• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

2. Gambaran Umum Sumber Ingas, Cokro Tulung

a. Kawasan Obyek Wisata Sumber Ingas, Cokro Tulung

Cokro Tulung merupakan salah satu obyek wisata yang selama ini telah menjadi daya tarik unggulan bagi kepariwisataan Kabupaten Klaten. Sumber air Ingas atau yang lebih dikenal dengan umbul Ingas terletak pada aliran Sungai Pusur yang merupakan wilayah Desa Cokro. Umbul Ingas juga biasa disebut dengan pemandian umbul Cokro. Sebelah selatan mata air Ingas merupakan daerah sawah yang berupa dataran aluvial, demikian juga dengan daerah di sebelah utara mata air yang merupakan outlet dari semua mata air yang ada di area mata air ini.

Tanah di area sumber Air Ingas ini merupakan tanah yang mempunyai tingkat permeabilitas tinggi sehingga mempunyai kemampuan untuk menyimpan air (storage) dan mampu meloloskan air sehingga muncul beberapa mata air di area sumber air Ingas dan sekitarnya. Dari area mata air ke arah areal persawahan dan permukiman di atasnya merupakan daerah yang relatif curam dengan kemiringan kurang lebih 300 dengan land covernya berupa tanaman semusim dan sebagian permukiman.

Daya tarik tersebut terutama didapat dari adanya sumber air Ingas yang memiliki debit sangat besar dengan kepadatan vegetasi yang beragam serta suasana pedesaan yang khas. Selama ini sumber air ini menjadi obyek kunjungan rekreasi bagi masyarakat sekitar Kabupaten Klaten dan sekitarnya.

Pemanfaatan Cokro Tulung sebagai sebuah obyek wisata secara keseluruhan memang belum optimal, karena belum didukung dengan pengembangan fasilitas dan sarana prasarana kepariwisataan. Namun demikian

commit to user

embrio-embrio kegiatan wisata telah tumbuh dan berkembang, melalui kegiatan pemandian serta aktifitas wisata spiritual.

Dengan embrio kegiatan dan fasilitas yang ada, Cokro Tulung sesungguhnya meiliki peluang dikembangkan, terutama apabila didukung dengan penataan fisik lingkungan dan penambahan ragam atraksi serta pengembangan area sekitar obyek sebagai daya tarik pendukung dengan aktifitas dan fasilitas wisata yang sesuai dengan karakter kagiatan yang ada.

b. Perkembangan Kawasan Obyek Wisata Sumber Air Ingas, Cokro Tulung

Mendasarkan pada identifikasi terhadap potensi dan permasalahan pokok tersebut diatas, maka upaya pengembangan dalam bentuk penataan kawasan wisata Cokro Tulung merupakan langkah yang sangat mendesak dan harus direalisasikan dengan segera.

Dalam hal perencanaan kawasan Wisata Sumber Air Ingas, Cokro, Tulung. Pemerintah Daerah Klaten sudah menyusun Master Plan Sumber Air Ingas, Cokro Tulung, Kabupaten Klaten pada tahun 2002. Namun demikian rekomendasi pengembangan yang menjadi substansi utama dari dokumen tersebut dalam implementasinya perlu mempertimbangkan perkembangan terakhir yang terjadi di lapangan. Beberapa perkembangan penting sampai saat ini, yang menuntut segera ditanggapi dengan perencanan yang lebih rinci adalah :

1) Adanya tiga desa di sekitar kawasan wisata telah siap menyediakan lahan

sebagai area pengembangan.

2) Pihak Aqua sudah menyatakan membuka diri terhadap kemungkinan

pengemasan paket wisata yang menyertakan proses produksi pada instalasi pengolahan air minumnya sebagai atraksi wisata, meskipun dengan prasyarat yang nantinya mereka terapkan.

3) Telah terdapat calon investor lokal, dari Klaten, yang siap menanam modal

untuk pengembangan atraksi.

4) Telah dibangun instalasi listrik Micro Hydro dengan kapasitas 44 kVA, yang

commit to user

5) Aqua sudah merintis budidaya tanaman langka, yang nantinya berpotensi

dikembangkan sebagai fasilitas rekreasi anak.

Dengan perkembangan tersebut di atas, diperlukan suatu perencanaan yang lebih rinci, terkait dengan pengakomodasian berbagai peluang di atas. Realisasi terhadap kegiatan perencanaan rinci tersebut diharapkan nantinya akan menjawab 2 hal, yaitu:

1) Mengantisipasi kerusakan atau penurunan kualitas lingkungan fisik alam

(sumber air dan lingkungan fisik alam atau vegetasi) melalui perencanaan pemanfaatan lahan yang jelas dan perancangan fasilitas secara rinci, serta manajemen kawasan yang tepat.

2) Mengoptimalkan kualitas daya tarik obyek dan kawasan wisata Cokro Tulung

melalui penataan lingkungan yang kondusif serta peningkatan kualitas layanan fasilitas pendukung obyek, sehingga diharapkan akan mampu meningkatkan kenyamanan pengunjung yang bermuara pada peningkatan arus kunjungan dan pendapatan baik bagi pemerintah daerah maupun masyarakat lokal.

Obyek wisata Air Ingas memiliki daya tarik tersendiri terbukti dengan pengunjung yang cukup banyak dan cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Posisinya terletak kurang lebih 17 km di sebelah utara kota Klaten dengan luas kawasan kurang lebih 15.000 m. Sementara itu jarak ibukota kecamatan Tulung ke daerah lain relatif dekat, yaitu 5 km ke kabupaten Klaten, 6 km ke kecamatan Polanharjo, 11 km ke kecamatan Karanganom, dan 6 km ke kecamatan Jatinom.

c. Kondisi Topografi

Topografi (relief) merupakan gambaran tinggi rendahnya permukaan bumi terhadap permukaan air laut. Secara umum Kabupaten Klaten memiliki topografi yang bervariasi mulai daratan rendah hingga pegunungan.

Sumber Air Ingas merupakan daerah dataran rendah berterasering (ketinggian kurang lebioh 210 dpal) yang merupakan bagian dari vulkanik Gunung Merapi. Mata air ini terletak berdekatan dengan kali Pusur di Desa Cokro, Kecamatan tulung, kabupaten Klaten. Daerah ini mempunyai topografi cenderung datar dengan ketinggian berkisar antara 200 dpal sampai 210 m dpal.

commit to user

Mata airnya sendiri terletak pada ketinggian 208 m dpal, disebelah selatan kali (Sungai) Pusur.

d. Kondisi Geomorfologi

Berdasarkan pembagian fisiografi Pulau Jawa kabupaten Klaten termasuk

dalam zone tengah, tepatnya antara zone solo dan zone solo sensu tricto dari

propinsi geologi jawa timur. Sedangkan berdasarkan geomorfologi (regional), Kabupaten Klaten merupakan bagian dari glinting api merapi yang masih aktif sampai sekarang. Bentuk lahan di Kabupaten Klaten terbagi dalam 3 (tiga) golongan, yaitu :

1) Bentuk lahan asal vulkan. Terbagi menjadi satuan kerucut vulkan, lereng

vulkan, kaki vulkan dan dataran kaki vulkan. Bentuk lahan ini dijumpai di

kawasan Deles serta berlanjut sampai dengan daerah Cokro dan sekitarnya.

2) Bentuk lahan asal fluvial. Terbagi menjadi satuan dataran aluvial dan

dataran banjir (genangan). Bentuk lahan ini dijumpai di sebagian besar bagian tengah Kabupaten Klaten yang secara khusus dimanfaatkan sebagai areal-areal pertanian lahan basah.

3) Bentuk lahan asal denudasional. Terbagi menjadi satuan perbukitan

denudasional dan bukit sisa. Bentuk lahan ini dapat dijumpai di kawasan

perbukitan Bayat dan sekitarnya yang membujur hingga perbukitan di Gunungkidul.

Berdasarkan pembagian bentuk lahan di atas, Sumber Air Ingas termasuk

di dalam bentuk lahan asal vulkan tepatnya terletak sebagai kaki vulkanik

(volkanik foot). Bentuk lahan ini sekaligus sebagai penciri munculnya mata air-

mata air di kaki pegunungan. Karena pada dasarnya mata air Ingas ini merupakan

bagian dari sabuk mata air (spring belt) Gunung Merapi. Area Sumber air Ingas

sendiri merupakan dataran berterasering dan menempati dataran rendah serta areal persawahan yang ada di sebelah selatan kali Pusur di sepanjang aliran air yang

menuju kearah area mata air ataupun pada outlet area mata air. Sedangkan di

sebelah utara kali Pusur merupakan dataran aluvial yang difungsikan untuk lahan

commit to user e. Kondisi Penggunaan Lahan

Penggunaan lahan di 3 (tiga) daerah pengembangan di sekitar obyek wisata Sumber Air Ingas adalah sebagai berikut :

1) Di bagian selatan obyek wisata Sumber Air Ingas adalah tanah pertanian

bengkok desa Ponggok

2) Di bagian utara obyek wisata Sumber Air Ingas adalah sebagian lahan

pemukiman penduduk dan bangunan gedung SLTP.

3) Di bagian barat adalah lahan pertanian desa Daleman dan sebagian Desa

Cokro.

4) Di sebagian timur adalah bantaran sungai, permukiman penduduk dan

sebagian lagi adalah lahan pertanian Desa Ponggok.

Secara garis besar, untuk Desa Cokro, Daleman dan Gedong Jetis terlihat bahwa porsi penggunaan lahan non terbangun khususnya untuk areal persawahan masih relatif luas. Hal ini menunjukkan bahwa pada area perencanaan masin memiliki lingkungan yang alami dengan tingkat atau laju pertumbuhan lahan terbangun yang rendah. Serta terlihat juga bahwa sektor pertanian masih merupakan sektor yang dominan sebagai mata pencaharian penduduk apabila dilihat berdasarkan perbandingan luas penggunaan lahan yang ada.

f. Profil Kepariwisataan Kawasan Wisata Sumber Air Ingas

Cokro dalam hal ini adalah area Sumber Air Ingas, merupakan suatu obyek yang sangat menarik untuk dikembangkan. Dengan segala potensi yang dimilikinya seperti debit air yang besar, udara yang sejuk dan pemandangan yang indah, area Sumber Air Ingas dapat dikembangkan menjadi suatu obyek wisata alam maupun budaya. Dengan ketersediaan air yang melimpah daerah ini dapat berkembang menjadi obyek wisata alam dalam hal ini adalah obyek wisata berbasis air yang berorientasi pada rekreasi keluarga.

Sumber Air Ingas tidak hanya melayani kepentingan sektor pariwisata saja, akan tetapi juga merupakan sumber air bagi kepentingan pokok masyarakat, yang dijembatani oleh adanya PDAM. Kepemilikan lahan oleh PDAM di kawasan Sumber Air Ingas ini seluas 1ha yang akan bertambah menjadi 2ha.

commit to user

Cikal-bakal industri pariwisata sudah tumbuh berupa kunjungan wisatawan yang ingin menikmati sejuknya mata air Ingas ini. Ditambah dengan ramainya pengunjung pada saat padusan, merupakan potensi wisata yang dapat dikembangkan dengan pengemasan produk yang lebih menarik. Kunjungan terbanyak terjadi pada satu hari sebelum dimulainya bulan puasa.

Selain berpotensi untuk dikembangkan sebagai obyek wisata, Sumber Air Ingas juga berpotensi untuk pengembangan sumber listrik (PLTA), agrowisata, dan perikanan. Dalam usaha pengembangan Ingas sebagai obyek wisata kiranya perlu diusahakan adanya diversivikasi jenis daya lahan obyek wisata yang dikembangkan. Diversivikasi bertujuan untuk pemerataan daya tarik dan pengunjungnya, dan juga pemerataan kesempatan kerja masyarakat sekitarnya. Melihat dari debit air yang cukup besar dan lokasi yang relatif strategis dilihat dan posisinya yang tidak jauh dari jalan arteri Yogya-Solo mata area Sumber Air Ingas memang layak untuk dikembangkan. Penambahan fasilitas rekreasi wisata air dan penataan fisik akan menungkatkan nilai tambah bagi obyek wisata Umbul Ingas.

Gambaran profil produk wisata di kawasan wisata Ingas secara keseluruhan dapat dideskripsikan sebagai berikut:

1) Obyek dan Daya Tarik Wisata (attractions)

Sebagai salah satu obyek wisata, area Sumber Air Ingas mempunyai

kekhasan daya tarik wisata (attractions) yang mungkin tidak dijumpai di lokasi

lain. Suasana khas pedesaan, debit air yang melimpah sebagai sumber kehidupan masyarakat, dan wisata budaya yang menjadi penunjang obyek wisata Umbul Cokro.

2) Fasilitas Pengunjung Wisata

Sebagai obyek wisata yang masih bisa dikatakan alami, area Sumber Air Ingas memang belum mempunyai fasilitas penunjang kegiatan pariwisata yang lengkap dan memadai. Namun begitu bukan berarti tidak ada sama sekali fasilitas yang menunjang kegiatan pariwisata di pemandian umbul Cokro. Di lokasi wisata area mata air ini sudah terdapat beberapa fasilitas penunjang wisata yaitu :

commit to user

1) Warung Makan dan Kios Makanan Kecil

Di lokasi wisata ini sudah terdapat warung makan yang menyediakan makan dan makanan kecil. Keberadaan warung-warung tersebut sangat membantu para pengunjung mendapatkan makanan dan minuman selama berada di lokasi wisata ini meskipun kondisi bangunannya relatif kurang tertata serta masih berupa bangunan semi permanen.

2) Kamar Ganti Pakaian

Di lokasi wisata ini sudah terdapat tempat ganti pakaian. Tempat ganti ini cukup membantu pengunjung sebagai tempat mengganti baju mereka sebelum dans esudah berenang atau mandi di area Sumber Air Ingas. Tempat ganti pakaian ini lokasinya berdekatan dengan kolam renang.

3) Area Parkir

Untuk pengunjung yang membawa kendaraan sendiri ke lokasi wisata area Sumber Air Ingas ini sudah tersedi tempat parkir yang cukup luas dengan kondisi yang baik serta teduh karena dikelilingi oleh pepohonan rindang.

4) Tiket Box

Tempat penjualan tiket masuk bagi para pengunjung. Pengelolaan dana dari pengunjung ini dapat dimanfaatkan untuk pengembangan dan pengelolaan obyek wisata Sumber Air Ingas.

g. Profil Demografi

Secara demografis wisatawan yang datang ke kawasan Sumber Air Ingas lebih didominasi oleh wisatawan lokal dan regional. Dan dalam perkembangan diperlukan promosi yang optimal untuk memperkenalkan obyek ini ke daerah lain. Jika dilihat lebih detail didapatkan sebagian besar pengunjung Sumber Air Ingas berasl dari Jawa Tengah (67%) dengan usia antara 18-24 tahun (58%). Hal ini menunjukkan bahwa Sumber Air Ingas lebih banyak diminati remaja. Sedangkan pasar potensial adalah mereka yang berasal dari Jakarta (17%) dan yang berusia kurang dari 18 tahun (17%). Pengunjung Sumber Air Ingas juga didominasi oleh pria sebanyak 75% dan mayoritas memiliki pekerjaan sebagai mahasiswa atau

commit to user

pelajar (33%), wiraswasta (25%) sehingga latar belakang pendidikan mereka pun didominasi adalah SLTA (75%).

Motivasi wisatawan yang berkunjung ke area mata air dapat dibedakan menjadi tiga kategori :

a. Datang dengan tujuan berpariwisata

Mereka yang datang dengan tujuan untuk berwisata biasanya memanfaatkan obyek wisata yang berupa kolam renang. Wisatawan yang datang untuk berenang terdiri dari anak-anak, remaja, dan dewasa. Ada juga orang tua yang datang untuk berwisata ke area mata air ini. Namun biasanya orang tua ini datang bersama keluarganya.

b. Datang untuk memanfaatkan mata air (bukan tujuan wisata)

Pengunjung yang datang bukan untuk tujuan wisata biasanya berasal dari daerah di sekitar lokasi. Mereka datang untuk tujuan mandi dan mencuci. Dilihat dari segi usia mereka yang datang untuk tujuan ini berasal dari segala usia.hal ini karena biasanya mereka datang bersama keluarganya, sekaligus untuk acara berlibur.

c. Datang untuk melakukan ritual tertentu

Pengunjung yang datang untuk melakukan ritual tertentu, datang ke lokasi ini pada hari-hari mendekati bulan puasa (biasanya1-3 hari menjelang awal bulan puasa). Mereka yang datang untuk tujuan ini biasanya berasal dari daerah sekitar lokasi sampai daerah diluar Kabupaten Klaten. Dilihat dari segi usia, biasanya mereka adalah orang-orang dewasa, dan orang tua.

h. Profil Kunjungan

Penggunaan alat transportasi mempengaruhi kualitas dan kuantitas fasilitas parkir yang akan dibuat di obyek wisata Sumber Air Ingas, kondisi penggunaan alat transportasi adalah sebagai berikut:

1) Kendaraan roda dua sebanyak : 56%

2) Kendaraan umum : 17%

commit to user

Selain itu, prosentase sebanyak 83% pengunjung Ingas tidak menginap, hal ini mengindikasikan lokasi tempat tinggal mereka tidak terlalu jauh dengan obyek wisata Sumber Air Ingas. Sedangkan pengunjung yang menginap (17%), dan mereka lebih memilih untuk menginap di rumah kerabat jika mereka memang harus bermalaman.

Lama tinggal pengunjung di obyek wisata Sumber Air Ingas

1) Selama 2-4 jam sebesar 67%

2) Selama >4 jam sebesar 24%

Lama tinggal yang relatif singkat ini diduga disebabkan oleh sedikitnya variasi atraksi dan aktivitas wisata yang ada. Sehingga titik jenuh pengunjung lebih cepat meningkat. Ketersediaan fasilitas yang terbatas juga menjadi salah satu penyebab lama tinggal yang relatif singkat tersebut, karena fasilitas yang teerbatas dapat mengakibatkan kenyamanan pengunjung semakin berkurang.

Dilihat dari aspek sumber informasi, sumber informasi pengunjung Ingas didominasi dari teman atau keluarga sebanyak 92% dan 8%, mendapatkan informasi media lainnya. Hal tersebut merupakan indikasi bahwa masih kurang efectivnya sistem informasi yang ada dalam mempromosikan obyek wisata Sumber Air Ingas di pasar wisatawan nusantara.