Top PDF ANALISIS PENGARUH RASIO CAR, BOPO, DAN LDR TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA Analisis Pengaruh Rasio Car, Bopo, Dan Ldr Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2012.
Sudiyatno (2010:126) profitabilitas merupakan indikator yang paling tepat digunakan untuk mengukur kinerja suatu bank. Ukuran profitabilitas pada perusahaan perbankan pada umumnya yang digunakan adalah ROE (Return On Equity) dan ROA (Return On Asset), karena ROE hanya mengukur return yang diperoleh dari investasi pemilik perusahaan dalam bisnis, sedangkan ROA kemampuan perusahaan untuk memperoleh earnings dalam operasi perusahaan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Sehingga dalam penelitian ini menggunakan ROA sebagai ukuran kinerjakeuanganperbankan. Semakin besar ROA menunjukan kinerja yang semakin baik, karena tingkat pertambahan laba meningkatkan pertumbuhan asset. Apabila ROA meningkat, berarti tingkat profitabilitas perusahaan ikut meningkat. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik mengangkat permasalahan tentang kinerjakeuanganperbankan dengan memberi judul “ANALISISPENGARUHRASIOCAR, BOPO, DAN LDR TERHADAP KINERJAKEUANGANPERBANKAN”.
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Analisisrasiokeuangan memegang peranan penting dalam keputusan investasi para investor. Selain sebagai acuan pengambilan keputusan investasi, analisis ini juga memegang peranan penting dalam pengevaluasian kinerjakeuangan perusahaan agar dapat lebih efisien dan efektif dalam penggunaan modal perusahaan. Dengan ini, penulis mengambil judul “ ANALISISPENGARUHRASIOCAR, BOPO, DAN LDR TERHADAP KINERJAKEUANGANPERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSAEFEKINDONESIA (Studi Kasus Tahun. 2008–2012)”. Skripsi ini disusun dengan maksud untuk memenuhi syarat dalam rangka menyelesaikan program pendidikan Strata-1 Program Studi Manajemen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta.
The results of the research note that the Capital Adequacy Ratio (CAR) of significant positive impact on ROA with t calculate = 6,687 > 1,988 (p = 0.000 < 0.05). This proves that the role of the bank capital adequacy working anyway is an absolute must be fulfilled. BOPO influential positive significantly to ROA with t calculate = 2,308 > 1,988 (p = 0,023 < 0.05). The higher the ratio of BOPO then it can be said that the bank's operational activities undertaken were not efficient. Net Interest Margin (NIM) has no effect against a insignificant negative ROA with t calculate = 0,724 < 1,988 (p = 0,471 > 0.05). This is possible in obtaining the bank's ability to profit from the interest is not big enough to be able to serve as the company's profit. Loan to Deposit Ratio (LDR) positive effect significantly to ROA with t calculate = 2,089 > 1,988 (p = 0,040 < 0.05). The Non Performing Loan (NPL) has no effect against a insignificant negative ROA with t calculate = 0,799 < 1,988 (p = 0,426 > 0.05). It is possible the company's ability in managing troubled credits are less good, so that's not good enough in generating profits.
Sudiyatno (2010:126) profitabilitas merupakan indikator yang paling tepat digunakan untuk mengukur kinerja suatu bank. Ukuran profitabilitas pada perusahaan perbankan pada umumnya yang digunakan adalah ROE (Return On Equity) dan ROA (Return On Asset), karena ROE hanya mengukur return yang diperoleh dari investasi pemilik perusahaan dalam bisnis, sedangkan ROA kemampuan perusahaan untuk memperoleh earnings dalam operasi perusahaan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Sehingga dalam penelitian ini menggunakan ROA sebagai ukuran kinerjakeuanganperbankan. Semakin besar ROA menunjukan kinerja yang semakin baik, karena tingkat pertambahan laba meningkatkan pertumbuhan asset. Apabila ROA meningkat, berarti tingkat profitabilitas perusahaan ikut meningkat.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari Capital Adequacy Ratio (CAR), BOPO, Net Interest Margin (NIM), Loan to Deposit Ratio (LDR) dan Non Performing Loan (NPL) terhadap kinerjakeuanganperbankan yang diukur dengan Return on Asset (ROA). Berdasarkan hasil penelitian diharapkan mampu memperluas wawasan dalam bidang manajemen keuangan dan menjadi referensi penelitian selanjutnya.
6. Mengetahui pengaruh dari Capital Adequacy Ratio (CAR) , BOPO , Net Interest Margin (NIM) , Loan to Deposit Ratio (LDR) , Non Performing Loan (NPL) secara simultan berpengaruh terhadap kinerjakeuanganperbankan yang diukur dengan Return on Asset (ROA)
Penilaian kinerja bagi perusahaan dapat diartikan sebagai penilaian terhadap potensi yang dapat dicapai. Dalam hal ini penilaiannya diukur berdasarkan kinerjakeuangan, untuk menilai kinerjakeuangan dapat menggunakan rasiokeuangan CAMEL ( capital, asset, management, earning, dan liquidity ). Kinerjakeuangan adalah penentuan ukuran-ukuran tertentu yang dapat mengukur keberhasilan suatu perusahaan dalam menghasilakan laba. Ukuran kinerja sendiri yang tepat adalah profitabilitas yang dapat diukur dengan dengan dua variabel yaitu ROI dan ROA, dalam penelitian ini variabel yang digunakan sebagai tolak ukur kinerjakeuangan adalah variabel ROA. Semakin besar ROA menunjukkan kinerja yang semakin baik, karena tingkat kembalian ( Return ) semakin besar (Sudiyatno, 2010: 126).
Rindawati melakukan penelitian terhadap dua bank syariah dan enam bank konvensional pada tahun 2007 tentang kinerjakeuanganperbankan syariah dengan perbankan konvensional dengan menggunakan rasioCAR, NPL, ROA, ROE, BOPO, dan LDR. Penelitian menunjukkan bahwa rata-rata rasiokeuanganperbankan syariah (NPL dan LDR) lebih baik secara signifikan dibandingkan dengan perbankan konvensional, sedangkan pada rasio-rasio yang lain perbankan syariah lebih rendah kualitasnya. Akan tetapi penelitian yang dilakukan Maharani pada Bank Muamalat dan Bank Rakyat Indonesia pada tahun 2010 terdapat perbedaan dengan Rindawati. Menurut maharani rasiokeuanganperbankan syariah NPL dan LDR tidak lebih baik dibandingkan konvensional. Dan maharani menyimpulkan bahwa kinerjakeuanganperbankan syariah berbeda dengan kinerjakeuanganperbankan konvensional.
Menurut Mohammad (2012) Loan To Deposit merupakan ratio yang menggambarkan perbandingan antara kredit yang dikeluarkan oleh sebuah bank dengan total dana pihak dana keyiga yang di himpun oleh sebuah bank. Adapun dana pihak ketiga yang terdiri giro, tabungan, dan deposito. Ketersediaan dana dan sumber dana bank pada saat ini dan di masa yang akan datang, merupakan pemahaman konsep likuiditas dalam indikator ini. Menurut Yunika (2016), pengaturan likuiditas terutama dimaksudkan agar bank setiap saat dapat memenuhi kewajiban-kewajibannya yang harus segera dibayar. Likuiditas dinilai dengan mengingat bahwa aktiva bank kebanyakan bersifat tidak liquid dengan sumber dana dengan jangka waktu lebih pendek. Indikator likuiditas antara lain dari besarnya cadangan sekunder (secondary reserve) untuk kebutuhan likuiditas harian, rasio konsentrasi ketergantungan dari dana besar yang relatif kurang stabil, dan penyebaran sumber dana pihak ketiga yang sehat, baik dari segi biaya maupun dari sisi kestabilan. Menurut Bank Indonesia, penilaian aspek likuiditas mencerminkan kemampuan bank untuk mengelola tingkat likuiditas yang memadai guna memenuhi kewajibannya secara tepat waktu dan untuk memenuhi kebutuhan yang lain. Bank juga harus dapat menjamin kegiatan
Menurut penelitian Ulfa Maria (2014) tentang pengaruhkinerjakeuangan terhadap harga saham bank umum milik pemerintah di BEI dimana hasil penelitiannya LDR, ROA, NPM, dan CAR secara simultan atau bersama- sama akan berpengaruh terhadap harga saham. Secara parsial variabel LDR, ROA, dan CAR berpengaruh tidak signifikan terhadap harga saham, sedangkan NPM memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham pada Bank Umum Milik Pemerintah yang go publik di BursaEfekIndonesia.
Pada penelitian ini, penulis ingin menganalisis manfaat rasio-rasiokeuangan perusahaan perbankan yang berpengaruh terhadap harga saham, yang selanjutnya apabila mempunyai pengaruh maka rasio-rasio tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk prediksi. Rasio- rasio yang umum digunakan untuk menilai tingkat kesehatan perbankan digunakan metode CAMEL yang merupakan standar Bank Indonesia dalam menilai tingkat kesehatan bank. Dalam penelitian ini akan digunakan rasiokeuangan dengan menggunakan metode CAMEL, yaitu suatu indikator yang berunsurkan variabel- variabel Capital Adequacy Ratio (CAR), Return On Risk Assets (RORA), Net Profit Margin (NPM), Return On Assets (ROA), Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), dan Loan to Deposit Ratio (LDR).
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder diperoleh dari laporan keuangan tahunan dari bank yang terdaftar di BEI selama periode 2010-2012, jurnal-jurnal, penelitian-penelitian terdahulu, Statistik PerbankanIndonesia, Direktori PerbankanIndonesia. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis regresi berganda dengan tingkat signifikansi (α) 5%. Populasi dalam penelitian ini adalah bank yang terdaftar pada BEI. Seluruh populasi sasaran dalam penelitian ini menjadi sampel.
Perbankan mempunyai peranan besar terhadap perekonomian suatu Negara berkembang maupun Negara maju. Setiap pelaku ekonomi dalam menjalankan setiap kegiatan tentunya menginginkan mencari laba atau berusaha meningkatkan laba. Kinerjakeuangan merupakan perusahaan yang dapat mengukur kebeerhasilan perusahaan dalam menghasilkan laba, sehingga dapat melihat prospek, pertumbuhan, dan potensi perkembangan baik perusahaan dengan mengandalkan sumber daya yang ada. Studi ini bertujuan untuk menguji pengaruh Biaya Operasional Terhadap Beban Operasional (BOPO), Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan To Deposit Ratio (LDR), Devisa di BursaEfekIndonesia selama tahun2012-2016. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda. Hasil analisis data menunjukkan Biaya Operasional terhadap Beban Operasional (BOPO) berpengaruh terhadap kinerjakeuanganperbankan, sedangkan Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan To Deposit Ratio (LDR) tidak berpengaruh terhadap kinerjakeuanganperbankan.
“Analisis Pengaruh Rasio CAR, BOPO, NPL, NIM dan LDR Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Studi Kasus Perusahaan Perbankan Yang Tercatat Di BEJ Periode Juni 2002 – Juni 2007”.Tesis, Prog[r]
Sudiyatno, Bambang dan Jati Suroso, 2010, AnalisisPengaruh Pihak Ketiga, BOPO, CAR, dan LDR terhadap kinerjakeuangan pada sektor perbankan yang go public di BursaEfekIndonesia (BEI) periode 2005-2008, Dinamika keuangan dan perbankan, Mei 2010, hal.125-137, ISSN : 1979-4878.
Penilaian terhadap kinerja suatu bank dapat dilakukan dengan metode analisiskeuangan CAMEL (capital, asset, management, earning, dan liquidity).Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No.30/11/KEP/DIR tanggal 30 April 1997 menjelaskan bahwa CAMEL merupakan pengukuran didasarkan pada penilaian kuantitatif dan penilaian kualitatif. Dimana penilaian kuantitatif adalah penilaian berdasarkan perkembangan dan proyeksi terhadap rasio-rasiokeuangan bank, sedangkan penilaian kualitatif merupakan penilaian berdasarkan faktor-faktor yang mendukung hasil penilaian kuantitatif. Akan tetapi untuk menganalisis apakah bank tersebut benar-benar sehat atau tidak, harus dilihat dari faktor risiko dan kinerjanya. Tetapi untuk menilai kesehatan bank diperlukan juga laporan keuangan bank guna menghitung rasiokeuangan yang merupakan dasar penilaian tingkat kesehatan bank.
Fenomena antar rasio-rasiokeuangan juga terjadi terhadap NPL dan hubungannya dengan ROA, dimana seharusnya mempunyai hubungan yang berbanding terbalik. Dari Tabel.1.2 dapat dilihat bahwa ada sesuatu yang menarik dari periode tahun 2010 dimana, peningktan Rasio ROA tidak diiringi dengan penurunan NPL. Dari periode 2007 -2010, angka NPL mempunyai kecenderungan meningkat dengan angka 3.30% pada tahun 2007 hingga angka 4.09% pada tahun 2010. Terlihat bahwa peningkatan delta angka ROA pada tahun 2009 ke tahun 2010 tidak diiringi dengan penurunan angka rasio NPL , sehingga hal tersebut tidak sesuai teori yang berlaku dimana peningkatan angka NPL seharusnya disertai dengan penurunan angka ROA. secara umum dapat disimpulkan bahwa rasio NPL perbankan yang tercatat di BEI pada periode tersebut semakin baik karena pada periode analisa terakhir yaitu tahun2012rasio NPL berada pada angka 2.19% dimana angka terbaik untuk rasio NPL adalah dibawah 5% (Infobank, 2007). Dengan kata lain kredit bermasalah yang dihadapi bank-bank yang tercatat di BEI pada periode tersebut semakin kecil, walaupun sempat berada diangka diatas 4.09 % namun masih dalam katagori baik karena masih dibawah batas level yang telah ditentukan yaitu 5 %.
“Analisis Pengaruh CAR, LDR, NIM, NPL, BOPO, dan DPK Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Studi Kasus Pada Bank Umum Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2012”, Skripsi Fak[r]
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan alat analisis regresi linear berganda dengan uji t, uji F, dan koefisien determinasi . Dalam penelitian ini populasi yang diambil adalah bank-bank yang terdaftar pada BursaEfekIndonesia periode 2010-2013. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan tujuan untuk mendapatkan sampel sesuai dengan tujuan penelitian. Berdasarkan teknik pengambilan sampel di atas, diperoleh 31 perusahaan sebagai sampel penelitian.
pendapatan yang tumbuh pesat melebihi pertumbuhan biaya yang dibatasi pada 9%, Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat sebesar 11% menjadi Rp23,4 triliun, dan pinjaman nasabah meningkat pula sebesar 14% menjadi Rp 19,6 triliun, (www.bi.go.id). Peningkatan ini umumnya didorong oleh kenaikan pinjaman modal kerja, ditunjukan dengan alokasi likuiditas yang baik dengan rasioLDR sebesar 83%. Peningkatkan kinerja pada tahun 2013 direalisasikan melalui prinsip kehati-hatiannya dan pengendalian terkontrol pada risiko kredit dan risiko lainnya, yang diterapkan oleh Bank dan Grup HSBC. Dimana Rasio Kredit Bermasalah (NPL) tetap terjaga kurang dari 1% dan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (CAR) terjaga pada level di atas 13% , (www.bi.go.id).