• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN

B. Deskripsi Permasalahan Penelitian

2. Alasan Datang Waktu Padusan

a. Datang dengan Tujuan Berpariwisata atau Mencari Hiburan

Mereka yang datang dengan tujuan untuk berwisata biasanya memanfaatkan obyek wisata yang berupa kolam renang. Wisatawan yang datang untuk berenang terdiri dari anak-anak, remaja, dan dewasa. Ada juga orang tua yang datang untuk berwisata ke area mata air ini. Namun biasanya orang tua ini datang bersama keluarganya.

Seperti pernyataan BS di bawah ini :

Aku ning padusan bereng-bereng karo sekelurgaku mbak, nek dewe ora

mungkin oleh soale rame. Daripada ning ngomah, aku ngajak bapak ning

padusan nggolek hiburan karo renang” (W/BS/16/12/2009), (saya ke

padusan bersama keluarga saya, kalau sendiri tidak diperbolehkan soalnya ramai. Daripada di rumah, saya ngajak bapak ke padusan mencari hiburan sambil berenang).

Selain apa yang diungkapkan BS tersebut di atas, NL pelajar SMA yang senang bermain ini menambahkan :

aku yowes pernah ning padusan mbak, ning Wonolelo, terus sing terakhir

wingi ning Cokro, tapi aku lagi sepisan wingi padusan ning Cokro mbak, dijak konco-koncoku. Tujuanku padusan kui sing pertama yo mergo dijak konco-koncoku, terus yo golek hiburan mbak soale rame banget, terus yo karo membersihkan dosa-dosa sebelum puasa, gitu seh mbak tujuan

padusan kui menurutku” (saya juga sudah pernah padusan, ke Wonolelo,

terus yang terakhir ke Cokro, tetapi saya baru pertama kalinya kemarin padusan ke Cokro, diajak teman-teman saya. Tujuan saya padusan itu yang

commit to user

pertama karena diajak teman-teman, kemudian nyari hiburan, karena ramai banget, kermudian sama membersihkan dosa-dosa sebelum puasa tujuan

padusan menurutku itu). (W/NL/16/12/2009)

Seperti halnya pernyataan Rz di bawah ini :

Jujur saya datang kesini, terutama pas padusan ya mbak, untuk mencari

hiburan, disamping itu juga pengen membersihkan jiwa raga, yang menurut saya itu sebagai simbol aja sih mbak, yang terpenting itu kesiapan dan

keimanan kita aja”. (W/Rz/27/11/2009).

Rz datang ke acara padusan untuk mencari hiburan karena banyak hiburan yang ditampilkan untuk mendukung acara tradisi padusan diantaranya, musik dangdut, reog drumband, karnaval atau arak-arakan kebudayaan, dan lain-lain. Dari semua hiburan yang disajikan pada acara padusan yang paling disukai Rz adalah musik dangdut, kata Rz dengan nada malu-malu.

Apa yang telah diungkapkan Rz, didukung oleh pernyataan Hr :

“aku datang ke Cokro hanya untuk sekedar nongkrong bersama dengan teman-teman sambil melihat situasi yang ada di Umbul Cokro, selain itu

juga untuk mencari hiburan atau sekedar refresing. Pada waktu hari-hari

biasa, saya dengan teman-teman pergi ke Cokro untuk berenang. Banyak masyarakat sekitar sini yang memanfaatkan obyek wisata Cokro ini sebagai sumber penghasilan mbak, banyak warga sekitar sini yang berjualan disana, wah rame banget karena pas padusan itu ada beberapa hiburan yang dapat menarik pengunjung untuk datang ke Umbul Cokro ini mbak, misalnya saja hiburan yang disuguhkan yaitu musik dangdut, rege dll.

Hiburan-hiburan tersebut diselenggarakan oleh masyarakat dan

bekerjasama dengan para sponsor, tetapi akhir-akhir ini pengunjung yang datang ke Umbul Cokro menurun mbak menurut pengamatan saya sendiri karena mereka pada pergi ke Kandang Menjangan atau Pengging, dulu belum ada kolam renang di Kandang Menjangan jadi ya masih lumayan rame.” (W/Hr/11/01/2010).

Selain itu, Jk sedikit menambahkan apa yang diungkapkan Hr :

“ aku kalau datang ke padusan cuma sekedar nonton-nonton keramaian saja, tidak benar-benar ingin mensucikan diri” (W/Jk/21/12/2009).

Tujuan utama Jk datang ke Padusan yaitu hanya untuk sekedar melihat keramaian saja, tidak untu menyucikan diri.

commit to user

Sama seperti halnya Jk, Hr pelajar STM ini juga mengaku datang ke acara padusan hanya untuk sekedar refresing.

aku ke padusan untuk refresing seh mbak daripada di rumah”

(W/Hr/21/11/2010).

Menurut pengamatan pak Sy :

“Dulu ya mbak masyarakat yang datang ke pemandian memang benar- benar mandi di umbul tetapi sekarang ini pengunjung yang datang kebanyakan hanya untuk mencari hiburan, jarang sekali yang benar-benar mandi untuk mensucikan diri. Sekarang ini pengunjung tidak mandi untuk membersihkan diri tetapi malah mandi keringat karena kebanyakan mereka

mencari hiburan musik dangdut” (W/Sy/11/01/2010). Ungkap pak Sy

dengan nada bercanda.

Dari semua pengungkapan informan di atas tentang alasan pengunjung datang waktu padusan di umbul Ingas Cokro dapat disimpulkan bahwa pengunjung datang waktu padusan di umbul Ingas Cokro yaitu untuk mencari hiburan atau sekedar refresing.

b. Datang Untuk Memanfaatkan Mata Air (bukan tujuan wisata)

Pengunjung yang datang bukan untuk tujuan wisata biasanya berasal dari daerah di sekitar lokasi. Mereka datang untuk tujuan mandi dan mencuci. Dilihat dari segi usia mereka yang datang untuk tujuan ini berasal dari segala usia. Hal ini karena biasanya mereka datang bersama keluarganya, sekaligus untuk acara berlibur. Seperti yang diungkapkan salah satu informan yang berinisial Ar di bawah ini. Ar datang ke obyek pemandian Cokro dan pada waktu padusan untuk acara mandi-mandi buang sial.

“aku ke Cokro untuk acara mandi-mandi buang sial mbak karena airnya masih alami dan langsung bersumber dari mata air dan karena jarak dengan rumah saya lumayan dekat, kalau ke Tawangmangu kan jauh mbak jadi ya males mending ke Cokro saja. Selain itu juga untuk refresing seh mbak daripada di rumah” (W/Ar/21/11/2009).

Bs juga menambahkan pernyataan Ar :

“aku ning Cokro yo karo adus barang mbak, renang nyemplung ning

banyu soale banyune ise bening” (W/Bs/16/12/2009). (saya ke Cokro

commit to user

Dapat disimpulkan dari pernyataan Ar dan Bs di atas alasan pengunjung datang ke padusan di umbul Ingas Cokro yaitu selain untuk refresing Ar dan Bs datang ke Umbul Ingas Cokro juga untuk mandi memanfaatkan debit air yang melimpah di pemandian umbul Cokro.

c. Datang Untuk Melakukan Ritual Tertentu

Pengunjung yang datang untuk melakukan ritual tertentu, datang ke lokasi ini pada hari-hari mendekati bulan puasa (biasanya1-3 hari menjelang awal bulan puasa) dan pada waktu malam hari sesuai dengan hari baik orang yang ingin melakukan ritual di Umbul Ingas Cokro. Mereka yang datang untuk tujuan ini biasanya berasal dari daerah sekitar lokasi sampai daerah diluar Kabupaten Klaten. Dilihat dari segi usia, biasanya mereka adalah orang-orang dewasa, dan orang tua. Seperti pengungkapan pak Sy selaku perangkat dan juga dulu pernah mengelola umbul Ingas.

“Menurut keyakinan para warga umbul Cokro masih bersifat sakral, misalnya pohon yang ada di sekitar Umbul sejak saya kecil sampai sekarang ga tumbuh-tumbuh, sama saja. Selain itu hal ini terbukti dengan adanya kebiasaan para warga yang memanfaatkan air di umbul cokro untuk memohon sesuatu kepada Tuhan. Biasanya seseorang yang mempunyai keinginan datang ke umbul ini sesuai dengan hari baiknya pada waktu malam hari untuk mandi atau orang jawa biasa menyebut dengan istilah Kungkum di umbul Ingas. Kebanyakan yang datang adalah masyarakat Tionghoa atau keturunan ras Cina. Masyarakat Jawa sendiri relatif kecil, kalau masyarakat jawa biasanya para pejabat atau para pengusaha. Warga sekitar Cokro malah jarang melakukan ritual khusus di umbul Ingas untuk meminta suatu permohonan. Ritual seperti itu didasari dengan keyakinan yang kemudian menimbulkan sugesti pada diri

seseorang(W/Sy/11/01/2010).

Hr juga menambahkan pernyataan pak Sy :

“Dalam pelaksanaan padusan yang saya ketahui tidak ada ritual khusus, tetapi pada malam-malam tertentu, misalnya malam jumat kliwon Umbul Cokro ini dipakai oleh sebagian masyarakat untuk menjalankan ritual khusus meminta sesuatu kepada Sang Pencipta, karena Umbul Ingas ini dipercaya masih sakral dan apabila kita menjalankan ritual disini pada malam-malam tertentu dapat dikabulkan, misalnya saja untuk mencari pesugihan biar cepat kaya tanpa harus bekerja keras, kemudian ada juga yang percaya supaya dagangannya laris dalam berjualan, selain itu ada juga yang percaya cepat dapat jodoh bagi yang belum menikah tetapi sudah cukup umur” (W/Hr/11/01/2010).

commit to user

Dari pernyataan pak Sy dan di dukung dari pernyataan Hr di atas dapat disimpulkan masyarakat datang ke padusan atau ke umbul Ingas Cokro selain untuk refresing atau untuk mencari hiburan dan untuk acara mandi, ada juga yang datang ke Umbul Ingas Cokro baik pada waktu padusan maupun tidak yaitu untuk melakukan ritual tertentu sesuai dengan hari baiknya dengan tujuan apa yang diharapkan dapat tercapai, karena umbul Ingas yang berada di desa Cokro dipercaya masih bersifat sakral oleh warga sekitar.

Kesimpulan akhir dari pernyataan di atas tentang alasan pengunjung datang pada waktu padusan di umbul Ingas Cokro, pertama menurut Bs, NL, Hr, Rz, Jk dan pak Sy untuk berpariwisata atau untuk sekedar refresing mencari hiburan. Pada waktu padusan berlangsung disuguhkan beberapa hiburan untuk menghibur para pengunjung sebagai pendukung acara padusan. Kedua, menurut Ar dan Bs alasan pengunjung datang ke padusan di umbul Ingas Cokro yaitu selain untuk mencari hiburan atau sdekedar refresing juga untuk mandi memanfaatkan debit air yang melimpah di pemandian umbul Cokro. Terakhir yang ketiga, menurut pak Sy dan Hr pengunjung datang untuk melakukan ritual tertentu, datang ke lokasi ini (umbul Ingas Cokro) pada hari-hari mendekati bulan puasa (biasanya1-3 hari menjelang awal bulan puasa) dan pada waktu malam hari sesuai dengan hari baik orang yang ingin melakukan ritual di Umbul Ingas Cokro, karena umbul ini dipercaya masih bersifat sakral.

3. Dampak Tradisi Padusan Terhadap Perekonomian Masyarakat Sekitar