WORK SAMPLING
Pengukuran Kerja WORK SAMPLING
• Work Sampling, Ratio Delay, Random Observation Method adalah suatu teknik untuk mengadakan
sejumlah besar pengamatan terhadap aktivitas kerja dari mesin, proses atau pekerja/operator.
• Kegunaan Work Sampling :
- Mengukur Ratio Delay dari sejumlah mesin, karyawan, operator atau fasilitas kerja lainnya.
- Menetapkan performance level dari seseorang selama waktu kerjanya berdasarkan waktu-waktu dimana orang ini bekerja atau tidak bekerja untuk pekerjaan manual.
- Menentukan waktu baku untuk suatu proses/operasi kerja seperti halnya pengukuran kerja lainnya.
Konsep Work Sampling
• Work sampling (uji petik pekerjaan) adalah suatu prosedur pengukuran yang dilakukan dengan melakukan kunjungan- kunjungan pada waktu tertentu yang ditentukan secara acak (random). Kunjungan-kunjungan yang dilakukan untuk
mengetahui apa yang terjadi atau kegiatan apa yang sedang dilakukan di tempat kerja yang bersangkutan, frekuensi
kegiatan tersebut, dan berapa persen waktu yang dipergunakan untuk pekerjaan ini. Semakin banyak kunjungan yang dilakukan, semakin kuat dasar untuk
mengambil kesimpulan. Agar kesimpulan yang diambil lebih tepat, diperlukan teknik tertentu secara statistik, yang dikenal sebagai sampling menduga perbandingan populasi (sampling for estimating population proportion).
Fungsi & Kegunaan Work Sampling
• Work sampling mempunyai tiga fungsi utama, yaitu sebagai :
– Activity and delay sampling
• Activity and delay sampling digunakan untuk mengukur dan mengetahui distribusi pemakaian waktu sepanjang waktu kerja oleh para pekerja / kelompok kerja, atau untuk mengetahui tingkat pemanfatan (utilitas) mesin-mesin, peralatan, dan fasilitas kerja.
– Performance sampling
• Performance sampling digunakan untuk mengukur performance index atau performance level dari para pekerja sepanjang waktu kerja. Performance sampling ini juga digunakan untuk mengetahui dan menghitung beban kerja dari para pekerja, serta
memperkirakan kelonggaran bagi suatu jenis pekerjaan tertentu.
– Work measurement
• Work measurement digunakan untuk menghitung dan menetukan waktu baku dari suatu jenis pekerjaan tertentu.
work sampling
• Kecukupan data
• Keseragaman data
N p p
N p
p ( )
k X
BKB
); k (
X
BKA
1 1
Longgar -
100 normal 100
wkt baku
Wkt
dihasilkan yg
produk juml
factor rating
%sibuk wkt
Total normal
Wkt
p s
p N k
22
1
'
Penentuan Jumlah Sample Pengamatan Yang dibutuhkan
• Banyaknya pengamatan dalam sampling kerja akan dipengaruhi oleh 2 faktor utama, yaitu :
- Degree of accuracy - Level of convidence
• Dengan asumsi kejadian seorang operator bekerja atau menganggur mengikuti pola distribusi normal jumlah sample dihitung dengan rumus :
N
p k p
Sp
1
Lanjutan Work Sampling
• Sp : tingkat ketelitian (desimal)
• p : prosentase terjadinya kejadian yang diamati (Produktif/Idle)
• N : jumlah pengamatan yg dilakukan
• K : harga indeks yang besarnya tergantung tingkat kepercayaan yang diambil.
- 68 % harga k = 1
- 95 % harga k = 2
- 99 % harga k = 3
1. Menentukan Tujuan Studi Sampling Pekerjaan
• Studi sampling pekerjaan :
– untuk menghitung proporsi waktu kegiatan produktif dan kegiatan nonproduktif,
– menentukan besarnya kelonggaran, dan
menghitung utilitas mesin.
2. Menentukan Objek Penelitian
• Objek penelitian adalah operator atau mesin
yang akan diamati secara acak.
3. Mendeskripsikan Aktivitas Yang Diamati
• Deskripsi aktivitas ini disesuaikan dengan
tujuan studi.
4. Merancang Lembar Pengamatan Sampling
Pekerjaan
• Desain lembar pengamatan untuk studi samping pekerjaan dapat bervariasi
bentuknya.
• ada beberapa hal yang harus ada dalam lembar pengamatan tersebut, diantaranya adalah:
– Nama Objek Pengamatan – Nama Pengamat
– Waktu Pengamatan – Waktu kunjungan acak – Kegiatan yang diamati – Kegiatan produktif
– Kegiatan non produktif
– Atau aktivitas lain yang diamati, disesuaikan dengan tujuan studi sampling pekerjaan.
– Prosentase atau proporsi kegiatan yang diamati
– Pengesahan pemangku kepentingan studi sampling pekerjaan
Contoh Form Work Sampling
5. Menentukan Jadwal Kunjungan Secara Acak
• Misalnya, 3600 pengamatan akan dilakukan selama 20 hari kerja, maka jumlah hari
pengamatan sebanyak:180 pengamatan/hari
• Waktu – waktu pengamatan ditentukan dengan
menggunakan angka acak
Pengggunaan Tabel Angka Acak Dalam Sampling Kerja
• Untuk melakuakan pengamatan dalam sampling kerja maka disini msing-masing kejadian yang diamati selama aktivitas kerja berlangsung harus memiliki
kesempatan yang sama untuk diamati. Dengan kata lain pengamatan harus
dilakssanakan secara acak(random). Tabel angka acak dapat digunakan sebagai dasar untuk menetapkan waktu setiap harinya dimana pengamatan harus
dilaksanakan. Tabel angka acak bisa ditemui di buku-buku statistik atau buku-buku teknik (Iftikar Z Sutalaksana,”Teknik Perancangan Sistem Kerja). Langkah-langkah menggunakan tabel bilangan acak ;
• Mengambil deret bilangan acak (bisa secara vertikal maupun horizontal).
• Contoh; 39 65 75 45 19 54 .... dst ....
• Menentukan lama waktu kerja operator, misalnya; 7 jam kerja dalam sehari.
• Menentukan satu-satuan frekuensi pengamatan,misalnya; melakukan pengamatan setiap 5 menit sekali.
• Menentukan banyaknya pengamatan. Dengan cara membagi lama waktu kerja dengan satu-satuan setiap pengamatan, misalnya; dalam sehari lamanya waktu kerja operator adalah 7jam, sedangkan satu-satuan setiap sekali pengamatan adalah 5 menit, sehingga dalam sehari kita peroleh banyaknya pengamatan dalam sehari adalah tidak boleh lebih dari 84 pengamatan.
• Menentukan jam-jam kunjungan, misalnya jam kerja operator dari pukul 08.00 hingga 15.00, untuk setiap 5 menit dilakukan pengamatan maka diperoleh jam-jam kunjungan sebagai berikut ; 08.05 08.10 ...dst... 16.00
• Menyesuaikan (mengurutkan) jam-jam dengan bilangan acak, agar pengamatan yang kita lakukan berlangsung secara random.
• Contoh; Satuan-satuan waktu ke 39, 65,... yang berarti pengamatan pada jam 11.15, 14.25...dst
• Ciri khas dari studi sampling pekerjaan adalah dilakukannya pengamatan secara acak.
Jadwal kunjungan ditentukan dengan
menggunakan tabel angka acak.
6. Menentukan Tingkat Ketelitian Dan Tingkat Keyakinan
• Besarnya tingkat ketelitian dan tingkat
keyakinan akan menentukan jumlah
pengamatan atau kunjungan.
7. Melakukan Penelitian Pendahuluan
Dimana,
S : tingkat ketelitian
p : prosentase atau peluang kejadian aktivitas yang diamati
N : jumlah pengamatan
k : nilai Z α/2 untuk nilai tingkat keyakinan yang ditetapkan.
N
p k p
p
S ( 1 )
.
• Penelitian pendahuluan dilakukan untuk menentukan peluang dari kegiatan yang diamati (p).
• Pada penelitian pendahuluan, jumlah
kunjungan/pengamatan (N) dapat langsung ditentukan, misalnya dilakukan sebanyak 30 kali pengamatan, atau jumlah yang lain
menurut kesediaan waktu pengamat dan
objek pengamatan.
8. Menghitung Jumlah Pengamatan
– Setelah nilai p diketahui melalui penelitian pendahuluan, maka jumlah kebutuhan
kunjungan/pengamatan dapat dihitung
dengan mengunakan rumus yang sama
dengan persamaan sebelumnya.
contoh
• Akan ditentukan prosentase waktu menganggur untuk mesin screw
otomatis dengan studi WS pada tingkat kepercayaan 95% dan tingkat ketelitian 5%. Berapakah jumlah pengamatan
yang diperlukan, bila dalam
pengamatan pendahuluan diketahui sebanyak 25% dari waktu kerja
mesin menganggur
S = 5% = 0.05, p = 25% = 0.25
0.25 4800
0.25) 1600(1
N
p
p) 1600(1
0.0025p p) N 4p(1
N
p) 4p(1
N
p) 4 p(1
0.0025p
N
p) 2 p(1
0.05p
2 2
9. Melakukan Pengamatan
– Aktivitas pengamatan dilakukan oleh surveyor
dengan menggunakan lempar pengamatan yang
telah dirancang sebelumnya.
10. Menggunakan Peta Kendali
– Peta kendali yang digunakan dalam studi sampling pekerjaan adalah peta P karena studi ini berkaitan dengan perhitungan
proporsi.
– Dalam pengendalian kualitas, peta kontrol mengindikasi apakah proses berada dalam batas kendali atau tidak. Dalam Studi
sampling pekerjaan, peta kendali juga
digunakan untuk kepentingan yang sama.
Peta Kendali
n
11. Menghitung Proporsi Pengamatan
– Setelah analisis dengan peta kendali
menunjukkan bahwa proporsi kegiatan yang
diamati erada dalam batas kendali, maka rata-rata proporsi dapat ditentukan.
12. Menarik Kesimpulan Studi
– Analis studi sampling pekerjaan kemudian dapat
menarik kesimpulan dari hasil yang didapatkan.
Contoh Soal Work Sampling
Menentukan Waktu Standar
dengan Work Sampling
Contoh soal Work Sampling
Kerjakan Soal :
• 1. Suatu pengamatan sampling kerja dilakukan selama 10 hari kerja dengan waktu pengamatan setiap hari kerja adalah 6 jam. Ukuran sampel setiap hari kerja adalah 6 jam. Ukuran sampel adalah 50 setiap hari, tingkat keyakinan 99 % dan derajat ketelitian 5 %. Tentukan Kecukupan dan keseragaman data .
• Tgl pengmtn 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
• Konds Idle 5 6 8 7 3 4 5 6 10 4
• Konds Kerja 45 44 42 43 47 46 45 44 40 46
Lanjutan no 2.
• 2. seorang pkerja kantor pos bekerja delapan jam sehari untuk melakukan seleksi surat. Dari pengamatan yang dilakukan ternyata 15 %
dalam kondisi menganggur. Apabila jumlah surat yang diseleksi sebanyak 2345 surat, tentukan
waktu standar dan output standar dengan asumsi rating faktor adalah 115% dan