PengaruhKompensasi Dan MotivasiKerja Terhadap KinerjaKaryawan 37 Dari hasil wawancara peneliti dengan beberapa karyawan yang bekerja pada PusatPenelitianKelapaSawit (PPKS) Kebun Bukit Sentang Desa Securai Kecamatan Babalan Kabupaten Langkatyang memiliki status berbeda. Dalam wawancara ini diketahui masalah umum yang dirasakan oleh masing-masing karyawan adalah masalah yang berkaitan dengan kompensasi, seperti masalah pemberian bonus yang sudah jarangditerima terutama bagi karyawan yang memiliki anak yang sedang menempuh pendidikandan masalah selanjutnya tentang keterlambatan pemberian gaji setiap pertengahan bulan. PusatPenelitianKelapaSawit (PPKS) Kebun Bukit Sentang Desa Securai Kecamatan Babalan Kabupaten Langkat memiliki kebijakan memberikan gaji kepada karyawannya sebanyak dua kali dalam satu bulan, yaitu pada pertengahan bulan dan akhir bulan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruhKompensasi, MotivasiKerja, dan Lingkungan Kerja terhadap KinerjaKaryawan. Studi empiris pada karyawan bagian akuntansi PT. Jamu Air Mancur Karanganyar. Metode sampling dalam penelitian ini menggunakan sampel jenuh. Jumlah seluruh responden yang berpartisipasi adalah sebesar 44 karyawan. Analisis data menggunakan analisis Regresi Linier Berganda dengan menggunakan aplikasi SPSS 17. Berdasarkan hasil ini menunjukan bahwa variabel Kompensasi, Motivasi, dan Lingkungan Kerja berpengaruh terhadap KinerjaKaryawan. Kata kunci: kompensasi, motivasikerja, lingkungan kerja, dan kinerjakaryawan.
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul “ PENGARUHKOMPENSASI, MOTIVASIKERJA, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJAKARYAWAN (Studi Empiris Pada Karyawan Bagian Akuntansi PT. Jamu Air Mancur Karanganyar) ” sebagai salah satu tugas akhir untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar sarjana Ekonomi Prodi Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Sebagaimana layaknya sebuah organisasi, salah satu fungsi strategis yang memegang peran penting dalam perbankan adalah sumberdaya manusianya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui signifikansi pengaruhkompensasi dan kepuasan kerja terhadap kinerjakaryawan melalui motivasikerja, baik secara langsung maupun tidak langsung. Obyek penelitian ini adalah karyawan bank di Kota Merauke. Data yang digunakan adalah data primer yang di peroleh dari penyebaran kuesioner kepada responden penelitian terkait dengan kompensasi, kepuasan kerja, motivasi dan kinerjakaryawan. Data dianalisis dengan menggunakan pendekatan kuantitatif melalui analisis jalur (path analysis) untuk menjawab masalah penelitian dan uji hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, kompensasi dan kepuasan kerja berpengaruh langsung secara positif dan signifikan terhadap motivasikerja. Kedua kompensasi dan kepuasan kerja berpengaruh langsung secara positif dan signifikan terhadap kinerjaKaryawan. Ketiga kompensasi secara tidak langsung berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerjakaryawan melalui motivasikerjakaryawan. Keempat kepuasan kerja secara tidak langsung berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerjakaryawan melalui motivasikerja pada karywan Bank di Kota Merauke.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruhkompensasi dan motivasikerja terhadap kinerjakaryawan PT. Kusumahadi Santosa Karanganyar. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah Karyawan PT. Kusumahadi Santosa Karanganyar dengan penyebaran kuesioner 100 responden, Teknik dalam penelitian ini menggunakan simple random sampling. Metode analisis data yang digunakan adalah uji validitas, uji reliability, dan uji analisis regresi linear berganda dengan uji t, uji F, dan koefisien determinasi (R²). Dari uji hipotesis didapatkan hasil pengaruhkompensasi dan motivasikerja memiliki pengaruh yang signifikan dengan t hitung masing-masing sebesar 6,944 dan 2,943. Pada uji F menunjukkan bahwa secara bersama-sama variabel kompensasi dan motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerjakaryawan dengan nilai probabilitas 0,000 (0,000<0,05). Dan hasil koefisien determinasi (R²) sebesar 47,5 %.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruhkompensasi dan motivasikerja terhadap kinerjakaryawan PT. Kusumahadi Santosa Karanganyar. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah Karyawan PT. Kusumahadi Santosa Karanganyar dengan penyebaran kuesioner 100 responden, Teknik dalam penelitian ini menggunakan simple random sampling. Metode analisis data yang digunakan adalah uji validitas, uji reliability, dan uji analisis regresi linear berganda dengan uji t, uji F, dan koefisien determinasi (R²). Dari uji hipotesis didapatkan hasil pengaruhkompensasi dan motivasikerja memiliki pengaruh yang signifikan dengan t hitung masing-masing sebesar 6,944 dan 2,943. Pada uji F menunjukkan bahwa secara bersama-sama variabel kompensasi dan motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerjakaryawan dengan nilai probabilitas 0,000 (0,000<0,05). Dan hasil koefisien determinasi (R²) sebesar 47,5 %.
Cikal bakal PPKS bernama APA (Algemeene Proefstation der AVROS/Algemene Vereniging voor Rubber Ondernemingen ter Oostkust van Sumatra) yang didirikan pada tanggal 26 September 1916. APA merupakan sebuah lembaga penelitian perkebunan pertama di Sumatera. Pada saat itu, fokus utama penelitian APA adalah komoditi karet, setelah semakin berkembang APA juga menangani penelitian teh dan kelapasawit. Latar belakang pendirian APA adalah krisis yang melanda industri tembakau pada tahun-tahun sebelumnya. Krisis industri tembakau telah memberikan pelajaran berharga yaitu dibutuhkan suatu dukungan kuat dari penelitian dan pengembangan (research and development) untuk keberlanjutan dan kemajuan suatu komoditas pertanian.
Akumulasi dari berbagai dampak krisis ekonomi yang terjadi pada pertengahan 1997 lalu bermuara pada peningkatan jumlah kemiskinan di Indonesia. Hal ini membuktikan bahwa landasan perekonomian Indonesia yang hanya didasarkan atas kelompok industri-industri besar yang cenderung bersifat konglomerasi, tidak mampu untuk menjadi benteng yang tangguh bagi kehidupan rakyat Indonesia. Rapuhnya fundamental perekonomian nasional menuntut adanya suatu langkah perbaikan yang komprehensif karena tantangan ke depan yang akan dihadapi sangatlah berat dan membutuhkan kerja keras dari semua elemen bangsa. Globalisasi dan isu-isu perdagangan bebas merupakan tantangan eksternal ke depan Bangsa Indonesia, di samping masalah-masalah dalam negeri seperti krisis multidimensi yang berkepanjangan, otonomi daerah, serta isu-isu disintegrasi bangsa.
Pemberian kompensasi merupakan sesuatu yang diterima karyawan sebagai penukar dari kontribusi jasa mereka pada perusahaan, jika dikelola dengan baik kompensasi dapat membantu perusahaan untuk mencapai tujuan dan memperoleh, memelihara, dan menjaga karyawan dengan baik. Setiap perusahaan tidak sama dalam memberikan tingkat kompensasi, semua itu tergantung pada kemampuan dan pertimbangan perusahaan yang bersangkutan. Dengan dilaksanakan kesejahteraan yang terarah, diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan maupun karyawan itu sendiri. Kecenderungan yang ada dapat diketahui bahwa sebagian karyawan kurang merasa diperhatikan dalam hal kesejahteraan, karena adanya perbedaan pemberian tunjangan dan fasilitas diantara karyawan. Keadaan ini menyebabkan timbulnya kecemburuan sosial antar karyawan yang berdampak pada kecenderungan menurunnya motivasi dalam menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa 1) kompensasi berpengaruh signifikan terhadap kinerjakaryawan, 2) pengembangan karir tidak berpengaruh terhadap kinerjakaryawan, 3) motivasi tidak berpengaruh terhadap kinerjakaryawan, 4) kompensasi dengan motivasikerja sebagai variabel moderating tidak berpengaruh terhadap kinerjakaryawan, 5) pengembangan karir dengan motivasikerja sebagai variabel moderating tidak berpengaruh terhadap kinerjakaryawan.
Afriza (2008) yang berjudul “Pengaruh Kepuasan KerjaKaryawan Terhadap Komitmen Organisasi Pada PT. Trakindo Utama Cabang Medan”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Kepuasan KerjaKaryawan Terhadap Komitmen Organisasi Pada PT. Trakindo Utama Cabang Medan. Kepuasan Kerja yang terdiri dari pekerjaan itu sendiri, imbalan, kesempatan promosi, supervisi dan rekan kerja serta Komitmen Organisasi adalah variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Penelitian ini dilakukan kepada seluruh karyawan PT. Trakindo Utama Cabang Medan. Hasil Penelitian menunjukkan variabel Kesempatan Promosi, Supervisi dan Rekan Kerja secara parsial menunjukkan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel Komitmen Organisasi, sedangkan variabel Pekerjaan Itu Sendiri dan Imbalan secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Komitmen Organisasi. Hasil penelitian juga menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan secara serentak antara Kepuasan Kerja terhadap Komitmen Organisasi sebesar dan ada pengaruh Kepuasan Kerja sebesar 70,8% terhadap Komitmen Organisasi.
509 hidup perusahaan, sebuah perusahaan harus memiliki sistem kompensasi yang memadai terutama dalam hubungannya dengan motivasikerjakaryawan seharusnya dimiliki oleh suatu perusahaan, dengan adanya kompensasi yang memadai dan peningkatan motivasi yang dijalankan berhasil, maka seorang karyawan akan termotivasi dalam pelaksanaan pekerjaan yang dibebankan kepadanya dan berupaya mengatasi permasalahan yang terjadi (Murty dan Hudiwinarsih, 2012). Tidak hanya faktor pemberian kompensasi saja yang perlu diperhatikan oleh perusahaan guna meningkatkan kinerjakaryawan, akan tetapi perusahaan juga harus memperhatikan faktor motivasi. Terjadinya kinerjakaryawan menurun di perusahaan itu disebabkan dengan beberapa hal yaitu perlakuan yang tidak adil disini perlakuan yang tidak adil, terjadinya konflik nilai dimana ketidaksesuaian antara prinsip pribadi dengan tuntutan pekerjaan, misalnya penugasan yang mengharuskan mereka berbohong dan aktifitas tersebut bertentangan dengan nilai moral yang diyakininya, dan ada juga imbalan yang tidak memadai dimana kecilnya upah dibandingkan dengan volume pekerjaannya, perubahan kebijakan yang lebih buruk dari kebijakan sebelumnya misalnya penundaan kenaikan upah, pengurangan tunjangan kesejahteraan dan ini menyebabkan ketidakpuasan karyawan dan kinerja menjadi menurun.
510 motivasi yang dimiliki oleh individu sebagai karyawan dapat meningkatkan kinerjakaryawan itu sendiri. Kurangnya motivasikerja dari pimpinan untuk karyawan perusahaan akan menghambat kinerjakaryawan dan juga membuat suasana kerja tidak kondusif (Murty dan Hudiwinarsih, 2012). Disini terjadinya motivasi yang kurang terarah pada karyawan oleh pemimpin, disini kurang terarah dimaksudkan dengan kurangnya motivasi yang diberikan oleh pemimpin terkadang tidak sesuai dengan prestasi kerjanya, dimana jika pemimpin yang mempunyai motivasi berpretasi tinggi cenderung memiliki prestasi kerja tinggi dan sebaliknya, mereka yang prestasi kerjanya rendah dimungkinkan karena motivasi prestasinya juga rendah, tingkat absensi yang tinggi dan ada karyawan yang dipindahkan ke bidang lain sehingga dapat menurunkan motivasi dan kinerjakaryawan dan terjadi keinginan untuk keluar/pindah dari perusahaan. Motivasi dapat mendorong karyawan bekerja dengan tekun, serta disiplin dalam bekerja sehingga dapat tercapai tujuan perusahaan yaitu menciptakan suasana kondusif terhadap lingkungan kerja perusahaan. Setiap karyawan belum tentu bersedia mengerahkan kemmapuan yang dimilikinya secara optimal, sehingga masih diperlukan adanya dorongan dari pihak luar, untuk itu agar bisa menumbuhkan motivasikerja dalam suatu organisasi dibutuhkan suatu komunikasi yang intensif antara karyawan dengan pimpinan maupun antar sesama karyawan.
Selain faktor pemberian kompensasi diatas, perusahaan harus memperhatikan faktor motivasi untuk meningkatkan kinerjakaryawan. Motivasikerja merupakan dorongan kepada karyawan untuk melaksanakan pekerjaannya. Dengan adanya dorongan berupa motivasi kepada karyawan maka akan menumbuhkan semangat kerja dalam mencapai tujuan organisasi. Kurangnya motivasikerja dari sesama karyawan dan pimpinan perusahaan akan mengahambat kinerjakaryawan dan juga membuat suasana kerja tidak kondusif.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruhkompensasi tehadap kinerjakaryawan dan menganalisis pengaruhkompensasi terhadap kinerja dengan motivasikerja sebagai variabel Intervening. Berdasarkan hasil penelitian diharapkan akan menghasilkan informasi yang bermanfaat sebagai masukan dan pertimbangan bagi perusahaan untuk mengetahui arti pentingnya kompensasi, dan motivasi sehingga dapat mendorong kinerjakaryawan.
Menurut Kadarisman (2012: 278) MotivasiKerja adalah penggerak atau pendorong dalam diri seseorang untuk mau berperilaku dan bekerja dengan giat dan baik sesuai dengan tugas dan kewajiban yang telah diberikan kepadanya. Variabel ini diukur dengan instrumen pengukuran dalam bentuk kuesioner dengan lima skala likert. Untuk setiap pemilihan responden atau jawaban diberi skor 5 untuk “Sangat Setuju (SS),” skor 4 untuk “Setuju (S),” skor 3 untuk “Netral (N),” skor 2 untuk “Tidak Setuju (TS),” dan skor 1 untuk “Sangat Tidak Setuju (STS).” Indikator penelitian: 1. Kebutuhan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1)Motivasi tidak berpengaruh terhadap kepuasan kerjakaryawan. 2)Kompensasi berpengaruh terhadap kepuasan kerjakaryawan. 3)Motivasi tidak berpengaruh terhadap kinerjakaryawan. 4)Kompensasi berpengaruh terhadap kinerjakaryawan. 5)Kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerjakaryawan. 6)Kepuasan kerja tidak memediasi hubungan motivasi dengan kinerjakaryawan. 7)Kepuasan kerja tidak memediasi hubungan kompensasi dengan kinerjakaryawan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gender , kompensasi, motivasikerja, dan lingkungan kerja terhadap kinerjakaryawan. Studi empiris dalam bagian akuntansi PT. Solo Murni. Metode sampling menggunakan sampel jenuh. Jumlah responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini adalah 45 karyawan. Data analisis menggunakan regresi linier berganda dengan SPSS 21. Hasil penelitian ini menunjukkan gender , kompensasi, motivasikerja, dan
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti (Sugiyono, 2010:117). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Kantor Pos Wonogiri yang berjumlah 73 orang karyawan. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2013:91). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 60 orang karyawan Kantor Pos Wonogiri. Sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel (Sugiyono, 2013:91). Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik purposive sampling, dimana peneliti telah membuat kisi-kisi atau batas-batas berdasarkan ciri-ciri subyek yang akan dijadikan sampel penelitian (Supardi, 2005) pengambilan sampel anggota populasi dilakukan dengan pertimbangan tertentu.
Penulis menyadari bahwa penyusunan penelitian ini masih jauh dari sempurna, maka penulis sangat berterima kasih apabila diantara pembaca ada yang memberikan saran dan kritik yang membangun guna memperluas wawasan penulis sebagai proses pembelajaran diri.