• Tidak ada hasil yang ditemukan

Volume 20, No. 2 Desember 2021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Volume 20, No. 2 Desember 2021"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

19 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PEER LESSON DI MASA PANDEMI COVID 19 BERBASIS LESSON STUDY PADA MATA KULIAH PERLINDUNGAN TANAMAN

Deden 1), I Ketut Sukanata2), Dukat 3) dan Aria Sagara Hakim4)

1,2,3)Dosen Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Unversitas Swadaya Gunung Jati

4)Mahasiswa Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Unversitas Swadaya Gunung Jati

Keywords:

Lesson Study, Peer Lesson dan Matakuliah

Perlindungan Tanaman

Corespondensi Author:

1,2,3)Dosen Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Unversitas Swadaya Gunung JatiEmail:

duw85@yahoo.co.id

Abstrak: Pandemi Covid-19 merupakan musibah yang memilukan seluruh penduduk bumi. Seluruh segmen kehidupan manusia di bumi terganggu, tanpa kecuali dunia pendidikan. Akibat pembelajaran online, salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan di masa pandemi ini adalah masalah lemahnya minat mahasiswa dan kesulitan pemahaman materi dalam proses pembelajaran. Untuk meningkatkan minat dan keaktifan Mahasiswa dalam proses pembelajaran, Dosen harus cermat untuk memilih strategi pembelajaran agar hasil belajar Mahasiswa meningkat. Salah satu metode pembelajaran lesson study yang dapat digunakan untuk meningkatkan keaktifan mahasiswa salah satunya adalah metode peer lesson. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran hasil belajar dan mendeskripsikan aktifitas Mahasiswa Matakuliah Perlindngan Tanaman yang diajar menggunakan metode peer lesson pada yang perkuliahanya dilakukan secara daring. Metode penelitian ini menggunakan jenis Quasi eksperimen. Hasil penelitian menunjukan bahwa pembelajaran dengan metode Peer Lesson sangat efektif untuk meningkatkan prestasi dan minat belajar mahasiswa pada matakuliah perlindungan tanaman, mahasiswa lebih aktif untuk saling memberikan wawasan satu sama lain tentang materi perkuliahan yang sedang dikaji, sehingga para mahasiswa lebih mudah untuk memahami materi yang sedang dibahas. Secara kuantitas, nilai maksimun dan minimum hasil pembelajaran metode Peer Lesson lebih tinggi bila dibandingkan kelas kontrol. Hasil nilai belajar kelas eksperimen metode pembelajaran Peer Lesson mencapai skor maksimum 93 dan pada kelas kontrol nilai maksimum 86. Nilai minimum pada kelas eksperimen Peer Lesson skor 67 dan pada kelas kontrol skor nilai minimum 60. Hasil analisis keofisien variasi, pada kelas eksperimen Peer Lesson lebih kecil dari pada kelas kontrol yaitu sebesar 14,54 % dan pada kelas kontrol sebesar 23,87 %. Hasil belajar mahasiswa pada kelas eksperimen memiliki penyebaran yang lebih merata dibandingkan dengan kelas kontrol.

19

HUMANIS : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat https: //ojs.unm.ac.id/Humanis

Volume 20 │Nomor 2 │ Desember │2021 p-ISSN: 1411-5263 dan e-ISSN: 27741613

Volume 20, No. 2 Desember 2021

(2)

History Artikel

Received: 01-Nov-2021 Reviewed: 08-Nov-2021 Revised: 27-Nov-2021 Accepted: 30-Nov -2021 Published: 04-Des-2021

Abstract: The Covid-19 pandemic is a tragedy that has grieved the entire population of the earth. All segments of human life on earth are disrupted, without the exception of the world of education. As a result of online learning, one of the problems faced by the world of education during this pandemic is the problem of weak student interest and difficulty understanding material in the learning process. To increase the interest and activity of students in the learning process, lecturers must be careful in choosing learning strategies so that student learning outcomes increase. One of the lesson study methods that can be used to increase student activity is the peer lesson method. This study aims to describe the learning outcomes and describe the activities of Plant Protection Course Students who are taught using the peer lesson method in those whose lectures are conducted online. This research method uses a quasi-experimental type. The results showed that learning with the Peer Lesson method was very effective in increasing student achievement and interest in learning in plant protection courses, students were more active in providing insight to each other about the lecture material being studied, so that it was easier for students to understand the material being studied. discussed. In terms of quantity, the maximum and minimum values of the Peer Lesson learning outcomes were higher than the control class. The results of the learning scores of the experimental class Peer Lesson learning method reach a maximum score of 93 and the maximum score of 86 in the control class. The minimum score in the Peer Lesson experimental class scores 67 and the control class scores a minimum score of 60. The results of the coefficient of variation analysis, the Peer Lesson experimental class is more smaller than the control class which is 14.54% and the control class is 23.87%.

Student learning outcomes in the experimental class have a more even distribution than the control class.

(3)

Volume 20, No. 2 Desember 2021

21

I. PENDAHULUAN

Pandemi COVID-19 merupakan musibah yang memilukan seluruh penduduk bumi.

Seluruh segmen kehidupan manusia di bumi terganggu, tanpa kecuali dunia pendidikan.

Banyak negara memutuskan menutup sekolah, perguruan tinggi maupun universitas, termasuk di Indonesia. Krisis benar-benar datang tiba-tiba, pemerintah di belahan bumi manapun termasuk Indonesia harus mengambil keputusan yang pahit yaitu mengentikan sekolah tatap muka untuk mengurangi kontak orang-orang secara masif. Ada dua dampak bagi keberlangsungan pendidikan yang disebabkan oleh pandemi Covid-19. Pertama adalah dampak jangka pendek, yang dirasakan oleh banyak keluarga di Indonesia baik di Kota maupun di Desa. Di Indonesia banyak keluarga yang kurang familier melakukan sekolah di rumah. Bersekolah di rumah bagi keluarga Indonesia adalah kejutan besar khususnya bagi produktivitas orang tua yang biasanya sibuk dengan pekerjaannya di luar rumah. Demikian juga dengan problem psikologis Mahasiswa yang terbiasa belajar bertatap muka langsung dengan Dosen. Seluruh elemen pendidikan secara kehidupan sosial

“terpapar” sakit karena covid-19. Pelaksanaan pengajaran berlangsung dengan cara online.

Proses ini berjalan pada skala yang belum pernah terukur dan teruji sebab belum pernah terjadi sebelumnya. Tak Pelak di wilayah-wilayah terpencil apalagi belum terjangkau akses internet yang baik akan menjadi serba kebingungan apalagi untuk lebih jauh memahami materi pembelajaran, sebab infrastruktur informasi teknologi sangat terbatas. Banyak kelompok masyarakat di Indonesia yang akan terpapar dampak jangka panjang dari covid-19 ini, khususnya bidang pendidikan (Aji, 2020).

Pendidikan dimaknai sebagai proses mengubah tingkah laku Mahasiswa agar menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri, sebagai anggota masyarakat dalam lingkungan alam sekitar dimana individu itu berada.

Disamping itu pendidikan juga ditujukan mampu memberikan peningkatan pada aspek penting yang melekat pada manusia yaitu aspek kognitif.

Oleh karena itu dibutuhkan strategi pembelajaran yang mampu memberikan

kemudahan bagi para siswa dalam memahami ilmu pengetahuan yang mereka pelajari. Menurut Mulyasa (2002), pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau setidak – tidaknya sebagian besar Mahasiswa terlibat secara aktif baik fisik, mental maupun sosial dalam proses pembelajaran, disamping menunjukkan kegairahan belajar yang tinggi, semangat belajar yang besar, dan rasa percaya diri sendiri. Menurut Hamalik (2005), belajar tidak cukup hanya dengan mendengar dan melihat tetapi harus dengan melakukan aktivitas yang lain diantaranya membaca, bertanya, menjawab, berpendapat, mengerjakan tugas, menggambar, mengkomunikasikan, presentasi, diskusi, menyimpulkan dan memanfaatkan peralatan.

Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan di masa ini adalah masalah lemahnya minat mahasiswa dan kesulitan pemahaman materi dalam proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, mahasiswa kurang termotivasi atau kurangnya minat Mahasiswa untuk mengikuti pembelajaran sehingga mengakibatkan kurangnya tingkat pemahaman mahasiswa terhadap materi, serta kurangnya keaktifan Mahasiswa dalam pembelajaran yang mengakibatkan hasil belajar siswa masih tergolong rendah. Untuk meningkatkan minat dan keaktifan Mahasiswa dalam proses pembelajaran, Dosen harus cermat untuk memilih strategi pembelajaran agar hasil belajar Mahasiswa meningkat.

Proses pembelajaran mata kuliah dibeberapa Lembaga Pendidikan selama ini dilaksanakan dengan metode imitatif. Metode tersebut membuat mahasiswa cenderung berpikir pasif, apalagi katika proses pembelajaran dilakukan secara online.

Mahasiswa cenderung hanya mengamati dan memperhatikan contoh yang diberikan oleh dosen pengampu, kemudian hasilnya hanya diminta menirukan apa yang disampaikan. Metode ceramah masih mendominasi dalam pembelajaran termasuk sebagain besar metode pembelajaran di UGJ, dengan kata lain penyajian materi masih bersifat monoton sehingga Mahasiswa menjadi bosan karena tidak mendapat kesempatan untuk mengembangkan ide- ide mereka dan tidak diaktifkan dalam proses pembelajaran dan realita lapangan menunjukan bahwa Mahasiswa tidak memiliki keinginan untuk belajar. Banyak Mahasiswa merasa jenuh di dalam dan mengantuk sehingga tidak mampu memahami dengan baik materi yang disampaikan oleh Dosen

(4)

yang mengakibatkan hasil belajar Mahasiswa kurang baik.

Kondisi seperti ini tentunya akan menjadi penghambat transfer knowledge pada proses pembelajaran, terlebih pembelajaran online dimasa pandemic covid 19. Oleh karena itu perlu adanya strategi yang melibatkan Mahasiswa secara aktif, dinamik, dan kreatif agar hasil belajar Mahasiswa dapat meningkat. Dosen di UGJ dapat memanfaatkan fasilitas LMS PINTAR yang disediakan oleh lembaga untuk menunjang pembelajaran jarak jauh dengan tetap mempertahankan kualitas pembelajaran. Dengan dukungan fasilitas tersebut, Dosen harus mampu memilih model dan metode yang tepat. Salah satu metode pembelajaran yang berasal dari Jepang dan mulai diimplementasikan Tahun 1990-an adalah Lesson Study (Stigler dan Hiebert, 2017). Lesson study merupakan suatu proses berkelanjutan, dimana pada guru dapat mengembangkan pembelajaran dan keterampilan professional untuk membuat kelas lebih aktif serta meningkatkan hasil belajar mahasiswa (White, Lim, 2008). Lesson study diakui secara internasional sebagai bentuk kolaborasi efektif, mengidentifikasi topik yang bermasalah, dan merancang pelajaran untuk meningkatkan pemahaman konseptual mahasiswa (Joubert dkk, 2020). Penerapan lesson study sebagai bentuk pengembangan professional seorang dosen, menjadi tantangan tersendiri di masa pandemi ini.

Salah satu metode pembelajaran lesson study yang dapat digunakan untuk meningkatkan keaktifan mahasiswa salah satunya adalah metode peer lesson. Metode peer lesson merupakan metode pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan para Mahasiswa agar membuat suasana belajar lebih kondusif dan lebih rileks. Metode ini memperdayakan Mahasiswa yang memiliki kemampuan penguasaan metari yang baik dalam bidang ilmu perlindungan tanaman. Untuk menciptakan tingkat konsentrasi yang baik terhadap sebuah materi, mahasiswa harus terlebih dahulu dibentuk kelompok kajian tiap materi bab, sehingga tingkat pemahaman lebih fokus untuk disampaikan. Kelompok Mahasiswa yang berkompeten tersebut bertugas untuk menyampaikan materi kepada teman-temannya yang belum dipahami dari materi, sehingga

Mahasiswa yang malu-malu bertanya kepada Dosen dapat bertanya kepada temannya yang sudah menguasai materi tersebut.

Beberapa ahli percaya bahwa satu mata pelajaran benar-benar dikuasai hanya apabila seseorang Mahasiswa mampu mengajarkan kepada Mahasiswa lainnya dan juga fakta di lapangan.

Tingkat emosi antara Mahasiswa dengan Dosen berbeda, anak yang belajar dari temannya memiliki status dan tingkat umur yang cenderung sama maka dia tidak akan merasa terpaksa dalam menanggapi ide-ide ataupun lainya. Melalui strategi peer lesson juga Mahasiswa akan lebih bebas dalam menyampaikan pendapatnya dan dapat lebih aktif dalam pembelajaran, sehingga berpengaruh terhadap hasil belajar Mahasiswa, untuk itu perlu adanya teman sebagai pembantu dalam belajar. Peran teman juga dapat mendukung adanya suatu motivasi tersendiri bagi anak. Penerapan metode peer lessons dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar.

Peningkatan terjadi pada siklus I, walaupun belum optimal. Pelaksanaan siklus II menyebabkan keterampilan pengajar dan keaktifan siswa meningkat dengan kualifikasi sangat baik dan hasil belajar siswa mencapai kualifikasi sangat tinggi (Mulasiwi, 2013).

2. REALISASI PELAKSANAAN PRORAM Waktu, Tempat dan Uraian Kegiatan

Pembelajaran Lesson Study metode Peer Leeson dilaksanakan secara daring menyesuaikan ssitem pembelajaran pada masa pandemi covid 19, namun metode pembelajaran Peer Leeson dilaksanakan tidak ada perbedaan dengan ketika dilakukan secara offline. Pembelajaran Lesson Study metode Peer Leeson pada program ini dilaksanakan sebanyak 3 kali pertemuan, dengan rincian sebagai berikut :

Pertemuan pembelajaran ke-1 (Study Kasus dan FGD)

Pertemuan ke-1 adalah study kasus dan FGD (forum group discussion) dilaksanakan secara offline dilahan praktium tanaman jagung, dengan penerapan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah. Pembelajaran ke-1 harus dilaksanakan secara offline, karena mahasiswa harus dapat melihat langsung OPT (organisme pengganggu tanaman), kerusakan dan posisi OPT bagi tanaman jagung secara fisik. Setelah melihat langsung OPT

(5)

Volume 20, No. 2 Desember 2021

23 (hama, penyakit dan gulma), selanjutnya

melakukan FGD melalui kelompok yang sudah dibentuk sebelumya. Pada FGD tersebut kelompok mahasiswa merumuskan keberadaan dan posisi OPT bagi tanaman jagung serta Teknik pengendalianya. Mahasiswa dibagi menjadi 3 kelompok yaitu Kelompok 1 : membahas OPT dan pengendalian dengan cara biologis, kelompok 2 : membahas OPT dan pengendalian dengan cara musuh alami, dan kelompok 3 : membahas OPT dan pengendalian dengan cara kultur Teknik dan kimia

Hasil pembahasan FGD pada pertemuan ke-1 selanjutnya akan disampaikan melalui presentasi dan diskusi antar mahasiswa (Peer Lesson) pada pertemuan ke-2 dan ke-3. Seluruh kegiatan pada pertemuan 1 direkam dan buat video serta diupload ke chanel Youtube pada link https://youtu.be/zHrtaQpCNCA untuk disaksikan bersama pada pertemuan ke-2 sebagai bahan diskusi. Secara ringkas kegiatan pertemuan ke-1 dapat dilihat pada Tabel berikut :

Tabel 1. Uraian Kegiatan Pertemuan ke-1

No. Uraian Keterangan

1 Peserta didik (mahasiswa )

(A)16, (B)15, (C)22

2 Kelompok 3 kelompok 3 Tempat

pembelajara n

Lahan Percobaan FP UGJ

4 Objek Pembelajara n

Tanaman Jagung

5 Link Video https://youtu.be/zHrtaQ pCNCA

6 Link Zoom https://us04web.zoom.u s/j/71521412306?pwd=

cTBNU01xY2xrM3pZ R2VsRkw5TFFEZz09 7 Waktu

pelaksanaan

16 Juni 2021

Pertemuan ke-2 (Class Discussion Part 1) Pertemuan ke-2 dilaksanakan melalui kelas online pada link zoom. Pada pertemuan ke- 2 ini, rekaman video pertemuan ke-1 diputar dan

saksikan bersama sebagai flashback studi kasus.

Berikutnya, kelompok A secara daring melakukan presentasi hasil observasi pada pertemuan ke-1 dengan materi pembahasan pengendalian OPT secara biologis. Selanjutnya, Dosen menjelaskan materi pengantar tentang pengendalian OPT tanaman jagung secara biologis. Kemudian, moderator (mahasiswa) membuka sesi pertanyaan dan diskusi antar mahasiswa audien dengan kelompok presenter. Setelah semua sesi pertemuan k-2 selesai. Selanjutnya secara tertutup (hanya dengan Dosen observer) dilakukan evaluasi pembelajaran yang telah dilaksanakan. Secara rinci kegiatan pertemuan ke-2 dapat dilihat pada Tabel 2 dibawah ini :

Tabel 2. Uraian Kegiatan Pertemuan ke-2

No. Uraian Keterangan

1 Peserta didik (mahasiswa)

(A)16, (B)15, (C)22 2 Kelompok 3 kelompok

3 Tempat pembelajaran

Zoom meeting 4 Objek

Pembelajaran

Pengendalian OPT secara biologis

5 Link Zoom https://us04web.zoom.u s/j/8363724316?pwd=K 29vL1ZuOTRGY3hCT zdWMFJPNnQ5QT09 6 Waktu

pelaksanaan

9 Juni 2021

Pertemuan ke-3 (Class Discussion Part 2) Pertemuan ke-3 dilaksanakan melalui kelas online pada link zoom. Pada pertemuan ke-3 ini, formatnya adalah melanjutkan diskusi dari pertemuan 2, namun materi yang dibahas adalah pengendalian OPT secara kultur teknis dan kimia.

Kelompok B dan C secara daring melakukan presentasi hasil observasi pada pertemuan ke-1 dengan materi pembahasan pengendalian OPT secara kultur teknis dan kimia. Selanjutnya, Dosen menjelaskan materi pengantar tentang pengendalian OPT tanaman jagung secara kultur teknis dan kimia.

Kemudian, moderator (mahasiswa) membuka sesi pertanyaan dan diskusi antar mahasiswa audien dengan kelompok presenter. Selanjutnya secara tertutup (hanya dengan Dosen observer) dilakukan evaluasi pembelajaran yang telah dilaksanakan.

Secara rinci kegiatan pertemuan ke-2 dapat dilihat

(6)

pada Tabel dibawah ini :

Tabel 3. Uraian Kegiatan Pertemuan ke-3

No. Uraian Keterangan

1 Peserta didik (mahasiswa)

(A)16, (B)15, (C)22 2 Kelompok 3 kelompok

3 Tempat pembelajaran

Zoom meeting 4 Objek

Pembelajaran

Pengendalian OPT secara biologis 5 Link Zoom https://us04web.zo

om.us/j/836372431 6?pwd=K29vL1Zu OTRGY3hCTzdW MFJPNnQ5QT09 6 Waktu

pelaksanaan

9 Juni 2021

3. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Analisis Deskriptif

Pembelajaran dengan metode Peer Lesson sangat efektif untuk meningkatkan prestasi dan minat belajar mahasiswa pada matakuliah perlindungan tanaman bila dibandingkan dengan perlakuan kelas kontrol. Kelas kontrol adalah kelas dengan sistem pembelajaran materi 1 arah yaitu dengan metode ceramah yang dilakukan oleh Dosen kepada mahasiswa pada kelas matakuliah perlindungan tanaman di Fakultas pertanian UGJ.

Pada kelas dengan metode pembelajaran Peer Lesson para mahasiswa terlihat lebih aktif untuk saling memberikan wawasan satu sama lain tentang materi perkuliahan yang sedang dikaji, sehingga para mahasiswa lebih mudah untuk memahami materi yang sedang dibahas. Secara kuantitas, indikator tersebut dapat terlihat dari perolehan nilai hasil ujian akhir yang mempunyai perbedaan nyat lebih tinggi bila dibandingkan kelas kontrol.

Berdasarkan data hasil belajar mahasiswa Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian, pada Matakuliah Perlindungan Tanaman yang dievalasi melalui tes bentuk pilihan ganda yang terdiri dari 15 butir soal. Secara teoritik skor minimum yang digunakan atau dicapai adalah 0 dan maksimum yang digunakan atau dicapai adalah 100. Berdasarkan rentang skor dari 0 sampai 100 data hasil belajar tersebut kemudian didiskripsikan dalam bentuk skor minimum, skor maksimum, rata-rata atau Mean (M), standar

deviasi (Sd) dan varians (S2). Secara umum deskripsi data hasil belajar disajikan pada tabel berikut ini : Tabel 4. Hasil Analisis Statisitik Deskriptif Hasil

Matakuliah Perlindungan Tanaman Statistik

Deskriptif

Kelas Eksperimen

Kelas Kontrol

Jumlah sampel 16 16

Skor maksimum

93 86

Skor minimum 67 60

Rata-rata 87,23 76.22

Standar deviasi 11,64 14,85

Varians 120,43 191,23

Koefesien Variasi

14,54% 23,87%

Berdasarkan hasil analisis pada Tabel diatas, terdapat perbedaan yang nyata antara hasil nilai kelas eksperimen perlakuan metode pembelajaran Peer Lesson dengan kelas kontrol. Hasil nilai belajar kelas eksperimen metode pembelajaran Peer Lesson mencapai skor maksimum 93, sedangkan kelas kontrol nilai maksimum 86, sehingga terdapat selisih nilai meningkat 7 angka akibat metode pembelajaran Peer Lesson. Begitu juga pada skor nilai minimum, pada kelas eksperimen Peer Lesson skor nilai minimum 67 dan pada kelas kontrol skor nilai minimum 60. Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran Peer Lesson berpengaruh nyata terhadap peningkatan nilai hasil belajar mahasiswa, dengan kata lain bahwa nilai belajar mahasiswa yang diajar menggunakan metode permbelajaran Peer Lesson lebih tinggi bila dibandingkan kelas kontrol.

Nilai koefisien variasi dianalsis untuk mengetahui perbandingan antara simpangan baku dengan nilai rata-rata yang dinyatakan dengan presentase. Semakin kecil nilai koefisien variasi artinya semakin merata perlakuan yang diberikan.

Hasil analisis keofisien variasi, pada kelas eksperimen Peer Lesson lebih kecil dari pada kelas kontrol yaitu sebesar 14,54 % dan pada kelas kontrol sebesar 23,87 %. Hal ini menunjukan terdapat perbedaan yang nyata nilai koefisien variasi kelas eksperimen Peer Lesson dengan kelas kontrol, bahwa hasil belajar mahasiswa pada kelas eksperimen memiliki penyebaran yang lebih merata dibandingkan dengan kelas kontrol.

(7)

Volume 20, No. 2 Desember 2021

25 Kontribusi Program dalam Rangka

Meningkatkan Kualitas Pembelajaran di Prodi dan Perbaikan Mutu Dosen

Metode pembelajaran Peer Lesson sangat berkontribusi terhadap peningkatan mutu dan kualitas pembelajaran. Bagi mahasiswa, metode ini mempermudah mahasiswa untuk memahami materi perkuliahan yang dibahas dan memperoleh nilai yang baik. Bagi Dosen, metode ini membantu mempermudah transfer knowledge ke mahasiswa, mutu pembelajaran lebih baik dan efektif. Bagi Lembaga (Fakultas/prodi), program ini mendukung proses pembelajaran dengan capaian output yang lebih baik, sehingga dengan output yang lebih baik nantinya dapat meningkatkan nilai akreditasi Lembaga.

Kendala yang Dihadapi dan Upaya yang Dilakukan

Kendala yang dihadapi pada pelaksanaan metode Peer Lesson yang telah dilaksanakan diantarantya adalah karena program ini dilaksanakan secacara daring akibat pandemi Covid 19, sehingga tingkat intesifitas antara Dosen dan Mahasiswa kurang kuat.

Implementasi pedagogik pada ruang pembelajaran daring kurang maksimal. Selain itu, sinyal yang tidak merata pada beberapa wilayah menjadi kendala belajar daring baik bagi mahasiswa dan Dosen.

Tindak Lanjut Program Yang Direncanakan Hasil dari pelaksanaan dan penelitian metode pembelajaran yang telah dilaksanakan akan diterapkan pada matakuliah yang diampu pada tiap semester dengan terus dilakukan penyempurnaan dan perbaikan pelaksanaanya.

Menyebarluaskan informasi metode ini pada Dosen sejawat dan umum.

4. KESIMPULAN

1. Pembelajaran dengan metode Peer Lesson sangat efektif untuk meningkatkan prestasi dan minat belajar mahasiswa pada matakuliah perlindungan tanaman, mahasiswa lebih aktif untuk saling memberikan wawasan satu sama lain tentang materi perkuliahan yang sedang dikaji, sehingga para mahasiswa lebih mudah untuk memahami materi yang sedang dibahas.

2. Terdapat perbedaan hasil yang nyata lebih baik dari perlakuan metode pembelajaran Peer Lesson bila dibandingkan kontrol

3. Nilai maksimun dan minimum hasil pembelajaran metode Peer Lesson lebih tinggi bila dibandingkan kelas kontrol. Hasil nilai belajar kelas eksperimen metode pembelajaran Peer Lesson mencapai skor maksimum 93 dan pada kelas kontrol nilai maksimum 86. Nilai minimum pada kelas eksperimen Peer Lesson skor 67 dan pada kelas kontrol skor nilai minimum 60.

4. Hasil analisis keofisien variasi, pada kelas eksperimen Peer Lesson lebih kecil dari pada kelas kontrol yaitu sebesar 14,54 % dan pada kelas kontrol sebesar 23,87 %. Hasil belajar mahasiswa pada kelas eksperimen memiliki penyebaran yang lebih merata dibandingkan dengan kelas kontrol.

5. SARAN

1. Metode pembelajaran Peer Lesson sangat efektif untuk meningkatkan hasil nilai belajar mahasiswa, sehingga dapat direkomendasikan untuk digunakan pada proses pembelajaran pada berbagai matakuliah dan sistem Pendidikan lainya

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang kajian yang sama pada berbagai matakuliah terutama pada kondisi bidang ilmu dan lokasi yang berbeda utuk mendapatkan rekomendasi yang lebih tepat.

6. DAFTAR PUSTAKA

Aji, R.H.S. 2020. Dampak Covid-19 pada Pendidikan di Indonesia: Sekolah, Keterampilan, dan Proses Pembelajaran.

Jurnal Sosial & Budaya Syar-I, Vol. 7 No. 5 (2020), pp. 395-402, DOI:

10.15408/sjsbs.v7i5.15314.

Alifah S. 2010. Penerapan Strategi Peer Lesson Berbantuan TIK untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kritis Konsep IPA pada Siswa Kelas VI SD Negeri Dorang 01 Kabupaten Jepara. Skripsi: UPT Perpustakaan UNNES.

(8)

Creswell, John. 2015. Riset Pendidikan.

Yokyakarta: Pustaka Pelajar.

Fikriyah VL. 2013. Efektifitas Strategi Peer Lesson dalam Pembelajaran Bahasa Arab Siswa Kelas VIII MTsN Lab UIN Yogyakarta. Skripsi: UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Fraenkel, Jack and Norman S. Wallen. 2009.

How to Design and Evaluate Research in Education. New York:

McGraw-Hill.

Joubert, 2020. Lesson study in a blended approach to support isolated teachers in teaching with technology.

Mulasiwi CM. 2013. Jurnal Upaya Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Akuntansi Melalui Strategi Peer Lesson dengan Media Ular Tangga. Jurnal Surakarta: FKIP Universitas Sebelas Maret

Mulyasa E. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung. Remaja Rosdakarya

Noor J. 2012. Metodologi Penelitian. Jakarta:

Kencana.

Priyono. 2010. Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui strategi peer lesson pada siswa kelas IV SDN Nglahar Kecematan Moyudan Kabupaten Sleman. Skripsi:

Universitas Negeri Yogyakarta.

Sani A., Ridwan. 2013. Inovasi Pembelajaran.

Jakarta: Bumi Aksara.

Silberman, Mel. 2007. Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif.

Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.

Stigler, Hiebert . 2017. Lesson study, improvement, and the importing of cultural routines.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan.

Bandung: Alfabeta.

White, Lim 2008. Lesson study in Asia Pacific classrooms: local responses to a global movement.

Zaini, Hisyam, dkk. 2002. Strategi Pembelajaran

Aktif. Yogyakarta: CTSD.

STEAM (Science, Technology, Engineering, Art, Mathematics) dengan Pendekatan Saintifik

Schmidt, D. A., Baran, E., Thompson, A. D., Mishra, P., Koehler, M. J., & Shin, T. S. (2009). Technological pedagogical content knowledge (TPACK) the development and validation of an assessment instrument for preservice teachers. Journal of research on Technology in Education, 42(2), 123- 149.

Referensi

Dokumen terkait

mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Untuk Menjadi Nasabah DAL Bank Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Dharma

Proses analisis ini jika dikembalikan pada penelitian yang dilakukan oleh penulis, maka kegiatan yang penulis lakukan adalah aktif untuk mengumpulkan data yang diperoleh

Penelitian yang dilakukan di Kabupaten Pacitan ini membantah temuan Hidayati (2016) karena nilai-nilai kearifan lokal dalam menjaga kelestarian lingkungan masih dipegang teguh

Selain terbatasnya penghasilan dan diikuti dengan membatasi diri untuk belanja yang tidak terlalu mendesak, para pedagang bakso juga merasakan ketakutan apabila terkena

Hasil Penelitian menunjukan bahwa Kontribusi Bank NTB Syariah KC Bima sangat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat Kabupaten Bima serta

Peran Pengawas Minum Obat sangat kurang dalam mendukung proses penyembuhan pasien sehingga mengalami suatu peningkatan kasus pada tahun 2018 hal tersebut dapat

Air hujan efektif pada kebun dan tegal selama periode produktip tanaman sangat panjang yaitu 8-12 bulan, sedangkan sawah 3- 6 bulan sehingga penggunaan air rendah dan

Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian kapur dolomit 100 g/lubang menunjukkan hasil pertumbuhan tanaman yang lebih baik pada tanaman gaharu yaitu terhadap pertambahan tinggi