• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Sistem Peradilan Pidana Anak Terhadap Pelaku Dan Korban Tindak Pidana (Studi Di Pengadilan Tanjung Balai) Chapter III IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penerapan Sistem Peradilan Pidana Anak Terhadap Pelaku Dan Korban Tindak Pidana (Studi Di Pengadilan Tanjung Balai) Chapter III IV"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Tabel dibawah merupaka beberapa contoh kasus kenakalan remaja yang

Referensi

Dokumen terkait

Tabel Laporan Pengaduan tersebut menunjukkan bahwa anak yang melakukan tindak pidana paling banyak dengan umur 16 – 17 Tahun, Batas usia anak yang dirasakan oleh penyidik tidak

Kendala-kendala yang dihadapi penyidik dalam melakukan penyidikan tindak pidana penyalahgunaan psikotropika dengan pelaku anak dibawah umur adalah Poltabes Bandar

Kendala-kendala yang dihadapi penyidik dalam melakukan penyidikan tindak pidana penyalahgunaan psikotropika dengan pelaku anak dibawah umur adalah Poltabes Bandar

dalam Pasal 26 undang – undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Tindak Pidana Perdagangan Orang bahwa persetujuan korban perdagangan orang tidak.. menghilangkan

Faktor yang menjadi pendukung bagi penyidik anak dalam proses penegak hukum yaitu: 1 Faktor Hukumnya sendiri atau Undang-Undang, pada faktor pendukung ini salah satunya berjalan

Tindak Pidana Pencabulan (Sodomi) Terhadap Anak Di Bawah Umur Yang. Menyebabkan Anak Menjadi Trauma (Studi di Pengadilan

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana.. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak

Penerapan pidana terhadap anak di bawah umur sebagai pelaku tindak pidana pencurian, menurut Undang-undang No 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak, sanksi