• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertumbuhan Mucuna Bracteata L. Dan Kadar Hara Kelapa Sawit (Elais guinensis Jacq.) Dengan Pemberian Pupuk Hayati

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pertumbuhan Mucuna Bracteata L. Dan Kadar Hara Kelapa Sawit (Elais guinensis Jacq.) Dengan Pemberian Pupuk Hayati"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Tabel 1. Bobot segar Mucuna bracteata (kg) pada perlakuan pupuk hayati Perlakuan Rataan
Tabel 2. Bobot kering Mucuna bracteata (kg) pada perlakuan pupuk hayati Perlakuan Rataan
Tabel 3. Kadar N, P dan K Mucuna bracteataPerlakuan   (%) pada perlakuan pupuk hayati Kadar N Kadar P Kadar K
Tabel 4. Serapan hara N, P dan K Mucuna bracteata (g/tanaman) pada perlakuan pupuk hayati Perlakuan Serapan N Serapan P Serapan K
+3

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kajian pemberian pupuk hayati dan amandemen terhadap serapan hara N, P serta pertumbuhan bibit tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pemberian pupuk hayati cair berpengaruh tidak nyata terhadap semua parameter yaitu tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun,

Parameter yang diamati adalah tinggi bibit, jumlah daun, diameter batang, bobot basah tajuk, bobot basah akar, bobot kering tajuk, bobot kering akar, serapan P tanaman dan kandungan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan media tanam meningkatkan panjang sulur, luas daun, bobot basah tajuk, bobot kering tajuk, jumlah seluruh bintil akar, jumlah

Pemberian pupuk hayati mikoriza pada semua tingkat dosis yang dicobakan tidak menunjukkan peningkatan serapan hara N dan P pada tajuk tanaman serta kualitas

Berdasarkan hasil percobaan tersebut, diperoleh dosis optimum pupuk nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, magnesium, dan pupuk organik untuk bibit kelapa sawit selama

Hasil percobaan pada pengujian efektifitas mikrob penambat N 2 dalam pupuk organik hayati yang diamati hingga umur 12 MST menunjukkan pemberian perlakuan berpengaruh secara

Hasil analisis sidik ragam bobot kering akar Mucuna bracteata menunjukkan bahwa perlakuan pematahan dormansi berpengaruh nyata sedangkan perlakuan zat pengatur