Istilah kinerja atau prestasi kerja berasal dari kata job performance yai- tu prestasi kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas pokok, fungsi dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja diartikan juga sebagai tingkat atau derajat pelaksanaan tugas seseorang atas dasar kompe- tensi yang dimilikinya. Istilah kinerja tidak dapat dipisahkan dengan bekerja karena kinerja merupakan hasil dari proses bekerja. Dalam konteks tersebut maka kinerja adalah hasil kerja dalam mencapai suatu tujuan atau persyaratan pekerjaan yang telah ditetapkan. Kinerja dapat dimaknai sebagai ekspresi po- tensi seseorang berupa perilaku atau cara seseorang dalam melaksanakan tu- gas, sehingga menghasilkan suatu produk (hasil kerja) yang merupakan wujud dari semua tugas serta tanggung jawab pekerjaan yang diberikan kepadanya. Kinerja dapat ditunjukkan seseorang misalnya guru atau kepalasekolah atau pengawas sekolah, dapat pula ditunjukkan pada unit kerja atau organisasi ter- tentu misalnya sekolah, lembaga pendidikan, kursus-kursus, dll. Atas dasar itu maka kinerja diartikan sebagai hasil kerja yang dicapai seseorang atau ke- lompok orang dalam suatu organisasi sesuai wewenang dan tanggungjawab- nya masing-masing dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang bersang- kutan. Tulisan ini difokuskan pada penilaiankinerjakepalasekolah.
JADWAL PELAKSANAAN PEMBINAAN GURU DAN/ATAU KEPALA SEKOLAH/PEMANTAUAN - PENILAIAN KINERJA GURU DAN/ATAU KEPALA SEKOLAH - PEMBIMBINGAN DAN PELATIHAN PROFESIONALISME GURU DAN/ATAU KEPALA S[r]
Alhamdulillah, puji dan syukur selalu kita panjatkan ke hadirat Allah SWT. Karena atas rahmat dan hidayahnya KurikulumTingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sebagai panduan dan pedoman pelaksanaan proses belajar mengajar khususnya di SDN…………. Kecamatan…………………Kabupaten……………….. Provensi…………. Hal tersebut merupakan ketentuan dalam PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang standar Nasional Pendidikan, bahwa setiap Sekolah/Madrasah harus mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) berdasarkan peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi (SI) dan Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL) serta berpedoman kepada panduan yang ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)
IPKKPS sangat diperlukan karena selama ini guru yang mendapat tugas tambahan sebagai kepala perpustakaan sekolah yang dimaknai setara 12 jam mengajar per minggu belum jelas standar penilaian kinerjanya, sehingga menimbulkan bias, kerancuan, dan bisa memicu rasa ketidakadilan bagi sesama guru di sekolah. Kehadiran IPKKPS ini sangat membantu mengatasi persoalan-persoalan tersebut, disamping juga mendorong agar kinerja mereka di perpustakaan benar-benar bermakna dan berkualitas, sehingga memberikan dampak yang signifikan bagi kemajuan perpustakaan yang dipimpinnya serta meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah.
memberikan manfaat memperjelas tugas dari kepalasekolah. selain itu serta memberikan rangsangan serta dukungan bagi kepalasekolah untuk dapat berkinerja yang lebih baik lagi. Namun karena tidak ada tindak lanjut setelah dilakukan penilaian lambat laun manfaat itu semakin berkurang, bahkan penilaiankinerja ini dianggap “formalitas” rutin yang harus dilakukan. Sedangkan dari sudut pandang lembaga, sistem penilaiankinerja ini memberikan manfaat bisa mendukung manajemen untuk pengambilan keputusan seperti menarik atau mempertahankan kepalasekolah yang memiliki keahlian namun masih belum bisa dijadikan dasar utama dalam menempatkan kepalasekolah.
Penilaiankinerja guru dilakukan terhadap kompetensi guru sesuai dengan tugas pembelajaran, pembimbingan, atau tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah. Bagi guru kelas/mata pelajaran dan guru bimbingan dan konseling/konselor, kompetensi yang dijadikan dasar untuk penilaiankinerja guru adalah kompetensi pedagogik, profesional, sosial dan kepribadian, sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007. Keempat kompetensi ini telah dijabarkan menjadi subkompetensi dan indikator yang harus dapat ditunjukkan dan diamati dalam berbagai kegiatan, tindakan, dan sikap guru dalam melaksanakan pembelajaran atau pembimbingan. Sedangkan, untuk tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah, penilaian kinerjanya dilakukan berdasarkan kompetensi tertentu sesuai dengan tugas tambahan yang dibebankan (misalnya; sebagai kepalasekolah/madrasah, wakil kepalasekolah/ madrasah, pengelola perpustakaan, dan sebagainya) sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 16 Tahun 2009.
PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA GURU Dilakukan setiap tahun oleh kepala sekolah/madrasah atau pengawas atau guru senior yang ditunjuk oleh kepala sekolah/madrasah yang telah memaha[r]
Penilaiankinerja guru dilakukan terhadap kompetensi guru sesuai dengan tugas pembelajaran, pembimbingan, atau tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah. Bagi guru kelas/mata pelajaran dan guru bimbingan dan konseling/konselor, kompetensi yang dijadikan dasar untuk penilaiankinerja guru adalah kompetensi pedagogik, profesional, sosial dan kepribadian, sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007. Keempat kompetensi ini telah dijabarkan menjadi subkompetensi dan indikator yang harus dapat ditunjukkan dan diamati dalam berbagai kegiatan, tindakan, dan sikap guru dalam melaksanakan pembelajaran atau pembimbingan. Sedangkan, untuk tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah, penilaian kinerjanya dilakukan berdasarkan kompetensi tertentu sesuai dengan tugas tambahan yang dibebankan (misalnya; sebagai kepalasekolah/madrasah, wakil kepalasekolah/ madrasah, pengelola perpustakaan, dan sebagainya) sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 16 Tahun 2009.
Berikut adalah sejumlah pernyataan yang bertujuan untuk memperoleh gambaran atau informasi tentang kinerja dan perilaku KepalaSekolah/Madrasah. Berdasarkan pengamatan dan pengetahuan Anda, berikanlah penilaian Anda terhadap KepalaSekolah/Madrasah tersebut dengan cara memberikan tanda silang (X) pada pilihan jawabah di setiap pernyataan. Pilihan jawaban adalah: Kurang Sekali (KS), Kurang (K), Baik (B), dan Baik Sekali (BS) Nama KepalaSekolah/Madrasah :
Penyiapan calon kepalasekolah/madrasah adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk memilih guru-guru berpotensi dan berpengalaman terbaik yang siap menerima tugas tambahan sebagai kepalasekolah/madrasah. Prosesnya mencakup dua tahapan, yakni (1) rekrutmen, dan (2) pendidikan dan pelatihan. Rekrutmen meliputi kegiatan (1) pengusulan calon oleh kepalasekolah/madrasah, (2) seleksi administratif, dan (3) seleksi akademik. Calon yang diusulkan harus memenuhi persyaratan umum dan persyaratan khusus sebagaimana yang dimaksud pada Pasal 2 ayat (2) Permendiknas Nomor 28 Tahun 2010. Seleksi administratif dilakukan melalui penilaian terhadap kelengkapan dokumen yang diserahkan oleh calon. Calon yang telah memenuhi persyaratan umum dan khusus dinyatakan lulus dan berhak mengikuti seleksi akademik. Seleksi akademik dilakukan untuk mengungkap potensi kepemimpinan calon kepalasekolah/madrasah melalui rekomendasi dari kepalasekolah dan pengawas sekolahnya, penilaiankinerja guru, penilaian potensi kepemimpinan (PPK), dan penulisan makalah kepemimpinan. Calon yang lulus seleksi akademik mengikuti pendidikan dan pelatihan calon kepalasekolah/madrasah. Pendidikan dan pelatihan ini merupakan kegiatan pemberian pengalaman teoretik maupun praktik yang bertujuan untuk menumbuhkembangkan pengetahuan, sikap dan keterampilan calon pada dimensi kompetensi kepribadian, sosial, manajerial, supervisi, dan kewirausahaan.
Penilaiankinerjakepala perpustakaan sekolah/madrasah dilaksanakan oleh kepalasekolah/madrasah sesuai dengan kewenangannya. Namun demikian, sesuai dengan pendekatan Penilaian 360°, penilaiankinerjakepala perpustakaan sekolah /madrasah harus dilakukan dengan menggali informasi dari unsur- unsur pemangku kepentingan (stakeholders) yang meliputi siswa, guru dan tenaga kependidikan di sekolah. Penilaian dilakukan dengan cara memberikan skor pada setiap kriteria berdasarkan kelengkapan dan keabsahan bukti yang releven dan teridentifikasi. Pemberian nilai untuk setiap kinerja dilakukan dengan tahapan angka 4, 3, 2, atau 1 dengan ketentuan sebagai berikut:
4. KepalaSekolah melaksanakan fungsi penilaiankinerja kepada seluruh Guru di sekolahnya dan melaporkan secara online hasilnya di Padamu Negeri menggunakan akun individu KepalaSekolah masing-masing. KepalaSekolah juga memastikan para PTKnya telah melakukan proses keaktifan NUPTK/PegID periode semester 1 Tahun Pelajaran 2014/2015 secara online mandiri di Padamu Negeri sebagai syarat status keaktifan KepalaSekolah bersangkutan.
Oleh sebab itu kepalasekolah sebagai pemimpin suatu organisasi seharusnya dapat melihat kekurangan yang dibutuhkan oleh bawahannya sehingga dapat meningkatkan prestasi serta kinerja guru antara lain dengan memberikan dorongan kepada guru agar dapat melaksanakan tugas mereka sesuai dengan aturan dan pengarahan. Karena kinerja paling tidak sangat berkait dengan kepemimpinan organisasi sekolah dan juga kepentingan guru itu sendiri, oleh karena itu bagi sekolah dasar hasil penilaiankinerja para guru sangat penting artinya. Sedangkan bagi guru itu sendiri penilaian terhadap kinerja dapat berperan sebagai umpan balik tentang berbagai hal seperti kemampuan, kelebihan, kekurangan, dan potensi yang dimilikinya. sehingga dapat bermanfaat untuk menentukan tujuan, jalur, rencana dan pengembangan bagi karir seorang guru. Sehingga penilaiankinerja guru secara berkala sangat penting untuk dilakukan. Dengan adanya penilaian terhadap kinerja guru tentu akan menjadi gambaran tentang keberhasilan maupun kegagalan bagi seorang guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai seorang pendidik.
Bukti-bukti ini dapat diperoleh melalui pengamatan, wawancara dengan pemangku kepentingan pendidikan (guru, komite, peserta didik, mitra dunia usaha dan dunia industri).Pemberian skor harus didasarkan kepada catatan hasil pengamatan dan pemantauan serta bukti-bukti berupa dokumen lain yang dikumpulkan selama proses penilaiankinerjakepalasekolah/madrasah. Pemberian nilai untuk setiap kompetensi dilakukan dengan tahapan angka 4, 3, 2, atau 1 dengan ketentuan sebagai berikut:
3. Dampak secara individu kepalasekolah dan lembaga dari penilaiankinerjakepalasekolah serta tindak lanjut dari penilaiankinerjakepala SMPN di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat ……………………… 158 C. Model Pengembangan PenilaianKinerjaKepalaSekolah ……… 160
13 Penguasaan materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu 3 14 Megembangkan keprofesionalan melalui tindakan yang reflektif 3 Jumlah (Hasil penilaiankinerja guru) 48 *) Nilai diisi berdasarkan laporan dan evaluasi PK Guru, Nilai minimum per kompetensi = 1 dan nilai
c. Tidak pernah mengelak dari kewajiban yang melekat jabatan sebagai kepalasekolah, menghadapi tamu, memantau PBM secara rutin, membina pendidik, membina siswa, membahas/memikirkan solusi atas masalah yang dihadapi dengan alasan yang dibuat-buat.
Untuk mengisisi kolom BUKTI OTENTIK KUALITAS KINERJAKEPALASEKOLAH berlandaskan data pada kolom rubrik sebagai dasar pertimbangan. Karena bukti fisik yang diperoleh penilai dari sekolah dapat berbeda dengan bukti fisik yang tertulis dalam instrumen, maka pengisian hendaknya mempertimbangkan bukti nyata relevan sesuai dengan keadaan nyata di lapangan. Dengan demikian, bukti otentik kualitas kinerjakepalasekolah yang nyata merupakan bahan utama pengisian sehingga para penilai perlu berusaha menjaring data otentik yang sesungguhnya kepalasekolah kerjakan berdasarkan bukti nyata yang penilai peroleh.
(5) Bab IV. Hasil Pengawasan pada tingkat provinsi/kabupaten /kota, berisi: a. Hasil pelaksanaan pembinaan guru dan kepalasekolah; b. Hasil pemantauan pelaksanaan 8 SNP; c.Hasil penilaiankinerja guru dan kepalasekolah,; d. Pembibingan profesionalisme guru dan kepalasekolah,; e. Pembimbingan kepalasekolah dalam pengelolaan sekolah;
MELAKSANAKAN PENILAIAN KINERJA GURU DAN KEPALA SEKOLAH Satuan Hasil Angka Kredit Kriteria Bukti Fisik Pelaksana Setiap laporan setiap tahun Pengawas muda = 4 Pengawas madya = 6 [r]