• Tidak ada hasil yang ditemukan

upaya peningkatan keterampilan membaca nyaring

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "upaya peningkatan keterampilan membaca nyaring"

Copied!
135
0
0

Teks penuh

Upaya meningkatkan keterampilan membaca nyaring melalui model Somatic, Auditory, Visual, Intellectual (SAVI) dalam pembelajaran bahasa Indonesia siswa kelas IV SD Inpres Tala'borong Kabupaten Gowa. Permasalahan utama dalam penelitian ini adalah apakah penerapan model Somatic, Auditory, Visual, Intellectual (SAVI) dapat meningkatkan keterampilan membaca nyaring siswa kelas IV SD Inpres Tala'borong Kabupaten Gowa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan keterampilan membaca nyaring melalui model Somatic, Auditory, Visual, Intellectual (SAVI) pada siswa kelas IV SD Inpres Tala'borong Kabupaten Gowa.

Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan membaca siswa kelas IV SD Inpres Tala’borong Kabupaten Gowa meningkat melalui penerapan model Somatic, Auditory, Visual, Intellectual (SAVI).

Gambar                                    Judul        Halaman  2.1       Bagan Kerangka Pikir .................................................
Gambar Judul Halaman 2.1 Bagan Kerangka Pikir .................................................

PENDAHULUAN

Latar Belakang

  • Alternatif Pemecahan Masalah
  • Rumusan Masalah

Berdasarkan observasi awal peneliti pada tanggal 22 Mei 2021, siswa kelas IV SD Inpres Tala'borong Kabupaten Gowa mengalami kesulitan dalam membaca nyaring. Oleh karena itu, memilih dan menghadirkan model pembelajaran Somatic, Auditory, Visual, Intellectual (SAVI) sebagai model pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan membaca siswa. Dalam upaya meningkatkan keterampilan membaca, peneliti bersandar pada penelitian yang berjudul: “Upaya Peningkatan Keterampilan Membaca Melalui Model Somatic, Auditory, Visual, Intellectual (SAVI) dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa IV SD Inpres Tala'borong Kabupaten Gowa. ”

Permasalahan rendahnya hasil belajar keterampilan membaca nyaring siswa kelas IV SD Inpres Tala'borong Kabupaten Gowa akan diatasi dengan penerapan model Somatic, Auditory, Visual, Intellectual (SAVI) yang dilakukan sesuai dengan prosedur penelitian tindakan kelas. .

Tujuan Penelitian

  • Manfaat Praktis a. Bagi murid

Kajian Pustaka

  • Penelitian yang Relevan

Belajar juga dapat diartikan sebagai suatu proses belajar yang berulang-ulang dan menimbulkan perubahan tingkah laku secara sadar dan cenderung bersifat permanen. Kegiatan akhir dalam proses pembelajaran adalah proses evaluasi yang bertujuan untuk mengetahui hasil belajar yang telah dicapai siswa. Model pembelajaran SAVI sejalan dengan aliran kognitif modern yang menyatakan bahwa pembelajaran terbaik melibatkan emosi, seluruh tubuh dan seluruh indera.

Tahap penyampaian bertujuan untuk membantu siswa menemukan materi pembelajaran yang baik dengan cara yang menarik dan menyenangkan.

Kerangka Pikir

Berdasarkan hal tersebut diperlukan suatu metode dan model pembelajaran untuk mendorong keterampilan membaca siswa dalam proses pembelajaran. Model SAVI diharapkan dapat menjadi model pembelajaran yang kreatif dan inovatif untuk meningkatkan keterampilan membaca. Keterampilan membaca adalah keterampilan dalam mengenal dan memahami tulisan berupa huruf, kata, kalimat sambil membaca untuk memperoleh informasi yang terkandung dalam bacaan tersebut.

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: jika model SAVI diterapkan pada pembelajaran bahasa Indonesia maka keterampilan membaca nyaring siswa kelas IV SD Inpres Tala'borong Kabupaten Gowa akan meningkat. membesarkanmu.

Gambar 2.1. Skema Kerangka Pikir  C.  Hipotesis Tindakan
Gambar 2.1. Skema Kerangka Pikir C. Hipotesis Tindakan

Jenis Penelitian

Faktor yang Diselidiki

Prosedur Penelitian

Selama proses pembelajaran, pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang disusun dengan mencatat segala peristiwa yang terjadi pada saat pelaksanaan tindakan dan pada saat melakukan evaluasi. Hasil yang diperoleh dari tahap observasi dan evaluasi kemudian dianalisis pada tahap ini untuk melihat apakah kegiatan yang dilakukan telah mampu meningkatkan keterampilan menulis dan membaca dengan menggunakan model SAVI. Hasil yang diperoleh dari tahap observasi dan evaluasi kemudian dianalisis pada tahap ini untuk melihat apakah kegiatan yang dilakukan telah mampu meningkatkan keterampilan menulis dan membaca dengan menggunakan model SAVI.

Gambar 3.1 Bagan Prosedur Penelitian Suharsimi Arikunto (2014:16)
Gambar 3.1 Bagan Prosedur Penelitian Suharsimi Arikunto (2014:16)

Instrumen Penelitian

Pro dan kontra inilah yang dijadikan acuan untuk merencanakan siklus berikutnya. masing-masing 3) Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran dan motivasi, 4) Siswa bergabung dalam kelompoknya yang berjumlah 2 orang, 5) Siswa menerima teks secara tertib, 6) Siswa mendengarkan materi dan memperhatikan fungsi teks yang ditampilkan oleh guru, 7) Siswa bergiliran membaca teks yang diperlihatkan guru, 8) Siswa menjawab pertanyaan guru tentang isi teks, 9) Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang pembahasan isi teks, 10) Siswa mendengarkan guru yang menyampaikan pesan, 11) Siswa berdoa bersama sesuai agama dan kepercayaannya. Secara umum, Anda harus mengucapkan kata/frasa dengan benar sesuai skrip yang diberikan, dengan sangat akurat. Kebanyakan dari mereka mengucapkan kata/kalimat dengan benar sesuai dengan skrip yang diberikan salah.

Ada yang mengucapkan kata/kalimat dengan benar sesuai dengan skrip yang ditentukan secara salah. Secara keseluruhan, penggunaan jeda sesuai dengan satuan makna dan tanda baca dalam teks yang dibaca dengan sangat cermat. Kebanyakan dari mereka menggunakan jeda berdasarkan satuan makna dan tanda baca pada teks yang salah dibaca.

Ada pula yang menggunakan jeda sesuai satuan makna dan tanda baca pada teks yang salah dibaca. Teknik ini digunakan untuk mendokumentasikan gambar kegiatan/pembelajaran membaca nyaring yang menerapkan model SAVI, serta mendokumentasikan tulisan siswa.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik Analisis Data

Indikator Keberhasilan

Hasil Penelitian

  • Siklus I
  • Siklus II

Pertemuan pertama terdapat 1 poin aktivitas belajar siswa yang mencapai kriteria sangat baik, terdapat 5 poin aktivitas belajar siswa yang mencapai kriteria baik dan 5 poin aktivitas belajar siswa yang mencapai kriteria sesuai, total skor belajar siswa kegiatan pada sedangkan pada pertemuan pertama berjumlah 40. Pertemuan kedua memperoleh 1 poin Aktivitas belajar siswa mendapat kriteria sangat baik, 6 poin Aktivitas belajar siswa mendapat kriteria baik dan 4 poin Aktivitas belajar siswa mendapat kriteria cukup. Total skor aktivitas belajar siswa pada pertemuan 2 adalah 41, dan total skor gabungan pertemuan 1 dan 2 adalah 40,5 yang termasuk dalam kategori baik.

Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan, persentase ketuntasan hasil belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas IV SD Inpres Tala'borong Kabupaten Gowa dengan menggunakan model Somatic, Auditory, Visual, Intellectual (SAVI) . Berdasarkan hasil observasi aktivitas mengajar guru menggunakan model pembelajaran somatik, auditori, visual, intelektual (SAVI) pada siklus II. Pada pertemuan pertama diperoleh 2 poin aktivitas belajar siswa dengan kriteria sangat baik, 7 poin aktivitas belajar siswa mendapat kriteria baik, dan 2 poin aktivitas belajar siswa mendapat kriteria cukup dan total skor yang diperoleh untuk aktivitas belajar siswa pada pertemuan pertama adalah 44.

Pada pertemuan kedua diperoleh 6 poin aktivitas belajar siswa dengan kriteria sangat baik dan 5 poin aktivitas belajar siswa dengan kriteria baik. Total skor yang diperoleh aktivitas belajar siswa pada sesi 2 adalah 50. Total skor gabungan yang diperoleh pada sesi 1 dan 2 adalah 47 dengan kategori sangat baik. Pada siklus II pembelajaran bahasa Indonesia dilaksanakan dengan model Somatic, Auditory, Visual, Intellectual (SAVI).

Berdasarkan tabel di atas, perhitungan hasil keterampilan membaca nyaring siklus II menunjukkan nilai rata-rata hasil belajar siswa sebesar 8,76, nilai terendah siswa sebesar 68, dan nilai tertinggi siswa sebesar 100. Berdasarkan Tabel diatas, observasi belajar siswa pada siklus I sebesar 72%, dinyatakan pada kualifikasi cukup, pada siklus II. siklus, mereka meningkat sebesar 85%.

Tabel  4.1  Hasil Observasi Mengajar Guru Siklus I
Tabel 4.1 Hasil Observasi Mengajar Guru Siklus I

Pembahasan Hasil Penelitian

Ketuntasan hasil belajar siswa tingkat pertama sebesar 75% atau yang tuntas pada tingkat kedua sebanyak 15 siswa yang dianggap kompetensi cukup. Seperti pada penelitian yang dilakukan oleh Mikha Lambertus (2015) dengan judul penelitian “Efektivitas metode SAVI pada membaca nyaring siswa kelas IV SDN Ngalian 01 Kota Semarang”. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa penggunaan metode SAVI dalam pengajaran keterampilan membaca nyaring dapat meningkatkan efisiensi belajar siswa.

Peningkatan kemampuan membaca nyaring dengan penerapan SAVI pada siswa kelas IV SDN 1 Kasimbar dapat membantu siswa mengatasi kesulitan membaca dan meningkatkan kemampuan membaca nyaring siswa dalam menemukan kunci permasalahan wacana tertulis, karena metode SAVI cukup sederhana dan juga membantu siswa dalam menyelesaikan tugas dan belajar. Ini buku yang bagus. Sejalan dengan hal tersebut, penelitian yang dilakukan oleh Finalisa Anis (2019) dengan judul penelitian ‘Peningkatan Keterampilan Membaca Bersuara Melalui Penerapan Model SAVI Pada Siswa Kelas IV MI Uniwaanunnajah Pondok Aren’. Setelah dilaksanakan tindakan pertama dan kedua pada Siklus I terjadi peningkatan hasil yang signifikan yaitu ketuntasan keterampilan pramembaca sebesar 75% dan nilai rata-rata siswa sebesar 7,34 atau sebanyak 15 siswa yang tuntas.

Penelitian dilanjutkan pada II. siklus yang dimana setelah penerapan langkah pertama dan kedua terjadi peningkatan yaitu ketuntasan hasil belajar yaitu 90%, dan nilai rata-rata siswa mencapai 8,76 masing-masing 18 siswa yang tuntas peningkatan kemampuan membaca siswa nyaring. keterampilan somatik, auditori, visual, intelektual (SAVI) dan persentase motivasi belajar bahasa Indonesia pada siswa kelas IV SD Inpres Tala'borong Kabupaten Gowa. Peningkatan Keterampilan Membaca Nyaring Bahasa Indonesia Menggunakan Model Pembelajaran Somatic, Auditory, Visual, Intellectual Learning (SAVI) pada Kelas IV SD Inpres Tala'borong Kabupaten Gowa. Adanya peningkatan hasil belajar dibandingkan pelaksanaan kampanye sebelumnya terlihat dari persentase siswa yang tuntas pada tingkat pertama yaitu 72%, nilai rata-rata 7,34 atau sebanyak 15 siswa yang tuntas pembelajaran. Prosesnya cukup berhasil, meskipun meningkat namun hasil pembelajaran belum mencapai target.

Pada Siklus II hasil belajar siswa tuntas 85% dengan nilai rata-rata 8,76 atau sebanyak 18 siswa tuntas. Berdasarkan hasil evaluasi, siswa kelas IV sebanyak 20 orang telah memenuhi kriteria ketuntasan minimal dengan memenuhi lembar evaluasi, dan total 20 siswa mencapai indikator keberhasilan.

Kesimpulan

Saran

Peneliti selanjutnya disarankan untuk mengembangkan penelitian ini dengan menerapkan pembelajaran bahasa Indonesia melalui model Somatic, Auditory, Visual, Intellectual (SAVI) pada aspek pembelajaran bahasa Indonesia lainnya. Meningkatkan keterampilan membaca nyaring melalui penerapan model SAVI pada siswa kelas IV MI Uniwaanunnajah Pondok Aren.

Kompetensi Inti

KOMPETENSI DASAR (KD) DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

Tujuan Pembelajaran

Materi Pokok

Model, dan Pendekatan Pembelajaran

Langkah-langkah Pembelajaran

  • Kegiatan Penutup

Penilaian

Dengan bahasa yang jelas, sistematis, logis dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan siswa yang sehat, dan tindakan yang mencerminkan perilaku siswa sesuai dengan tahap perkembangannya.

Penilaian 1. Pengamatan

Tujuan

Model, Strategi, Media dan Pendekatan Pembelajaran Model: Model Somatic, Auditory, Visual, Intelektual (SAVI)

Berdoa, mengisi daftar kelas, menyiapkan bahan ajar dan menyiapkan alat peraga (gambar buah rambutan dan pohonnya) 2. Siswa siap duduk tenang dan memperhatikan guru. Kemudian siswa secara bergiliran membacakan dengan lantang dan cermat petunjuk keselamatan pembuatan kincir angin. Siswa dalam kelompok yang sama mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan yang ada di buku berdasarkan hasil percobaan.

Setelah mengamati gambar dan mendiskusikannya, siswa mampu menemukan dengan tepat gagasan pokok dan gagasan pendukung dari teks visual. Setelah mengamati gambar dan mendiskusikannya, siswa mampu dengan percaya diri menyajikan gagasan pokok dan gagasan pendukung dari teks visual. Siswa mampu membaca dengan lantang gagasan pokok dan gagasan pendukung yang diambil secara bergantian dari teks visual D.

Pendekatan, dan Pendekatan Pembelajaran

Tes membaca dengan menyatakan tinggi rendahnya suatu kalimat menurut tanda baca dan mampu mengucapkan kata dengan benar.

Gambar

Gambar                                    Judul        Halaman  2.1       Bagan Kerangka Pikir .................................................
Gambar 2.1. Skema Kerangka Pikir  C.  Hipotesis Tindakan
Gambar 3.1 Bagan Prosedur Penelitian Suharsimi Arikunto (2014:16)
Tabel 3.2  Kriteria Ketuntasan Belajar
+7

Referensi

Dokumen terkait

Aktivitas Siswa Hasil observasi aktivitas peserta didik pada siklus I pertemuan pertama pada pembelajaran matematika menunjukkan dari 15 aspek yang diamati, ada 9 aspek yang tidak

Tabel Hasil Observasi Aktivitas Guru Pertemuan 4 Siklus II No Aktivitas guru yang diamati Hasil pengamatan 1 2 3 4 1 Melakukan apersepsi √ 2 Menjelaskan tujuan pembelajaran √