishbahuddin, 2020). Pelaksanaan adalah seluruh kegiatan yang dilakukan setelah perencanaan dan pengorganisasian agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai dari penerimaan bahan baku hingga penyimpanan bahan baku. Pengawasan adalah sebuah pemantauan seluruh kegiatan yang telah direncanakan sebelumnya sehingga dapat dievaluasi jika terdapat ketidaksesuaian (Zazin, 2010).

(20)

BAB V

ENGINEERING FLOW DIAGRAMS 5.1Flow Process Chart(FPC)

5.1.1 FPC Proses Ekstraksi Daun Siri Cina

(21)

5.1.2 FPC Pembuatan PeperomiaNight Mask

5.2 Detail Proses

5.2.1 Proses Pembuatan Ekstrak Daun Sirih Cina

Pembuatan ekstrak daun sirih cina dilakukan dengan mencuci daun sirih cina sebanyak 42 kg terlebih dahulu, hal tersebut bertujuan untuk menghilangkan kotoran yang menempel pada daun (Karomah, 2019). Setelah dicuci daun dikeringkan selama 2 hari. Kemudian daun sirih cina kering dihaluskan menggunakan blender hingga hancur menjadi serbuk. Bubuk daun sirih cina direndam menggunakan air sebanyak 250 L dan disaring untuk memisahkan antara ampas dan filtrat. Kemudian filtrat tersebut dievaporasi pada suhu 80 oC selama 30 menit dengan kecepatan rotary 35 rpm untuk menghilangkan sisa pelarut pada filtrat daun sirih cina. Setelah prose evaporasi tersebut maka dihasilkan ekstrak murni dariPeperomia pellucidaL ( Mentari dkk,2016).

5.2.2 Proses Pembuatan PeperomiaNight Mask

(22)

Formula untuk pembuatan Peperomia Night Mask dengan menyiapkan ekstrak Aloe vera sebanyak 180L, madu 60 L dan minyak almond sebanyak 30 L sebagai bahan tambahan. selain itu juga ada bahan aktif yang digunakan dalam pembuatan masker ini diantaranya adalah Gliserin 90 L, Niacinamide 30 L,Collagen Sodium Hyaluronate15 L dan Phenoxyethanol 15 L. Proses pembuatan Peperomia Night Maskdiawali dengan mendinginkan filtrat daun sirih yang telah di ekstraksi hingga mencapai suhu ruang ( 25-27 oC). setelah itu menambahkan bahan tambahan yaitu ekstrak Aloe vera sebanyak 180 L, madu 60 L dan minyak almond sebanyak 30 L. Setelah ditambahkan maka di mixing menggunakan mesin mixing hingga larutan tercampur dengan baik. Setelah larutan tercampur rata maka ditambahkan bahan aktif diantaranya adalah Gliserin 90 L, Niacinamide 30 L, Collagen Sodium Hyaluronate 15 L dan Phenoxyethanol 15 L selama proses mixing tersebut. Terakhir, ditambah aqua sebagai pencampur larutan tersebut agar proses pencampuran berjalan dengan baik. Setelah penambahan aqua, Peperomia Night Masktelah siap untuk dikemas dan dipasarkan ke masyarakat (Purba, 2018).

5.3 Block Flow Diagram 5.3.1 Diagram

(23)

5.3.2 Deskripsi Diagram

Block flow diagram merupakan diagram yang menggambarkan terkait keseluruhan proses, dimana terdapat input dan output dari proses yang digambarkan dengan garis. Dalamblock flow diagram, proses yang pertama yakni proses pencucian dengan input daun sirih cina sebanyak 42 kg dan output berupa daun sirih bersih sebanyak 45 kg. Tahapan yang selanjutnya yakni proses pengeringan denganinputdaun sirih cina bersih 45 kg dan output berupa daun sirih cina kering seberat 12,5 kg.

Tahapan ketiga yakni proses penghalusan dengan input daun kering sebanyak 12,5 kg danoutputberupa serbuk daun sirih cina kering seberat 12,3 kg. Tahapan keempat yakni proses perendaman dengan input serbuk daun sirih kering seberat 12,3 kg dan penambahan air untuk perendaman, serta output yakni serbuk daun sirih cina basah seberat 15,3 kg. Tahapan selanjutnya yakni proses penyaringan dengan input berupa serbuk daun sirih cina basah seberat 15,3 kg dan output berupa filtrat daun sirih cina sebanyak 12,15 kg. Tahapan keenam yakni maserasi dengan input berupa filtrat daun sirih cina sebanyak 12,15 kg, aquades 50 liter danoutputberupa ekstrak daun sirih cina sebanyak 21 liter. Tahapan selanjutnya yakni pendinginan denganinput berupa ekstrak daun sirih cina 21 liter dan output berupa ekstrak daun sirih cina 21 liter. Tahapan kedelapan yakni proses pencampuran denganinputekstrak daun sirih cina 2100 ml, dan bahan tambahan lain dengan total 39 liter meliputi aloevera 18 liter, madu 6 liter, almond oil 3 liter, glycerin 6 liter, niacinamide 3 liter, collagen peptide 1,50 liter, dan phenoxyethanol 1,5 liter. Output yang dihasilkan pada proses pencampuran yakni masker wajah peperomia sebanyak 60 liter atau setara dengan 1000 botol masker.

(24)

5.4 Proses Flow Diagram 5.4.1 Diagram

5.4.2 Deskripsi Diagram

ProsesFlow Diagramadalah diagram yang menggambarkan alur aliran fluida di dalam suatu plan yang dilengkapi dengan simbol-simbol yang memiliki fungsi yang berbeda. Pada PFD digambarkan mesin-mesin yang digunakan saat produksi sesuai dengan alur yang sesungguhnya. Fungsi dari PFD adalah sebagai arahan untuk berlangsungnya proses. Tetapi informasi yang diberikan di PFD belum memperhitungkan pressure, ukuran pipa dan spesifikasi peralatan. Pada proses pembuatan “Peperomia Night Mask” membutuhkan beragam mesin di antaranya 1tank, 1 blender, 1 dryer, 1 DSM Screen, 1 evaporator, 1 mixer dan 1cooler. Mesin-mesin tersebut memiliki fungsinya masing-masing. Pada proses pembuatannya diawali dari proses pencucian daun sirih cina menggunakan water spraydengan bantuan conveyor agar daun sirih cina tersebut dapat berjalan tanpa bantuan manusia dalam proses pencuciannya. Setelah itu, daun didistribusikan ke mesin selanjutnya menggunakan

(25)

bantuan conveyor untuk dikeringkan pada mesin dryer. Daun sirih yang sudah kering dibawa menggunakanconveyormenuju blender untuk proses penghalusan daunnya agar menjadi bubuk daun sirih cina. Bubuk tersebut dibawa menuju tangki untuk proses perendaman menggunakan elevator. Campuran bubuk daun sirih cina dengan air kemudian didistribusikan menuju DSM screen menggunakan strew conveyor. Pada DSM Screen dilakukan proses pemisahan ampas dan ekstrak daun sirih cina. Ampas akan dibawa menuju tempat pembuangan sedangkan ekstrak daun sirih cina akan dialirkan menggunakan pipa menuju tangkievaporatoruntuk memperoleh minyak daun sirih cina. Uap dari evaporator dibawa menuju condensor untuk diubah menjadi air destilasi sedangkan minyak daun sirih yang diperoleh dialirkan menuju cooler menggunakan pipa. Setelah itu, minyak daun sirih dialirkan menuju mixer tankuntuk dicampurkan dengan bahan tambahan pembuatan masker sehingga diperoleh produk akhir berupa “Peperomia Night Mask

(26)

BAB Vl

NERACA MASSA DAN NERACA ENERGI 6.1 NERACA MASSA

Kapasitas : 60 kg = 60 liter = 1000pcs Operasi : 26 hari/ bulan ( 8 jam /hari) Saruan massa : kg

Basis waktu : 1 hari

KOMPOSISI KADAR (L)

Daun Siri Cina 21 kg

Aloe Vera Extract 18 kg

Ekstrak Madu Extract 6 kg

Sweet Almond oil 3 kg

Glycerin 6 kg

Niacinamide 3 kg

Collagen 1,5 kg

Phenoxy ethanol 1,5 kg

TOTAL 60 kg

6.6.1 Pencucian

Fungsi : membersihkan kotoran yang menempel pada daun sirih

Neraca Masuk Neraca Keluar

Daun Sirih Cina 42 Kg Daun sirih cina bersih 45 Kg

Air 3 kg

Total 45 Kg Total 45 kg

(27)

6.6.2 Pengeringan

Neraca Masuk Neraca Keluar

Daun Sirih Cina bersih 45 Kg Daun sirih cina kering 12,5 Kg

Uap Air 32,5 kg

Total 45 Kg Total 45 kg

6.6.3 Penghalusan

Neraca Masuk Neraca Keluar

Daun Sirih Cina kering 12,5 Kg Bubuk daun sirih cina 12,3 Kg

Bubuk daun sirih cina yang tertinggal 0,2 kg

Total 12,5 Kg Total 12,5 kg

6.6.4 Perendaman

Neraca Masuk Neraca Keluar

Bubuk daun sirih cina 12,3 Kg Simplisia daun sirih cina basah 15,3 Kg

Air 0,2 kg

Total 15,3 Kg Total 15,3 Kg

6.6.5 Penyaringan

Neraca Masuk Neraca Keluar

Simplisia daun sirih cina basah 15,3 Kg Simplisia daun sirih cina 12,15 kg

Ampas 3,15 kg

Total 15,3 Kg Total 15,3 Kg

(28)

6.6.6 Evaporasi

Neraca Masuk Neraca Keluar

Simplisia daun sirih cina 12,15 kg Filtrat daun sirih cina 21 kg

Aquades 50 kg Uap Air 41,15 kg

Total 62,15 Kg Total 62,25 Kg

6.6.7 Pendinginan

Neraca Masuk Neraca Keluar

Filtrat daun sirih cina 21 kg Ekstrak daun sirih cina 21 kg

Total 21 Kg Total 21 Kg

6.6.8 Pencampuran

Neraca Masuk Neraca Keluar

Ekstrak daun sirih cina 21 kg Masker Peperomina 60 kg Komposisi tambahan 39 kg

Total 60 Kg Total 60 Kg

(29)

6.2 Neraca Energi 6.2.1 Energi Panas 1. Pengeringan

Suhu masuk = 30oC Suhu keluar = 25oC

C daun sirih = 1319.44 J/KgoK = 1,31KJ/KgoC Massa sirih masuk = 42kg

Massa sirih keluar = 45kg

Qinput= minput x Cdaunsirihx (Tmasuk– 0)

= 42kg x 1,31 x 30oC

= 1650,6kJ

Qinput= moutput x Cdaunsirihx (Tkeluar– 0)

= 45kg x 1,31 x 25oC

= 1473,75kJ Qinput= Qoutput Qinput +Q = Qoutput

1650,6kJ + Q = 1473,75kJ Q = -176,85

Bahan Q masuk Q Q keluar

Daun sirih 1650,6kJ -176,85kJ 1473,75kJ

1473,75 1473,75

2. Evaporasi Suhu masuk = 80oC Suhu keluar = 85oC

C daun sirih = 1319.44 J/KgoK = 1,31KJ/KgoC Massa sirih masuk = 62,15kg

Massa sirih keluar = 21kg

Qinput= minput x Cdaunsirihx (Tmasuk– 0)

= 62,15 x 1,31 x 80oC

(30)

= 6513,32kJ

Qinput= moutput x Cdaunsirihx (Tkeluar– 0)

= 21 x 1,31 x 85oC

= 2338,35kJ Qinput= Qoutput

Qinput +Q = Qoutput

6513,32kJ + Q = 2338,35kJ Q = -4174,97

Bahan Q masuk Q Q keluar

Daun sirih 6513,32 -4174,97kJ 2338,35kJ

2338,35 2338,35

3. Pendinginan Suhu masuk = 60oC Suhu keluar = 26oC

C daun sirih = 1319.44 J/KgoK = 1,31KJ/KgoC Massa sirih masuk = 21kg

Massa sirih keluar = 21kg

Qinput= minput x Cdaunsirihx (Tmasuk– 0)

= 21 x 1,31 x 60oC

= 1650,6kJ

Qinput= moutput x Cdaunsirihx (Tkeluar– 0)

= 21 x 1,31 x 26oC

= 715,26kJ Qinput= Qoutput

Qinput +Q = Qoutput

1650,6kJ + Q = 715,26kJ Q = -935,34

(31)

Bahan Q masuk Q Q keluar

Daun sirih 1650,6kJ -935,34kJ 715,26kJ

715,26 715,26

6.2.2 Energi Kinetik 1. Penghalusan

Asumsi berat mesin penghalus adalah 20 kg. Kecepatan = 510Rpm 510 Rpm = 510 m/s = 8,5 Hz

w= 2π.f = 6,28 x 8,5

=53,38 rad/s v = w.R =53,38 x 0.30m

=16,014 m/s Ekinetik =½ .m.v2

= ½ x 20 x 256,44

=2564,48 Joule

Energi kinetik yang digunakan sebesar 2564,48 Joule sebanyak 2 mesin sehingga total menjadi5128,96 Joule

2. Evaporasi

Asumsi berat mesin evaporasi adalah 32 kg. Kecepatan = 35 Rpm 35 Rpm = 35 m/s = 0,58Hz

w= 2π.f = 6,28 x 0,58

=3,64 rad/s v = w.R =3,64 x 0.35m

=1,274 m/s Ekinetik =½ .m.v2

= ½ x 32 x 1,623

=25,968 Joule

Energi kinetik yang digunakan sebesar 25,968 Joule sebanyak 2 mesin sehingga total menjadi51,936 Joule

(32)

3. Pencampuran

Asumsi berat mesin evaporasi adalah 37 kg. Kecepatan = 580 Rpm 580 Rpm = 580 m/s = 9,62Hz

w= 2π.f = 6,28 x 9,62

=35,04 rad/s v = w.R =35,04 x 0.30m

=10,512 m/s Ekinetik =½ .m.v2

= ½ x 37 x 110,502

=2044,287 Joule

Energi kinetik yang digunakan sebesar 2044,268 Joule sebanyak 2 mesin sehingga total menjadi4088,574 Joule

6.2.3 Energi Mekanik 1. Pencucian

Asumsi tinggi mesin conveyor adalah 1,25 meter

Motor listrik dengan kecepatan putaran pulley 1450 rpm = 24, 16715 Hz Dengan massa mesin 35 kg

Ep = m x g x h

= 35 x 10 x 1,25

= 437,5 joule ω = 2π.f

= 2 x 3,14 x 24, 16715

= 151, 77 rad/ s V = ω x R

= 151, 77 x 3

= 455, 31 m/ s Ek = 12 𝑚 𝑣 2

= 4,2 x 455, 312

= 435345,112 joule

Em = Ep + Ek = 455, 31 + 435345,112 = 435800, 422 joule

(33)

2. Penyaringan

Asumsi tinggi mesin DSM Screen adalah 1,25 meter Dengan massa mesin 1000 kg

Ep = m x g x h

= 1000 x 10 x 1,25

= 625 Joule Ek = 12 𝑚 𝑣 2

= (1000 x 2)/ 2

= 1000 Joule

Em = Ep + Ek = 625 + 1000 = 1625 Joule

(34)

BAB VII

PENGADAAN BAHAN BAKU

7.1 Kuantitas

Pada quantity ini di perhitungkan jumlah persediaan bahan baku yang akan di pesan untuk digunakan dalam sekali pesan. Metode yang digunakan untuk menghitung persediaan bahan baku ini adalah dengan metode q. Metode q mesrupakan sistem persediaan yang dilakukan dengan jumlah permintaaan yang tetap atau stabil dan dapat berubah jarak waktu pemesanannya. Metode q ini digunakan karena metode ini dapat meminimasi biaya dari total persediaan, kemudian juga sangat baik untuk persediaan yang memiliki kebutuhan bahan baku yang sangat tinggi sehingga persediaan akan dilakukan terus menerus dan juga lebih akurat (Taufik dan Akhamad, 2018).

Pengolahan data menggunakan metode q untuk bahan baku daun sirih cina, Aloevera Extract, Honey Extract, Sweet Almond Oil, Glycerin, niaciamide, Collagen Sodium Hyaluronate,danPhenoxyethanol.

Di ketahui : A : Biaya sekali pesan = 200.000 D : kebutuhan bahan baku

h : biaya simpan = 15.000

q(daun sirih) = 2 𝐴.𝐷 = 2.200000.12780 = 241 kg

15000

q(aloevera) = 2 𝐴.𝐷 = 2 .200000.2160 = 41 L

15000

(35)

q(madu) = 2 𝐴.𝐷 = 2 200000.720 = 14 L

15000

q(minyak almond) = 2 𝐴.𝐷 = 2 200000.360 7 L

15000 =

q(niaciamide) = 2 𝐴.𝐷 = 2 200000.360 7 L

15000 =

q(glycerin) = 2 𝐴.𝐷 = 2 200000.1080 21 L

15000 =

q(collagen) = 2 𝐴.𝐷 = 2 200000.180 4 L

15000 =

q(phenoxyethanol) = 2 𝐴.𝐷 = 2 200000.180 4 L

15000 =

Di ketahui : D : kebutuhan bahan baku/bahan baku q : banyaknya bahan baku/th

S : biaya pesan = 20000/bahan baku h : biaya simpan = 15.000

P : harga/unit bahan baku

Total cost (Tc) = 𝐷𝑞 𝑆 + 𝑞2 ℎ + 𝑃 𝑞

Tc(daun sirih) = 12780241 20000+ 2412 15. 000 + 20000 * 241= Rp 7.688.081

Tc(aloevera) = 216041 20000 + 412 15. 000 + 15000 * 41= Rp 1.976.156 Tc(madu) = 72014 20000 + 142 15. 000 + 10000 * 14= Rp 1.273.572 Tc(minyak almond) = 3607 20000 + 72 15. 000 + 20000 * 7= Rp 1.221.072 Tc(niaciamide) = 3607 20000 + 72 15. 000 + 20000 * 7= Rp 1.221.072 Tc(glycerin) = 108021 20000 + 212 15. 000 + 33000 * 21= Rp 1.879.072 Tc(collagen) = 1804 20000 + 42 15. 000 + 35000 * 4= Rp 1.070.000 Tc(phenoxyethanol) = 1804 20000 + 42 15. 000 + 35000 * 4= Rp 1.070.000 Tc = 7.688.081 + 1.976.156 + 1.273.572 + 1.221.072 + 1.221.072 + 1.879.072 +

1.070.000 = Rp. 16.329.025/th

Jadi untuk total costnya adalah Rp. 16.329.025/th

(36)

7.2 Kualitas

7.2.1. Peperomina pellucida L. Extract

Ektrak daun sirih cina (Peperomina pellucida L) adalah bahan baku utama yang digunakan dalam pembuatan produk masker. Daun sirih cina yang digunakan harus dalam keadaan segar dan bersih sebelum diubah menjadi ekstrasi dengan metode maserasi dan evaporasi. Pada proses pembuatan ekstrak perlu memperhatikan suhu dan tekanan yang digunakan agar kualitas ektrak yang diperoleh dalam kondisi yang baik Kusuma dkk, 2017).

7.2.2. Aloe Vera Extract

Ekstrak lidah buaya (Aloe vera Extract) merupakan endapan polisakarida yang diperoleh dengan cara mencapurkan jus lidah buaya dengan etanol 96% dengan perbandingan (1:4) pada suhu rendah yaitu 10oC selama 10 jam. Penggunaan lidah buaya yang berkualitas tinggi juga akan menghasilkan ekstrak dengan kualitas tinggi pula. Selain bahan baku yang unggul proses pengolahan yang tepat dan sesuai juga memiliki peranan dalam menghasilkan ekstrak yang berkualitas.Penggunaan aloe vera sebagai bahan tambahan masker ini ditujukan untuk memberikan efek menenangkan kulit, meredakan jerawat dan melembabkan kulit wajah.

7.2.3. Honey Extract

Kandungan yang terdapat dalam madu per 100 gram diantaranya adalah mineral meliputi natrium, kalsium, megnesiun, alumunium besi, fosfor dan kalium. Adapun vitamin yang terkandung didalamnya adalah thiamin (B1), riboflavin (B2), asam askorbat (C), piridoksin (B6), niasin, asam pantotenat, biotin, asam folat, dan vitamin K.

Selain itu, kandungan lain yang terdapat dalam madu adalah enzim diantaranya adalah enzim diastase, invertase, glukosa oksidase, peroksidase, dan lipase. Selain itu unsur kandungan lain madu adalah memiliki zat antibiotik atau antibakteri. Standar mutu madu telah diatur di Indonesia berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) nomor 01-3545-1994. Standar tersebut merupakan kriteria dari mutu madu yang ditetapkan oleh Badan Standarisasi Nasional (BSN) (Wulandari, 2017).

(37)

Tabel X.Kriteria Madu berdasarkan SNI 2004

SNI madu yang baru adalah SNI 8664:2018 yang menggabungkan dua SNI yakni SNI 3545-2013 Madu dan SNI 7899-2013 Pengelolaan mad. Hal tersebut bertujuan agar cakupan SNI menyeluruh mulai dari pengelolaan pasca panen sampai dengan penentuan persyaratan kualitas serta diharapkan dapat mengakomodasi lebih luas keragaman mutu berbagai madu yang ada di Indonesia, serta dapat mengakomodasi lebih luas berbagai kepentingan semua pihak terkait (BSN, 2018).

Tabel X.Persyaratan Mutu Madu

(38)

7.2.4. Sweet Almond Oil

Minyak almond yang dihasilkan dari proses ekstraksi kacang almond. Kualitas minyak almond dapat terjaga dengan menggunakan proses cod-pressed dalam proses ekstraksinya karena mempertahankan kandungan zat didalamnya. Minyak almond dengan ualitas tinggi biasa diberi tanda khusus oleh lembaga sertifikasi organik berstandar internasional dianteanya melipuri ECOCERT standard atau COSMOS standard yang diberikan oleh Ecocert Green Life kepada produk yang telah menjalani sertifikasi organik (Ahmad,2010).

7.2.5. Glycerin

Gliserin yang sering digunakan pada produk kosmetik harus memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan. Hal ini bertujuan agar dalam penggunaan produk tidak membahayakan pengguna/kosumen serta dapat meningkatkan kepercayaan pengguna/konsumen terhadap produk. Berikut adalah spesifikasi gliserol menurut SNI 06-1564-1995 (Aritadkk, 2019)

Tabel X.Spesifikasi Gliserol Menurut SNI 06-1564-1995 7.2.6. Niacinamide

Penggunaan niasiamida telah diatur oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia terkait batas maksimum penggunaan dalam sehari.

Pengaturan batas maksimum ini tertera pada BPOM RI nomor HK.00.05.23.3644 tentang ketentuan pokok pengawasan suplemen makanan. Pengatutan terkait batas maksimum penggunaan vitamin dan mineral pada makanan dapat dilihat padaGambar X.

(39)

7.2.7. Collagen Sodium Hyaluronate dan Phonexythanol

Penggunaan collagen sodium hyaluronate atau collagen peptide dan phenoxyethanol pada produk kecantikan memiliki fungsi yang berbeda. Collagen sodium hyaluronate untuk mengencangkan kulit wajah, mencerahkan wajah dan membantu mempercepat penyembuhan luka. Sedangkan, phenoxyethanol berguna sebagi pengawet agar produk tidak berjamur dan mudah rusak. Pada penggunaanya collagen sodium hyaluronate dan phenoxyethanol masih di toleransi pada produk kosmetik ataupun skincare dengan konsentrasi maksimal sebesar 1% (Safithri dkk, 2019)

(40)

7.3 Lead Time

Dalam kegiatan memproduksi, banyak hal yang diperhitungan dan menjadi pertimbangan salah satunya adalah lead time. Lead time disebut juga replenishment delay, yang merupakan jeda waktu antara pengiriman pesanan dan penerimaannya.

Literatur menunjukkan bahwa lead time merupakan faktor kunci yang mempengaruhi kinerja rantai pasokan. Jika lead time tidak pasti, dapat menyebabkan situasi yang kompleks dari perspektif biaya dan layanan (Li dkk., 2019). Sehingga mendapatkan lead time yang efektif perlu dimanajemen karena dapat mengurangi biaya rantai pasokan dengan menurukan tingkat persediaan, tetapi juga dengan meningkatkan kinerja karyawan dan memberikan pelayanan yang baik serta menawarkan layanan meningkatan kualitas produk. Untuk mendapatkan lead time yang efektif perlu dilakukan perhitungan, elemen yang dibutuhkan di perhitungan lead time adalah waktu set up, waktu produksi dan waktu transportasi. Contoh pengurangan lead time yang memungkinkan oleh logistik yang kooperatif, maksudnya adalah ketika perusahaan operator bertukar pesanan untuk memotong waktu tunggu ke tingkat yang akan mustahil untuk dicapai secara individu. Dengan menggabungkan proses distribusi perusahaan mitra, efisiensi yang penting dapat diperoleh pengirim (Ghaderi, 2016).

Pada produksi Peperomia Night Mask dipilih supplier daun sirih yang lokasinya di Kecamatan Singosari, sedangkan produksi sendiri dilakukan di lokasi Kota Malang sehingga butuh waktu yang lumayan lama untuk bahan sampai ke lokasi produksi. Pada perhitungan lead time produksi Peperomia Night Mask dibutuhkan waktu set up mesin selama 30 menit/ shift, waktu produksi 8 jam/shift dan waktu transportasi sebanyak 45 menit dalam sekali pengiriman. Sehingga pada kasus ini

Total lead time = waktu set up + waktu produksi + waktu transportasi

= 30 + (8x60) + 45

= 30 + 480 + 45 = 555 menit

Jadi lead time yang dibutuhkan untuk waktu antara pengiriman pesanan dan penerimaannya 555 menit.

(41)

No Bahan Waktu Produksi

Waktu Distribusi

Waktu Set Up

Lead Time

1 Daun Sirih Cina 72 45 30 105

2 Ekstrak lidah buaya 69 45 30 105

3 Ekstak madu 62 45 30 105

4 Sweet Almond Oil 45 45 30 105

5 Gliserin 66 45 30 105

6 Niacinamide 27 45 30 105

7 Collagen sodium Hyaluronate

75 45 30 105

8 Phenoxyethanol 64 45 30 105

Total 480 45 30 555 menit

7.4 Biaya

No. Bulan Pembelian Banyaknya Pesanan (Pcs)

Kebutuhan bahan baku (daun sirih

cina) Kg

1. Januari 25900 pcs 1022 kg

2. Februari 26000 pcs 1092 kg

3. Maret 26000 pcs 1092 kg

4. April 25800 pcs 1000 kg

5. Mei 26000 pcs 1092 kg

6. Juni 26000 pcs 1092 kg

7. Juli 26000 pcs 1092 kg

8. Agustus 25800 pcs 1000 kg

9. September 26000 pcs 1092 kg

10. Oktober 26000 pcs 1092 kg

11. November 25900 pcs 1022 kg

12. Desember 26000 pcs 1092 kg

(42)

TOTAL 311.400 pcs 12.780 kg

a) Perhitungan EOQ (Besaran pesanan yang Ekonomis) Diketahui :

R = Jumlah bahan baku 1 tahun = 12.780kg S = Biaya pemesanan /kali pesan = Rp 250.000 I = Biaya penyimpanan (%) = 15% / kg

P = Harga bahan baku /kg = Rp. 14.200/kg - EOQ = 2 𝑥 𝑅 𝑥 𝑆𝑃 𝑥 𝐼

= 2 𝑥 12.780 𝑥 250000 14200 𝑥 10%

= 375kg

Jumlah perhitungan ekonomis berdasarkan perhitungan dengan EOQ adalah sebesar375kg/masa produksi (1 tahun)

b) Biaya pemesanan

Biaya pemesanan adalah biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh bahan baku yang sudah dipesan pada supplier. Untuk menentukan biaya pemesanan, perlu diketahui beberapa komponen yaitu frekwensi pemesanan dan juga jangka waktu pemesanan. Perhitungan biaya pemesanan dapat dilihat pada perhitungan berikut : - Frekwensi pemasanan = 𝐸𝑂𝑄𝑅 = 12780375 = 34 kali pemesanan

- Jangka waktu pemesanan = 𝐸𝑂𝑄𝑅 𝑥 𝐻= 12780375 𝑥 365= 11 hari

Dalam masa produksi per tahun, dilakukan pemesanan sebanyak 34 kali, dengan jangka waktu pemesanan selama 11 hari. Biaya pemesanan adalah sebesar Rp 254.000/sekali pesan dan dengan jumlah kapasitas per sekali pesan adalah 375kg daun sirih

- Total biaya pemesanan/tahun= Rp.254.000 x 34 = Rp 8.636.000/tahun c) Biaya Penyimpanan

Biaya penyimpanan adalah biaya yang dikeluarkan untuk menyimpan bahan baku disuatu industri. Biaya penyimpanan terdiri dari biaya cadangan bahan baku

(43)

rusak, biaya mesin penyimpanan dan biaya listrik. Biaya penyimpanan dapat dilihat dari tabel berikut :

Total biaya penyimpanan/12 bulan/kg : = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑎ℎ𝑎𝑛 𝐵𝑎𝑘𝑢

= 310800012780 = Rp. 243/12bulan/kg d) Total Biaya Persediaan (Inventory Cost)

Total biaya persediaan adalah biaya pengadaan bahan baku yang harus dikeluarkan.

Total inventory cost = 𝐸𝑂𝑄𝑅 𝑆 + 𝐸𝑂𝑄2 H

= 12780375 𝑥 25000 + 12780375 𝑥 243

=852.000 + 7.130

= Rp 859.130,00/masa produksi 7.5 Karakteristik

7.5.1 Peperomina pellucida L. Extract

Peperomina pellucida L. atau lebih umum disebut dengan daun sirih cina merupakan tanaman yang tumbuh disekiran rumah atau tempat yang lembab karena tanaman ini dapat tumbuh secara liar. Tanaman ini mempunyai batang yang bulat dengan penampang 3-5mm, bercabang, daunnya yang berwarna hijau pucat memiliki banyak cairan (Fatin, 2020). Ekstrak daun sirih cina merupakan bahan baku utama dalam pembuatan masker peperomina. Ekstrak daun sirih cina berbentuk minyak yang dihasilkan dari proses maserasi dan evaporasi. Hasil ekstraksi ini memiliki suhu yang

No Jenis Biaya Jumlah Biaya (Rp)

1. Biaya cadangan bahan baku rusak 975.000

2. Biaya mesin penyimpanan 1.133.000

3. Biaya Listrik 1.000.000

TOTAL 3.108.000

(44)

tinggi sebelum masuk pada proses selanjutnya. Oleh karena itu dalam proses penyimpanannya pun perlu pada kondisi suhu ruang (Kusuma dkk, 2017).

7.5.2 Aloe Vera Extract

Ekstrak lidah buaya (Aloe vera Extract) merupakan endapan polisakarida yang diperoleh dengan cara mencapurkan jus lidah buaya dengan etanol 96% dengan perbandingan (1:4) pada suhu rendah yaitu 10 oC selama 10 jam. Daya sebar aloe vera sekitar 3 cm hingga 5 cm. Daya sebar pada ekstrak lidah buaya bertanggungjawab untuk menghantarkan produk masker pada permukaan kulit. Ekstrak lidah buaya memiliki pH sebesar 4,5-6,5 yang aman digunakan pada kulit sehingga pada penyimpanannya perlu disediakan kondisi pada pH tersebut (Santosoo dkk, 2020).

7.5.3 Honey Extract

Ekstak madu (Honey Extract) merupakan cairan yang memiliki manfaat untuk menyembuhkan luka dan jerawat, antiseptik, antiinflamasi dan dapat bertindak sebagai covering agent. Madu sebagai bahan alami dapat dipakai untuk pelembab karena mempunyai sifat humektan, emolien dan antioksidan. Madu memiliki sifat yang mudah menyerap air dari udara sekitar (higroskopis) sehingga bisa digunakan untuk sebagai humektan dan membantu mempertahankan hidrasi kulit (sinulingga dkk, 2018). Madu bersifat asam dengan pH sebesar 3,9 sehingga tidak memiliki pengaruh yang negatif pada kulit karena tidak mengganggu pH alami kulit yaitu antara 3,5 hingga 5,5 (Wulandari, 2017).

7.5.4 Sweet Almond Oil

Almond dibedakan menjadi dua jenis yaitu almond manis dan almond pahit.

Pada produk masker ini jenis almond yang digunakan adalah almond manis yang telah diekatraksi. Minyak almond diekstraksi dengan tekanan pada suhu tinggi. Munyak almond berwarna kekuninganm tidak memiliki bau dan cocok untuk peratawan dalam mengatasai beberapa masalah kulit (Maharani, 2015). Minyak almond hampir tidak larut dalam alkohol dan mudah larut dalam kloroform atau eter. Sehubungan dengan sifat kimianya, minyak ini tidak beracun, tidak mengiritasi, tidak menyumbat pori dan tidak larut dalam air (Ahmad,2010).

7.5.5 Glycerin

Gliserin adalah cairan yang memiliki tekstur kental serta tidak berbau dan tidak berwarna. Cairan ini bersifat higroskopis dan memiliki rasa yang manis (0,6 kali lebih

(45)

manis dari sukrosa).Gliserin baiknya disimpan padacountainer tertutupyang sejuk dan kering pada suhu ruang 20 oC. Selain itu penyimpanan gliserin perlu dijauhkan dari kondisi panas, lembab dan juga intensitas cahaya yang tinggi (secara langsung) (Dipahayum 2018).

7.5.6 Niacinamide

Niacinamide merupakan bahan tambahan non alami yang digunakan dalam pembuatan masker peperomina. Niacinamide berbentuk serbuk hablur yang berwarna putih dan memiliki rasa yang pahit. Niacinamide memiliki pH yang netral terhadap kertas lakmus berkisar antara 6,0 hingga 7,5. Niacinamide mudah larut dalam air, etanol dan gliserin (Eka dkk, 2015).

7.5.7 Collagen Sodium Hyaluronate

Collagen peptide (Collagen sodium Hyaluronate) bermanfaat untuk mengencangkan kulit wajah, mencerahkan wajah dan membantu mempercepat penyembuhan luka. Bahan ini berbentuk garam sodium yang dapat larut dalam air.

Bahan ini baik disimpan pada tempat yang sejuk dan kering pada suhu ruang (Safithri dkk, 2019)

7.5.8 Phonexythanol

Phenoxyethanol adalah senyawa aromatik eter alkohol yang sering digunakan sebagai zat aditif dalam kosmetik. Phenoxyethanol berbentuk minyak yang tidak memiliki warna dan memiliki aroma serupa dengan mawar. Bahan ini berperan sebagai pengawat. Phenoxyethanol akan bekerja secara optimum pada suhu 25oC. Oleh karena itu dalam penyimpanannya perlu dilakukan pada kondisi yang stabil sehingga tidak merusak kinerja dari bahan tersebut (Kiss and Mate, 2020).

7.6 Sistem Pergudangan

Warehouse atau gudang adalah suatu area yang berfungsi untuk menyimpan barang-barang produksi atau hasil produksi dalam jumlah dan rentang waktu tertentu yang kemudian didistribusikan ke lokasi yang dituju berdasarkan permintaan pada sistem manajemen gudang atau PPIC.

Terdapat berbagai jenis gudang yang diklasifikasikan ke dalam gudang produksi dan pusat distribusi. Sedangkan berdasarkan perannya dalam rantai pasokan, gudang dapat diklasifikasikan sebagai gudang bahan mentah, gudang barang dalam proses,

(46)

gudang barang jadi, gudang distribusi, gudang pemenuhan dan gudang lokal langsung ke permintaan pelanggan. Selain itu pada warehouse juga harus diperhatikan perancangannya. Diantaranya adalah memahami industry yang akan dijalankan, bahan-bahan yang akan dikelola, luas area gudang, jenis kegiatan di dalam gudang, dan fasilitas yang harus ada. Contoh pengendalian pada warehouse adalah dengan mengaplikasikan Warehouse Management System (WMS), adalah aplikasi komputer berbasis system database, yang digunakan untuk meningkatkan efisiensi gudang dalam menjaga akurasi data persediaan dengan mencatat setiap transaksi di gudang.

Warehouse Management System (WMS) bertindak sebagai sistem yang mengatur kegiatan pergudangan di rantai pasokan, seperti menerima stok, menyimpan stok, dan mengelola pesanan, mengambil stok. Tujuan dari sistem ini adalah untuk mengontrol pergerakan dan penyimpanan persediaan di gudang dan memproses transaksi yang terkait dengan penerimaan, pemilihan, pengambilan dan pengiriman persediaan di gudang (Harjono, 2019).

Pada systemwarehouse dibutuhkan perhitungan EOQ (Economic Order Quantity) untuk mengetahui jumlah pesanan dan jumlah yang harus dipesan dengan biaya yang minimum. Perhitungannya adalah

Dengan keterangan

D = Jumlah bahan baku 1 tahun = 12.780kg S = Biaya pemesanan /kali pesan = Rp 250.000 I = Biaya penyimpanan (%) = 15% / kg

P = Harga bahan baku /kg = Rp. 14.200/kg

EOQ = 2 𝑥 𝐷 𝑥 𝑆𝑃 𝑥 𝐼

= 2 𝑥 12.780 𝑥 250000 14200 𝑥 10%

=375 kg

Jadi jumlah perhitungan ekonomis berdasarkan perhitungan dengan EOQ adalah sebesar 375kg/ masa produksi (1 tahun).

(47)

Pada warehouse juga dimanfaatkan sebagai tempat penyimpanan bahan baku pembuatan Peperomia Night Mask, sehingga juga diperhitungkan biaya yang dikeluarkan untuk penyimpanan. Pehitungannya adalah

Total biaya penyimpanan selama 12 bulan/ kg :

= 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑎ℎ𝑎𝑛 𝐵𝑎𝑘𝑢

= 310800012780 = Rp. 243 selama 12bulan/ kg

Selain biaya penyimpanan, terdapat biaya persediaan yang harus dikeluarkan untuk pengadaan bahan baku, dengan rumus

Total inventory cost = 𝐸𝑂𝑄𝑅 𝑆 + 𝐸𝑂𝑄2 H

= 12780375 𝑥 25000 + 12780375 𝑥 243

=852.000

Gambar

Tabel X. Persyaratan Mutu Madu
Tabel X. Kriteria Madu berdasarkan SNI 2004
Tabel X. Spesifikasi Gliserol Menurut SNI 06-1564-1995 7.2.6. Niacinamide
Gambar Spesifikasi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kenyataan yang terjadi pada sistem monitoring dan evaluasi proyek agroindustri jambu mete antara lain (1) belum dilibatkannya masyarakat sasaran dalam kegiatan monitoring dan

Proposal Proyek Sosial PFMuda dengan judul: Pencegahan Limbah Usaha Kopra Tradisional Masyarakat di Pesisir Hutan Mangrove Melalui Usaha Kopra Modern

Demikianlah proposal PROYEK SOSIAL PFmuda 2022 dengan Judul Pelepasan 2000 ekor Tukik/anak Penyu Belimbing (Dermochelys coriancea) dan Penyu Lekang (Chelonia mydas) Yang

Demikian proposal proyek perangkat lunak “APLIKASI PERPUSTAKAAN STT STIKMA INTERNASIONAL MALANG BERBASIS WEB” ini dibuat, adapun kekurangan dan kelebihannya

Bagian awal proposal memuat halaman judul dan halaman pengesahan, bagian inti memuat (a) judul, (b) latar belakang masalah, (c) perumusan masalah, (d) pembatasan masalah, (e)

e) Bagaimana menetapkan ukuran keberhasilan proyek yang sudah selesai. Analisis anggaran keuangan, anggaran keuangan disusun secara realistis, bertahap, dengan

Pada tahap ini yang dilakukan adalah membuat dokumen yang mendeskripsikan rencana pengembangan perangkat lunak (pembagian aktivitas – aktivitas kecil dari proyek tersebut,

LAPORAN MANAJEMEN TUGAS PROYEK PEMBAHARUAN USER INTERFACEUI DAN PENAMBAHAN FITUR PADA WEBSITE DINAS KESEHATAN HULU SUNGAI UTARA Oleh : Syarif Taufik 1700018193 Muhammad Bani Arga