• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hizbut Tahrir bergerak melakukan aktivitasnya di negeri-negeri Is- lam dan di negeri-negeri non Islam.

a. Aktivitas Hizbut Tahrir di N egeri-N egeri Islam

Adapun aktivitas Hizbut Tahrir di negeri-negeri Islam, maka hal itu tampak dalam empat aktivitas.

Pert ama, pengkaderan (at -t at sqif), baik dalam bentuk pembinaan intensif terhadap individu-individu melalui kelompok-kelompok kajian (halaqoh), yang bertujuan memperbesar tubuh Hizb dan memperbanyak kuantitas individunya, serta membentuk kepribadian Islam yang berkualitas sehingga mampu mengemban dakwah, maupun dalam bentuk pembinaan umum ter hadap masyarakat dengan pemikiran-pemikir an Islam dan hukum-hukumnya yang telah diadopsi oleh Hizbut Tahrir, dengan tujuan menciptakan opini umum di tengah-tengah umat, berinteraksi dengannya, serta meleburkan umat ke dalam Islam. Dan dari pembinaan umum ini diharapkan terbentuk dukungan umat, sehingga memungkinkan umat dipimpin untuk menegakkan kembali Khilafah dan mengembalikan hukum yang telah diturunkan Allah.

Kedua, perang pemikiran (ash-shira' al-fikriy) terhadap akidah-akidah kufur, sistem-sistem kufur dan pemikiran-pemikir an kufur, dan juga terhadap akidah-akidah yang rusak, pemikiran-pemikiran yang salah, dan konsep-konsep yang keliru, dengan car a mengungkap kepalsuannya, kekeliruannya dan kontradiksinya dengan Islam, agar umat terselamatkan darinya dan dari pengaruh-pengaruhnya.

Ket iga, perjuangan politik (al-kifah as-siyasiy). Perjuangan politik ini tercermin dalam aktivitas-aktivitas berikut:

a). Berjuang melawan negara-negara kafir penjajah yang memiliki

____________________

15 Lihat. M afahim H izb at -Tahrir, hlm. 84; penjelasan Hizbut Tahrir yang ditujukan kepada Pemerintahan

Yordania setelah adanya pelarangan terhadap H izbut Tahrir; pamflet H izbut Tahrir, tert anggal 19 Ramadhan 1372 H./1 Juni 1953 M.; Proposal Hizbut Tahrir untuk lisensi melakukan aktivitas politik, yang diajukan pada kement rian dalam negeri di pemerint ahan Abdul Karim Q asim, t ert anggal 3 Sya'ban 1379 H./1 Pebruari 1960 M., hlm. 10; penjelasan H izbut Tahrir yang dit ujukan kepada Pemerint ahan Lebanon set elah adanya pelarangan terhadap Hizbut Tahrir; pamflet Hizbut Tahrir, tanggal 27 Rajab 1381 H./4 Januari 1962 M.; H izbu at -Tahrir, hlm. 12; dan M anhaj H izb at -Tahrir fi at - Taghyir, hlm. 30-31.

4 1

kekuasaan dan pengaruh di neger i-neger i Islam. Ber juang melawan penjajahan dengan segala bentuknya, baik berupa pemikiran, politik, ekonomi maupun militer. Mengungkap persekongkolan di antara mereka agar umat ter selamatkan dar i dominasinya, ser ta ter bebaskan dar i pengaruhnya dalam berbagai bentuknya.

b). Menentang para penguasa di negeri-negeri Arab dan negeri-negeri Islam. Mengungkap kejahatannya, mengoreksi dan mengkritiknya, atau bahkan mereformasinya, ketika mereka melakukan pemerkosaan atas hak-hak umat, mengabaikan kewajibannya terhadap umat, melalaikan salah satu ur usan di antar a ur usan-ur usan umat, atau melakukan pelanggar an t er hadap hukum-hukum Islam. D an juga melakukan pembersihan terhadap pemerintahan yang menerapkan hukum-hukum kufur dan sistem-sistem kufur, kemudian menggantikannya dengan pemerintahan Islam.

Keempat, mengadopsi kepentingan umat yang substansial, dengan menjelaskan hukum syara' terhadap berbagai peristiwa dan berbagai prob- lem aktual.

Dengan demikian, Hizbut Tahrir mengemban Islam secara pemikiran dan politik. Agar Islam menjadi satu-satunya yang diterapkan, menjadi dasar negara, serta menjadi sumber UUD dan sumber undang-undang yang lain dalam negara. Hal itu dilakukan dengan menyeru kekuatan inti (simpul) umat, yaitu mereka yang memiliki kekuasaan dan pengaruh, untuk menegakkan kembali Khilafah Islamiyah di negeri-negeri Islam dengan segala daya dan sesegera mungkin. Hizbut Tahrir menilai semua aktivitasnya ini sebagai aktivitas politik. Sebab, politik dalam pandangan Hizbut Tahrir adalah mengurusi urusan-urusan umat dengan hukum- hukum Islam dan solusi-solusinya. Dan Hizbut Tahrir dalam aktivitasnya berusaha memberikan pemikiran-pemikiran Islam, hukum-hukum Islam dan solusi-solusi Islam untuk dilaksanakan, serta berusaha mewujudkan

semuanya di dalam realitas kehidupan, bernegara dan bermasyarakat.16

Ini adalah aktivitas Hizbut Tahr ir didalam neger i-negeri Islam. N amun, setelah berdirinya N egara Islam, aktivitasnya terfokus pada aktivitas amar ma'r uf nahi munkar, khususnya melakukan kor eksi terhadap penguasa, apabila penguasa melakukan pemerkosaan atas hak- hak rakyat, mengabaikan kewajibannya terhadap rakyat, melalaikan salah satu urusan di antara urusan-urusan rakyat, melanggar salah satu hukum

___________________

16 Lihat. H izbu at -Tahrir, hlm. 13-15; M anhaj H izb at -Tahrir fi at -Taghyir, hlm. 32-34; Soal Jaw ab tertangga

8 Jumadil Ula 1387 H ./14 Agustus 1967 M.; Soal Jaw ab tertangga 8 Mei 1970 M.; dan w aw ancara dengan perw akilan Hizbut Tahrir Denmark, htt p://w w w.alarabiya.net/art icles/27/10/2005/9854.htm

4 2

Islam, atau menerapkan hukum selain yang diturunkan Allah SWT..17

Rasulullah SAW. bersabda:



"Seut ama-t ama jihad adalah kalimat hak (kebenaran) yang disampaikan kepada penguasa yang zalim." 18

Rasulullah SAW. bersabda:













"Pemimpin para syuhada' pada hari kiamat adalah H amzah ibn Abdul M ut hallib dan seseorang yang mendat angi pemimpin yang zalim, lalu ia menyerunya agar melakukan kebaikan dan mencegahnya dari berbuat buruk, lalu pemimpin t adi membunuhnya." 19

b. Aktivitas Hizbut Tahrir di N egeri-N egeri non Islam

Dakwah Hizbut Tahrir masuk ke negeri-negeri non Islam merupakan penyebaran yang alami, yaitu setelah ber juta-juta anak-anak kaum muslimin datang ke negeri-negeri ini, baik yang bertujuan bekerja maupun belajar. Mengingat mereka adalah bagian yang tidak terpisahkan dari umat Islam, sementara aktivitas H izbut Tahr ir adalah membangkitkannya dengan Islam, maka Hizbut Tahrir juga mengemban dakwah terhadap mer eka; mendidik mer eka dengan pemikir an-pemikiran Islam dan hukum-hukumnya, agar dengannya dan untuknya mer eka beker ja; mengingatkan mer eka akan kew ajibannya t er hadap umat Islam, hubungannya dengan umat Islam dan problemnya, yang seperti hubungan anggota tubuh; dan menjaga identitas mereka dari terkontaminasi, dengan mengingatkan mereka akan rencana-rencana yang bertujuan melebur kaum muslimin kedalam politik dan tsaqofah masyarakat negeri-negeri non Islam. Tidak ketinggalan Hizbut Tahrir mengajak mer eka untuk

____________________

17 Lihat. N idham al-H ukmi fi al-Islam, Taqiyuddin an-N abhaniy dan Abdul Qadim Zallum, dikeluarkan

H izbut Tahrir, D ar al-U mmah, Beirut, cet . VI (edisi Mu't amadah), 1422 H./2002 M., hlm. 160; M uqaddimah ad-Dust ur au al-Asbab al-M ujibah lah, dikeluarkan Hizbut Tahrir, 1382 H./1963 M., hlm. 101; H izbu at - Tahrir, hlm. 51; Soal Jaw ab, 8 Jumadil Ula 1387 H./14 Agust us 1967 M.; penjelasan dengan judul M uhasabah al-H ukkam fardun wa t arkuha haramun 'ala al-M uslimin, dikeluarkan Hizbut Tahrir, 22 Rabiul Aw al 1401 H./27 Januari 1981, H izbut Tahrir, Wilayah Yordan.

18 Diriw ayatkan oleh Imam Ahmad. Lihat. M usnad al-Imam Ahmad ibn H ambal, juz III, hlm. 19. 19 Diriw ayatkan oleh at h-Thabaraniy. Lihat. Al-M u'jam al- Ausat h, Sulaiman ibn Ahmad at h-Thabaraniy,

ditahkik oleh Thariq ibn Iw adhillah ibn Muhammad, Abdul Muhsin ibn Ibrahim al-Husainiy, Dar al- H aramain, Kaero, 1415 H., juz IV, hlm. 238.

4 3

membantu usahanya dalam menegakkan kembali Khilafah di negeri-negeri kaum muslimin. Disamping itu, Hizbut Tahrir juga mendakwahkan Islam kepada or ang-or ang non Muslim, sebagai sebuah ideologi yang kompr ehensif, yang mencakup semua aspek kehidupan: akidah, per adaban, per undang-undangan, ser t a sist em ber negar a dan

bermasyarakat.20

Demikian itulah aktivitas Hizbut Tahrir di negeri-negeri non Islam. Sehingga Hizbut Tahrir menganggap seluruh dunia ini merupakan tempat bagi aktivitas dakwahnya. Sebab, Hizbut Tahrir menyakini bahwa Islam merupakan ideologi universal. Allah SWT. berfirman:

]



[

"Dan Kami t idak mengut us kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berit a gembira dan sebagai pemberi

peringatan." 21

]



[

"Kat akanlah: 'H ai manusia sesungguhnya aku adalah ut usan Allah kepadamu semua'." 22

Artinya, aktivitas dakwah itu umum bagi setiap manusia yang beraneka ragam kebangsaannya, agamanya, sukunya dan negerinya. N amun demikian, H izbut Tahrir tidak memulai aktivitasnya secar a mendunia, meski dakwahnya tetap harus bersifat universal. Hizbut Tahrir menjadikan medan dakwahnya di satu negeri atau beberapa negeri. Kemudian, memusatkan aktivitasnya di negeri-negeri tersebut hingga berdirinya Daulah Islam (N egara Islam).

Hizbut Tahrir tetap berpendapat bahwa seluruh dunia merupakan tempat yang layak untuk berlangsungnya aktivitas dakwah kepada Islam. Hanya saja dakwah harus dimulai dari negeri-negeri Islam, mengingat mayoritas penduduknya beragama Islam. Dan di antara negeri-negeri Islam itu, negeri-negeri Arablah yang paling utama untuk dimulainya

____________________

20 Lihat . Soal Jaw ab, tertanggal 8 Mei 1970 M.; dan w aw ancara dengan perw akilan H izbut Tahrir

D enmark, ht t p://w w w.alarabiya.net /art icles/27/10/2005/9854.ht m

21 QS. Saba' [34] : 28. 22 QS. Al-A'raaf [7] : 158.

4 4

aktivitas dakwah ini, sebab sebagai bagian dari negeri-negeri Islam, negeri- negeri Ar ab merupakan negeri-negeri yang berbicara menggunakan bahasa Arab, sedang bahasa Arab merupakan bagian esensial dalam Is- lam, serta unsur yang substansial di antara unsur-unsur tsaqofah Islam.

Ini semua menjelaskan kepada kami bahwa Hizbut Tahrir memulai aktivitas dakw ahnya di sebagian neger i-neger i Ar ab, lalu aktivitas dakwahnya meluas dan berkembang secara alami, hingga aktivitasnya tersebar di sebagian besar negeri-negeri Arab dan di negeri-negeri Islam selain Arab. Bahkan aktivitasnya itu terus menyebar hingga di negeri-

negeri non Islam. 23

c. At-Tabanni 24 dalam Pandangan Hizbut Tahrir

D alam pandangan H izbut Tahr ir at -Tabanni (adopsi) ar t inya:

Pengambilan seorang muslim akan pendapat tertentu dalam perkara yang masih diperselisihkan, dimana pendapat tersebut selanjutnya menjadi pendapatnya, mengikatnya untuk diamalkan, mengajarkannya kepada yang lain, dan menyeru kepadanya ketika menyer u kepada hukum-

hukum Islam dan pemikiran-pemikirannya.25 Bagi setiap muslim, apapun

statusnya harus melakukan t abanni (adopsi hukum), sebab dalam setiap

urusannya ia diperintahkan agar terikat dengan hukum syara'. Sehingga, ketika ia sedang melakukan, maka ia wajib terikat dengan satu hukum.

Dan setelah dilakukan t abanni (adopsi hukum), maka hukum ini menjadi

hukum Allah bagi yang menngadopsinya. Sementara hukum-hukum yang

lain yang tidak diadopsinya, tidak menjadi hukum Allah baginya.26 Dan

tidak boleh bagi seorang muslim beramal dengan selain pendapat (hukum)

____________________

23 Lihat. At sar al- Jama'at al-Islamiyah al-M aidaniy Khilala al-Qarni al-'Isyrin, DR. Mahmud Salim Ubaidat,

Makt abah ar-Risalah al-Hadit sah, Aman/Yordan, cet. I, 1409 H./1989 M., hlm. 230; M afahim H izb at -Tahrir, hlm. 13 dan 79; at -Takat t u al-H izbi, Taqiyuddin an-N abhani, dikeluarkan Hizbut Tahrir, cet. IV (edisi Mu'tamadah), 1422 H./2001 M., hlm. 6-7; ad-Daulah al-Islamiyah, hlm. 246; H izbu at -Tahrir, hlm. 15-16; Bayan H izb at -Tahrir yang dit ujukan kepada pemerint ahan Yordania set elah adanya pelarangan terhadap akt ivitas Hizbut Tahrir, dikeluarkan Hizbut Tahrir 19 Ramadhan 1372 H./1 Juni 1953 M.; dan W ujubu al-'Amal li Iqamat i ad-Daulah al-Islamiyah Dhimna Jama'ah wa bi Thariqat i al-Rasul, serial pemikiran yang w ajib dikoreksi (2), Lajnah Tsaqofiyah, H izbut Tahrir w ilayah Irak, 1426 H./ 2005 M., hlm. 25.

24 At -Tabanni menurut bahasa: Tabanna atas w azan Tafa'ala dari al-Ibnu (anak) dan dinisbatkan pada al-

Abna' (anak-anak). Dikatakan: Tabannait uhu artinya Idda'ait u bunuwwat ahu (mengklaim sebagai anaknya) dan Tabannahu art inya It t akhadahu ibnan (menjadikannya sebagai anak). Lihat . Lisan al-Arab, Ibnu Manzur, Dar Shadir, Beirut, cet. I, tanpa tahun, juz X IV, hlm. 91. Al-Baidhaw i berkata terkait firman Allah SWT.: It t akhada Allahu waladan artinya Tabannahu (Allah mengambilnya sebagai anak), Subhanahu art inya Tanzihun lahu an at - t abanni (Maha Suci Allah dari mengambil anak), Tafsir al-Baidhawi, al- Baidhaw i, ditahkik oleh Abdul Qadir Arafat , Dar al-Fikr, Beirut, 1416 H./1996 M., juz III, hlm. 208.

25 Lihat . Soal Jaw ab, t anggal 1/2/1962 M.; Soal Jaw ab, tanggal 11/11/1967 M.; dan Pamflet dengan

judul at -Tabanni, dikeluarkan oleh Hizbut Tahrir, 20 Rabi'ul Aw al 1319 H./14 Juli 1997 M..

26 Lihat. Pamflet dengan judul at -Tabanni, dikeluarkan oleh Hizbut Tahrir, 20 Rabi'ul Aw al 1319 H./14

4 5

yang telah diadopsinya, baik ia mengadopsinya melalui ijt ihad (menggali

hukum sendiri) maupun melalui t aqlid (mengikuti pendapat orang lain)

dengan mengetahui dalilnya (mut t abi'), at au melalui t aqlid tanpa

mengetahui dalilnya ('ami).27

Berdasar kan semua itu bahwa t abanni (adopsi hukum) hanya

dilakukan terkait dengan perkara-perkara yang masih diperselisihkan dan memiliki banyak pendapat. Sebab, perkara-perkara yang telah pasti dan

jelas mustahil dilakukan t abanni, mengingat di dalam perkara-perkara ini

tidak ada perselisihan dan perdebatan. Sehingga, tidak ada t abanni tentang

perkara keimanan kepada Allah dan Rasul-N ya, wajibnya shalat, zakat

dan sebagainya. Dari penjelasan di atas kami juga mengerti bahwa t abanni

diwajibkan atas seorang muslim hanya dalam perkara-perkara yang terjadi

dan diamalkan, dan jika tidak, maka tidak wajib dilakukan t abanni.