Karakter Fisikokimia dan Kadar Pati Resisten Tapioka Hasil Modifikasi Heat Moisture Treatment (HMT) Menggunakan Oven
Teks penuh
Gambar
Dokumen terkait
Penentuan suhu proses HMT dilakukan dengan pertimbangan bahwa suhu proses tidak menyebabkan perubahan sifat birefringence granula pati dan mampu menghasilkan pati dengan
Pati sagu termodifikasi HMT suhu pati 90 o C dengan lama pemanasan 4 jam memiliki karakteristik pati viskositas puncak rendah, memiliki kekuatan gel yang tinggi dan tanpa
Uji lanjut dengan uji Duncan pada program yang sama menunjukkan bahwa formula bakso dengan penambahan pati sagu HMT dan STPP yang lebih tinggi memiliki perbedaan nyata dengan
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh suhu pemanasan dan kadar air pada proses modifikasi pati talasa dengan Teknik HMT terhadap karakteristik produk, dan
Untuk meningkatkan kadar amilosa pada tepung daluga diduga memerlukan suhu atau waktu pemanasan autoklaf yang lebih tinggi dibandingkan dengan patinya.. Modifikasi pati dapat
Heat moisture treatment (HMT) adalah proses pemanasan pati pada suhu tinggi di atas suhu gelatinisasi dalam kondisi semi kering, yaitu tingkat kadar air.. yang lebih rendah
Naiknya nilai derajat putih pada pati sagu HMT perlakuan pemanasan 90 o C diduga dipengaruhi oleh rendahnya nilai pH, pati sagu dengan perlakuan pemanasan 90 o
Naiknya nilai derajat putih pada pati sagu HMT perlakuan pemanasan 90oC diduga dipengaruhi oleh rendahnya nilai pH, pati sagu dengan perlakuan pemanasan 90oC memiliki pati yang bersifat