• Tidak ada hasil yang ditemukan

B. PERIODE PEMBEN TUKAN HIZBUT TAHRIR

1. Dekade Lima Puluhan (1950 1959)

Antara tahun 1952 dan 1953 sekelompok orang Hizbut Tahr ir datang ke Irak. Mereka di antara para mahasiswa Arab yang memperoleh

bea siswa dari pemerintahan Irak untuk belajar di Dar al-M u'allimin al-

Aliyah, jurusan hukum, kedokteran dan lainnya. Mereka menghubungi orang-orang Irak, dan mengenalkan pada mereka pemikiran-pemikiran Hizbut Tahrir. Di antara orang-orang Irak yang berhasil dihubungi adalah kelompok al-Haj Husin Ahmad ash-Shalih, yang sebelumnya telah memiliki hubungan dengan Jamaah Ikhwanul Muslimin Irak. Setelah kelompok ini tertarik dengan pemikiran-pemikiran Hizbut Tahrir, maka mereka pun berinteraksi dengan para juru dakwah Hizbut Tahrir. Di antara para anggota Hizbut Tahrir yang datang ke Irak pada era itu adalah Abdul Fattah al-Kailani, Ahmad Arabiyat, Muhammad Hadid dan lainnya. Oleh karena itu, Irak dianggap sebagai negeri Islam pertama yang bersentuhan dengan kegiatan-kegiatan dakwah Hizbut Tahrir. Pada masa yang singkat itu, Hizbut Tahrir mampu membentuk kelompok yang berkualitas, terdiri dari sejumlah tokoh, yang berhasil direkrut menjadi anggota Hizbut Tahrir, di antaranya adalah: Husin Ahmad ash-Shalih, yang selanjutnya memimpin

____________________

8 Agustus 1987 M.; dan pledoi anggota Hizbut Tahrir di depan pengadilan perang militer di Yordania, 2 Ramadhan 1408 H ./18 April 1988 M..

56 Lihat. H izb at -Tahrir al-Islami, hlm. 70; At sar al- Jama'at al-Islamiyah al-M idani khilala al-Qarni al-'Isyrin,

121

kemas'ulan Hizb hingga tahun 1957 M., asy-Syeikh Abdul Aziz al-Badri, Abdul Ghani al-Mallah, Khalid Amin al-Khadhor, Abdullah Ahmad ad- Dabuni, Yusuf al-Ma'mar, Ibrahim Makki, Abdul Jabbar Abdul Wahab Bakar, Shalih Abdul Wahab Bakar, Usamah N ashir an-N aqsyabandi, Fadhil as- Suwaidi, Ghashub Yunus al- Jaburi, dan Qaduri as-Suwaidi. Karena Hizbut

Tahrir berpendapat bahwa madhab (aliran syi'ah) Ja'fari termasuk salah

satu di antara aliran Islam yang diakui, maka banyak pengikut madhab Ja'fari yang bergabung menjadi anggota Hizbut Tahrir Irak, di antara mereka yang terkenal adalah: Muhammad Hadi Abdullah as-Subaiti, dan Arif al-Bashri.57

Pada akhir tahun 1954 M. sekelompok anggota H izbut Tahrir mengajukan surat permohonan izin melakukan aktivitas politik kepada Departemen Dalam N egeri pada masa Kerajaan, mereka adalah: 1. Husin Ahmad ash-Shalih, 2. Muhammad Hadi Abdullah as-Subaiti, 3. asy-Syeikh Abdul Aziz Abdul Lathif al-Badri, 4. Abdul Ghani al-Mallah, 5. Khalid Amin al-Khadhor, 6. Abdullah Ahmad ad-Dabuni.

Akan tetapi, Departemen Dalam N egeri menolak permohonan itu, dengan alasan bertentangan dengan UUD dan sistem kerajaan. Hizbut Tahrir mengajukan kasasi atas penolakan permohonannya ini, namun kasasinya juga ditolak. Akhirnya, Hizbut Tahrir mengeluarkan manifesto yang isinya menjelaskan tentang sikapnya terhadap penolakan ini, dan menyerang dengan tegas perjanjian Irak - Inggris tentang minyak tanah tahun 1955 M., menyerang sekutu di Baghdad, dan menggambarkan keberadaan raja, N uri as-Sa'id sebagai antek Inggris. Beberapa anggota Hizbut Tahrir yang menyebarkan manifesto ditangkap oleh sebuah institusi yang ketika itu bernama at -Tahqiqat al- Jina'iyah (penyidik kriminal), kemudian para anggota Hizbut Tahrir yang mengajukan permohonan pendirian juga ditangkap, namun setelah itu semua dilepaskan, akan tetapi para anggota Hizbut Tahrir yang mengajukan permohonan pendirian mereka dijatuhi hukuman denda uang, dan dilarang melakukan kegiatan-

kegiatan Hizbut Tahrir.58

Setelah tahun 1957 M. aktivitas Hizbut Tahrir mengalami kelesuan,

____________________

57 Lihat, Adhwa' ala at -Taharruk ar-Raj'iy wa Asalibuhu, hlm. 125; w aw ancara dengan pengacara Muhammad

Ubaid al-Bayati; w aw ancara dengan asy-Syeikh Sa'dun Ahmad al-Ubaidi; rekaman w aw ancara dengan Usamah N ashir an-N aqsyabandi, yang dilakukan oleh kepala Biro Informasi Hizbut Tahrir Irak, tahun 1426 H./2005 M.; lihat t esis ini halaman …. ; dan H izb at -Tahrir fi al-Kuwait (2), Prof. D R. Falah Abdullah al-Mudairis, H arian al-Q abas al-Kuw aitiyah, edisi: 11304, tahun X X X III, Ahad 16 Syaw al 1425 H./27 N opember 2004. Link: htt p://w w w.alqabas.com.kw /research.det ails.php?id= 7712

58 Lihat. Al-Amal al-H izbi fi al- Irak (1908 - 1958), Hasan Syibr, Dar at -Turats al-Arabi, Beirut, 1987 M.,

hlm. 253, 254; H izb ad-D a'wah al-Islamiyah H aqaiq wa W at saiq, Sholah al-Khurasan, al-Mu'assasah al-Arabiyah li ad-D irasat w a al-Buhuts al-Ist irajiyah, Damaskus, cet. I, 1419 h./1999 M., hlm. 41; _Adhwa' ala at -Taharruk ar-Raj'iy wa Asalibuhu, hlm. 125; w aw ancara dengan pengacara Muhammad

122

disebabkan beberapa anggota Hizbut Tahrir yang keluar tidak lama setelah ada per selisihan dengan pimpinan H izbut Tahr ir tentang ot or it as mengeluarkan manifesto, seperti: Husin Ahmad ash-Shalih, Yusuf al- Ma'mar, dan Ibrahim Makki. Pada tahun 1958 M. terjadi kesalahpahaman antara asy-Syeikh Abdul Aziz al-Badri dengan pimpinan umum Hizbut Tahrir, dan tidak lama setelah itu, asy-Syeikh Abdul Aziz al-Badri keluar

dari Hizbut Tahrir.59 Tambahan lagi adanya problem yang terjadi dengan

para anggota Hizbut Tahrir yang berasal dari pengikut madhab Ja'fari seputar konsep Khilafah dan Imamah, yang berujung dengan keluarnya mereka dari Hizbut Tahrir, dan bergabung dengan Hizbut Dakwah setelah pendiriannya tahun 1958 M., di antara mereka adalah: Muhammad Hadi as-Subaiti, dan Arif al-Bashri.60

Aktivitas Hizbut Tahrir terus mengalami kelesuan hingga datang asy- Syeikh Abdul Qadim Zallum ke Irak pada tahun 1959 M.. Kemudian, beliau mengadakan per temuan dengan sekelompok anggota Hizbut Tahrir di rumah Abdul Jabbar Abdul Wahab Bakar, di antara mereka adalah Abdul Jabbar Abdul Wahab Bakar, saudaranya, Shalih Abdul Wahab Bakar, dan Muhammad H adi as-Subaiti. Asy-Syeikh Abdul Q adim Z allum meminta mereka mengulang sumpah terhadap Hizbut Tahrir. Mereka semua mengulang sumpahnya, kecuali Muhammad H adi as-Subaiti. Tampak sekali bahwa sebab penolakannya untuk mengulang sumpah adalah keinginannya untuk bergabung dengan Hizbut Dakwah, sebab setelah tahun 1958 M. beliau menghubungi as-Sayyid Mahdi al-Hakim

____________________

Ubaid al-Bayati; w aw ancara dengan asy-Syeikh Sa'dun Ahmad al-Ubaidi; rekaman w aw ancara dengan U samah N ashir an-N aqsyabandi; dan Hizb at-Tahrir fi al-Kuait (2), Prof. D R. Falah Abdullah al- Mudairis, Harian al-Q abas al-Kuw ait iyah, edisi: 11304, tahun X X X III, Ahad 16 Syaw al 1425 H./27 N opember 2004. Link: ht t p://w w w.alqabas.com.kw /r esearch.det ails.php?id= 7712

59 Lihat . Adhw a' ala at -Taharruk ar-Raj'iy w a Asalibuhu, hlm. 125; w aw ancara dengan pengacara

Muhammad U baid al-Bayat i; w aw ancara dengan asy-Syeikh Sa'dun Ahmad al-U baidi; rekaman w aw ancara dengan U samah N ashir an-N aqsyabandi; w aw ancara dengan Abdul Jabbar al-Kaw azi. Adapun t ent ang kesalahpahaman ant ara asy-Syeikh Abdul Aziz al-Badri dengan pimpinan umum H izbut Tahrir-sepert i yang saya peroleh dari beberapa w aw ancara dengan mer eka-adalah asy- Syeikh Abdul Aziz al-Badri rahimahullah mengirim t elegram ucapan selamat kepada para perw ira yang telah melakukan revolusi 14 Juli 1958 M. sert a memuji mereka. Kemudian, setelah asy-Syeikh Taqiyuddin an-N abhani mengetahui, maka beliau mengikarinya, dan menyalahkannya karena tergesa- gesa memuji mereka tanpa t erlebih dahulu mengetahui kenyat aan mereka sebenarnya, dan tanpa koordinasi dengan pimpinan. Tidak lama setelah itu beliau keluar dari Hizbut Tahrir. Meski beliau keluar dari Hizbut Tahrir, namun hibungan beliau dengan Hizbut Tahrir tetap baik.

60 Lihat. Hizb ad-D a'w ah al-Islamiyah Haqaiq w a Watsaiq, hlm. 66, 90; asy-Syeikh Arif al-Bashri pergi

ke N ajf untuk membuka cabang Hizbut Tahrir, namun beliau berpaling dari tujuan semula, set elah dipengaruhi oleh pendiri Hizbut Dakw ah yang dikenalnya di N ajf, yait u as-Sayyid Mahdi al-H akim. Tidak lama setelah itu, asy-Syeikh Arif al-Bashri menulis surat kepada al-Hakim, yang isinya: Saya seorang pemuda Islam, mengadopsi Islam, dan mencint ainya, namun sayang, saya hidup dalam naungan Islam yang tidak mencerminkan pemikiran Ahlul Bait. Atas dasar itu, saya sekarang datang ke N ajf untuk belajar dalam kekuasaan ilmunya, semoga Allah menolong saya untuk mengabdi kepada Ahlul Bait dan pemikiran Ahlul Bait.

123

dengan tujuan mengubah keyakinannya dan bergabung dengan Hizbut

Dakwah al-Islamiyah, dan al-Hakim pun menerimanya.61 Hizbut Tahrir

mengulang kembali kegiatan-kegiatannya, dan melakukan banyak aktivitas, yang tampak sekali pada dekade enam puluhan sejarah Hizbut Tahrir di Irak.