Top PDF Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) dengan Menggunakan Index Card Match terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SMP
Kata Kunci : ModelPembelajaranKooperatifTipeThinkPairShare (TPS) dengan MenggunakanIndexCardMatch, HasilBelajarHasilbelajarmatematikasiswaSMP Negeri 2 Jeunieb tergolong rendah. Data obsevasi hasil ujian siswa kelas VII tahun 2016/2017 diperoleh bahwa hanya 43% siswa yang memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), Sedangkan 57% skor matematika tidak mencapai KKM. Hasilbelajarsiswa pada kategori rendah dipengaruhi oleh beberapa hal, salah satunya adalah penggunaan modelpembelajaran. Penerapan modelpembelajaran yang tepat sangat membantu siswa dalam menerima materi yang disampaikan. Oleh karena itu perlu dilakukan proses pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif. Pembelajaran dengan menggunakanmodelkooperatiftipeThinkPairShare (TPS) dengan menggunakanIndexCardMatch cenderung membuat siswa menjadi lebih aktif. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui hasilbelajarsiswa setelah diterapkan modelpembelajarankooperatiftipeThinkPairShare (TPS) dengan menggunakanIndexCardMatch dengan hasilbelajarsiswa yang diajarkan dengan modelpembelajaran langsung dengan menggunakanIndexCardMatch dan (2) untuk mengetahui pengaruh signifikan modelpembelajarankooperatiftipe
Jenis Penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain penelitian faktorial 2x2. Teknik analisis data menggunakan ANAVA dua jalur pada signifikan � = 0,05. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas X Semester genap yang terdiri dari 17 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive yang disebut juga judgmental sampling dengan mengambil 2 kelas dari 17 kelas sebagai kelas eksperimen dan kontrol. Dengan masing-masing kelas terbagi dalam gaya belajar visual dan auditori. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes hasilbelajar yang berbentuk pilihan berganda sebanyak 20 soal yang terlebih dahulu divalidasikan.
Berdasarkan hasil observasi peneliti terhadap hasilbelajar kimia siswa SMA Negeri 1 Doloksanggul, masalah yang sering dihadapi pada pembelajaran adalah rendahnya daya serap peserta didik. Hal ini tampak dari rata – rata hasilbelajarsiswa yang senantiasa masih sangat memprihatinkan. Rendahnya hasilbelajar peserta didik disebabkan oleh masih dominannya proses pembelajaran konvensional yang cenderung bersifat teacher – centered sehingga siwa menjadi pasif. Konsep mol merupakan salah satu pokok bahasan kimia yang seringkali dianggap sulit oleh siswa. Hal ini dikarenakan konsep mol merupakan materi pelajaran yang bersifat hitungan. Karena kurangnya minat dan tidak memahami materi pelajaran menyebabkan siswa malas mengikuti pembelajaran sehingga tidak ada aktivitas yang terbentuk dari siswa ketika proses belajar mengajar. Siswa hanya mendengarkan penjelasan dari guru tanpa ada respon dan pertanyaan dari siswa.
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keaktifan dan hasilbelajarmatematika melalui modelpembelajarankooperatiftipeThinkPairShare (TPS). Penelitian ini termasuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Pelaksanaan tindakan meliputi perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII C SMP Muhammadiyah 8 Yogyakarta. Teknik pengumpulan data dengan teknik observasi, dokumentasi, angket dan tes. Sebelum digunakan untuk mengambil data dilakukan uji coba instrumen yang meliputi validitas dan reliabilitas. Teknik analisis data keaktifan dengan menghitung jumlah skor keseluruhan sesuai dengan skor yang telah diperoleh pada setiap indikator observasi dan untuk hasilbelajar dengan menghitung rata-rata belajar pada setiap siklus. Hasil penelitian menunjukkan ada peningkatan keaktifan belajar dengan rata-rata persentase pada pra siklus 46%, siklus I 61% dan siklus II 79% sedangkan hasilbelajarmatematika mengalami peningkatan rata-rata pra siklus 57,18, siklus I 66,14 dan pada siklus II menjadi 73,93.
Selain menggunakan metode TPS seperti yang telah dipaparkan di atas, diperlukan tugas guru untuk mengemas pelajaran menjadi lebih menarik dan mudah dimengerti. Termasuk dalam pelajaran kimia, yaitu menggunakan media berupa media cetak yaitu media handout. Media handout adalah bahan tertulis yang disiapkan oleh seorang guru untuk memperkaya pengetahuan peserta didik. Handout berasal dari bahasa Inggris yang berarti informasi, berita atau surat lembaran. Media handout termasuk media cetakan yang meliputi bahan-bahan yang disediakan di atas kertas untuk pengajaran dan informasi belajar. Biasanya di ambil dari beberapa literatur yang memiliki relevansi dengan materi yang diajarkan / kompetensi dasar dan materi pokok yang harus dikuasai oleh peserta didik. Dimana media handout tersebut dapat digunakan sebagai pengganti catatan siswa sehingga dapat menghemat waktu siswa dalam mencatat. (http://chai- chairil.blogspot.com/)
Penelitian ini dimotivasi oleh rendahnya hasilbelajarsiswamatematika di kelas IV SDN 007 Bangkinang Kota. Salah satu solusinya dengan menggunakanmodelkooperatiftipeThinkPairShare (TPS). Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan peningkatan hasilbelajarMatematika membangun ruang sederhana dengan menggunakanmodelkooperatiftipepembelajaran TPS pada siswa kelas IV SDN 007 Bangkinang Kota. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari satu pertemuan dan empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, refleksi dan waktu penelitian yang dilaksanakan mulai bulan April hingga Mei 2017. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 007 Bangkinang yang berjumlah 20 orang , dengan jumlah pria 10 orang, dan siswa perempuan berjumlah 10 orang. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hasilbelajar pada siklus I masih tergolong rendah dengan mean 73,75. Selanjutnya dari 20 orang siswa hanya 13 orang siswa yang tuntas sambil menyelesaikan belajar klasik 65%. Dan hasilbelajar pada siklus II tergolong sangat baik dengan rata-rata 84,25, dan 20 orang siswa ada 17 orang siswa yang tuntas sambil menyelesaikan belajar klasikal 85%. Dengan demikian dengan menggunakanmodeltipeThinkPairShare (TPS) dapat meningkatkan hasilbelajarMatematika pada materi materi bahan bangunan kelas sederhana IV SDN 009 Sialang Kubang.
Matematika adalah bahasa yang melambangkan serangkaian makna dari pernyataan yang ingin kita sampaikan. Kenyataan di lapangan memberikan gambaran bahwa selama pembelajaran berlangsung sebagian besar siswa kurang aktif, mereka akan aktif apabila diberikan tugas, tidak memperhatikan penjelasan guru, banyak siswa yang tidak selesai dalam mengerjakan soal sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Siswa juga tampak tidak bermotivasi pada pelajaran matematika. Selain tumbuhnya motivasi, guru juga harus membangkitkan motivasi yang ada dalam diri siswa agar terangsang untuk mempelajari materi serta ingin memahami pelajaran lebih lanjut. Penelitian ini merumuskan sebuah permasalahan Apakah penerapan modelpembelajarankooperatiftipe TPS dapat meningkatkan prestasi belajarmatematika materi lingkaran pada kelas VIII B SMPN 2 Sukodono?. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajarmatematikasiswa kelas VIII B SMPN 2 Sukodono pada materi lingkaran melalui penerapan modelpembelajarankooperatiftipe TPS. Pembelajaran TPS dapat mengembangkan kemampuan mengungkapkan idea atau gagasan dengan kata- kata secara verbal dan membandingkannya dengan ide-ide orang lain. Siswa dapat mengembangkan kemampuan untuk menguji ide dan pemahamannya sendiri dan menerima umpan balik. Interaksi yang terjadi selama pembelajaran dapat meningkatkan motivasi dan memberi rangsangan untuk berpikir sehingga bermanfaat bagi proses pendidikan jangka panjang. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisis data-data yang terkumpul adalah teknik deskriptif komparatif yaitu untuk membandingkan keberhasilan antar siklus. Teknik analisis data prestasi belajarsiswamenggunakan statistik sederhana yaitu analisis Ketuntasan belajar. Dari hasil analisis data dan pembahasannya, diperoleh kesimpulan Penerapan modelpembelajarankooperatiftipeThinkPairShare pada materi lingkaran terbukti meningkatkan prestasi belajarsiswa kelas VIII B SMP Negeri 2 Sukodono, Penerapan modelpembelajarankooperatiftipeThinkPairShare pada materi lingkaran terbukti dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas VIII B SMP Negeri 2 Sukodono.
Konsep kimia yang bersifat abstrak menjadikan ilmu kimia salah satu mata pelajaran sulit bagi siswa. Pada materi reaksi redoks terdapat berbagai konsep- konsep penting yang harus dikuasai oleh siswa seperti oksidasi, reduksi, oksidator dan reduktor. Untuk itu perlu diterapkan suatu modelpembelajarankooperatiftipeThinkPairShare (TPS) yaitu model yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja sendiri serta bekerja sama dengan orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan modelpembelajarankooperatiftipeThinkPairShare (TPS) pada materi reaksi redoks terhadap hasilbelajarsiswa kelas X SMA N 10 Kota Jambi dan untuk mengetahui peningkatan hasilbelajarsiswa kelas X SMA N 10 Kota Jambi setelah penerapan modelpembelajarankooperatiftipeThinkPairShare (TPS) pada materi reaksi redoks. Jenis penelitian ini merupakan penelitian Quasi-Eksperimental. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nonrandomized Control Group Pretest-Posttest Design. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara Sampling Purposive, diperoleh 2 kelas sampel yaitu kelas X2 sebagai kelas eksperimen sedangkan kelas X1 sebagai kelas kontrol. Adapun instrumen yang digunakan adalah dokumentasi, observasi dan tes. Data diuji kenormalan dengan uji Liliefors dan diuji homogenitas dengan uji Fischer kemudian menguji hipotesis menggunakan uji kesamaan dua rata-rata, uji satu pihak yaitu uji pihak kanan. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa rata-rata nilai pretest kelas eksperimen yaitu 23,77 dan rata- rata nilai pretest kelas kontrol yaitu 20,57. Sedangkan rata-rata nilai posttest hasilbelajar kelas eksperimen yaitu 73,49 dan rata-rata nilai posttest hasilbelajar kelas kontrol yaitu 66,63. Pada uji hipotesis nilai posttest diperoleh t hitung = 3,112 dan
Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji syukur tercurah kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan kasih sayang, rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Upaya Peningkatan Keaktifan Belajar dan HasilBelajarSiswa Melalui PembelajaranMatematikaModel Koopertaif TipeThink-Pair-Share (TPS) dengan Pendekatan Problem Posing pada Siswa Kelas VIII SMP N 14 Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015”.
2) Memberikan perlakuan pada kelas eksperimen dengan modelpembelajarankooperatiftipe TPS dan modelpembelajaran konvensional pada kelas kontrol. Perlakuan diberikan sebanyak 2 kali pada masing-masing kelompok. Mengadakan tes akhir (posttest) pada kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah diberikan perlakuan. Pemberian tes akhir ini bertujuan untuk mengetahui pengaruhmodelpembelajarankooperatiftipe TPS terhadap hasilbelajar passing sepakbola siswa. Tes akhir yang diberikan sama dengan tes awal. Penelitian eksperimen ini menggunakan dua kelompok. Perlakuan pada masing- masing kelompok dirancang dalam waktu yang sama, dan porsi materi pelajaran yang sama dalam kelompok eksperimen akan di berlakukan selama dua kali pertemuan dengan metode pembelajran kooperatif TPS sedangkan di kelompok kontrol juga akan diberlakukan sama dua kali pertemuan dengan motode pembelajaran konvensional. Untuk memperjelas definisi konseptual variabel terikat yang dibahas dalam rancangan penelitian ini, diberikan batasan agar tidak menimbulkan salah penafsiran.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidak adanya pengaruh penerapan modelpembelajarankooperatiftipeThinkPairShare (TPS) terhadap hasilbelajar kognitif Fisika siswa SMA pada materi Suhu dan Kalor. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Slogohimo. Pemilihan sampel menggunakan random sampling diperoleh kelas X 4 sebagai kelas eksperimen, X 3 sebagai kelas kontrol, dan kelas X 1 sebagai kelas uji coba. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, pada desain eksperimen peneliti dapat membandingkan kelompok yang mendapatkan perlakuan (kelas eksperimen) dan kelompok yang tidak mendapatkan perlakuan (kelas kontrol). Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa dokumentasi dan tes. Dari teknik dokumentasi diperoleh data kelas eksperimen, kelas control, dan kelas uji coba. Tes diberikan dua kali pada kelas eksperimen dan kelas control yaitu sebelum siswa mendapat perlakuan (pretest) untuk melihat kemampuan awal siswa, dan setelah siswa mendapat perlakuan (posttest) untuk melihat hasilbelajarsiswa setelah mendapat perlakuan yang berbeda. Sebelum tes tersebut diberikan, terlebih dahulu tes diuji validitas dan reliabilitasnya pada kelas uji coba. Sebelum hasil penelitian dianalisis dengan uji-t, terlebih dahulu diuji prasyarat dengan uji normalitas dan uji homogenitas. Pada pengujian hipotesis dengan menggunakan uji-t, diperoleh t hitung = 7,75 dan dari tabel distribusi t diperoleh t tabel = 1,67 dengan
Secara umum penerapan pembelajarankooperatiftipe TPS dalam pembelajaran berlangsung dengan baik. Semua tahapan dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan yang telah direncanakan. Namun masih terdapat beberapa kelemahan dalam penelitian ini diantaranya terkait dengan singkatnya waktu penelitian yang menyebabkan hasil yang diperoleh kurang maksimal, pembelajarankooperatiftipe TPS lebih banyak membutuhkan waktu karena siswabelajar untuk menemukan sendiri jawaban dari permasalahan yang dihadapi. Selain itu, beberapa siswa belum berani untuk mengemukakan pendapat dan sanggahannya di depan teman-teman dan guru, beberapa siswa belum bisa bekerja sama secara optimal ketika kegiatan diskusi kelompok dan saat mengondisikan siswa untuk belajar secara berkelompok memerlukan waktu yang lebih banyak. Kelemahan lainnya adalah rencana pelaksanaan pembelajaran yang disusun telah menggunakan pem- belajaran berkarakter namun perubahan karakter siswa dalam penelitian tidak di ukur. Hal ini
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasilbelajarsiswa pada pokok bahasan ekosistem dengan menggunakanmodelpembelajarankooperatiftipe TPS ( ThinkPairShare ) pada siswaSMP Muhammadiyah 7 Surakarta kelas VII RKBI tahun pelajaran 2010/2011. Penelitian ini merupakan penelitian PTK yang terdiri dari 3 siklus yaitu siklus I, II, III. Hasilbelajar siwa dalam penelitian ini meliputi hasilbelajar dari ranah kognitif dan ranah afektif. Data dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik dokumentasi, wawancara, observasi, angket, test, dan catatan lapangan. Analisis data dari penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, yaitu menguraikan secara deskriptif tentang perkembangan proses pembelajaransiswa dari siklus I sampai siklus III. Penelitian ini diawali dengan menyelesaian masalah secara mandiri, membentuk kelompok diskusi dan diakhiri dengan presentasi tiap-tiap kelompok selanjutnya dilaksanakan post-test pada tiap siklusnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata hasilbelajar pada siklus I ranah kognitif = 67 ranah afektif = 68,80%, siklus II ranah kognitif= 70,08; ranah afektif = 78,93% dan siklus III ranah kognitif = 79; ranah afektif = 84,80%. Dari hasil penelitian dapat dilihat adanya peningkatan hasilbelajar pada tiap-tiap siklus. Dapat disimpulkan bahwa Modelpembelajarankooperatiftipe TPS (ThinkpairShare) dapat meningkatkan hasilbelajar biologi siswa kelas VII RKBI dari ranah kognitif dan afektif.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruhmodelpembelajarankooperatiftipeThinkPairShare terhadap hasilbelajarmatematika. Jenis penelitian adalah quasi eksperimen, yang populasi nya adalah kelas IX SMPN 1 Kepenuhan Hulu. Teknik pengambilan sampel digunakan teknik sampel jenuh yang artinya populasi sekaligus dijadikan sampel. Kelas sampel terdiri dari kelas eksperimen dan kelas control, dimana kelas eksperimen diterapkan modelpembelajaran TPS sedangkan kelas control diterapkan modelpembelajaran konvensional. Instrumen yang digunakan berupa tes essay. Analisis data menggunakan uji-t, diperoleh t hitung = 2,174 sedangkan t tabel = 2,026 pada taraf nyata 5% maka dapat disimpulkan t hitung t tabel, berarti
Oleh karena itu dibutuhkan sebuah pendekatan dan modelpembelajaran yang lebih mengarahkan pada konstruktivistik (student centered) yaitu ModelpembelajarankooperatifThink-Pair-Share (TPS). Pada model ini guru membantu siswa dalam belajar agar siswa dapat mengkonstruksi pengetahuannya sendiri. Siswa tidak menerima begitu saja pengetahuan yang didapat tetapi mereka juga secara aktif membangun pengetahuannya secara menggeneralisasi, membuat hipotesis, hingga mengambil kesimpulan dari masalah yang ada. Aktivitas kreatif dan inovatif dari siswa merupakan faktor penentuan keberhasilan belajar. Untuk itulah siswa harus selalu aktif dalam pembelajaran.
Penerapan metode pembelajaran TPS perlu adanya penunjang untuk mengoptimalkan proses pembelajaran, salah satunya dengan menggunakan media indexcardmatch. Media tersebut mengandung sisi yang menarik, menyenangkan, dan mudah dilakukan. Maka dengan diterapkan metode TPS yang dilengkapi media indexcardmatch , yang merupakan suatu media pendidikan yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran. Media pendidikan dengan bentuk kartu berpasangan ini akan menjadikan kelas jauh dari ketegangan sehingga akan memudahkan siswa menerima pelajaran dan diharapkan siswa lebih mudah mempelajari dan memahami isi materi tersebut dan akan mampu meningkatkan daya keaktifan siswa dalam belajar serta dapat mengembangkan pengetahuan, sikap dan keterampilan sehingga dapat berkembang secara mandiri. Indexcardmatch adalah strategi yang cukup menyenangkan yang dapat digunakan untuk mengulang materi yang telah diberikan sebelumnya. Namun demikian, materi baru pun tetap bisa diajarkan dengan catatan, peserta didik diberi tugas mempelajari topik yang akan diajarkan terlebih dahulu, sehingga ketika masuk kelas mereka sudah memiliki bekal pengetahuan .
Keberhasilan suatu pendidikan di sekolah salah satunya ditentukan oleh bagaimana proses belajar mengajar itu berlangsung. Dalam sebuah proses pembelajaran, guru memberikan materi pelajaran kepada siswanya agar bisa dipahami dan dimengeri oleh siswa tersebut. Tujuan sebuah proses adalah seseorang yang belajar mampu mengetahui dan memahami maksud dari data, informasi dan pengetahuan yang mereka peroleh dari sumber yang dipercaya. Namun sering kali seorang siswa dianggap sebagai objek pembelajaran, bukan sebagai subjek pembelajaran. Hal itu terjadi karena didominasi dalam proses belajar-mengajar sering dikendalikan secara penuh oleh seorang guru atau pengajarnya.
Ada berbagai jenis metode pembelajarankooperatif, diantaranya adalah metode pembelajarankooperatiftipe Jigsaw dan metode pembelajarankooperatiftipe TPS (ThinkPairShare). Pembelajarankooperatifmodel jigsaw merupakan modelbelajarkooperatif dengan cara siswabelajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari empat sampai enam orang secara heterogen dan siswa bekerja sama saling ketergantungan positif dan bertanggung jawab secara mandiri (Rusman, 2011). Pembelajarankooperatiftipe TPS merupakan modelpembelajarankooperatif yang menempatkan siswa secara berpasangan untuk menyelesaikan tugas-tugas akademik melalui tiga tahap, yaitu: Think (berfikir), Pair (berpasangan), dan Share (berbagi). Salah satu keutamaan modelpembelajarankooperatiftipe TPS yaitu dapat menumbuhkan keterlibatan dan keikutsertaan siswa dengan memberikan kesempatan terbuka pada siswa untuk berbicara dan mengutarakan gagasannya sendiri dan memotivasi siswa untuk terlibat percakapan dalam kelas (Marlina, 2014).
Proses pembelajaranmatematika yang dilaksana di sekolah masih berpusat pada guru, dimana kegiatan belajar mengajar didominasi oleh guru dan siswa hanya mendengar, mencatat dan mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru. Hal tersebut berdampak hasilbelajarsiswa masih tergolong rendah, termasuk hasilbelajar pada materi bilangan bulat. Oleh karena itu guru seharusnya menggunakanmodelpembelajaran yang dapat meningkatkan hasilbelajarsiswa. Salah satu model yang dapat meningkatkan hasilbelajarsiswa adalah modelpembelajarankooperatiftipethinkpairshare. Untuk itu, dilakukan penelitian untuk mengkaji penerapan modelpembelajarankooperatiftipethinkpairshare terhadap hasilbelajarmatematikasiswa. Adapun tujuan peneliti adalah Untuk mengetahui perbedaan hasilbelajarmatematikasiswa yang diajarkan menggunakanmodelkooperatiftipethink-pair-share (TPS) dengan hasilsiswa yang diajarkan menggunakanpembelajaran konvensional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperiman. Penelitian ini menggunakan dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen diajarkan dengan modelkooperatiftipethinkpairshare sementara kelas kontrol diajarkan dengan menggunakanpembelajaran konvensional. Data yang dikumpulkan melalui tes. Hal ini penulis menunjukan bahwa: Berdasarkan hasil uji hipotesis diperoleh thitung lebih dari ttabel yaitu 4,14 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H 0 ditolak sehingga terima H 1 , maka dapat
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Pengambilan sampel berdasarkan tingkat ketuntasan siswa pada ulangan harian tata nama dan persamaan reaksi kimia serta tingkat partisipasi dalam proses pembelajaran maka dipilih sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol berturut- turut adalah kelas XD dan XE. Teknik pengumpulan data adalah teknik pengukuran berupa tes tertulis (pretest dan posttest) berbentuk uraian, teknik observasi berupa observasi langsung yaitu menggunakan lembar observasi tertutup dan teknik komunikasi langsung berupa wawancara tidak terstruktur. Instrumen penelitian divalidasi oleh satu orang dosen Pendidikan Kima FKIP Untan dan satu orang guru SMA Santo Fransiskus Asisi Pontianak dengan hasil validasi instrumen adalah valid. Hasil uji coba soal diperoleh tingkat reliabilitas soal tergolong sedang dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,640.