• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Yuridis Prinsip Keterbukaan dalam Forced Delisting ditinjau dari UndangUndang No.8 tahun 1995 tentang Pasar Modal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Yuridis Prinsip Keterbukaan dalam Forced Delisting ditinjau dari UndangUndang No.8 tahun 1995 tentang Pasar Modal"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

Loading

Referensi

Dokumen terkait

Kedua, tindakan yang dapat dilakukan KSEI untuk mencegah agar tidak terjadi aset terlantar perusahaan yang telah delisting di Pasar Modal yaitu bekerja sama dengan

“Keterbukaan ( disclosure ) adalah pedoman umum yang mensyaratkan emiten, perusahaan publik, dan pihak lain yang tunduk pada undang-undang ini untuk menginformasikan

adanya transaksi efek semu pada pasar sekunder di bursa efek Indonesia.. Untuk mengetahui tanggung jawab para pihak dalam transaksi efek

“Informasi atau Fakta Material adalah informasi atau fakta penting dan relevan mengenai peristiwa, kejadian atau fakta yang dapat mempengaruhi harga Efek pada Bursa Efek dan

“Suatu kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi

8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal menentukan prinsip keterbukaan adalah pedoman umum yang mensyarat- kan emiten, perusahaan publik dan pihak lain yang tunduk

32 BAB III : INSIDER TRADING DALAM PASAR MODAL DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL……….... 35 3.1 Dampak terjadinya Insider Trading Dalam Pasar Modal

Bentuk Keterbukaan Emiten Dalam Pasar Modal Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Dalam pasal 1 angka 25 UUPM dijelaskan bahwa keterbukaan dalam pasar modal berarti keharusan