SKRIPSI
Oleh:
Defitri Dwi Rahmawati NIM:T20191320
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM DAN BAHASA
MARET 2023
ii
UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA AL-QUR’AN DENGAN MENGGUNAKAN
METODE TAJDIED PADA KELAS X PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DI SMK MUHAMMADIYAH 2 GENTENG BANYUWANGI SKRIPSI
Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan
Jurusan Pendidikan Islam Dan Bahasa Program Studi Pendidikan Agama Islam
Oleh:
Defitri Dwi Rahmawati NIM :T20191320
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM DAN BAHASA
MARET 2023
iii
SKRIPSI
Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan
Jurusan Pendidikan Islam Dan Bahasa Program Studi Pendidikan Agama Islam
Oleh:
Defitri Dwi Rahmawati NIM :T20191320
Disetujui Pembimbing
Dr. H Sukarno, M.Si NIP. 195912181987031004
iv
UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA AL-QUR’AN DENGAN MENGGUNAKAN
METODE TAJDIED PADA KELAS X PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DI SMK MUHAMMADIYAH 2 GENTENG BANYUWANGI SKRIPSI
Telah Diuji Dan Diterima Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan Islam Dan Bahasa Program Studi Pendidikan Agama Islam
Hari : Selasa
Tanggal : 04 April 2023 Tim penguji Ketua Sidang
Musyarofah, M.Pd NIP. 1982088022011012004
Sekretaris
Evi Resti Dianita, M.Pd.I NIP. 198905242022032004 Anggota:
1. Dr. Hj. Fathiyaturrahmah, M.Ag ( )
NIP. 197508082003122003
2. Dr. H. Sukarno, M.Si ( )
NIP. 195912181987031004
Menyetujui
Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Prof. Dr. Hj. Mukni’ah, M.Pd.I NIP. 196405111999032001
v MOTTO
“atau lebih dari (seperdua) itu. BacalahAl-Qur’an itu dengan perlahan-lahan).
Kementerian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya (Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an Balitbang Diklat Kemenag RI , 2019), 852.
vi
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah kupanjatkan kepada Allah SWT atas nikmat, rahmat, dan kesempatan untuk menyelesaikan tugas akhir ini dengan segala kekurangan.
Skripsi ini saya persembahkan untuk:
1. Orang tua saya Bapak Andrik Ismuni dan Ibu Insiyah Ulfa Imamah tercinta, yang telah mengorbankan segenap tenaga dan biaya, memberikan perhatian, harapan dan do’a, kesabaran, arahan, serta bimbingan selama ini.
2. Saudara saya, kakak pertama Indri Eka Yulandari yang senantiasa memberikan dukungan, bantuan, motivasi, semangat selama menempuh pendidikan. Serta ke tiga adik kandung saya Tantri Juniar Nur Alifah, Lailia Gustin Nisa’ul Khafsah dan juga adik bungsu saya Julian Humairotushifa yang telah memotivasi saya untuk menjadi kakak yang dapat menginspirasi dalam mengejar pendidikan.
vii ABSTRAK
Defitri Dwi Rahmawati, 2023: Upaya Meningkatkan Keterampilan Membaca Al- Qur’an Dengan Menggunakan Metode Tajdied Pada Kelas X Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMK Muhammadiyah 2 Genteng Banyuwangi
Kata Kunci: Pembelajaran Membaca Al Qur’an, Metode Tajdied
Al-Qur`an menjadi pedoman hidup umat Islam yang mempelajarinya sangatlah penting. Seiring berkembangnya zaman Metode pembelajaran membaca Al-Qur’an terus mengalami pembaharuan salah satunya pembelajaran membaca Al-Qur’an menggunakan Metode Tajdied
Mengacu pada latar belakang tersebut, maka fokus penelitian yaitu: (1) Bagaimana pelaksanaan pembelajaran membaca Al-Qur’an menggunakan Metode Tajdied di SMK Muhammadiyah 2 Genteng Banyuwangi, (2) Apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat dalam proses pembelajaran membaca Al-Qur’an menggunakan Metode Tajdid di SMK Muhammadiyah 2 Genteng Banyuwangi.
Tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pembelajaran membaca Al-Qur’an menggunakan Metode Tajdied di SMK Muhammadiyah 2 Genteng Banyuwangi, (2) Untuk mengetahui apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat dalam proses pembelajaran membaca Al-Qur’an menggunakan Metode Tajdied di SMK Muhammadiyah 2 Genteng Banyuwangi
Adapun metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif serta subyeknya menggunakan purposive sampling. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teori Miles, Huberman yang meliputi: (1) kondensasi data (2) penyajian data, dan (3) penarikan kesimpulan. Keabsahan data diuji dengan Trianggulasi teknik dan Trianggulasi sumber.
Hasil peneitian ini meliputi: (1) Pelaksanaan pembelajaran membaca Al- Qur’an menggunakan Metode Tajdied di SMK Muhammadiyah 2 Genteng Banyuwangi telah berjalan dengan baik dan sesuai dengan panduan kurikulum Metode Tajdied (2) Faktor pendukung dan faktor penghambat dalam proses pembelajaran membaca Al-Qur’an menggunakan Metode Tajdied di SMK Muhammadiyah 2 Genteng Banyuwangi di pengaruhi oleh faktor pendidik, peserta didik, alat peraga, serta lingkungan pelaksanaan.
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil ‘alamin, segala puji bagi Allah subhanahu wata’ala pemelihara seluruh alam raya, atas limpahan rahmat, taufik dan Hidayah-Nya.
Shalawat beserta salam semoga senantiasa terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad saw yang telah menjadi suri tauladan serta membebaskan umat manusia dari zaman jahiliyah menuju alam yang terang benderang dengan taburan cahaya ilmu pengetahuan dan kebenaran. Puji syukur kehadirat Allah subhanallahu wata’ala atas izin-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Upaya Meningkatkan Keterampilan Membaca Al-Qur’an Dengan Menggunakan Metode Tajdied Pada Kelas X Pendidikan Agama Islam Di SMK Muhammadiyah 2 Genteng Banyuwangi”. Penulis menyadari bahwa, skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagaii pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati dan ketulusan hati mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. H. Babun Suharto, S.E., M.M. Selaku Rektor Universitas Islam Negeri KH Achmad Siddiq Jember yang telah memberi izin dan memberi fasilitas untuk melakukan penelitian ini.
2. Prof. Dr. Hj. Mukni’ah, M.Pd.I Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Universitas Islam Negeri Jember yang telah memberikanizin dan kesempatan untuk melakukan penelitian ini.
3. Dr. Hj. Fathiyaturrahmah, M.Ag. Selaku Koordinator Progam Studi Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negeri KH Achmad Siddiq Jember yang telah memberikan izin dan kesempatan untuk mengadakan penelitian ini
4. Dr. H Sukarno,M.Si. Selaku dosen pembimbing tugas akhir skripsi yang telah membimbing, mengarahkan, serta memberikan saran sehingga skripsi ini bisa selesai.
5. Seluruh Dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Universitas Islam Negeri KH Achmad Siddiq Jember yang telah banyak memberikan ilmu, mendidik dan membimbing selama penulis menempuh pendidikan.
ix
6. Kepala sekolah, guru mata pelajaran, staff dan siswa-siswi di SMK Muhammadiyah 2 Genteng Banyuwangi yang telah memberikan izin dan banyak memberikan ilmu serta kemudahan selama proses penelitian.
7. Segenap Civitas Akademika Universitas Islam Negeri KH Achmad Siddiq Jember.
Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat dan menjadi sumbangan pengetahuan dalam bidang Pendidikan Agama Islam, baik bersifat teoritis maupun praktis. Penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang bersifat konstruktif sangat penulis harapkan dari pembaca demi perbaikan penelitian selanjutnya.
Jember, 26 Februari 2023 Penulis,
Defitri Dwi Rahmawati NIM. T20191320
x
DAFTAR ISI
Hal
Halaman Judul ... i
Persetujuan Pembimbing ... iii
Pengesahan Tim Penguji ... iv
Motto ... v
Persembahan ... vi
Abstrak ... vii
Kata Pengantar ... viii
Daftar Isi... x
Daftar Tabel ... xii
Daftar Gambar ... xiii
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
A. Konteks Penelitian ... 1
B. Fokus Penelitian ... 11
C. Tujuan Penelitian ... 11
D. Manfaat Penelitian ... 12
E. Definisi Istilah ... 14
F. Sistematika Pembahasan ... 15
BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN ... 17
A. Penelitian Terdahulu ... 17
B. Kajian Teori ... 20
BAB III PENELITIAN ... 54
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 54
xi
B. Lokasi Penelitian ... 54
C. Subjek Penelitian ... 55
D. Teknik Pengumpulan Data ... 55
E. Analisis Data ... 57
F. Keabsahan Data ... 58
G. Tahap-Tahap Penelitian ... 58
BAB IV ANALISIS DAN PENYAJIAN DATA ... 60
A. Gambaran Obyek Penelitian ... 60
B. Penyajian Data Dan Analisis ... 68
C. Pembahasan Temuan ... 82
BAB V PENUTUP ... 89
A. Kesimpulan ... 89
B. Saran- Saran ... 90
DAFTAR PUSTAKA………....…....92 LAMPIRAN
1. Pernyataan Keaslian Tulisan 2. Matrik Penelitian
3. Pedoman Penelitian 4. Jurnal Kegiatan Penelitian 5. Denah Lokasi penelitian 6. Surat Izin Penelitian 7. Surat Selesai Penelitian 8. Biodata Penulis
xii
DAFTAR TABEL
No. Uraian Hal
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 19
Table 2.2 Materi Buku Tajdied Seri Tilawah A ... 51
Table 2.3 Materi Buku Tajdied Seri Tilawah B ... 51
Table 2.4 Materi Buku Tajdied Seri Tajwid ... 53
Table 4.1 Struktur Organisasi ... 63
Tabel 4.2 Data Guru ... 64
Tabel 4.3 Data Karyawan ... 67
Tabel 4.4 Data Siswa... 68
Tabel 4.5 Data keterampilan membaca Al-Qur’an sebelum ... Metode Tajdied ... 75
Tabel 4.6 Data siswa sesuai jenjang setelah menerapkan ... MetodeTajdied ... 76
Tabel 4.7 Pembahasan Temuan... 82
xiii
DAFTAR GAMBAR
No. Uraian Hal
4.1 Dokumentasi Wawancara dengan Guru Mapel... 70
4.2 Dokumentasi Pembelajaran Di Dalam Kelas ... 71
4.3 Dokumentasi Pembelajaran Menggunakan Alat Peraga ... 73
4.4 Dokumentasi Pembelajaran Menggunakan Alat Peraga ... 74
4.5 Dokumentasi Pembelajaran Menggunakan Teknik Tepuk ... 74
4.6 Dokumentasi Pembelajaran Wawancara dengan Kepala Sekolah .. 77
4.7 Dokumentasi Wawancara dengan Guru Mapel... 78
4.8 Dokumentasi Wawancara dengan Siswa ... 79
4.9 Dokumentasi Kegiatan Murojaah ... 82
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Konteks Penelitian
Pada dasarnya pendidikan telah ada sejak adanya kehidupan dimuka bumi ini, akan tetapi seiring berkembangnya kemajuan zaman proses dalam menyajikan suatu ilmu maupun menempuh pendidikan disajikan dalam bentuk dan cara yang berbeda-beda dan berubah menyesuaikan dengan kebutuhan. Dalam hal ini pendidikan tentunya terus mengikuti perkembangan zaman baik dari bidang sains maupun dari bidang teknologi saat ini telah berkembang dengan pesat. Oleh karenanya peserta didik pada saat ini dihadapkan pada suatu proses bagaimana caranya untuk mengembangkan maupun membentuk potensi diri yang dimiliki oleh masing-masing siswa untuk selanjutnya diasah guna memenuhi kebutuhan siswa tersebut, juga untuk memenuhi kebutuhan masyarakat bahkan bangsa maupun negara.
Penyelenggaraan proses belajar mengajar dalam rangka menjaga kualitas pendidikan memiliki peran penting bagi masyarakat terutama anak- anak dalam mengembang ilmu serta pengetahuannya untuk bekal dimasa depan. pendidikan merupakan sebuah proses di mana setiap individu mendapatkan pengetahuan baru serta pembentukan karakter diri dari pola pikir yang diasah di dalam pendidikan tersebut. Pendidikan memiliki dasar usaha dari setiap lembaga dalam mengembangkan potensi dari sumber daya manusia agar dapat mempuni dalam kehidupan sehari-harinya. Pendidikan
memiliki potensi yang sangat besar bagi kehidupan manusia, oleh karena itu di dalam prosesnya pendidikan memiliki konsep-konsep yang menumbuhkembangkan potensi dalam diri seseorang supaya bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhannya.1
Pendidikan pada hakikatnya adalah salah satu bagian penting dalam kehidupan yang sangat berdampak bagi manusia dan makhluk hidup lainnya.
Pendidikan juga dapat dipersepsikan sebagai suatu upaya yang dilakukan manusia untuk membuat manusia tersebut sadar sehingga menjadi lebih tertata dan terencana dengan suatu perencanaan yang matang agar dapat menghasilkan suatu perubahan khususnya pada dirinya guna memiliki kualitas yang lebih baik, kualitas tersebut dapat berupa peningkatan pada kualitas perilaku, sikap maupun keterampilan yang dibutuhkan individu tersebut, masyarakat maupun bangsa dan negara. Suatu cita-cita dapat tercipta dengan cara mengembangkan potensi yang dimiliki dengan serangkaian proses secara bertahap dan berkelanjutan2. Dalam rangka upaya untuk mewujudkan suasana proses belajar dan pembelajaran yang baik, manusia diharuskan untuk mencapainya dengan serangkaian usaha yang telah direncanakan sebelumnya. Sehingga dapat berdampak pada perubahan sebagaimana yang diinginkan.
Pendidikan juga merupakan salah satu hal yang penting dan digunakan sebagai tolak ukur bagi suatu bangsa dan negara, hal tersebut dikarenakan dalam suatu pendidikan yang baik akan berorientasi pada
1 Bukhari Umar, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta:Amzah, 2018) 52.
2 Martini Yasmin, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi (Jakarta: Gaung Persada, 2007), h.58.
3
kualitas sumber daya yang dimiliki suatu bangsa dan negara3. Upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kualitas dan penyempurnaan penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar dalam lingkup pendidikan salah satunya adalah pemerintah Indonesia telah melakukan beberapa upaya yakni salah satunya adalah dengan melakukan penyempurnaan kurikulum yang telah ada. Penyempurnaan kurikulum tersebut dilakukan secara bertahap dengan mempertimbangkan aspek-aspek penting salah satunya adalah tuntutan penyelenggaraan pendidikan yang harus terus mengikuti perkembangan zaman. penyempurnaan kurikulum yang dilakukan pemerintah direalisasikan dalam lahirnya kurikulum 2013 yang dalam hal ini kurikulum 2013 dikembangkan guna mempersiapkan generasi bangsa yang memiliki kemampuan berpikir jernih, menjadi lebih kritis dan memiliki kemampuan komunikasi yang baik.
Peningkatan potensi sumber daya manusia melalui pendidikan dapat di terapkan disebuah lembaga-lembaga yang menfokuskan pada sistem pendidikan didalamnya. Lembaga pendidikan tersebut merupakan sekolah- sekolah yang memberikan pendidikan sesuai dengan kriteria usia yang di mana pada usia-usia tertentu seseorang mampu menerapkan ilmu serta pengetahuan yang telah diberikan dalam pendidikan tersebut. Hal tersebut bertujuan agar pendidikan yang telah diberikan dapat diimplementasikan dengan baik dalam kehidupan nyata, sebab apabila pendidikan yang diberikan belum sesuai dengan usia yang cukup maka pendidikan tersebut
3 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta:
Kencana 2014),h. 25.
akan percuma dan tidak dapat diterapkan pada diri masing-masing. Sehingga pendidikan memiliki kriteria khusus untuk memberikan ilmu serta pengetahuannya agar seseorang dapat mengembang ilmu tersebut dengan baik.
Kemajuan dalam belajar sangat dipengaruhi oleh tenaga pendidik atau guru. Dlam setiap perubahan kurikulum tombak kesuksesan dalam proses belajar mengajar adalah guru yang profesional dan berkualitas. Salah satu unsur strategis dalam jenjang pendidikan baik dalam rentang pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi adalah guru. Mengacu pada pernyataan tersebut guru dituntut untuk menunjukkan kemampuannya dalam menyampaikan materi pelajaran. Sebagaimana saat menggunakan serta memilih metode, model, media serta sumber belajar yang digunakan.4
Permasalahan dan persoalan mengenai penyelenggaraan setiap aktivitas yang berkaitan dengan pendidikan secara tidak langsung berhubungan dengan kehidupan manusia dan selalu mengalami perubahan dan perkembangan baik secara teori ataupun secara konsep operasionalnya harus selalu disesuaikan dengan kehidupan. Dalam Pendidikan islam pembelajaran membaca Al-Qur’an juga merupakan hal yang penting bahkan bagi setiap muslim diwajibkan untuk terus selalu menuntut ilmu hingga akhir hayatnya. Selain itu perintah untuk belajar membaca dalam hal ini didasarkan pada firman Allah SWT suralh All-Allalq alyalt -5, aldalpun bunyi alyalt tersebut aldallalh sebalgali berikut:
4 Nurfuadi, Profesionalisme Guru, (Purwokerto: STAIN Press, 2012), 18
5
Alrtinyal : Balcallalh All-Quraln dengaln menyebut nalmal Tuhalnmu yalng menciptalkaln, Dial telalh menciptalkaln malnusial dalri segumpall dalralh. Balcallalh, daln Tuhalnmulalh yalng malhal pemuralh, yalng mengaljalr kepaldal malnusial alpal yalng tidalk di ketalhuinyal5.
Berdasarkan ayat tersebut di atas dapat dipahami bahwa kita sebagai umat manusia dan umat muslim diperintahkan untuk membaca. Dalam upaya membaca tersebut tentunya tiap manusia diharuskan melalui proses belajar membaca dan menulis terlebih dahulu agar dapat memahami bacaan dan inti sari dari ilmu yang dipelajari. Dalam hal ini bagi umat muslim membaca Al- Qur’an merupakan hal fundamental yang harus bisa dilakukan oleh tiap muslim, oleh karenanya pada umumnya setiap muslim mengajarkan anak- anak mereka untuk belajar membaca dan menulis khususnya dalam membaca Al-Qur’an.6
Ilmu Allah apabila dibandingkan dengan ilmu yang saat ini dimiliki manusia, tentunya bukan merupakan sesuatu yang bisa dibandingkan.
Apabila diibaratkan ilmu yang saat ini dimiliki manusia hanyalah bagai jarum yang dimasukkan dalam lautan, dalam hal ini dipahami bahwa ilmu Allah sangat luas dan tidak ada habisnya sebagaimana yang tertuang dalam
5 Depag RI, Al-Qur’an dan terjemah, 576
6 Muhammad Nur Abdul Hafidz, Mendidik Anak Bersama Nabi, (Solo: Pustaka Arafah, 2018),157
Al-Qur’an. Dalam hal ini Rasulullah SAW yang merupakan penerima kalam Allah yakni Al-Qur’an, memiliki tugas untuk menyampaikan petunjuk- petunjuk sebagaimana yang termuat dalam Al-Qur’an dan mengajarkan ajaran yang terkandung didalamnya kepada seluruh umat manusia yang ada di bumi ini.7
Secara umum dalam dunia pendidikan, metode yang digunakan dalam proses belajar mengajar merupakan aspek yang penting, bahkan dapat dikatakan proses belajar mengajar yang tidak menggunakan suatu metode maka sudah dapat dipastikan dalam proses belajar mengajar tersebut tidak dapat berjalan maksimal dan mendapatkan hasil capaian belajar sebagaimana target yang seharusnya dicapai.
Fenomena semakin menurunnya tingkat minat dan problematika mengenai pembelajaran membaca Al-Qur’an tentunya menyebabkan kebutuhan akan belajar membaca Al-Qur’an perlu mendapatkan perhatian dari berbagai pihak. Pemerhati pembelajaran membaca Al-Qur’an serta khususnya para pengajar sekaligus pemerhati pembelajaran membaca Al- Qur’an dalam menanggapi fenomena mengenai kemerosotan tingkat minat untuk belajar membaca Al-Qur’an serta problematika terkait pembelajaran Al-Qur’an diharapkan dapat melakukan berbagai upaya maupun solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Dengan demikian upaya dan solusi dalam mengatasi problematika mengenai pembelajaran membaca Al-Qur’an dapat
7 Imam,Hambali,Cinta Al Quran Para Hafidz Cilik,Yogyakarta:Najah
7
diatasi dengan baik.8
Pada dasarnya pendidikan telah ada sejak adanya kehidupan dimuka bumi ini, akan tetapi seiring berkembangnya kemajuan zaman proses dalam menyajikan suatu ilmu maupun menempuh pendidikan disajikan dalam bentuk dan cara yang berbeda-beda dan berubah menyesuaikan dengan kebutuhan. Pendidikan merupakan salah satu aspek yang memiliki peran penting baik dalam perkembangan suatu bangsa yang berorientasi pada kualitas sumber daya manusia. Dengan demikian apabila suatu bangsa memiliki pendidikan yang berkualitas maka dapat dipastikan bahwa sumber daya manusia dalam bangsa tersebut memiliki kualitas yang baik. Dalam hal ini pendidikan membaca Al-Qur’an tentunya terus mengikuti perkembangan zaman yang mana pada saat ini telah berkembang dengan pesat. Oleh karenanya peserta didik pada saat ini dihadapkan pada suatu proses bagaimana caranya untuk mengembangkan potensi diri yang dimiliki untuk dipergunakan dalam mendalami kaidah dan ajaran yang termuat dalam Al- Qur’an.
Model pembelajaran adalah suatu struktur konsep yang mengandung metodologi yang efisien untuk menambah informasi dalam pembelajaran dan berfungsi sebagai pembantu guru untuk menyusun latihan-latihan proses pembelajaran.9 Siswa secara efektif dikaitkan dengan pembelajaran dalam model pembelajaran yang efektif dan imajinatif, menciptakan lingkungan belajar menarik, menyenangkan serta bermakna agar membangkitkan
8 Sulaiman,2015.Pengenalan Al Quran, Bandung: Teras
9 Zakiya Darajat, Ilmu Pendidikan Islam , (Jakarta: PT Bumi Aksara, 1994) 23
semangat siswa sehingga tidak merasa jenuh ataupun bosan merupakan tugas guru sebagai fasilitator.10
Pembelajaran membaca Al-Qur’an merupakan pembelajaran yang urgensinya sangat penting untuk diajarkan pada generasi muda umat islam.
Dengan demikian peserta didik selain mendalami ilmu-ilmu pengetahuan juga diharapkan ilmu yang diterima oleh peserta didik setelah melakukan proses belajar mengajar dapat di implementasikan dalam kehidupan sehari- hari, sehingga dapat menciptakan generasi muda muslim yang berakhlakul karimah.
Terhadap pelajaran membaca Al-Qur’an peserta didik perlu diberikan pelatihan dan pembelajaran mengenai keterampilan membaca Al-Qur’an yang baik dan benar sebagaimana tartil dan tahsin yang seharusnya diaplikasikan pada saat membaca Al-Qur’an. Dalam hal ini salah satu pendidikan formal yang benar-benar memperhatikan peserta didik yang beragama muslim dapat membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar adalah SMK Muhammadiyah 2 Genteng yang terletak di Kecamatan Genteng Kabupaten Banyuwangi.
Dalam proses belajar mengajar membaca Al-Qur’an pada SMK Muhammadiyah 2 Genteng dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Adapun dalam hal ini Bapak Imam Hambali selaku Guru Pendidikan Agama Islam dan juga Guru pembelajaran membaca Al-Qur’an di SMK Muhammadiyah 2 Genteng mengemukakan bahwa salah satu faktor yang menghambat proses
10 Susanto,2014. Pentingnya Pembelajaran Al Quran, Jakarta: Media Merdeka
9
pembelajaran membaca Al-Qur’an adalah faktor dari dalam peserta didik itu sendiri. Dalam hal ini faktor yang berasal dari diri peserta didik salah satunya adalah kurangnya kesungguhan peserta didik dalam mengikuti dan mempelajari mata pembelajaran yang disajikan oleh tenaga pendidik.11
Faktor yang berasal dari diri peserta didik tersebut di atas secara umum disebabkan karena suasana kelas yang tidak nyaman ataupun karena metode pembelajaran yang diaplikasikan tidak sesuai. Sehingga apabila dalam melaksanakan proses belajar mengajar menggunakan metode pembelajaran yang tidak sesuai maka akan menimbulkan kurangnya minat serta semangat peserta didik dalam mengikuti proses belajar mengajar tersebut.
Metode pembelajaran dapat dikatakan sebagai suatu metode yang cocok dan baik dapat dilihat berdasarkan hasil atau output dari proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan. Selain itu metode pembelajaran yang digunakan bisa dinilai sesuai apabila setelah metode tersebut digunakan dapat mencapai tujuan dari dilaksanakannya proses belajar mengajar. Perihal metode pembelajaran, seiring berjalannya waktu metode pembelajaran dalam aspek belajar membaca Al-Qur’an mengalami perkembangan yang luar biasa. Beberapa metode membaca Al-Qur’an yang sudah diterapkan dimulai dari metode yang dianggap klasik adalah metode Al-Baghdadi, selanjutnya seiring perkembangan zaman mulai ditemukan metode-metode yang lebih baru dan bisa dikatakan modern yakni metode Qiroaty, Al-Barqy, Iqro,
11 Wawancara dengan Bapak Hambali guru Pembelajaran Membaca Al-Qur’an SMK Muhammadiyah kota Genteng Banyuwangi, pada tanggal 23 Juni 2022
Annadhiyah, Tartili, Yanbua dan masih banyak metode pembelajaran
membaca Al-Qur’an yang lainnya. Metode sebagaimana yang disebutkan sebelumnya pada dasarnya adalah suatu cara belajar yang disusun secara sistematis dengan memuat materi yang seharusnya didapatkan oleh peserta didik dengan tujuan agar hasil yang didapat dari proses belajar tersebut menjadi maksimal dan optimal.12
Berdasarkan beberapa metode belajar membaca Al-Qur’an yang telah dibuat sejatinya merupakan inovasi atau temuan para ahli yang memadukan kreativitas teknik mengajar dalam upaya menciptakan suasana proses pembelajaran yang nyaman dan menyenangkan serta materi yang disampaikan dapat mudah diterima dan dipahami oleh peserta didik. Adapun metode terbaru yang ditemukan dalam proses belajar mengajar membaca Al- Qur’an salah satunya adalah Metode Tajdied.
Metode Tajdied dapat didefinisikan sebagai suatu cara mengajar peserta didik dalam proses belajar mengajar dengan menggabungkan metode SAS murni dan metode Mnemonik dengan prinsip menggunakan bentuk kata
kunci yang dikemas menjadi 5 kalimat sederhana. 5 kata kunci yang dikemas sebaik mungkin tersebut dijadikan sebagai kunci atau rumus sederhana yang apabila dihubungkan maka akan menjadi suatu rangkaian cerita yang dapat diingat peserta didik dengan mudah. 13
12 Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta:
Kencana, 2017), h. 84
13 Misbahul Munir dan Achmad Jufri, Panduan Kurikulum dan Pembelajaran Metode Tajdied, (Surabaya: Menteri Dmu, 2013)
11
Dengan berdasarkan uraian sebelumnya peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terkait dengan implementasi metode pembelajaran membaca Al-Qur’an dengan menggunakan Metode Tajdied dengan memperhatikan peningkatan hasil capaian proses belajar sebelum menggunakan Metode Tajdied dan setelah mengaplikasikan Metode Tajdied pada saat proses pembelajaran membaca Al-Qur’an. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Upaya Meningkatkan Keterampilan Membaca Al-Qur’an Dengan Menggunakan Metode Tajdied Pada Kelas X Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMK Muhammadiyah 2 Genteng Banyuwangi”
B. Fokus Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian tentunya harus ditentukan terlebih dahulu terkait dengan fokus penelitian yang akan dikaji. Dalam penelitian ini fokus penelitian dan permasalahan yang akan dikaji adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran membaca Al-Qur'an menggunakan Metode Tajdied di SMK Muhammadiyah 2 Genteng Banyuwangi?
2. Apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat dalam proses pembelajaran membaca Al-Qur'an menggunakan Metode Tajdied di SMK Muhammadiyah 2 Genteng Banyuwangi?
C. Tujuan Penelitian
Dalam penelitian yang dilakukan terdapat suatu tujuan tertentu yang akan dicapai. Dengan demikian tujuan penelitian merupakan hal pokok yang
harus ditentukan terlebih dahulu sebelum dilaksanakannya tahapan penelitian lebih lanjut. Adapun tujuan dari dilaksanakannya penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui terkait pelaksanaan pembelajaran membaca Al-Qur'an dengan menggunakan Metode tajdied pada peserta didik di SMK Muhammadiyah 2 Genteng Banyuwangi.
2. Untuk mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat dalam pembelajaran membaca Al-Qur'an menggunakan Metode Tajdied di SMK Muhammadiyah 2 Genteng Banyuwangi.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat atas dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Peneliti mengharapkan hasil penelitian ini bisa dijadikan sebagai salah satu sumber informasi, pengetahuan maupun dapat dijadikan sebagai salah satu sumber wawasan tentang pembelajaran Al-Qur'an dengan menggunakan Metode Tajdied.
2. Manfaat Praktis a. Bagi peneliti
1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu instrumen yang menambah wawasan bagi peneliti khususnya terkait dengan isu yang dikaji dalam penelitian ini.
13
2) Penelitian ini dapat menjadi salah satu aspek yang bisa membantu peneliti dalam mengembangkan kemampuan peneliti terutama dalam menggali metode pembelajaran yang tepat untuk diaplikasikan pada proses belajar mengajar secara langsung pada peserta didik.
b. Bagi Sekolah SMK Muhammadiyah 2 Genteng Banyuwangi
1) Penelitian ini bisa dijadikan sebagai acuan dalam rangka meningkatkan implementasi terkait pengelolaan sebagai acuan dalam meningkatkan implementasi pengelolaan dan eksistensi lembaga.
2) Sebagai bahan masukan bagi lembaga dalam proses pembelajaran membaca Al-Qur’an.
c. Bagi Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember Peneliti berharap penelitian ini digunakan sebagai:
1) Sumber literatur bagi peneliti selanjutnya.
2) Menambah wawasan pengetahuan ilmiah bagi mahasiswa Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember mengenai pembelajaran membaca Al-Qur’an menggunakan Metode Tajdied
d. Bagi Masyarakat
Diharapkan dapat membantu dan menjadi salah satu alternatif dalam proses pembelajaran membaca Al-Qur’an menggunakan Metode Tajdied.
E. Definisi Istilah
1. Pembelajaran Membaca Al-Qur’an
Suatu aktivitas berupa interaksi antara murid dan guru dengan proses berfikir untuk mempelajari cara membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar.
2. Metode Tajdied
Metode Tajdied artinya pembaharuan. Dinamakan Metode Tajdied karena metode ini memperbarui metode yang sudah ada. Di mana dimaksudkan metode ini bertujuan untuk belajar membaca Al-Qur’an 3. Meningkatkan Keterampilan Membaca Al-Qur’an
Di dalam penelitian ini, peneliti menyajikan data peningkatan keterampilan membaca Al-Qur’an peserta didik sebelum di terapkan Metode Tajdied dan setelah diterapkan Metode Tajdied.
4. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
Penelitian ini di kaitkan dengan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dikarenakan Pembelajaran Membaca Al-Qur’an yang dilaksanakan di SMK Muhammadiyah 2 Genteng Banyuwangi bertujuan untuk menunjang proses belajar mengajar pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam.
5. Penelitian Pada Kelas X
Penelitian ini di lakasanakan pada peserta didik kelas X di karenakan Metode Tajdied ini masih kurang lebih 1 tahun di terapkan di SMK Muhammadiyah 2 Genteng Banyuwangi.
15
F. Sistematika Pembahasan
Sistematika dari penyusunan skripsi ini terdiri atas 5 (lima) bab.
Kelima bab tersebut mengandung penjelasan dan saling berkaitan antara suatu bab dengan bab yang lainnya. Sistematika setiap bab dan inti permasalahan bab tersebut, antara lain:14
Bab 1 (satu) berisi pendahuluan, meliputi uraian latar belakakng masalah, fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi istilah, dan sistematika pembahasan.
Bab 2 (dua) berisi kajian kepustakaan, di dalamnya memuat mengenai uraian konsep dan teori mengenai pembelajaran membaca Al- Qur’an dan Metode Tajdied yang digunakan sebagai sumber dan bahan penelitian untuk menyusun pembahasan dalam skripsi ini.
Bab 3 (tiga), pada bab ini memuat terkait dengan metode penelitian yang gunakan dalam menelaah atau melakukan penelitian guna menemukan uraian pembahasan berdasarkan rumusan masalah yang digunakan dalam penelitian ini.
Bab 4 (empat) merupakan bagian penyajian data dan pembahasan hasil dari penelitian yang telah dilakukan sebagaimana dengan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini.
Bab 5 (lima), dalam bab ini menguraikan kesimpulan atau rangkuman yang diringkas dari keseluruhan permasalahan yang telah dibahas dalam rangka menjawab rumusan masalah. Dalam hal ini penutup juga memuat
14 Tim Penyususun, Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah, (Jember: UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember, 2021), 93.
saran dari peneliti berdasarkan hasil dari pembahasan dan kesimpulan yang ditujukan bagi pihak lain secara khusus maupun secara umum.
17
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitihan Terdahulu
1. Penelitian oleh Arifin tahun 2020 yang berjudul “Upaya Meningkatkan Pembelajaran Al-Qur’an melalui Metode Tajdied Di SMP Muhammadiyah Bondowoso”.15Berdasarkan penelitian tersebut peneliti menggunakan jenis pendekatan kualitatif. Di mana hasil penelitian tersebut menjelaskan bahwa implementasi Metode Tajdied dalam pembelajaran membaca Al- Quran sangat berpengaruh untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam membaca Al-Qur’an.
2. Penelitian ioleh iMia itahun i2018 iyang iberjudul i“Penerapan iMetode iTartili iDalam iKemampuan iBaca iAl-Qur’an iDi iTaman iPendidikan iQuran iAnnur iKota iBengkulu”16. iPenelitian iini imenggunakan ijenis ipendekatan ikualitatif. iBerdasarkan ihasil ipenelitian itersebut imenjelaskan ibahwa ipeneliti imembahas itentang iupaya iguru idalam imengatasi irendahnya ikemampuan ianak idalam imembaca iAl-Qur’an i idengan imenggunakan iMetode iTartili. iDan ihasil idari ipenerapan iMetode iTartili itersebut idi iantaranya ipeserta ididik isudah ibisa imempraktikan icara imembaca IAl-Qur’an idengan ibaik isesuai idengan ikaidah itajwid iyang ibenar.
15 Arifin,”Upaya Meningkatkan Pembelajaran Al Quran Melalui Metode Tajdied”. (Studi Kasus SMP Muhammadiyah Bondowoso, 2020), 87
16 Mia, “Penerapan Metode Tartili Dalam Kemampuan Baca Al Quran Di Taman Pendidikan Quran Annur Kota Bengkulu”(Skripsi: IAIN Bengkulu, 2018), 89
3. Penelitian oleh Hafidz Mubarak tahun 2016 yang berjudul “Upaya Guru Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Membaca Al-Qur’an di SDIT Ukhuwah Banjarmasin”17. Berdasarkan penelitian tersebut peneliti fokus terhadap apa saja yang menjadi kesulitan peserta didik dalam belajar Al- Quran dengan menggunakan Jenis pendekatan kualitatif. Hasil penelitihannya menunjukan bahwa kesulitan yang dialami peserta didik dalam belajar membaca Al Quran di antaranya siswa sulit berkonsentrasi, siswa bersuara pelan, dan siswa aktif bergerak.
4. Penelitian oleh Lailatul Hasanah tahun 2019 yang berjudul
“Peningkatan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Menggunakan Metode Tartili Bagi Santri Di Pondok Pesantren Al-Fatimiyyah Al Islami desa Adi Luhur kecamatan Jabung kabupaten Lampung Timur”.18 Berdasarkan hasil penelitian tersebut peneliti menggunakan penelitian kualitatif,di mana hasil penelitian tersebut menjelaskan bahwa penggunaan Metode Tartili di rasa cukup berhasil untuk mempelajari membaca Al-Qur’an. Hal tersebut di tunjukan dengan kemampuan santri dalam membaca Al-Qur’an dengan lancar sesuai kaidah ilmu tajwid.
5. Penelitian oleh Nur Afisa tahun 2018 yang berjudul “Pembelajaran Al- Quran Dengan Cepat Di Pendidikan Arab Al Furqon,Selangor
17 Hafidz,”Upaya Guru Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Membaca Al Quran Di SDIT Ukhwah Banjarmasin”(Skripsi: IAIN Banjarmasin,2016), 90
18 Lailatul Hasanah, “Peningkatan Kemampuan Membaca Al Quran Menggunakan Metode Tartili Bagi Santri Di Pondok Pesantren Al Fatimiyyah Lampung Timur”. (Skripsi: IAIN Metro,2019)
19
Maalaysia”.19Berdasarkan penelitian yang dilakukan tersebut menunjukan hasil bahwa pelaksanaan pembelajaran Al-Qur’an sistem Al Furqon dapat membentuk masyarakat yang mencintai dan memahami Al-Qur’an.
Tabel 2.1
Persamaan Dan Perbedaan Penelitihan Terdahulu No Nama,Judul dan Tahun
penelitihan
Persamaan Perbedaan 1 Arifin, Upaya Meningkatkan
Pembelajaran Al Quran melalui Metode Tajdid Di
SMP Muhammadiyah Bondowoso.2020
Mengkaji masalah kemampuan membaca Al-
Qur’an menggunakan Metode Tajdied, menggunakan jenis penelitian kualitatif.
Penelitihan tersebut mengenai pembuktian apakah Metode Tajdied yang
di terapkan dapat berpengaruh terhadap
pembelajaran baca Al-Qur’an.
2 Hafizd Mubarak, Upaya Guru Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Membaca Al-Qur’an
di SDIT Ukhuwah Banjarmasin, 2016
Mengkaji masalah kemampuan membaca Al-
Qur’an menggunakan metode tertentu, menggunakan jenis
penelitihan kualitatif.
Penelitihan ini berfokus terhadap
apa saja yang mempengaruhi kesulitan siswa dalam belajar dalam membaca Al-Qur’an
3 Lailatul Hasanah, Peningkatan Kemampuan Membaca Al- Quran Menggunakan Metode Tartili Bagi Santri Di Pondok Pesantren Al-Fatimiyyah Al
Islami Desa Adi Luhur kecamatan Jabung kabupaten
Lampung Timur, 2019
Menggunakan pendekatan kualitatif, mengkaji
kemampuan membaca Al-
Qur’an
Menggunakan metode tartil, di lakukan di pondok
pesantren
4 Nur Afisa,Pembelajaran Al- Qur’an Dengan Cepat Di
Pendidikan Arab Al Furqon,Selangor Malaysia,
2018
Mengkaji masalah Al-Qur’an, menggunkan
pendekatan kualitatif
Di lakukan di pendidikan arab Al
Furqon Selangor, fokus untuk masyarakat agar
19 Nur Afisa, “ Metode Pembelajaran Al Quran Dengan Cepat Di Pendidikan Arab Al Furqon Malaysia” (Skripsi: UIN Sumatera Utara, 2018)
dapat mencintai dan memahami Al-
Qur’an 5 Mia, Penerapan Metode
Tartili Dalam Kemampuan Baca Al-Qur’an Di Taman Pendidikan Quran Annur kota
bengkulu, 2018
Mengkaji masalah kemampuan membaca Al-
Quran menggunakan metode tertentu, menggunakan jenis
penelitihan kualitatif
Di dalam penelitihan tersebut di dalam belajar membaca Al-
Quran menerapkan Metode Tartili,
penelitihan di lakukan di TPQ.
B. Kajian Teori
1. Metode Pembelajaran
a. Pengertian Metode Pembelajaran
Metode secara etimologi berasal dari dua kata yakni meta dan hodos yang masing-masing berarti melalui dan jalan atau cara.
Sehingga secara harfiah metode dapat dipahami sebagai suatu jalan yang mudah dilalui. Selain itu, metode juga bisa didefinisikan sebagai suatu jalan yang harus dilalui dalam mencapai suatu tujuan tertentu, sehingga tujuan yang akan dicapai sudah jelas dan terukur tingkat keberhasilannya. Kemudian pembelajaran didefinisikan sebagai suatu interaksi antara murid dan guru, keduanya memiliki peran yang penting dalam terlaksananya proses belajar mengajar sebagaimana tujuan capaian belajar yang ingin dicapai. Adapun peran murid dalam proses belajar mengajar pada dasarnya adalah belajar, mendalami materi yang akan dipelajari dan lain sebagainya. Sedangkan guru memiliki peran sebagai tenaga pengajar yang dalam hal ini tupoksi
21
utamanya adalah menyampaikan dan membantu murid dalam mempelajari materi yang akan dipelajari.20
Berdasarkan uraian sebelumnya maka dapat dipahami bahwa metode pembelajaran merupakan langkah atau suatu cara yang digunakan untuk menempuh tujuan atau capaian belajar yang sudah ditetapkan sebelumnya dengan sistematis dan direncanakan dengan matang agar dapat menghasilkan atau tujuan yang dicapai dapat terwujud dengan optimal.
b. Macam Macam Metode Pengajaran Al-Qur’an
Dalam imembaca iAl-Qur’an idibutuhkan isuatu imetode itertentu iagar isesuai idengan itartil idan itajwid iyang ibaik idan ibenar. iDengan idemikian idalam imembaca iAl-Qur’an idiperlukan isuatu imetode ipembelajaran iyang isesuai iagar idalam iproses ibelajar imengajar imembaca iAl-Qur’an ibisa idilaksanakan isecara ioptimal. iSeiring iberkembangnya izaman imetode iyang idigunakan idalam ipembelajaran imembaca iAl-Qur’an isemakin ibanyak idan iberinovasi. iAdapun ibeberapa imetode-metode iyang idigunakan idalam iproses ipembelajaran imembaca iAl-Qur’an itersebut iantara ilain isebagai iberikut:
20 Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta:
Kencana, 2017), h 84
1) Metode Al-Bagdadi
Metode iAl-Baghdad imerupakan isalah isatu imetode iyang idigunakan idalam iproses ibelajar imembaca iAl-Qur’an.
iMetode iAl-Bagdadi imerupakan imetode iyang idisusun isecara iberurutan idan isistematis, imetode iini ibiasa idisebut idengan imetode iAlif, iBa, iTa. iSecara isederhana imetode iAl-Baghdad imerupakan imetode ibelajar imembaca iAl-Qur’an idengan icara idieja iper ihurufnya, isehingga idalam iproses ibelajar imengajar imembaca iAl-Qur’an, imurid iatau ipeserta ididik idiajari imembaca iAl-Qur’an idengan imengeja ihuruf iperhurufnya.21
Kaidah atau metode membaca dengan metode Al-Baghdad ini pada mulanya berawal dari pemerntahan khalifah Bani Abbasiyah. Dalam hal ini metode Al-Baghdad masuk ke Indonesia atau awal mula dikenalkan di Indonesia sekitar tahun 1930an pada saat sebelum kemerdekaan negara Indonesia. Dalam paktiknya metode ini diajarkan dengan cara klasikal (secara umum belajar bersama-sama) dan secara private (secara individual). Pada lingkungan masyarakat di Indonesia metode Al-Baghdad merupakan metode yang paling lama muncul dan diaplikasikan dalam proses belajar mengajar membaca Al-Qur’an. Hal itu dikarenakan metode pembelajaran ini merupakan metode yang pertama kali muncul dan berkembang di Indonesia.
21 Abdul Mujib Ismail dan Maria Ulfa Nawawi, Pedoman Ilmu Tajwid,…. H. 13
23
Metode pembelajaran membaca Al-Qur’an dengan metode Al-Baghdad hanya terdiri atas satu jilid buku saja. Meskipun demikian hingga saat ini belum ada penemuan yang mengungkapkan mengenai sejarah perkembangan, penemuan maupun metode pembelajarannya. Dalam pengaplikasian metode ini menggunakan cara mengajarkan huruf hijaiyah kemudian setelah mahir dalam memahami huruf-huruf hijaiyah maka selanjutnya murid diajarkan membaca juz amma. Apabila dirasa murid atau santri sudah mahir dalam membaca juz amma, kemudian dilanjutkan dengan pembelajaran Al-Qur’an yang dalam hal ini berarti sudah berada dalam tingkat pembelajaran yang lebih tinggi dari pada yang sebelumnya.
2) Metode Qiroati
Metode Qiroati disebut-sebut sebagai cara belajar yang paling awal muncul, yaitu pada 1963. Buku panduannya disusun oleh K.H. Dachlan Salim Zarkasyi, dan berjumlah 10 jilid22. Metode ini dibuat karena keprihatinan beliau saat melihat pembelajaran membaca Al-Qur'an yang jauh dari kaidah tajwid pada masa itu.
Pada awalnya, metode belajar membaca Al-Qur'an ini hanya digunakan di kalangan anak didik K.H. Dachlan saja, Kemudian seorang iulama iasal iSemarang, iH. iJafar, imengajak
22 H.R Taufiqurrahman, Metode Qiroati. (Malang, 2005), h 12
ibeliau isowan ikepada iK.H. iArwani idi iKudus iuntuk imenunjukkan ibuku iQiroatinya.
Setelah iditeliti idan idikoreksi, imetode iini iakhirnya idirestui ioleh iK.H. iArwani, idan imulai idikenalkan ikepada imasyarakat iSemarang idan isekitarnya. iSeiring iwaktu, ibuku ipanduan imetode iQiroati iterdiri idari i6 ijilid iyang iharus idipelajari ioleh isantri. iDitambah idengan ibuku ipanduan imempelajari itajwid idan igharib i(bacaan iyang isulit idan ilangka).
Setelah imenamatkan ipembelajaran ijilid idemi ijilid, isantri isudah ibisa imembaca iAl-Qur'an idengan imahir idan isecara itartil. iPada itahun i2000, imetode iqiroati ipun imulai itersebar idi ibeberapa inegara, iseperti iAustralia, iMalaysia, iBrunei iDarussalam, ihingga iSingapura.
3) Metode Al-Barqy
Metode pembelajaran membaca Al-Qur’an Al-Barqy merupakan metode pembelajaran membaca Al-Qur’an yang diciptakan oleh KH Muhadjir Sulthon, beliau merupakan mantan Ketua Jurusan Sastra Arab sekitar tahun 1965 di Fakultas Adab IAIN Sunan Ampel. selain menjadi ketua jurusan sastra arab di Universitas Islam tersebut, bapak Muhadjir juga merupakan seorang dosen pada Fakultas tersebut. Dengan demikian memang bapak Muhadjir memang sudah memiliki basic atau passion dalam
25
bidang ini sehingga metode yang ditemukan terkait metode pembelajaran membaca Al-Qur’an tidak perlu diragukan lagi.23
KH Muhadjir Sulthon selain sebagai pengajar, beliau memiliki kontribusi yang sangat besar dalam bidang perkembangan metode pembelajaran membaca Al-Qur’an. Hal tersebut dibuktikan dengan terciptanya metode pembelajaran membaca Al-Qur’an yakni metode Al-Barqy yang merupakan salah satu metode pembelajaran membaca Al-Qur’an yang efektif dan efisien. Penemuan metode Al-Barqy oleh bapak Muhadjir didasari pada keinginannya untuk memudahkan peserta didik dalam belajar membaca Al-Qur’an dengan mudah. Dalam upaya menemukan metode ini, bapak Muhadjir mempelajari berbagai metode belajar membaca Al-Qur’an, sehingga pada akhirnya beliau menemukan metode yang menurutnya efektif dan efisien apabila diterapkan dalam proses pembelajaran membaca Al-Qur’an pada peserta didik.
Metode pembelajaran membaca Al-Qur’an dengan menggunakan metode Al-Barqy merupakan cara belajar membaca Al-Qur’an yang dilakukan dengan memisahkan huruf kemudian memadukan bunyi huruf dan perkataan serta dipadukan dengan bunyi huruf, namun dalam setiap strukturnya diupayakan memiliki arti yang mudah diingat. Dalam hal ini metode belajar membaca
23 Andi.”Pengaruh Penerapan Metode Al Barqy Terhadap Kefasihan Membaca Al Quran Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMAN 19 Kabupaten Bone”
(Skripsi: UIN Alauddin Makasar, 2021)95
Al-Qur’an dengan metode Al-Barqy dikemas dalam sebuah buku sederhana yang memuat tuntunan membaca huruf Al-Qur’an.
4) Metode Iqro
Metode iqro merupakan salah satu cara belajar membaca Al-Qur'an yang paling populer dan menyebar luas di masyarakat.
Pembuat dan penyusun metode pembelajaran ini adalah K.H. Asad Humam. Metode Iqra' disusun beliau sejak bertemu dan belajar pada K.H. Dachlan Salim Zarkasyi, yang lebih dulu mencetuskan metode Qiroati.
Metode Iqra' mulai diperkenalkan pada 198824, sebagai pengembangan idari imetode iQiroati. iPada iawalnya, iK.H. iAsad iHumam imenggunakan imetode iQiroati idan imelakukan iberbagai ieksperimen idalam ipengajaran, idan idicatatnya.
iCatatan iitu ikemudian idiajukan ikepada iK.H. iDachlan isebagai iusulan.
Sayangnya, ibeliau itak isetuju, ikarena imenurutnya imetode iQiroati iadalah iinayah i(pertolongan) idari iAllah idan
itak iperlu idiubah-ubah ilagi. iAkhirnya, iK.H. iAsad
imengembangkan imetode iIqra ibersama isahabatnya idi iTeam iTadarus iAngkatan iMuda iMasjid idan iMushalla i(AMM) iYogyakarta.
24 Sandi,”Penerapan Metode Iqro Dalam Peningkatkan Kemampuan Memabaca Al Quran. (Skripsi: IAIN Palopo, 2020)77
27
Metode iini ipun ikemudian iberkembang idengan iluas idan icepat idi imasyarakat. iBerbeda idengan imetode iqiroati, ibuku ipanduan iIqra ilebih imudah ididapat, ikarena idipasarkan idengan ibebas. iSementara iitu, ibuku ipanduan iqiroati ihanya ibisa ididapat idari ilembaga itertentu idan imelalui ijalur ikhusus ikoordinator imasing-masing idaerah.
5) Metode An-Nahdliyah
Metode an-Nahdliyah merupakan metode yang disusun oleh K.H. Munawir Kholid bersama rekan rekannya. Pada awalnya, K.H. Munawir ingin menyusun metode cepat belajar membaca AlQur'an yang lebih khas nuansa NU di dalamnya.
Beliau pun akhirnya membentuk tim untuk merumuskan panduannya.25
Tim tersebut terdiri dari Kiai Munawir Kholid, Kiai Manaf, Kiai Muin Arif, Kiai Hamim, Kiai Masruhan, dan Kiai Syamsu Dhuha. Pemilihan anggotan tim dilakukan K.H.Munawir dari ipetunjuk iyang iia idapatkan isetelah iberistikharah.
Dalam iperumusannya, imetode ian-Nahdliyah isempat iberubah inama isebanyak i3 ikali. iAwalnya, imetode iini ibernama iMetode iCepat iBaca iAl-Qur'an iMaarif. iFormatnya idisusun iPCNU iTulungagung ipada i1985, ilalu, inamanya iberganti imenjadi iMetode iCepat iBaca iAl-Qur'an iMaarif
25Uta,”Penerapan Metode Annadhliyah Dalam Peningkatan Kelancaran Membaca Al Quran”. (Skripsi: IAIN Palopo,2020)98
iQiroati.Tentunya, isetelah imeminta iizin ipenyusun iQiroati iuntuk idicetak idengan inama itersebut. iNamun, inama ikembali idiganti imenjadi iMetode iCepat iBaca iAl-Qur'an iMaarif iAn- Nahdliyah.Buku ipanduannya imulai idicetak ipada i1991, isebanyak i6 ijilid.
Salah isatu iyang imenjadi iciri ikhas imetode ibelajar imembaca iAl-Qur'an iini iadalah ipenggunaan itongkat ikhusus.
iTujuannya iadalah iuntuk imenjaga iirama ibacaan iagar isesuai ipanjang ipendeknya. iTongkat iini ihanya ibisa ididapat imelalui ijalur iLP. iMaarif, isebagaimana ibukunya.
Selain iuntuk imenjaga iirama ibacaan, itongkat iini ijuga iistimewa ikarena itelah ididoakan ioleh ipara ikiai idan idinamakan iTongkat iPenyentuh iJiwa. iPara iustaz ipengajar ijuga idiijazahi iwirid ikhusus, iagar idiberi ikemudahan idalam
imendidik isantri.
6) Metode Tartili
Adalah icara ipembelajaran imembaca iAl-Qur'an iyang idicetuskan ioleh iUstazd iSyamsul iArifin iAlhafidz isekitar itahun i1999. iBeliau imerupakan ipengasuh iPondok iPesantren iDarul iHidayah, iKesilir, iWuluhan, iJember, iJawa iTimur. i26Awal idibuatnya imetode iini iadalah ikarena isulitnya imendapat ibuku ipedoman iQiroati.
26 Nasron, 2014. Metodologi Pengajaran Pendidikan Agama Islam, Bogor, IPB Pers
29
Selain iitu, iUstazd iSyamsul ijuga iberpendapat ibahwa imetode ilainnya isudah iterasa imembosankan idan imemakan iwaktu ilama. iMemang, idibanding imetode ilainnya, iTartili iterbilang ipaling icepat ikarena ihanya iterdiri idari i4 ijilid ibuku ipanduan. iMetode iini ipertama ikali idiperkenalkan ipada itahun i2000, idan ikemudian imenyebar ike iberbagai idaerah iIndonesia.
7) Metode Yanbua
Metode iini imerupakan irumusan ipara ikiai iAl-Qur'an, itokoh ipengasuh iPondok iTahfidh iYanbuul iQuran. iMereka imerupakan iputra iK.H. iArwani iAmin iAl-Kudsy, iyaitu iK.H.
iAgus iM. iUlin iNuha iArwani, iK.H. iUlil iAlbab iArwani idan iK.H. iM. iManshur iMaskan. iSelain iitu, iada ijuga iketerlibatan itokoh iulama idan ikiai ilainnya, iseperti iK.H. iSyaroni iAhmadi, iK.H. iAmin iSholeh, iMamun iMuzayyin, iK.H. iSirojuddin, idan iK.H. iBusyro. iAda ipula iperan idari ipara ialumni iPondok iTahfidh iYanbuul iQuran iyang itergabung idalam imajelis iNuzulis iSakinah, iKudus.27
Buku ipanduan imetode ibelajar imembaca iAl-Qur'an iini imulai iterbit ipada iawal i2004, idan iterdiri idari i6 ijilid. iDisusul ibuku ipegangan ipengajar idan ibuku imateri ihafalan. iMetode iini imenekankan ipenggunaan iMushaf iRasm iUsmani iala iTimur iTengah iyang ibanyak idipakai idi inegara-negara iIslam.
27Al-fauzan Amin, Metode Pembelajaran Agama Islam (Bengkulu: IAIN Bengkulu Press, 2015). h 4
iKeistimewaan imetode iini iada ipada isanadnya iyang ibersambung ikepada ipara iahli iAl-Qur'an idan ihuffazh iyang iberguru ipada iKiai iArwani iKudus.
2. Kemampuan Membaca Al Quran
a. Pengertian Kemampuan Membaca Al quran
Alktivitals membalcal merupalkaln sallalh saltu kegialtaln yalng penting dallalm dunial pendidikaln, terutalmal dallalm membalcal All-Quraln.
Sebalgalimalnal yalng diketalhui umalt muslim secalral luals, membalcal merupalkaln perintalh pertalmal oleh Alllalh kepaldal Nalbi Muhalmmald yalng termualt dallalm suralh All-Allalq alyalt -5, aldalpun bunyi alyalt tersebut aldallalh sebalgali berikut:
Alrtinyal : Balcallalh All Quraln dengaln menyebut nalmal tuhalnmu yalng menciptalkaln, Dial telalh menciptalkaln malnusial dalri segumpall dalralh. Balcallalh, daln Tuhalnmulalh yalng malhal pemuralh, yalng mengaljalr kepaldal malnusial alpal yalng tidalk di ketalhuinyal.28
Secalral iumum iketeralmpilaln imembalcal iAll-Quraln ialdallalh ikemalmpualn isiswal ialtalu ipesertal ididik idallalm imelalfallkaln ibalcalaln iAll-Quraln iyalkni ihuruf-huruf iyalng ialdal idallalm iAll-Quraln idengaln iucalpaln ialtalu ipelalfallaln iyalng isesuali idaln iselalrals idengaln ikaltal, italrtil, isertal italjwid iyalng ibalik idaln ibenalr. iAldalpun idallalm ihall iini
28 Depag RI, Al-Qur’an dan terjemahan
31
ikemalmpualn idaln iketeralmpilaln imembalcal iAll-Quraln imemiliki i3 iklalsifikalsi iyalkni itinggi, isedalng idaln irendalh. iKlalsifikalsi itersebut idigunalkaln iuntuk imengukur isejaluh imalnal ikemalmpualn idaln iketeralmpilaln iseseoralng idallalm imembalcal iAll-Quraln.29
Menurut iUU iNomor i20 italhun i2003 imenjelalskaln ibalhwal itujualn ipendidikaln iIndonesial iyalitu iuntuk imengembalngkaln ipotensi ipalral ipelaljalr idallalm ihall iini ipesertal ididik ialgalr ibisal imenjaldi imalnusial iyalng iberimaln idaln ibertalkwal iterhaldalp ituhaln iyalng imalhal iesal30. iSallalh isaltu icalral imalnusial iuntuk ibertalkwal iterhaldalp iTuhaln iYalng Malha Esal ialdallalh idengaln icalral imempelaljalri idaln imengalmallkaln i ifirmaln iAlllalh iSWT iyalng itelalh itertualng idi idallalm iAll-Quraln. i
Untuk iitu imenjaldi ikewaljibaln isetialp iumalt imuslim iberusalhal iuntuk ibelaljalr imembalcal iAaal-Quraln idengaln ibalik idaln ibenalr isebalgalimalnal idengaln imemperhaltikaln italrtil idaln italjwid. iPerihall ikemalmpualn imembalcal iAll-Quraln, ipemerintalh imelallui ikeputusaln iMenteri idallalm iNegeri idaln iMenteri iAlgalmal iRI.No i128 iTalhun i1982/44 iAl iTalhun i1982 iyalng idi dallalmnyal imemualt ibalhwal ibalgi iumalt iislalm idihalralpkaln idalpalt imelalkukaln iupalyal idaln iusalhal idallalm iralngkal imeningkaltkaln ikemalmpualn imembalcal iAl-Quraln idengaln ibalik idaln ibenalr idengaln itujualn iturut imeningkaltkaln ipenghalyaltaln
29 Teungku Muhammad, Sejarah dan Pengantar Ilmu Al Quran dan Tafsir (Semarang:
PT Pustaka Rizki Putra, 2009), h 4
30 Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidkan Nasional (Bandung: Citra Umbara, 2003), 4.
idaln iimplementalsi ialjalraln isertal inilali iyalng itermualt idallalm iAll- Quraln iyalng idialplikalsikaln idallalm ikehidupaln isehalri-halri. iAldalpun isebelum imengalmallkaln idaln imengimplementalsikaln ialjalraln iyalng itermualt idallalm iAll-Quraln, ilalngkalh ialwall iyalng ihalrus idilalkukaln ialdallalh idengaln imempelaljalri icalral imembalcal iAll-Quraln idengaln ibalik idaln ibenalr iterlebih idalhulu. iKemudialn isetelalh imengualsali icalral imembalcal iAll-Quraln idengaln ibalik idaln ibenalr ikemudialn idilalnjutkaln idengaln imemalhalmi ikalndungaln idaln ialjalraln iyalng ialdal idallalm iAll- Quraln iuntuk iselalnjutnyal idialmallkaln isertal idi iimplementalsikaln idallalm ikehidupaln isehalri-halri. i
Paldal idalsalrnyal iumalt iislalm iwaljib iuntuk imemalhalmi isertal imengualsali ibalgalimalnal icalral imembalcal iall-Quraln iyalng ibalik idaln ibenalr. iKalrenal iAll-Quraln imerupalkaln isallalh isaltu ikemulialaln iAlllalh iyalng imemiliki ikedudukaln iyalng itinggi. iSehinggal idallalm imembalcal iAll-Quraln ipun ihalrus isesuali idengaln iketentualn iyalng iberlalku, iyalkni ihalrus idisesualikaln idengaln italrtil idaln ijaldwid iyalng ibalik idaln ibenalr. iFuald iAlbdul iAlziz iAlsy-Syulhub imengemukalkaln idi idallalm ikalralngalnyal i“Etikal iMembalcal iAll-iQuraln” imenjelalskaln ibalhwal yalng idi imalksud idengaln italrtil iiallalh imembalcal idengaln itenalng, iperlalhaln idaln ijelals. iFaledalh iyalng idihalralpkaln idalri imembalcal idengaln italrtil ialdallalh ialgalr ilebih imudalh imemalhalmi iisi ikalndungaln iAll-Quraln. iRalsulullalh iSAlW ibersalbdal i“Perindalhlalh iAll-Quraln
33
idengaln isualral ikallialn, isebalb isualral iindalh iitu idalpalt imenalmbalh iindalhnyal iAll-Quraln”.
b. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Kemampuan membaca Al- Quran
Kemalmpualn membalcal All-Quraln setialp oranlg berbedal. Terdapat faktor eksternal dan juga faktor internal yang dapat mempengaruhi kemampuan seseorang dalam belajar membaca Al- Quran. Menurut Zuhalirini dallalm kalralngaln bukunyal yyy yang berjudul
“Filsafat Pendidikan Islam” aldal beberalpal falktor yalng mempengalruhi pendidikan yaitu peserta didik, pendidik, tujuan pendidikan, alat peraga sertal lingkungan pelaksanaan31.
a. Falktor Internall 1. Falktor Fisiologis
Falktor fisiologis merupalkaln falktor yalng terkalit dengaln fisik dalri pesertal didik altalu oralng belaljalr membalcal All-Quraln.
Falktor fisiologis menjaldi sallalh saltu falktor yalng memengalruhi kemalmpualn membalcal All-Quraln dikalrenalkaln setialp oralng tidalk memiliki kondisi fisik yalng salmal. Sebalgali contoh tidalk semual
oralng memiliki nikmalt altalu dikalruniali kondisi fisik yalng sempurnal, tentunyal terhaldalp oralng-oralng yalng tidalk sempurnal altalu bialsal disebut dengaln oralng yalng menderital disalbilitals
31 Zuhairini dkk. “Filsafat Pendidikan Islam”. Jakarta: Bumi Aksara, 1991.