• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas RPL Model SDLC

N/A
N/A
Jessica Arsita Florensya Eyale

Academic year: 2025

Membagikan "Tugas RPL Model SDLC"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

REKAYASA PERANGKAT LUNAK

“ Model Software Development Life Cycle (SDLC) Beserta Gambarnya ”

Dibuat oleh :

Nama : Rivaldo Y. Laturette NPM : 12155201220104

PROGRAM STUDI INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA MALUKU AMBON

2023

(2)

Model Software Development Life Cycle (SDLC) Beserta Gambarnya

Software Development Life Cycle (SLDC) merupakan sebuah metode yang digunakan untuk mengembangkan sistem dengan proses logika yang digunakan oleh seorang system analist untuk mengembangkan sebuah sistem informasi dengan melibatkan requirements, validation, training dan pemilik sistem.

Berikut di bawah ini merupakan model-model Software Development Life Cycle (SDLC) yang bisa digunakan berdasarkan fungsinya masing-masing.

1. Waterfall Model

Gambar 1. Waterfall Model (Sumber :

https://www.tracedynamics.com/wp-content/uploads/2019/08/WaterFall_Model.p ng

)

Pada Gambar di atas merupakan teknik pengembangan SDLC pada model sistem waterfall, dikatakan model waterfall dikarenakan proses tahapannya menurun dari atas kebawah. Model waterfall sering kali digunakan oleh seorang

(3)

development dalam melakukan pengembangan sebuah sistem. Metode waterfall bersifat documentation-intensive, karena pada fase awal banyak mendokumentasikan apa saja yang perlu dilakukan pada fase berikutnya.

Berikut di bawah ini merupakan penjelasan terkait tahapan-tahapan yang dilakukan dalam waterfall model :

1) Requirements : Pada tahap ini merupakan tahapan dalam mengumpulkan semua data yang dibutuhkan dan yang akan di analisis.

2) Design : Tahap selanjutnya adalah melakukan desain daripada alir program yang akan dirancang. Tujuan dilakukannya tahapan kedua ini untuk memudahkan para development dalam merancang sebuah program.

3) Coding / Development : Proses pembuatan program seperti yang sudah disiapkan pada tahapan pertama dan kedua.

4) Testing : Setelah proses coding selesai dilakukan, langkah selanjutnya adalah melakukan uji coba pada program yang telah dirancang. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah proses coding yang dilakukan dapat berjalan dengan baik atau tidak.

5) Deployment : Apabila uji testing program berjalan dengan baik, maka program tersebut dapat digunakan oleh user atau pengguna.

6) Maintenance : Tahapan ini adalah tahapan penyempurnaan program yang telah dirancang.

2. Agile Model

Agile adalah metode pengembangan software yang dilakukan secara bertahap dan berulang. Agile model sering disebut sebagai framework karena terdapat berbagai metode yang bisa digunakan sesuai kebutuhan.. Kelebihan daripada model agile ini sendiri terbagi menjadi beberapa bagian yaitu :

1) Kualitas software menjadi lebih baik.

2) Konsumen merasa puas dan merasa lebih dihargai.

3) Fleksibilitas yang diberikan merupakan fleksibilitas yang tinggi.

4) Software dapat dilakukan dengan cepat.

5) Pengembangan software yang lebih terprediksi.

(4)

Berikut di bawah ini merupakan gambar daripada agile model dalam SDLC.

Gambar 2. Agile Model

(Sumber : https://cdn.educba.com/academy/wp-content/uploads/2019/09/Agile-in- SDLC.png)

3. Iterative Model

Gambar 3. Iterative Model

(Sumber : https://qnp.co.id/blog/model-iteratif-sdlc-definisi-kelebihan-dan- kekurangannya/)

(5)

Iterative model adalah salah satu metode pengembangan sistem dalam SDLC yang lebih mudah untuk menemukan kekurangan fungsional atau desain daripada sebuah sistem yang dirancang, sehingga memungkinkan dilakukannya tindakan korektif dalam anggaran terbatas.

4. V-Shaped Model

V-Shaped model merupakan model pengembangan linier yang unik serta yang paling banyak digunakan dalam siklus pengembangan perangkat lunak. Model v- shaped ini melakukan eksekusinya secara berurutan yang berbentuk huruf V atau biasa disebut sebagai model verifikasi dan validasi.

Gambar 4. V-Shaped Model

(Sumber : https://phoenixnap.com/blog/wp-content/uploads/2019/05/v-shaped- sdlc-model-615x370.jpg)

Dalam tahapan model V-Shaped ini terbagi atas 2 bagian yaitu :

1) Verifikasi, yang artinya melibatkan proses analisis statis dengan mengeksekusi kode prosedur evolusi yang dilakukan selama pengembangan dalam memverifikasi semua persyaratan yang mencakup proses coding atau tidak.

(6)

2) Validasi, yang artinya melibatkan analisis dinamis pada fungsi fungsional maupun non-fungsional dengan pengujian yang dilakukan dengan mengeksekusi kode, sehingga validasi dapat dilakukan setelah pengembangan selesai.

5. Big Bang Model

Big Bang model adalah sebuah model pengembangan perangkat lunak yang mengartikan bahwa seluruh tahapan pengembangan dapat dilakukan secara bersamaan atau serentak, tanpa urutan yang jelas atau terstruktur. Namun seiring berkembangnya model lainnya, model big bang menjadi kurang populer dan jarang digunakan sampai saat ini. Tapi tidak menutup kemungkinan bahwa model ini tidak dipakai sama sekali, masih ada beberapa organisasi yang menggunakan model ini untuk pengembangan perangkat lunak yang relatif sederhana atau dalam situasi yang membutuhkan pengembangan yang sangat cepat.

Gambar 5. Big Bang Model

(Sumber : https://cdn.educba.com/academy/wp-content/uploads/2020/02/Big- Bang-Model-2.jpg)

(7)

6. Spiral Model

Spiral model merupakan model proses pengembangan perangkat lunak berbasis resiko. Dikatakan demikian dikarenakan spiral model ini membantu mengadopsi elemen pengembangan perangkat lunak dari beberapa berbagai model proses untuk proyek perangkat lunak berdasarkan pola resiko unik yang memastikan proses pengembangan yang efisien.

Gambar 6. Spiral Model (Sumber :

https://i1.wp.com/www.softwaretestingmaterial.com/wp-content/uploads/

2016/03/Spiral-Model-In-SDLC.png)

(8)

REFERENSI

https://www.binaracademy.com/blog/sdlc-6-tahapan-metode-software- development-life-cycle-populer

https://glints.com/id/lowongan/sdlc-software-development-life-cycle/

https://www.studocu.com/id/document/universitas-islam-negeri-antasari- banjarmasin/sistem-informasi/pengembangan-perangkat-lunak-menggunakan- metode-big-bang/49231533

https://qnp.co.id/blog/spiral-model-sdlc-kelebihan-kekurangannya/

https://www.niagahoster.co.id/blog/agile-adalah/

https://glints.com/id/lowongan/model-waterfall-adalah/

https://qnp.co.id/blog/model-iteratif-sdlc-definisi-kelebihan-dan-kekurangannya/

https://www.konsepkoding.com/2022/03/pengertian-model-v-tahapan- kelebihan.html

https://www.studocu.com/id/document/universitas-islam-negeri-antasari- banjarmasin/sistem-informasi/pengembangan-perangkat-lunak-menggunakan- metode-big-bang/49231533

https://qnp.co.id/blog/spiral-model-sdlc-kelebihan-kekurangannya/

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan metode perancangan terdiri dari perancangan sistem yaitu dengan menggunakan metode waterfall yang merupakan salah satu tahapan dari Software Development Life Cycle

Menurut (R. Sukamto dan Shalahuddin, 2018), mengemukakan bahwa : “SDLC (Software Development Life Cycle) adalah proses pengembangan atau mengubah suatu sistem

Tahapan dalam pembuatan sistem teknologi informasi berbasis website pada makalah ini menggunakan tahapan metodologi pada SDLC ( System Development Life Cycle ) yakni

Sistem Informasi Pengelolaan Program Kreativitas (SI PKM) ini dikembangkan dengan pendekatan Software Development Life Cycle (SDLC), yang mana proses dilakukan dari

Perancangan dan pembuatan Sistem Informasi peminjaman dan pengembalian barang laboratorium dengan menggunakan metode Software Development Life Cycle (SDLC) yang

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka didapatkan kesimpulan bahwa metode Systems Development Life Cycle (SDLC) dapat diterapkan dalam membangun

Metode pengerjaan aplikasi ini adalah menggunakan SDLC (Software Development Life Cycle) adalah proses pengembangan atau mengubah suatu sistem perangkat lunak dengan menggunakan

Metode Software Development Life Cycle SDLC adalah siklus atau tahapan yang digunakan dalam pembuatan/pengembangan suatu sistem informasi agar pengerjaan sistem berjalan secara