• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untitled - Jurnal Ilmiah Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Untitled - Jurnal Ilmiah Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

STUDY ILLEGAL LOGGING COMMUNITY IN VILLAGES LALAN DISTRICTS LUBUK TAROK SIJUNJUNG

By:

Eza Yayang Parmindo 1 Slamet Rianto2Momon Dt. Tanamir2

1 Students Education Geography STKIP PGRI Western Sumatera

2Teaching Staff Education Geography STKIP PGRI Western Sumatera

ABSTRACT

This study aims to determine and analyze data public perception of the quality of drinking water refill Nagari Air Haji Kecamatan Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan, terms : 1) The quality of drinking water refill Nagari Air Haji Kecamatan Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan seen physically (color, taste and smell) chemistry (pH and chloride) and microbiological, 2) Public perception of drinking water refill Nagari Air Haji Kecamatan Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan.

This type of research is a combination (mixed methods)

informants in this study using the technique proposed snowball

sampling so that the informants in this study are the data collected through observation, interview and documentation study. data analysis techniques with data reduction, data presentation and conclusion and validity of technical data.The research found that : 1) The quality of drinking water refill seen from the physical properties of water (color, taste and smell) are not suitable for consumption because refill drinking water such that where the color of the water is not clear, water taste unlike refill drinking water is usually where water rechargeable lacked flavor, and water that smells, while the results of labor seen from the chemical properties of water (pH and chloride) and microbiological the water was fit for drinking. 2) Public perception of drinking water refill Nagari Air Haji Kecamatan Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan, where the public believes that the existence would depot refill drinking water received a positive thing because it can facilitate the public directly to drinking water without bothering to be cooked first, but behind it is the community had problems in terms of color, taste and smell of drinking water refill , citizens find the color of drinking water is not clear, the water has a sense of where the good drinking water has no taste, and the water smelled like refill drinking water normally and their communities experiencing the lack of good digestion that community.

Keywords : Refill Drinking Water

(3)

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG KUALITAS AIR MINUM ISI ULANG DI NAGARI AIR HAJI KECAMATAN LINGGO SARI BAGANTI

KABUPATEN PESISIR SELATAN Oleh:

Eza Yayang Parmindo 1 Slamet Rianto2Momon Dt. Tanamir2

1 Mahasiswa Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat

2 Staf pengajar Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis data persepsi masyarakat tentang kualitas air minum isi ulang di Nagari Air Haji Kecamatan Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan, dari segi: 1) Kualitas air minum isi ulang di Nagari Air Haji Kecamatan Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan dilihat secara fisik (warna, rasa dan bau), kimia (pH dan klorida) dan mikrobiologis, 2) Persepsi masyarakat tentang air minum isi ulang di Nagari Air Haji Kecamatan Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir SelatanJenis penelitian ini adalah kombinasi (mixed methods) informan dalam penelitian ini dikemukakan dengan menggunakan teknik snowball sampling, sehingga informan dalam penelitian adalah data dikumpulkan melalui observasi, pedoman wawancara dan studi dokumentasi. teknik analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan serta teknik keabsahan data.Hasil penelitian ditemukan bahwa: 1) Kualitas air minum isi ulang yang dilihat dari sifat fisik air (warna, rasa dan bau) tidak layak untuk dikonsumsi sebab air minum isi ulang tersebut yang mana warna air yang tidak jernih, rasa air yang tidak seperti air minum isi ulang biasanya yang mana air minum isi ulang tidak memiliki rasa, dan air yang berbau, sedangkan hasil labor dilihat dari sifat kimia air (pH dan Klorida) dan mikrobiologisnya air tersebut layak untuk diminum . 2) Persepsi Masyarakat tentang kualitas air minum isi ulang yang berada di Nagari Air Haji Kecamatan Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan dimana masyarakat berpendapat bahwa keberadaan akan depot air minum isi ulang diterima dengan hal yang positif karena dapat mempermudah masyarakat lansung memperoleh air minum tanpa repot-repot dimasak terlebih dahulu namun dibalik hal itu masayarakat mengalami permasalahan dalam hal warna, rasa, dan bau air minum isi ulang, masyarakat mendapati warna air minum yang tidak jernih, air yang memiliki rasa dimana air minum yang baik tidak memiliki rasa, dan air berbau tidak seperti air minum isi ulang biasanya dan adanya masyarakat yang mengalami kurang baiknya pencernaan masyarakat tersebut.

(4)

Pendahuluan

Indonesia merupakan Negara yang memiliki kandungan air yang sangat banyak daripada Negara-negara besar lainnya, Air merupakan sumber daya alam yang mutlak diperlukan bagi kehidupan manusiadan dalam sistem tata lingkungan, air adalah unsur lingkungan. Kebutuhan manusia akan kebutuhan air selalu meningkat dari waktu ke waktu, bukan saja karena meningkatnya jumlah manusia yang memerlukan air tersebut, melainkan juga karena meningkatnya intensitas dan ragam dari kebutuhan akan air (Silalahi dalam Ariyanto 2007:20).

Kebutuhan manusia akan kebutuhan air selalu meningkat dari waktu ke waktu, bukan sajakarena meningkatnya jumlah manusia yang memerlukan air tersebut, melainkanjuga karena meningkatnya intensitas dan ragam dari kebutuhan akan air (Silalahi dalam Ariyanto 2007:20).

Kebutuhan akan air minum semakin waktu kewaktu semakin bertambah, semua itu di karenakan bertambahnya kebutuhan hidup manusia di muka bumi ini. Rata-rata kebutuhan air di Indonesia adalah 60 liter perkapita perhari, yang meliputi untuk kebutuhan mandi sebesar 30 liter, mencuci 15 liter, masak 5 liter, kemudian untuk kebutuhan minum 5 liter dan lain-lain 5 liter, keadaan tersebut dipengaruhi oleh adanya musim, karena pada musim kemarau dimungkinkan kebutuhan menurun seiring menurunnya persediaan air yang ada (Junaedi, 2004:1).

Dengan meningkatnya akan kebutuahan air dapat mempengaruhi keseimbangan sumber air tersebut, berdasarkan keputusan menteri

perindustrian nomor

96/M-IND/PER/12/2011 tentang

persyaratan teknis industry air minum dalam kemasan (AMDK), sumber air terdiri atas air tanah, air permukaan dan air laut

Seiring perubahan zaman yang semakin cangkih, air minum dapat kita jumpai dalam berbagai bentuk, baik berupa ukuran maupun tatacara memperolehnya.

Salah satunya berupa air isi ulang, dimana air minum isi ulang dapat kita peroleh bukan hanya di kota besar saja namun dapat juga kita memperolehnya di desa-desa.

Dalam mengkonsumsi air minum isi ulang harus memenuhi persyaratan kualitas yang telah ditetapkan. Namun kualitas air minum isi ulang masih diragukan karena diduga dapat terkontaminasi oleh berbagai cemaran yang dapat membahayakan kesehatan manusia jika penanganan dan pengolahannya kurang baik. Pemeriksaan kualitas bakteriologis air minum dalam kemasan termasuk air minum isi ulang harus dilakukan pemeriksaan cemaran bakterinya secara berkala. Dalam lampiran Kepmenkes No. 907 tahun 2002 ditetapkan bahwa pemeriksaan kualitas bakteriologi air minum dalam kemasan dan air minum isi ulang disebutkan bahwa pemeriksaan bakteriologis air baku untuk air minum harus dilakukan setiap 3 bulan sekali sedangkan untuk air minum yang siap dimasukkan ke dalam kemasan minimal 1 kali setiap bulan (Radji dkk., 2008).

Menurut Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan dan

RepublikIndonesia Nomor

651/MPP/Kep/10/2004 tentang Persyaratan Teknis Depot AirMinum dan Perdagangannya dalam pasal 4 bahwa proses pengolahan air minumdi depot air minum meliputi penampungan air baku, penyaringan / filterisasi, desinfeksi pengisian (Pitoyo, 2005).

(5)

Asal kata persepsi yaitu perception yang artinya penglihatan atau tanggapan, daya, memahami dan menanggapi secara sadar.Rakhmat (2007:51) menyatakan”

persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan-pesan”. Dari kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah merupakan suatu opini atau tanggapan seseorang terhadap pengalamannya tentang suatu peristiwa.

Slameto (2010:102) mengemukakan persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi kedalam otak manusia. Melalui persepsi manusia terus menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya. Hubungan ini dilakukan lewat inderanya, yaitu indra penglihatan, pendengaran, peraba, perasa dan penciuman.

Lidya Ayu Natalia (2014). “Kajian Kualitas Bakteriologis Air Minum Isi Ulang Di Kabupaten Blora Melalui Metode Most Probable Number”. Menyatakan bahwa hasil Hasil Pada uji pendugaan sampel dalam tabung reaksi yang di dalamnya terdapat tabung durham terbalik, diinkubasi selama 24-48 jam pada suhu 350C. Hasil positif adanya kontaminasi bakteri coliform pada uji pendugaan ditandai dengan terbentuknya gas dalam tabung durham terbalik. Hasil yang positif pada uji pendugaan kemudian dilanjutkan dengan uji penguat. Sampel penelitian yaitu 25 depo air minum isi ulang, yang berlokasi di 16 Kecamatan. Sumber air baku diambil dari Pegunungan Ngawi, Pegunungan Muria, Gunung Muria, dan Gunung Ungaran. Hasil nilai MPN 24 air minum isi ulang produk DAMIU yang ada di Kabupaten Blora menunjukkan nilai <2, hasil ini menunjukkantidak adanya kontaminasi bakteri coliform. Sedangkan1 DAMIU terbukti ada kontaminasi bakteri coliform, dibuktikan dengan nilai MPN

>240. Disimpulan bahwa kualitas air minum isi ulang di Kabupaten Blora

menunjukkan 96% air produk DAMIU tidak terkontaminasi bakteri coliform, sedangkan 4% terkontaminasi bakteri coliform.

Dengan adanya perusahaan air minum ulang yang telah sampai kedesa-desa hal ini sangat mempengaruhi kebutuhan akan mengkonsumsi air isi ulang. Dimana masyarakat lebih memilih air minum isi ulang dari pada air minum yang mereka olah sendiri ( air yang dimasak). Di daerah Sumatera Barat Kabupaten Pesisir Selatan khususnya di Nagari Air Haji kecamatan Linggo Sari Baganti masyarakat pada umumnya mengkosumsi air minum isi ulang.

Berdasarkan observasi awal yang peneliti lakukan di Nagari Air Haji Kecamatan Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan pada tanggal 12 April 2016 menyatakan bahwa adanya keluhan yang dirasakan masyarakat terhadap air minum isi ulang, seperti rasa, warna dan bau.

Oleh karena itu berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka penulis tertarik melakukan penelitian di Nagari Air Haji Kecamatan Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan dengan judul “ Persepsi Masyarakat Tentang Kualitas Air Minum Isi Ulang Di Nagari Air Haji Kecamatan Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan

Metode Penelitian

Sesuai dengan pembatasan masalah, rumusan dan tujuan penelitian seperti yang telah di jelaskan pada bab terdahulu, maka penelitian ini di golongkan pada penelitian kombinasi (Mixed Methods). Penelitian kombinasi (Mixed Methods) merupakan suatu metode penelitian yang mengkombinasikan atau menggabungkan antara metode kuantitatif dan metode kualitatif untuk digunakan secara bersama-sama dalam suatu kegiatan penelitian sehingga diperoleh data yang

(6)

lebih komprehensif, valid, reliabel dan objektif. (Sugiyono, 2011:404)

Sesuai dengan tujuan yang akan di capai yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang mengkonsumsi air minum isi ulang dan 2 perusahaan depot air minum isi ulang.

Menurut Arikunto (2011) Sampel adalah Penelitain kualitatif diambil dari nara sumber atau informasi penelitian.

Berdasarkan sampel wilayah di atas maka sampel responden penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik Snowball sampling dengan teknik pengambilan data pada awalnya sedikit lama-lama menjadi banyak. Teknik Pengumpulan Data Agar yang dibutuhkan dapat dikumpulkan dengan baik maka teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah: Observasi yang mana teknik yang digunakan untuk melihat dan mengamati tata cara kehidupan masyarakat sehari-hari, wawancara yang mana wawancara kepada informan dimaksudkan untuk mengetahui pandangan, tanggapan, sikap dan pemahaman perangkat desa terhadap tugasnya

.

Teknik analisis data dengan menggunakan teknik analisis data teknik analisis data kuantitatif danteknik analisis data kualitatif.

Hasil dan Pembahasan

Pertama,Kualitas air minum isi ulang di Nagari Air Haji Kecamatan Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan, setelah penulis terjun kelapangan dalam hal kualitas air minum isi ulang yang dilihat dari segi pengamatan fisik (warna, rasa, dan bau) terhadap air minum isi ulang yang masyarakat konsumsi tidak layak untuk diminum, sebab air minum isi ulang yang masyarakat konsumsi tidak jernih seperti air minum biasanya, rasa air minum isi ulang yang berdeda dimana sebelumnya air minum isi ulang tidak memiliki rasa dan air minum isi ulang berbau dan tidak seperti air minum isi ulang biasanya yang tidak

berbau, dan masyarakat kebanyakan mengisi air minum isi ulang yang berada

diwarung dekat rumah

masyarakat.Sedangkan, secara uji labor yang dilahat dari persyaratan kimia air minum isi ulang (pH dan klorida) air tersebut layak untuk dikonsumsi begitu juga dengan mikrobiologisnya Kadar maksimum yang di perkenakan adalah 0 per 100ml sampel. Pada pengamatan mikrobiologis tentang coliform di laboratorium dimana hasil pengamatan yang berkisar 96 pada depot I, pada depot II pengamatan coliform di laboratorium 38. Jadi air tersebut layak untuk di kosumsi untuk digunakan sebagai air minum.

Hal

ini Sejalan dengan kemutusan Menteri Perindustrian dan Perdaganagan

Republik Indonesia Nomor

492/MPP/PER/IV/2010 tentang Persyaratan persyaratan kualitas air minum isi ulang menyatakan bahwa air yang baik itu tidak memiliki tingkat pH yang diatas pH 7 dan kloridanya diatas 250 mg/l.

Kedua, Persepsi Masyarakat Tentang Air Minum Isi Ulang di Nagari Air Haji Kecamatan Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan dalam hal : Persepsi masyarakat tentang air minum isi ulang setelah penulis melakukan wawancara dengan masyarakat bahwasanya keberadaan depot air minum isi ulang diterima dengan baik oleh masyarakat, karena dapat meringankan pekerjaan masyarakat yang tidak lagi memasak air minum seperti biasanya, namun dibalik keberadaan depot air minum isi ulang ini masyarakat mengalami permasalah dari warna, rasa dan bau dari air minum isi ulang tersebut, karena adanya temuan terhadap air minum isi ulang yang tidak jernih seperti air minum isi ulang biasanya, begitu juga dengan rasa air minum yang berasa tidak seperti air minum isi ulang biasanya dan juga air minum yang berbau, hal ini di karenakan masyarakat tidak mengetahui kebersihan dari depot air minum isi ulang,

(7)

kebersihan alat, pembersihan galon dan sumber air minum isi ulang, sebab kebanyakan masyarakat yang mengkonsumsi air minum isi ulang di warung dekat rumah masyarakat tidak langsung ke depot air minum isi ulang, kebanyakan air yang berada di warung dekat rumah masyarakat tersebut lebih dari 24 jam, air minum isi ulang yang yang lebih dari 24 jam harus dimasak terlebih dahulu untuk diminum.

Hal ini sejalan dengan pernyataan menurut Wahyudijati selaku Sanitasi RSUD Dr. SOETOMO menyatakan bahwa air minum isi ulang yang lebih dari 24 jam harus dimasak terlebih dahulu.

Air minum dapat dikatakan sehat dan berkualitas apabila memenuhi syarat kesehatan yang berlaku. Kualitas air minum menggambarkan kadar, mutu, ataupun baik buruknya air minum tersebut bagi kesehatan. Sama halnya dengan air minum lainnya, air minum isi ulang aman bagi kesehatan apabila memenuhi persyaratan fisika, mikrobiologis, kimiawi dan radioaktif yang dimuat dalam parameter wajib dan parameter tambahan pada Peraturan Menteri Kesehatan RINo.492/Menkes/Per/IV/2010 mengenai persyaratan kualitas air minum.

Kesimpulan

Kualitas air minum isi ulang yang 1.

dilihat dari sifat fisik air (warna, rasa dan bau) tidak layak untuk dikosumsi sebab air minum isi ulang tersebut berbeda dari air minum isi ulang biasanya seperti hal warna air yang tidak jernih, air minum yang memiliki rasa, dan air yang berbau , yang mana masyarakat kebanyakan mengisi air minum isi ulang diwarung dekat rumah masyarakat tidak langsung kedepot pengisian air minum isi ulang, namun hal ini berbeda dengan hasil labor yang dilihat dari sifat kimia air (pH

dan Klorida) dan

mikrobiologisnya air tersebut layak untuk diminum atau dikonsumsi.

Persepsi Masyarakat tetang air 2.

minum isi ulang yang berada di Nagari Air Haji Kecamatan Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan merasakan hal yang kekhawatiran dalam rasa, bau dan warna dalam air minum isi ulang. Dimana masyarakat mendapati air minum isi ulang dengan warna air yang tidak jernih, rasa dan bau yang berbeda seperti halnya warna air yang tidak jernih, rasa yang tidak seperti air minum isi ulang biasanya, bau air yang tidak sepertia ir minum biasanya dan adanya masyarakat yang mengalami kurang baiknya pencernaan masyarakat tersebut.

Saran

Diharapkan masyarakat 1.

mengkonsumsi air minum yang dimasak, sebab air minum yang dimasak sendiri akan lebih baik dang mengetahui langsung akan kebersihan dari air yang akan diminum. Jika masyarakat ingin mengkonsumsi air minum isi ulang harus lebih berhati-hati dan sebaiknya mengisi langsung kedepot air minum isi ulang agar mengetahui kebersihan cara pengisian air kedalam galon dan pembersihan air galon.

Diharapkan depot air minum isi 2.

ulang yang ada di Nagari Air Haji Kecamatan Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan harus meningkatkan kebersihan akan mutu dari air minum isi ulang.

(8)

Diharapkan penelitian ini dapat 3.

menambah wawasan dan menyempurnakan penelitian ini bagi penelitian lanjutan.

DAFTAR PUSTAKA

Bima Walgito. (2004). Pengantar Psikologis Umum. Jakarta:penerbit Andi

Chaplin,J. P. 2008. Kamus Psikologi Lengkap. Jakarta: PT Raja Grafindo Koentjaraningrat. 2005. Pengantar

Antropologi. Jakarta : Pt Rineka Cipta.

Radji, dkk. 2008. Pemeriksaan Bakteriologis Air Minum Isi Ulang di Beberapa Depot Air Minum Isi Ulang di Daerah Lenteng Agung dan Srengseng Sawah Jakarta Selatan.

Jurnal Ilmu Kesehatan Kefarmasian, Vol. V, No. 2, Agustus 2008, 101 - 109. Di akses pada 23 Agustus 2016.

Rakhmat

. 2007.

Pikologikomunikasi.

Bandung : remaja Rosda Karya.

Retnaningtyas ,Iklimah Ika. 2008. Analisis Kualitas Air Minum Isi Ulang di Kabupaten Jember. Di akses pada tanggal 11 agustus 2016

Rizki, dkk. 2013. Perbandingan Metode Tabung Ganda dan Membrane Filter Terhadap Kandungan Escherichia Coli Pada Air Minum Isi Ulang.

Jurnal Kedokteran Syiah Kuala Volume 13 Nomor 1 April 2013. Di akses pada 23 Agustus 2016.

Sandra, dkk. 2008. Hubungan Pengetahuan Dan Kebiasaan Konsumen Air Minum Isi Ulang Dengan Penyakit Diare. Jurnal Kesehatan Lingkungan, Volume.3, No.2, Januari 207: 119-126. Di akses pada 3 Januari 2017

Silalahi, M. D., 2002, Optimalisasi Sarana Yuridis Sebagai Upaya Menumbuhkan Masyarakat Sadar Urgensi Sumber Daya Air (SDA), Majalah AirMinum, edisi No. 97 / th. XXIII Desember 2002.

Slameto. 2010. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Edisi Revisi.

Jakarta : Rineka Cipta.

Referensi

Dokumen terkait

Minat Belajar Peserta Didik Pada aspek kedisiplinan belajar dan pengalaman dalam belajar IPS hasil TCR secara keseluruhan sebesar 81,33% dan rata-rata sebesar 4,067 dengan kriteria

Berdasarkan analisis regresi linier sederhana, ganda multiple dan korelasi maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1 Terdapat pengaruh yang signifikan antara upah yang di dapat