1
2 PENDAHULUAN
Menurut Sitepu (2014:65-66) Lembaga pendidikan, perpustakaan dipergunakan oleh peserta didik untuk mencari bahan pelajaran dan sebagai acuan dalam belajar termasuk dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh pendidik. Dengan demikian, terdapat hubungan yang erat antara proses belajar dengan perpustakaan.
Perpustakaan merupakan sumber belajar utama setelah guru dan berperan sedemikian penting dalam proses pembelajaran sehingga sering juga disebut sebagai jantung pendidikan lembaga pendidikan.
Perpustakaan adalah sarana utama dalam menunjang kelengkapan sarana pendidikan yang dapat diakses oleh semua masyarakat. Perpustakaan sangat mendukung minat dan motivasi belajar siswa, dengan adanya perpustakaan sekolah diharapkan dapat meningkatkan minat baca siswa. Penyediaan atau pengadaan buku di perpustakaan sangat mendorong belajar mengajar di sekolah. Di samping itu perpustakaan memiliki pengaruh yang cukup besar bagi peningkatan kualitas pendidikan di sekolah.
Di SMPN 3 Lengayang perpustakaan sudah ada, akan tetapi kurang di manfaatkan sebagai sumber pengetahuan. Berdasarkan observasi yang lakukan di SMPN 3 Lengayang bahwa sarana dan prasarana diperpustakaan yang kurang memadai.
Meskipun didalam perpustakaan di sediakan kursi-kursi dan meja-meja untuk para pengunjung untuk belajar. Serta buku-buku yang tersusun dengan rapi, yaitu dipisahkan antara buku yang satu dengan yang lainnya.
Supaya para pengunjung mudah untuk mengambil buku yang dicarinya. Tapi didalam perpustakaan ada yang kurang yaitu tidak disediakanya AC atau pendingin ruangan.
Dengan tidak adanya AC atau pendingin ruangan, maka akan membuat pengunjung merasa kepanasan atau jadi tidak nyaman berada didalam perpustakaan. Meskipun didalam perpustakaan sudah tertata dengan rapi, tapi keadaan diluar perpustakaan atau dinding perpustakaan kurang enak dipandang.
Seperti dinding-dinding perpustakaan yang sudah mulai pudar. Yang membuat mata pengunjung kurang nyaman. Dengan keadaan demikian juga bisa membuat para pengunjung khususnya siswa jadi malas untuk datang ke perpustakaan tersebut.
Adapun Identifikasi Masalah penulisan ini adalah peneliti membatasi Faktor-faktor yang mempengaruhi kurangnya minat siswa mengunjungi perpustakaan di SMPN 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan. Adapun Identifikasi masalah yang telah dikemukakan pada latar belakang, maka rumusan masalah adalah sebagai berikut:1. Bagaimana minat siswa mengunjungi perpustakaan dilihat dari Faktor internal. 2. Bagaimana minat siswa mengunjungi perpustakaan dilihat dari faktor eksternal. Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan ini adalah mendeskripsikan faktor-faktor penyebab kurangnya minat siswa mengunjugi perpustakaan di SMPN 3 Lengayang. Adapun manfaat penulisan ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis, dari segi teoritis, penelitian ini dapat memberikan acuan kepada perpustakaan untuk dapat memanfaat koleksi, sarana dan layanan perpustakaan sekolah dengan baik. 2. Manfaat Praktis, sebagai sumbangan pikiran bagi dunia pendidikan dan orang yang berkecimpung dalam pendidikan, khususnya pada persoalan yang berhubungan dengan perpustakaan sekolah.
Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenai beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa senang. Jika beberapa dengan perhatian, karena perhatian sifatnya sementara (tidak dalam waktu yang lama) dan belum tentu diikuti dengan perasaan senang, sedangkan minat selalu diikuti dengan perasaan senang dan dari situ diperoleh kepuasan Slameto (2003:57).
Minat tidak hanya diekspresikan melalui pernyataan yang menunjukan bahwa seseorang lebih menyukai sesuatu dari pada yang lainnya, tetapi dapat juga diimplementasikan melalui partisipasi aktif dalam suatu kegiatan. Seseorang yang berminat dan sama sekali tidak menghiraukan sesuatu yang lain Hamalik dalam Setiawan ( 2012)
Menurut Sitepu (2014:65) perpustakan adalah tempat menyimpan berbagai jenis informasi dalam berbagai ragam tampilan yang sekaligus berfungsi sebagai sumber belajar. Isi perpustakaan dapat dipergunakan sebagai informasi untuk diolah menjadi pengetahuan baru. Oleh karena itu,
3 perpustakaan dapat juga sebagai tempat meneliti. Namun karena isi koleksi perpustakaan juga terdapat novel dan berbagai jenis cerita lainnya, perpustakaan dikenal juga sebagai tempat hiburan untuk menyegarkan pikiran
METODE PENELITIAN
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.
Tipe penelitian ini adalah penelitian deskriptif.
Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan pada bulan Mei sampai Agustus tahun 2015.
Sebagai informan dalam penelitian ini adalah kepala perpustakaan, pegawai perpustakaan, guru siswa dan orang tua siswa SMPN 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan. Metode penelitian yang digunakan dalam memperoleh mengumpulkan data yang diperlukan adalah sebagai berikut: Observasi, Wawancara, Dokumentasi. Teknis analisis data yaitu:
Reduksi data. Penyajian Data, Penarikan kesimpulan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Faktor Internal yang terdiri atas perhatian, kemauan, simpatik dan keinginan
a. Perhatian
Hasil observasi yang diperoleh dilapangan pada tanggal 11 Agustus 2015, bahwa siswa SMPN 3 Lengayang kurang memanfaatkan perpustakaan sebagai tempat belajar, disaat waktu- waktu luang atau jam-jam kosong pelajaran tidak banyak siswa yang memanfaatkan untuk membaca dan belajar diperpustakaan.
Hasil observasi diatas diperkuat wawancara dengan pengawai perpustakaan. Hal yang diutarakan oleh pegawai perpustakaanyang bernama AY pada tanggal (13-08-2015) pukul 11.20 wib
“Kalau saya perhatikan siswa disini jarang mengunjungi perpustakaan, padahal perpustakaan ini dapat membantu siswa dalam proses belajar. Perpustakaan seringkali kelihatan sepi pengunjungnya setiap harinya. Siswa hanya datang keperpustakaan apabila mereka
meminjam buku. kalau soal membaca-baca buku didalam perpustakaan ada hanya beberapa orang yang datang, itupun jarang b. Kemauan
Dari hasil yang didapatkan dilapangan bahwa kebanyakan siswa mengunjungi perpustakaaan apabila ada tugas yang diberikan oleh guru. kalau dilihat dari kemauan siswa hanya sedikit siswa yang mau mengunjugi perpustakaan dari hasil observasi diatas diperkuat dengan wawawancara.
Hal yang diutarakan oleh salah seorang siswi yang berinisial HM pada tanggal (10-08-2015) pukul 09.50 wib
“Saya lumayan sering datang keperpustakaan, apabila ada tugas yang diberikan oleh guru maka saya meminjam buku keperpustakaan tersebut. Karena diperpustakaan kita boleh meminjam buku seberapapun yang kita mau”.
c. Simpatik
Hasil observasi dan penelitian yang didapatkan dilapangan , bahwa perpustakaan yang ada di SMPN 3 Lengayang sarana dan prasarana kurang memadai seperti tidak disediakan AC atau pendingin ruangan sehingga membuat pengunjung merasa kurang nyaman berada diruangan perpustakaan.
Meskipun didalam perpustakaan sudah disediakan kursi-kursi dan meja-meja untuk para pengunjung perpustakaan, yang dapat digunakan untuk belajar para pengunjung perpustakaan .
Dengan kurangnya sarana didalam perpustakaan, maka siswa tidak bersemangat untuk datang keperpustakaan, hal yang diutarakan oleh siswa yang berinisial IEP (4-08-2015) pukul 11.10
“Sarana perpustakaan yaitu dari segi buku kurang lengkap. Seperti buku- buku non fiksi atau buku cerita yang sedikit. Sehingga kami jadi bosan untuk datang keperpustakaan.
Setidaknya bukunya diperbanyak dan juga beragam agar kami bisa mencari pengalaman melalui buku-buku cerita
4 dan kami bisa bersemangat pergi keperpustakaan untuk membaca-baca buku keperpustakaan tersebut”.
d. Keinginan
Dari hasil observasi yang didapatkan bahwa siswa kurang berkeinginan untuk datang keperpustakaan sekolah. Hal ini disebabkan oleh kurangnya kenyamanan berada didalam perpustakaan. Dan hasil observasi diatas diperkuat dengan wawancara. Hal yang diungkapkan oleh JP pada tanggal (15-10-2015) pukul 14.05 wib
“Saya kurang senang untuk datang keperpustakaan sekolah, karena didalam perpustakaan tersebut tidak disediakan AC. Sehingga kami merasa kurang nyaman untuk berlama-lama didalam perpustakaan tersebut. Kalau dilihat buku didalam perpustakaan lumayan banyak, tetapi buku-buku cerita hanya sedikit disediakan didalam perpustakaan.
Seharusnya didalam perpustakaan juga disediakan berbagai buku cerita.
2. Faktor Eksternal yang terdiri atas:
lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
a. Lingkungan Keluarga
Keluarga dikenal sebagai lingkungan pendidikan yang pertama dan utama. Peran dan pengaruh keluarga dalam membentuk prilaku dan kepribadian anak sangat lah penting.
Fungsi dan peranan keluarga menjadi penting dalam pencapaian tujuan pendidikan. Keluarga memberikan pengaruh yang kuat, langsung dan sangat dominan kepada anak, terutama dalam pembentukan prilaku, sikap dan kebiasaan anak.
Hal yang diutaran oleh salah seorang orang tua siswa yang berinisial RN pada tanggal (19-09-2015) pukul 19.08 wib
“Den jarang manayokan soal palajaran anak kalau diuma, seperti manayokan ka anak tu apokoh inyo punyo tugas atau untuak mayuruah
inyo mambaco buku dirumah. Karano den sibuk karajo. Jadi kalau urusan sikolah den sarakan ka anak tu. Kan inyo lah gadang ma, lah tau diinyo mano yang bana inyo karajokan.
Artinya:
“Saya jarang menayakan soal pelajaran anak kalau dirumah, seperti menanyakan apakah anak itu punya tugas atau untuk menyuruh dia membaca buku dirumah. Karena saya sibuk. Jadi kalau urusan sekolah saya serakan kepada anak itu. Dia sudah besar, sudah tau mana yang benar dikerjakannya”
b. Lingkungan sekolah
Sekolah disebut lingkungan pendidikan yang kedua, yang bertanggung jawab melaksanakan dilembaga ini adalah guru. Peranan guru sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pendidikan. Setiap sekolah harus memiliki perpustakaan untuk menunjang dalam proses pembelajaran. Dilembaga pendidikan, perpustakaan dipergunakan oleh siswa untuk mempersiapkan bahan pembelajaran sebagai acuan dalam belajar termasuk dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. dengan demikian, terdapat hubungan yang erat antara proses pembelajaran dengan perpustakaan.
Hal yang diutarakan oleh Waka sarana dan prasarana yang berinisial SRL pada tangggal (25-09-2015) pukul 09.15 wib
“Perpustakaan sekolah ini memang masih kurang sarana dan prasarananya, seperti didalam perpustakaan tidak adanya pendingin ruangan. hal ini sudah dibicarakan dengan kepala sekolah dan sekarang ini lagi diproses. Pada saat ini perpustakaan tersebut sudah diperbaiki dan dalam masa renovasi’.
c. Lingkungan Masyarakat
Lingkungan masyarakat merupakan salah satu lingkungan pendidikan yang besar pengarhnya terhadap perkembangan pribadi
5 seseorang. Proses pendidikan dilingkungan ini adalah proses pendidikan yang terjadi diluar keluarga dan diluar sekolah. Masyarakat mempunyai mempunyai peranan yang penting dalam mencapai tujuan pendidika nasional. Dalam masyarakat tersedia berbagai sumber belajar baik yang dirancang maupun dimanfaatkan, didalam masyarakat seseorang akan memperoleh manfaat dan pengalaman hidupnya untuk dapat meningkatkan dirinya. Hal yang diutarakan oleh siswa yang berinisial JR
“Menurut saya, masyarakat yang ada disekitar sekolah tidak begitu peduli apa yang kami lakukan, seperti apabila kami bolos belajar maka reaksi masyarakat sekitar sekolah itu Cuma cuek aja pada kami. apalagi untuk menyuruh kami keperpustakaan untuk membaca buku itu sama sekali tidak ada”. Karena mereka sibuk dengan urusan mereka sendiri”.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang didapat dilapangan maka dapat diambil kesimpulan bahwa siswa kurang berminat untuk mengunjungi perpustakaan di SMPN 3 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan. Ada beberapa faktor yang menyebabkan kurangnya minat siswa mengunjungi perpustakaan di SMPN 3 Lengayang ada 2 faktor yaitu terdiri atas: 1. Faktor Internal yaitu terdiri atas:
perhatian, kemauan, simpatik Dan keinginan.
Perhatian terhadap keberadaan perpustakaan sekolah sering terabaikan. Padahal, keberadaan perpustakaan sekolah dalam upaya mendorong tumbuhnya minat dan kegemaran membaca sangat strategis. Jika dikaitkan dengan proses belajar mengajar di sekolah, perpustakaan sekolah memberikan sumbangan yang sangat berharga dalam upaya meningkatkan aktivitas siswa serta meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran. Kalau diperhatikan siswakurang berkemauan untuk mengunjungi perpustakaan serta siswa juga kurang simpatik terhadap pelayanan yang diberkan oleh pegawai perpustakaan tersebut. 2. Faktor yang timbul dari luar diri individu mencakup: lingkungan
keluarga, lingkungan keluarga merupakan pendidikan yang pertama bagi anak. Peranan orang tua untuk membantu anak dalam proses belajar serta menyuruh atau membiasakan anak untuk membaca-baca dirumah maka juga dapat meningkatkan minat baca anak.
Maka anak jadi terbiasa membaca buku di rumah ataupun disekolah. sehigga anak juga terbiasa untuk membaaca buku diperpustakaan sekolah. selanjutnya lingkungan sekolah, Sekolah merupakan tempat pendidikan yang kedua bagi anak. Sekolah merupahkan tempat anak untuk menuntut ilmu. Dan disekolah guru merupakan berperan penting untuk mendidik anak
SARAN
Dari hasil yang dipenelitian yang penulis peroleh, penulis mengemukan beberapa saran sebagai bahan pertimbangan antara lain: 1.
Sebagai pegawai perpustakaan harus bersifat ramah kepada para pengunjungnya, supaya pengunjung tidak merasa takut kepada pegawai perpustakaan. Dan dengan bersifat ramah maka pengunjung jadi merasa nyaman untuk berada didalam perpustakaan. 2.
Sabagai seorang guru sudah seharusnya mempunyai peran penting untuk menyuruh siswanya untuk mengunjungi perputakaan.
Minsalnya menyuruh siswa untuk belajar mandiri didalam perpustakaan.
DAFTAR PUSTAKA
Afifuddin dan Saebani, Beni Ahmad. 2012.
Metodelogi Penelitian Kualitatif.
Bandung:Pustaka Setia
Meleong, Lexy J. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rasdakarya
Sitepu. 2014. Pengembangan Sumber Belajar.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor
yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta
Nurochim. 2013. Perencanaan Pembelajaran Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada
Suryosubroto. 2002. Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta Yusuf. A Muri.2005. Metodologi Penelitian
Dasar-Dasar Penyalidikan Ilmiah.
Padang: UNP Press
6