PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Bantuan hukum (baik berupa nasehat hukum maupun dalam bentuk kuasa hukum) diperuntukkan bagi masyarakat yang kurang mampu secara ekonomi sehingga tidak mampu membayar biaya (fee) kepada pembeli atau pengacara. Mulya Lubis, Bantuan Hukum dan Kemiskinan Struktural, (Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial, Jakarta, 1986), hal.
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan perbandingan dan referensi untuk penelitian selanjutnya serta dapat menambah pengetahuan tentang peran lembaga bantuan hukum dalam memberikan bantuan hukum kepada masyarakat kurang mampu di kota Bengkulu pasca terbitnya undang-undang nomor 16. Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum, dan penulis tuliskan untuk menerapkan dan menerapkan teori-teori yang diperoleh dari proses pembelajaran di perkuliahan. Bagi pemerintah diharapkan mampu memberikan kontribusi akademis terhadap implementasi peran lembaga bantuan hukum dalam memberikan bantuan hukum kepada masyarakat kurang mampu di kota Bengkulu pasca terbitnya undang-undang nomor 16 tahun 2011 tentang Hukum. bantuan. membantu. Bagi Advokat, Bosa menjadi acuan dalam memberikan bantuan pro-bono atau bantuan gratis kepada masyarakat tidak mampu.
Penelitian Terdahulu
Sementara itu, penulis membahas mengenai peran lembaga bantuan hukum dalam memberikan bantuan hukum kepada masyarakat kurang mampu di kota Bengkulu pasca terbitnya Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum. Sedangkan penulis fokus pada peran lembaga bantuan hukum dalam memberikan bantuan hukum kepada masyarakat kurang mampu di kota Bengkulu pasca terbitnya Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum. Sedangkan penelitian penulis akan mengkaji secara komprehensif peran lembaga bantuan hukum dalam memberikan bantuan hukum kepada masyarakat kurang mampu di kota.
Sistematika Penulisan Tesis
KAJIAN TEORI
Teori Keadilan
Teori Keadilan Teori hukum kodrat mulai dari Socrates hingga Francois Geny masih menjunjung keadilan sebagai mahkota hukum. Lebih lanjut menurut pandangan Aristoteles, keadilan dibedakan menjadi dua jenis keadilan, yaitu keadilan “distributif” dan keadilan “komutatif”. Beberapa konsep keadilan yang dikemukakan oleh filsuf Amerika pada akhir abad ke-20, John Rawls, seperti A Theory of Justice, Political Liberalism dan The Law of Peoples, mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap wacana nilai-nilai. keadilan. 18 John Rawls, dipandang sebagai “perspektif liberal-egaliter tentang keadilan sosial”, dan berpendapat bahwa keadilan adalah kebajikan utama dari kehadiran institusi sosial.
Sejarah Bantuan Hukum
Di Indonesia, bantuan hukum sebagai lembaga hukum pada awalnya tidak dikenal dalam sistem hukum tradisional. Bantuan hukum baru dikenal di Indonesia sejak masuk atau diterapkannya sistem hukum Barat di Indonesia. Bantuan hukum baru dikenal setelah kedatangan pengacara Bumiputera pada tahun 1910 yang memperoleh gelar master in de rechten dari Belanda.
Hal ini diwujudkan dengan berdirinya Lembaga Bantuan Hukum (LBH) di Jakarta pada tanggal 26 Oktober 1970 di bawah pimpinan Adnan Buyung Nasution. Pada saat ini kegiatan bantuan hukum terutama diarahkan untuk menangani perkara (pidana, perdata, subversif) dan sebagainya di pengadilan, tetapi juga di luar pengadilan (nasihat dan konsultasi). Lembaga Bantuan Hukum ada yang bersifat independen, ada pula Lembaga Bantuan Hukum yang dibentuk oleh organisasi politik atau.
Pada tahun 1979, tidak kurang dari 57 lembaga bantuan hukum terlibat dalam program layanan hukum bagi masyarakat miskin dan tuna netra. Pada masa reformasi, berbagai upaya dilakukan untuk menghasilkan undang-undang yang secara khusus mengatur tentang bantuan hukum. Namun sebagian besar ketentuan mengenai bantuan hukum diatur dalam undang-undang yang tidak mengatur secara spesifik tentang bantuan hukum, seperti UU No.
Upaya pembentukan undang-undang khusus tentang bantuan hukum membuahkan hasil dengan diundangkannya undang-undang no. 16 Tahun 2011 tentang bantuan hukum.
Pokrol Bambu
Pokrol bambu merupakan orang yang dianggap semi ahli di bidang hukum, karena biasanya mereka tidak mempunyai pendidikan hukum formal (bukan Bamboo in Law) meskipun mereka mungkin pernah belajar hukum, atau mungkin juga mantan pegawai pengadilan. Bamboo poker roll merupakan pengacara kelas bawah khas negara kolonial dan sudah ada sejak zaman kolonial belanda, dimana bambu poker roll diperbolehkan untuk membela kliennya selama kliennya adalah pribumi. Pokrol bambu dapat berbentuk tidak kasat mata seperti: polisi, komandan seksi, petugas asuransi, pekerja sosial (aktivis LSM)33.
Pokrol Bambu adalah sebutan bagi siapa saja yang merasa mampu, berani dan pernah atau sedang memberikan layanan bantuan hukum, termasuk hadir di pengadilan, meskipun ia bukan sarjana hukum (tidak resmi) atau Pokrol Bambu adalah orang yang memberikan nasihat hukum, namun tidak memerlukan kualifikasi hukum atau pendidikan. . Fungsi bambu pokrol dengan advokat atau bahkan advokat tidak jauh berbeda yaitu melebihi kepentingan hukum masyarakat, bambu pokrol diatur melalui Stb. Untuk menjadi Pokrol Bambu tidak perlu harus mengenyam pendidikan hukum, cukup mempunyai ilmu hukum, sedangkan untuk menjadi pengacara harus menjadi Meester in Rechten (Sarjana Hukum) dan dibimbing langsung oleh Raad van Justice. saya menilai.
Tahun 1848 Nomor: 57 tentang Susunan Peradilan dan Kebijaksanaan Peradilan (Reglement op de Rechterlijke Organisatie en het Beleid der Justitie di Indonesia) yang biasa disebut RO, merupakan lembaga hukum pertama yang mengatur tentang pengacara di Indonesia. . Pokrol Bambu yang mewakili dan membela dalam perkara perdata dapat diisi oleh siapa saja dan tidak diwajibkan mempunyai gelar Meester in de Rechten, pengawasan terhadap Pokrol Bambu dilakukan langsung oleh Pengadilan Landraad. Karena Pokrol Bambu tidak memiliki latar belakang pendidikan hukum, maka dapat dipastikan pengetahuan hukum Pokrol Bambu belum memadai untuk berperkara.
Seiring dengan berkembangnya peradaban dunia, diperlukan profesionalisasi profesi penegak hukum, termasuk profesi hukum, sehingga keberadaan polisi bambu yang mempunyai peran tradisional semakin terpinggirkan dan akhirnya hilang, bahkan semakin terpuruk.
Pengertian Bantuan Hukum
39Frans Hendra Winarta, Bantuan Hukum adalah hak asasi manusia, bukan belas kasihan, (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2000), hal. Bantuan Hukum adalah pelayanan hukum yang diberikan oleh Pemberi Bantuan Hukum secara cuma-cuma kepada Penerima Bantuan Hukum. Peraturan ini mengatur tentang syarat dan tata cara pembiayaan dan pemberian bantuan hukum di Indonesia.
- Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum mengatur tentang syarat dan tata cara pemberian bantuan hukum. - Persyaratan memperoleh bantuan hukum, syarat memperoleh bantuan hukum diatur dalam Pasal 14 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum. Ada tiga pihak yang diatur dalam undang-undang ini, yaitu penerima bantuan hukum (masyarakat miskin), pemberi bantuan hukum (lembaga bantuan hukum), dan penyelenggara bantuan hukum (Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia).
Bantuan hukum merupakan pelayanan hukum yang diberikan secara cuma-cuma oleh penyelenggara bantuan hukum (OBH) kepada bankum penerima. Bantuan hukum yang diberikan meliputi permasalahan hukum pidana, perdata, dan administrasi, baik peradilan maupun non peradilan. Badan Pembinaan Hukum Nasional ditunjuk oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI untuk memberikan bantuan hukum.
Pengawasan dilakukan terhadap pelaksanaan standar pemberian bantuan hukum, Kode Etik Advokat, dan terhadap kondisi/keadaan pemberi bantuan hukum.
Bantuan Hukum Dalam Islam
Ketiga konsep tersebut diyakini mempunyai pengaruh besar terhadap perbedaan konsep bantuan hukum dalam hukum Islam dan hukum Barat53. Dalam hukum Islam, teori persamaan hak asasi manusia yang sah didasarkan pada teori kehormatan manusia (al-fitrah). Secara kodrati dan hakikatnya (fitrah), setiap manusia mempunyai hak untuk bebas dan bermartabat.
Teori ini dikemukakan oleh Al-Mawdudi dalam Hak Asasi Manusia dalam Islam bahwa “secara fitrah setiap orang dilahirkan merdeka dan setara dalam harkat dan martabat” (all manusi dilahirkan dan setara dalam martabat dan hak). Teori-teori yang mendasari adanya bantuan hukum dalam Islam digunakan dalam praktik untuk melaksanakan proses penyelesaian perkara di pengadilan, baik pidana maupun perdata. Ketika hukum pidana Islam memberikan kepada terdakwa jaminan-jaminan berikut selama tahap persidangan54.
Hak untuk membela diri, hak ini merupakan hak yang sangat penting karena dengan hak tersebut terdakwa dapat menyangkal tuduhan yang dituduhkan kepadanya baik melalui bantahan terhadap bukti-bukti yang memberatkan maupun pengajuan. Hak untuk diadili, hak ini merupakan hak terdakwa untuk diajukan ke pengadilan dan diadili secara terbuka. Hak untuk menuntut ganti rugi akibat salah putusan, dalam hal ini apabila hakim secara tidak sengaja mengambil putusan yang salah, maka terpidana berhak mendapat ganti rugi dari baitul maal (bendahara) di samping haknya untuk mengajukan banding dan mengadu kepada wali. untuk al-Mazalim.
Oleh karena itu, keraguan dapat menjadi dasar pembebasan dan tidak dapat menjadi dasar pembuktian suatu tindak pidana, karena penghapusannya harus didasarkan pada ketegasan dan keyakinan.
METODE PENELITIAN
Objek Penelitian
Lokasi Penelitian
Sumber Data
Data-data tersebut diambil dari buku-buku yang memuat teori-teori yang berkaitan dengan pembahasan dan penelitian tersebut, seperti undang-undang no. 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum, buku-buku yang berkaitan dengan penelitian.
Teknik Pengumpulan Data
Dalam metode observasi kegiatan Lembaga Bantuan Hukum Alumni Bhakti Unib, Lembaga Bantuan Hukum Danadyaksa, Lembaga Bantuan Hukum, Pos Bantuan Hukum Advokat Indonesia. Teknik yang digunakan adalah wawancara langsung terhadap responden dan informan, hal ini dimaksudkan untuk memperoleh data mengenai peranan jabatan bantuan hukum dalam memberikan bantuan hukum kepada masyarakat kurang mampu di kota Bengkulu pasca terbitnya Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum. .
Teknik Analisa Data
Analisis Peran Lembaga Bantuan Hukum dalam Memberikan Bantuan Hukum kepada Masyarakat Kurang Mampu Pasca Berlakunya Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2011 Tentang Bantuan Hukum. Namun sebagian besar ketentuan tersebut diatur dalam Undang-Undang, namun tidak secara khusus mengatur tentang bantuan hukum. Pemberian bantuan hukum pro bono merupakan wujud pengabdian para profesi hukum dalam menjunjung tinggi proses hukum.
UU No. 16 Tahun 2011 mengatur pembatasan pemberian bantuan hukum dengan hanya memperbolehkan badan hukum yang memberikan bantuan. Bantuan hukum yang diberikan oleh pemberi bantuan kepada pemohon ada dua jenis, yaitu litigasi dan non litigasi. Munculnya Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2011 menjadi harapan bagi sejarah bantuan hukum di Indonesia.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, sebagian pemberian bantuan hukum hanya terbatas pada pengadilan tingkat pertama saja. Analisis Peran Lembaga Bantuan Hukum dalam Memberikan Bantuan Hukum kepada Masyarakat Kurang Mampu di Kota Bengkulu. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum telah mengatur tentang syarat dan tata cara pemberian bantuan hukum. A.
Ketentuan lebih lanjut mengenai syarat dan tata cara pemberian bantuan hukum diatur dalam peraturan pemerintah86. Pemberian bantuan hukum belum sepenuhnya dirasakan oleh masyarakat miskin, terutama dari aspek hukum dan peradilan.