Kajian kondisi dasar lingkungan dilakukan di Kawasan Wisata Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat pada tahun 2018. Luas wilayah Kecamatan Pujut adalah 233,55 km2 dengan jumlah penduduk 28.622 KK dan jumlah penduduk 104.596 jiwa, kepadatan penduduk. adalah 448 orang per kilometer persegi.
Kualitas Udara
Polutan SOx berdampak pada manusia dan hewan pada konsentrasi yang jauh lebih tinggi dibandingkan konsentrasi yang diperlukan untuk membahayakan tanaman. Kerusakan pada tanaman terjadi pada konsentrasi 0,5 ppm, sedangkan konsentrasi yang berdampak pada manusia dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Kebisingan
Fisiografi dan Geologi a. Fisiografi Tapak Proyek
Endapan aluvial terdapat secara tidak selaras pada batuan yang lebih tua (batuan vulkanik Baturape-Cindako), sebarannya sangat luas terutama di lokasi proyek dan sekitarnya. Dilihat dari ciri fisik litologi penyusunnya dan posisi ditemukannya, endapan aluvial merupakan batuan termuda di daerah tersebut.
Gempa Bumi
Hidrologi a. Sumber Air
Berdasarkan hasil pengukuran kualitas air laut di seluruh lokasi, terlihat kualitasnya memenuhi baku mutu air untuk kegiatan pelabuhan. Baku Mutu: Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 82 tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air.
Hidro-oceanografi a.Bathimetri
Pasang surut air laut (Pasut) merupakan fenomena naik turunnya permukaan air laut yang disertai dengan pergerakan massa air laut secara horizontal secara periodik. Karakteristik pasang surut di daerah penelitian ditentukan berdasarkan persamaan yang direkomendasikan oleh fisikawan asal Belanda, P.
Sedimentasi
Sumber : Data Sekunder, Tide List, Dinas Hidro-Oseanografi TNI AL M2 = komponen utama bulan (meridian). Pasang surut di lokasi ini termasuk tipe campuran semidiurnal dengan nilai Folmz sebesar 1,39, dimana pasang surut terjadi dua kali pasang dan dua kali surut dalam satu hari, namun terkadang terdapat satu pasang surut dengan tinggi dan waktu berbeda.
Fungsi utama WP Lombok Tengah Utara adalah fungsi konservasi dan pertanian penunjang konservasi; Fungsi utama tempat kerja Lombok Tengah adalah sebagai pusat pelayanan publik tingkat kabupaten, pusat pelayanan angkutan udara internasional dan kegiatan pertanian. Kebijakan pembangunan DP Lombok Tengah Utara adalah: Melestarikan Lombok Tengah Utara sebagai daerah aliran sungai (fungsi konservasi); Pengembangan pertanian dengan sistem agroforestri (campuran tanaman semusim dan tahunan) sebagai kegiatan budidaya utama; Mengembangkan agrowisata dan agroindustri yang menunjang kegiatan pertanian.
Kebijakan pengembangan WP Lombok Tengah Selatan adalah sebagai berikut: pengembangan dan penguatan kawasan Lombok Tengah Selatan sebagai kawasan wisata; Pembangunan wilayah pesisir dan laut secara menyeluruh dan berkelanjutan; Mengembangkan pertanian dengan sistem agroforestri (campuran tanaman semusim dan tahunan) sebagai kegiatan budidaya utama.
Erosi
Transportasi
Perhitungan LHR (Rata-Rata Lalu Lintas Harian) dihitung guna memberikan gambaran volume lalu lintas pada suatu wilayah. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui tingginya volume lalu lintas yang melewati kawasan Ring Road – ITDC sebelum memulai pengembangan kawasan wisata Mandalika. Pada siang hari, rata-rata lalu lintas harian antara hari biasa dan hari libur hampir sama, yakni di SMP 94.
Untuk lebih jelasnya mengenai rata-rata volume lalu lintas harian pada setiap ruas jalan yang diteliti, lihat Tabel 3.12.
Fauna
6 Mangrove Ardea purpurea Cangak Merah 7 Mangrove Ardeola speciosa Blekok Sawah 8 Artamus leucorynchus Kekep Babi Semua lokasi 9 Cacomantis sepulcralis Wiwik Uncuing Semua lokasi 10 Caradrius alexandrinus plover tilil Semua lokasi 11 Centropus bengalensis Bubut Alang-alang Semua lokasi 12 Chalcophaps indica Emerald Delimukan Semua lokasi. 13 Cisticola juncidis Cici Padi Sawah dan padang rumput 14 Cisticola exilis Cici Merah Sawah dan padang rumput 15 Collocalia esculenta Sapi swallowtail Semua lokasi. 16 Collocalia fuciphagus Burung walet putih Semua lokasi 17 Corvus macrorhynchos Desa gagak Semua lokasi 18 Coturnix chinensis Batu Puyuh Sawah dan ladang.
22 Halcyon chloris Kingfisher sungai Semua lokasi 23 Heteroscelus brevipes Trinil ekor abu-abu Semua lokasi 24 Hirundo rustica Layang-layang Asia Semua lokasi 25 Hirundo tahitica Layang-layang batu Semua lokasi 26 Ictinaetus malayensis Elang hitam Hutan sekunder 27 Ixobrychus cinnamomeus Bambangan Merah Sawah.
Biota Laut a.Plankton
Ekosistem mangrove juga berperan sebagai habitat (tempat hidup), tempat mencari makan (food land), tempat perawatan dan pertumbuhan (nursery), tempat pemijahan (spawning place) bagi organisme yang hidup di rerumputan. dasar laut atau terumbu karang. 400/2004, terumbu karang di lokasi Tanjung Aan 1 termasuk dalam kategori buruk karena hanya memiliki tutupan karang keras sebesar 13,5%. Terumbu karang di lokasi Tanjung Aan 2 berada pada kedalaman 2-3 meter, perairan keruh dengan jarak pandang 1-2 meter.
Komposisi terumbu karang di lokasi Tanjung Aan 2 terdiri dari 20,3% karang keras hidup; Fauna lainnya yaitu karang lunak 3,0%; Makroalga sebesar 22,5%;
KOMPONEN LINGKUNGAN SOSIAL 1.Kependudukan
Sosial Ekonomi a.Pola Pemanfaatan Lahan
Sawah yang ada di wilayah ini merupakan sawah tadah hujan dan sawah irigasi semi teknis.Penggunaan lahan di Kecamatan Pujut dapat dilihat pada tabel 3.33. Penduduk pertanian di wilayah Kecamatan Pujut mengandalkan sawah sebagai sumber pemenuhan kebutuhan pokok dan sumber pendapatan dari hasil panen yang mereka hasilkan untuk dijual. Namun sebagian besar sawah di Kecamatan Pujut merupakan sawah tadah hujan yang rata-rata hanya bisa ditanami setahun sekali.
Jumlah kegiatan perekonomian di Kecamatan Pujut terdiri dari 6 pasar rakyat, 1 pasar hewan dan 1.604 fasilitas rumah makan, warung dan kios.
Sosial Budaya a. Pola Kepemimpinan
Kelompok Pendamping PNPM merupakan organisasi sosial ekonomi yang didirikan atas prakarsa program pemberdayaan masyarakat yang diselenggarakan oleh pemerintah. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri merupakan program yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat dan merupakan program nasional. Tujuan pelaksanaan program ini antara lain pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat melalui prinsip demokratisasi, partisipasi masyarakat, pengutamaan masyarakat miskin dan kelompok perempuan serta transparansi, akuntabilitas dan keberlanjutan.
Berdasarkan tujuan tersebut, diketahui bahwa program ini didasarkan pada gagasan global tentang pemberdayaan masyarakat.
Peristiwa Konflik dan Pola Penyelesaiannya
Kemudian juga terdapat pola konflik berupa penindakan terhadap pelaku kejahatan atau pelaku kecelakaan lalu lintas/tabrak lari. Berdasarkan opini masyarakat yang diungkapkan dalam kegiatan survei, pelaku kecelakaan lalu lintas dianggap melakukan kejahatan karena merugikan orang lain, sehingga warga secara spontan menilai penyebab kecelakaan tersebut. Lalu ada pula hikmah kekerasan bagi warga yang terlibat perkelahian warga Desa Tanaq Awu dalam rangka pembebasan lahan Bandara Internasional Lombok.
Akibat ketidakpuasan tersebut, sejumlah warga Desa Tanaq Awu melakukan protes dan demonstrasi serta menentang rencana pembangunan.
Kekhawatiran Masyarakat
Opini masyarakat terfokus pada pernyataan setuju atau tidak setuju terhadap rencana perubahan pengembangan Kawasan Wisata Mandalika dan fasilitas pendukungnya, serta alasan yang mendasarinya. Dari masyarakat yang beralasan setuju dengan rencana pengembangan Kawasan Wisata Mandalika, sebanyak 62% menyatakan kegiatan tersebut dapat memberikan lapangan kerja bagi warga. Alasan lain yang disetujui warga adalah pengembangan dan keberadaan Kawasan Wisata Mandalika akan memberikan peluang bagi pengembangan fasilitas dan kegiatan umum.
Kekhawatiran keamanan lainnya adalah kekhawatiran para tokoh ulama terhadap dampak negatif pembangunan daerah terhadap perilaku warga di desa-desa kawasan wisata.
Warisan Budaya
Salah satu warisan budaya yang ada di sekitar Kawasan Wisata Mandalika adalah keberadaan Desa Wisata Ende yang terletak di Desa Sengkol, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah. Masyarakat setempat memanfaatkan kotoran sapi atau kerbau yang dicampur tanah untuk membuat lantai rumah adat bernama Bale Tani ini. Setiap bulannya, pemilik rumah selalu memoles kembali lantai rumahnya dengan kotoran sapi agar lantai tetap utuh.
Bangunan yang dapat dikategorikan cagar budaya yang terletak di sekitar Kawasan Wisata Mandalika adalah Masjid Kuno Gunung Pujut, Masjid Kuno Rembitan, Maqom Wali Nyatuk.
Masyarakat Adat
Pada bulan Mei 2013, Mahkamah Konstitusi mengukuhkan hak konstitusional masyarakat adat atas tanah dan wilayahnya, termasuk hak kolektif mereka atas hutan adat. Meskipun demikian, pemerintah Indonesia mengakui bahwa konsep masyarakat adat berlaku untuk hampir seluruh masyarakat Indonesia, dan oleh karena itu mayoritas masyarakat Indonesia adalah masyarakat adat sehingga berhak atas hak yang sama. Kementerian Sosial mengidentifikasi beberapa komunitas sebagai “komunitas adat terpencil” atau komunitas adat yang terisolasi secara geografis (bukan masyarakat adat), berdasarkan enam karakteristik: (1) kelompok kecil dan homogen; (2) lembaga sosial berbasis kekerabatan; (3) keterpencilan geografis di wilayah yang sulit diakses oleh pihak luar; (4) mempunyai teknologi yang sederhana; (5) tingginya ketergantungan terhadap lingkungan hidup dan sumber daya alam; dan (6) terbatasnya akses terhadap layanan sosial dan ekonomi.
Masyarakat Terisolasi dan Rentan” dapat memberikan gambaran yang lebih baik mengenai makna “Masyarakat Adat” dalam konteks pengembangan Kawasan Pariwisata Mandalika.
Gender dan Kelompok Marginal
Sekelompok masyarakat yang indeks pembangunannya rendah, yang meliputi pertumbuhan ekonomi rendah, pemerataan ekonomi tidak merata dan tidak merata, angka harapan hidup rendah, melek huruf rendah, tidak adanya kesetaraan gender di ruang publik, maka kelompok sosial jenis ini digolongkan sebagai kelompok marginal. Kelompok marjinal juga mencakup masyarakat miskin yang ditandai dengan rendahnya pendapatan per kapita penduduk. Tidak ditemukan insiden yang menunjukkan bias gender dan perlakuan tidak setara terhadap kelompok marginal di wilayah studi.
Namun aspek kemiskinan, setengah pengangguran dan pendidikan masyarakat masih berpotensi mengangkat isu gender dan kelompok marginal.
KOMPONEN KESEHATAN MASYARAKAT
Kondisi Permukiman
Fasilitas dan Tenaga Kesehatan
Pola Penyakit
1 Penyakit akut lainnya pada saluran pernafasan bagian atas 21.4 2 Penyakit otot dan sistem jaringan ikat 17.3. Jumlah kasus human immunodeficiency virus dan acquired immunodeficiency syndrome (HIV/AIDS) menurut data Komisi Penanggulangan HIV/AIDS Nusa Tenggara Barat. Secara angka tahun 2017 di Provinsi Nusa Tenggara Barat, pada tahun 2016 jumlah penderita HIV/AIDS sebanyak 1235 orang dan meningkat menjadi 1448 orang pada tahun 2017. Sedangkan jumlah kasus human immunodeficiency virus dan acquired immunodeficiency syndrome (HIV/AIDS) pada tahun 2015 , 2016 dan 2017 menurut sumber yang sama 15 di Kabupaten Lombok Tengah. , 186 dan 198 orang.
Usaha dan/atau Kegiatan Yang Ada di Sekitar
- Permukiman Penduduk
- Kegiatan Pesantren
- Kegiatan Petani Garam
- Budidaya Perikanan dan Rumput Laut
- Kegiatan Peternakan Liar
- Lahan Pertanian
- Kegiatan Pengembangan Hutan Mangrove
- Kegiatan Pariwisata
Aktifitas para petambak garam ini terdampak dengan adanya kegiatan pembangunan dan operasional di kawasan wisata Mandalika Lombok. Kegiatan budidaya perikanan ini dipengaruhi oleh kegiatan pembangunan dan pengoperasian kawasan wisata Mandalika Lombok. Aktivitas illegal farming ini dipengaruhi oleh aktivitas konstruksi dan operasional di kawasan wisata Mandalika Lombok.
Kegiatan pengembangan hutan mangrove ini dipengaruhi oleh kegiatan pembangunan dan pengoperasian kawasan pariwisata Mandalika Lombok.
Kesimpulan
Kondisi Lingkungan Geo-fisik-Kimia
Hasil pengukuran kualitas air sungai sebagian besar menunjukkan beberapa parameter melebihi baku mutu air II. kelas, yaitu kualitas air yang diperuntukkan bagi prasarana/sarana rekreasi air. Beberapa parameter yang melebihi baku mutu Kelas II adalah padatan tersuspensi, BOD, COD dan total fosfat yang kemungkinan berasal dari limbah rumah tangga. Namun sebagian besar deteksi padatan terapung berupa limbah menghasilkan kualitas di bawah baku mutu lingkungan bagi wisata bahari dan biota laut.
Jika Anda meminum air dari sumur, Anda harus merebusnya terlebih dahulu untuk menghancurkan bakteri patogen yang ada di dalamnya.
Kondisi Lingkungan Biologi
Jenis yang memanfaatkan serangga ini adalah merbah terucuk (Pycnonotus goaivier), ekor kapas bersayap putih (Lalage sueurii), kaca laut (Zosterops chloris) dan jenis burung walet dan layang-layang. Hal ini berdasarkan pengakuan para penjual telur penyu di sekitar Ann Bay yang mengambilnya dari sarang penyu. Berdasarkan hasil perhitungan indeks keanekaragaman jenis plankton yang diamati pada setiap lokasi pengambilan sampel, indeks keanekaragaman plankton di sungai umumnya H' < 2,3026, sedangkan keanekaragaman plankton di pesisir pantai umumnya H' > 2,3026.
Dari hasil penghitungan Indeks Keanekaragaman jenis benthos yang diamati pada setiap lokasi pengambilan sampel, secara umum indeks keanekaragaman bentos H menunjukkan keadaan keanekaragaman sedang.
Kondisi Lingkungan Sosial
Jika dilihat dari setiap desa, nampaknya setiap desa mempunyai orientasi yang berbeda terhadap ketiga tokoh tersebut. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan pada tahun 2018, terdapat dua pendapat umum mengenai rencana pengembangan kawasan wisata Mandalika, yaitu pendapat yang mendukung (94,4%) dan yang tidak mendukung (5,6. Alasan ini berdasarkan pengalaman sebelumnya dengan hotel.proyek pembangunan di wilayah studi, yang seringkali menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar.
Alasan lain yang disetujui warga adalah pengembangan dan keberadaan kawasan wisata Mandalika akan memberikan peluang bagi pengembangan fasilitas umum dan kegiatan yang diselenggarakan oleh masyarakat setempat (14.4.
Rekomendasi