UJIAN AKHIR SEMESTER KEWIRAUSAHAAN
Teknik Informatika
Disusun untuk Memenuhi Ujian Akhir Semester Kewirausahaan Dosen Pengampu : Winda Suci Lestari Nasution, S.Pd.I., M.Pd.
Disusun Oleh : Muhammad Raihan
20220801354
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS ESA UNGGUL BEKASI 2023
SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2023 /2024 Program Studi Teknik Informatika
& Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas ESA UNGGUL Kode/Mata Kuliah : UNV211 / Kewirausahaa n
Dosen : Winda Suci Lestari Nst, M.Pd.
Hari : Jumat Waktu : 60 menit
Tanggal : 26 Januari 2024 Sesi : 15.30 – 18.00
Sifat Ujian : Open
(Book/Notebook/Gadget/All) Kolom Verifikasi Soal
Tanggal dan Tanda Tangan Dosen Tanggal dan Tanda Tangan Ketua Jurusan
1. Kumpulkan Jurnal yang sudah fix. Buat secara rapi. Perhatikan Size dan Font sesuai dengan format yang telah di tentukan (Pada Group Whatsapp) !
2. Apa yang dimaksud dengan model bisnis canvas ? Model bisnis canvas dapat dijelaskan melalui 9 blok bangunan dasar yang menunjukkan logika bagaimana sebuah perusahaan bermaksud untuk menghasilkan uang. Sembilan blok ini mencakup empat bidang utama bisnis yaitu pelanggan, penawaran, infrastruktur, dan kelayakan keuangan. Jelasakan ! Serta Berikan Contoh ! 3. Perhatikan Kasus Berikut :
Seorang mahasiswa berencana membuka bisnis pakaian berkonsep ramah lingkungan. Bagaimana mahasiswa tersebut dapat melakukan analisis pasar dan memahami kebutuhan pelanggan potensial? Berikan langkah-langkah yang dapat diambil dalam merumuskan strategi pemasaran berdasarkan pemahaman terhadap target pasar dan kebutuhan pelanggan.
4. Seorang pengusaha berencana membuka kafe dengan konsep unik di pusat kota.
Bagaimana pengusaha tersebut dapat merencanakan aspek keuangan bisnisnya? Sertakan dalam jawaban Anda tentang bagaimana membuat proyeksi pendapatan, menentukan biaya operasional, dan merumuskan rencana keuangan jangka panjang untuk memastikan keberlanjutan bisnis.
--Selamat Mengerjakan-- Jawab !
1. Jawaban Nomer 1 dilampirkan pada file terpisah (Jurnal Kelompok 5&6)
2. Model Bisnis Canvas adalah alat manajemen strategis yang dikembangkan oleh Alexander Osterwalder yang membantu perusahaan menggambarkan, merancang, dan memahami elemen-elemen kunci dari model bisnis mereka. Model ini terdiri dari sembilan blok bangunan dasar yang mencakup empat bidang utama bisnis: pelanggan, penawaran, infrastruktur, dan kelayakan keuangan. Berikut adalah penjelasan singkat tentang masing- masing blok serta contoh-contohnya:
1. Pelanggan (Customer Segments):
- Penjelasan: Menunjukkan segmen pelanggan yang menjadi target perusahaan.
Identifikasi siapa yang menjadi pelanggan utama atau segmen pasar yang dilayani.
- Contoh: Starbucks, dengan pelanggan utama mereka adalah pecinta kopi premium dan lingkungan yang menyenangkan.
2. Penawaran (Value Propositions):
- Penjelasan: Menjelaskan produk atau layanan apa yang ditawarkan kepada pelanggan, dan mengapa hal itu bernilai bagi mereka.
- Contoh: Apple dengan produk iPhone yang menawarkan kombinasi desain estetis, kualitas bahan, dan sistem operasi yang intuitif.
3. Saluran Distribusi (Channels):
- Penjelasan: Menggambarkan cara perusahaan menyampaikan produk atau layanannya kepada pelanggan.
- Contoh: Amazon menggunakan saluran distribusi online untuk menjual produk secara global.
4. Hubungan dengan Pelanggan (Customer Relationships):
- Penjelasan: Menjelaskan jenis hubungan yang ingin dibangun perusahaan dengan pelanggan.
- Contoh: Netflix menjaga hubungan dengan pelanggan melalui model berlangganan yang memberikan konten streaming tanpa iklan.
5. Pendapatan (Revenue Streams):
- Penjelasan: Menunjukkan bagaimana perusahaan menghasilkan pendapatan dari produk atau layanannya.
- Contoh: Google mendapatkan pendapatan utama melalui iklan online melalui platform seperti Google Ads.
6. Sumber Daya Kunci (Key Resources):
- Penjelasan: Merinci sumber daya yang kritis untuk menjalankan model bisnis.
- Contoh: Tesla bergantung pada teknologi baterai canggih sebagai salah satu sumber daya kunci mereka.
7. Aktivitas Kunci (Key Activities):
- Penjelasan: Menyebutkan aktivitas-aktivitas kritis yang diperlukan untuk menjalankan model bisnis.
- Contoh: Toyota memiliki aktivitas kunci dalam desain, produksi, dan distribusi mobil.
8. Mitra Kunci (Key Partnerships):
- Penjelasan: Menunjukkan entitas atau perusahaan mana yang menjadi mitra penting untuk mendukung model bisnis.
- Contoh: Microsoft dan Intel adalah mitra kunci untuk banyak produsen komputer yang menggunakan sistem operasi dan prosesor mereka.
9. Struktur Biaya (Cost Structure):
- Penjelasan: Merinci semua biaya yang terkait dengan menjalankan model bisnis.
- Contoh: Airbnb menghadapi biaya untuk platform teknologi, layanan pelanggan, dan pemasaran online sebagai bagian dari struktur biaya mereka.
Dengan mengisi dan memahami kesembilan blok ini, perusahaan dapat merancang, mengubah, atau memperbaiki model bisnis mereka untuk mencapai keberhasilan yang lebih besar.
3. Untuk membuka bisnis pakaian berkonsep ramah lingkungan, mahasiswa tersebut perlu melakukan analisis pasar dan memahami kebutuhan pelanggan potensial. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diambil dalam merumuskan strategi pemasaran berdasarkan pemahaman terhadap target pasar dan kebutuhan pelanggan:
1. Identifikasi Segmen Pasar:
- Menentukan segmen pasar yang paling mungkin tertarik pada pakaian ramah lingkungan, seperti konsumen yang peduli lingkungan, berorientasi pada gaya hidup berkelanjutan, dan mencari opsi mode yang bertanggung jawab.
2. Analisis Kebutuhan Pelanggan:
- Melakukan survei atau penelitian untuk memahami kebutuhan dan preferensi pelanggan potensial terkait dengan pakaian berkonsep ramah lingkungan.
- Mengidentifikasi faktor-faktor seperti bahan ramah lingkungan, proses produksi yang berkelanjutan, desain modis, dan nilai tambah lain yang diinginkan oleh pelanggan.
3. Studi Persaingan:
- Menganalisis pesaing yang sudah ada di pasar pakaian ramah lingkungan untuk memahami kelebihan dan kekurangan mereka.
- Mengidentifikasi peluang unik atau celah di pasar yang dapat diisi oleh bisnis baru.
4. Penetapan Harga yang Kompetitif:
- Menentukan strategi penetapan harga yang sesuai dengan nilai tambah produk yang ditawarkan.
- Memperhitungkan apakah pelanggan bersedia membayar lebih untuk pakaian berkonsep ramah lingkungan.
5. Branding dan Positioning:
- Membangun merek yang kuat dengan menekankan nilai-nilai keberlanjutan, kepedulian lingkungan, dan kualitas produk.
- Menentukan posisi unik di pasar yang membedakan bisnis dari pesaing.
6. Strategi Pemasaran Digital:
- Memanfaatkan media sosial dan platform online untuk mengkomunikasikan nilai- nilai keberlanjutan dan membangun komunitas pelanggan.
- Menggunakan kampanye digital untuk meningkatkan kesadaran merek dan menarik pelanggan potensial.
7. Kerjasama dengan Influencer dan Aktivis Lingkungan:
- Menggandeng influencer atau aktivis lingkungan yang memiliki pengaruh di kalangan konsumen yang peduli lingkungan.
- Membangun hubungan dengan mereka untuk mendukung promosi dan merek bisnis.
8. Program Keanggotaan atau Loyalti:
- Membuat program keanggotaan atau loyalitas yang memberikan insentif kepada pelanggan untuk membeli secara berkelanjutan.
- Menawarkan diskon atau hadiah bagi pelanggan yang konsisten memilih produk berkonsep ramah lingkungan.
9. Pengembangan Produk Berkelanjutan:
- Terus mengembangkan produk baru yang memenuhi standar keberlanjutan dan tetap up-to-date dengan tren mode.
- Melibatkan pelanggan dalam proses pengembangan produk untuk memastikan kecocokan dengan kebutuhan mereka.
Melalui langkah-langkah ini, mahasiswa dapat memahami pasar, mendefinisikan strategi pemasaran yang efektif, dan membangun bisnis pakaian berkonsep ramah lingkungan dengan basis pelanggan yang kuat.
4. Merencanakan aspek keuangan bisnis kafe dengan konsep unik melibatkan beberapa langkah penting. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diambil oleh pengusaha untuk merencanakan keuangan bisnisnya:
1. Proyeksi Pendapatan:
- Identifikasi dan analisis target pasar kafe Anda. Siapa pelanggan potensial dan apa yang mereka cari dalam kafe dengan konsep unik?
- Hitung estimasi jumlah pelanggan harian atau bulanan dan rata-rata belanja per pelanggan.
- Perhatikan musim atau tren musiman yang dapat memengaruhi kunjungan pelanggan.
2. Proyeksi Biaya Operasional:
- Tentukan biaya operasional seperti sewa tempat, utilitas, bahan baku, gaji karyawan, peralatan kafe, perawatan, dan lain-lain.
- Hitung biaya tetap dan biaya variabel.
- Tinjau laporan keuangan kafe serupa atau kafe di daerah sekitar untuk mendapatkan perkiraan biaya operasional yang realistis.
3. Rencana Keuangan Jangka Panjang:
- Identifikasi sumber pendanaan awal untuk membuka kafe, seperti tabungan sendiri, pinjaman bank, atau investor.
- Buat proyeksi keuangan jangka panjang (biasanya 3-5 tahun) dengan menggabungkan proyeksi pendapatan dan biaya operasional.
- Tinjau rencana pengeluaran modal jangka panjang, seperti pemeliharaan peralatan, pembaruan dekorasi, dan investasi dalam pemasaran.
4. Manajemen Kas:
- Rencanakan strategi manajemen kas untuk memastikan likuiditas yang cukup dalam bisnis sehari-hari.
- Tentukan kebijakan pengelolaan inventaris dan sistem pemesanan bahan baku untuk menghindari pemborosan atau kekurangan.
5. Perhitungan Poin Impas (Break-even Point):
- Hitung poin impas, yaitu tingkat penjualan yang diperlukan untuk menutupi semua biaya operasional.
- Analisis apakah poin impas dapat dicapai dalam waktu yang realistis.
6. Evaluasi Kinerja Keuangan:
- Tetap memantau dan mengevaluasi kinerja keuangan secara berkala.
- Gunakan laporan keuangan untuk mengidentifikasi tren dan membuat perubahan strategis jika diperlukan.
7. Pemantauan Pertumbuhan dan Fleksibilitas:
- Siapkan rencana keuangan yang dapat disesuaikan dengan pertumbuhan bisnis atau perubahan pasar.
- Tentukan metrik keberhasilan dan monitor kemajuan terhadap tujuan keuangan jangka panjang.
8. Konsultasi dengan Profesional Keuangan:
- Jika perlu, cari bantuan dari profesional keuangan atau akuntan untuk membantu dalam merancang proyeksi keuangan yang akurat dan realistis.
Dengan merencanakan aspek keuangan ini secara cermat, pengusaha dapat meningkatkan peluang keberhasilan kafe mereka dan mengelola keuangan dengan bijaksana untuk memastikan keberlanjutan bisnis jangka panjang.
