• Tidak ada hasil yang ditemukan

VI HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Analisis Risiko Produksi Usaha Peternakan Bapak Maulid

6.4. Alternatif Manajemen Risiko Peternakan Bapak Maulid

Alternatif manajemen risiko produksi Peternakan Bapak Maulid ditentukan berdasarkan hasil analisis tingkat risiko produksi dan hasil dari pemetaan sumber-sumber risiko produksi, yang disesuaikan dengan hasil pengamatan di lokasi penelitian. Alternatif manajemen berdasarkan hasil analisis tingkat risiko produksi disesuaikan dengan risiko produksi yang dihadapi oleh Peternakan Bapak Maulid secara menyeluruh. Alternatif manajemen berdasarkan hasil dari pemetaan risiko produksi disesuaikan dengan risiko produksi yang dihadapi oleh Peternakan Bapak Maulid secara terperinci, yaitu berdasarkan sumber-sumber risiko produksi di Peternakan Bapak Maulid.

Alternatif manajemen risiko produksi yang dapat diterapkan oleh Peternakan Bapak Maulid berdasarkan hasil analisis tingkat risiko produksi adalah melakukan pemeriksaan terhadap timgkat keasaman air dengan menggunakan kertas lakmus. Hal ini dikarenakan kualitas air minum yang diberikan sangat mempengaruhi pertumbuhan dan kondisi tubuh ayam broiler. Peternakan Bapak Maulid juga dapat menambahkan probiotik yang dicampur pada air minum ayam broiler untuk mengefisiensikan penggunaan pakan. Pencampuran probiotik dapat meningkatkan daya cerna ayam broiler sehingga menyebabkan pakan terserap secara lebih efisien menjadi daging. Selain itu untuk menjaga agar lingkungan di luar kandang tetap steril, sebaiknya Peternakan Bapak Maulid tidak membiarkan kotoran ayam broiler yang telah dimasukkan ke dalam karung menumpuk terlalu lama.

Berdasarkan hasil pemetaan risiko yang menunujukkan tingkat probabilitas kejadian dan dampak yang dihasilkan oleh sumber-sumber risiko produksi di Peternakan Bapak Maulid, maka alternatif manajemen sumber-sumber

risiko produksi ditentukan dengan menggunakan dua strategi. Strategi tersebut terdiri dari strategi preventif dan strategi mitigasi.

1. Strategi Preventif

Strategi preventif diterapkan pada risiko-risiko yang memiliki tingkat probabilitas yang tinggi atau risiko-risiko yang berada pada kuadran I dan II pada peta risiko. Berdasarkan hasil pemetaan, strategi preventif dapat diterapkan untuk mengatasi sumber-sumber risiko produksi di Peternakan Bapak Maulid, seperti ayam broiler yang afkir dan kondisi cuaca. Alternatif strategi preventif yang diusulkan untuk mengatasi kedua sumber produksi tersebut adalah sebagai berikut:

a. Sumber Risiko Ayam Broiler yang Afkir

Selama tujuh periode produksi pengamatan, selalu terdapat sejumlah ayam broiler afkir pada setiap periode produksi di Peternakan Bapak Maulid (Tabel 10). Ayam broiler yang afkir memiliki tingkat probabilitas tertinggi dari sumber risiko produksi lainnya yaitu sebesar 45,2 persen, sedangkan dampak yang ditimbulkan adalah sebedar Rp 1.245.319,00, dengan status risiko sebesar 562.884 (Tabel 20). Ayam broiler afkir menimbulkan dampak risiko yang paling kecil bagi Peternakan Bapak Maulid. Meskipun demikian, sumber risiko tersebut harus diatasi oleh Peternakan Bapak Maulid karena dapat menimbulkan kerugian.

Strategi yang dapat diterapkan oleh Peternakan Bapak Maulid adalah dengan membentuk kelompok yang beranggotakan peternak-peternak plasma, sehingga dapat memperkuat posisi tawar para peternak plasma. Melalui kelompok tersebut, para peternak plasma dapat mengajukan complaint kepada pihak inti agar dapat melakukan pemotongan harga DOC apabila ditemui sejumlah ayam broiler yang afkir. Pemotongan harga tersebut dapat disesuaikan dengan jumlah ayam broiler afkir yang diterima pada periode produksi tersebut. Dengan demikian, dapat membuat pihak inti mengupayakan memberikan DOC yang berkualitas baik sehingga tidak ditemukan lagi sejumlah ayam broiler yang afkir.

b. Sumber Risiko Kondisi Cuaca

Sumber risiko kondisi cuaca tidak dapat dihindari oleh Peternakan Bapak Maulid karena merupakan faktor alam. Berdasarkan hasil pengamatan (Tabel 10), dari total kematian 756 ekor ayam broiler akibat kondisi cuaca selama tujuh

periode produksi, sebanyak 408 ekor ayam broiler mati karena kondisi cuaca yang terlalu panas yang terjadi pada musim kemarau, yaitu pada periode produksi III – VI. Hal ini mengindikasikan bahwa penanganan risiko pada saat kondisi cuaca panas sangat diperlukan. Oleh karena itu, upaya yang harus dilakukan oleh Peternakan Bapak Maulid adalah menjaga suhu udara di dalam kandang tetap stabil.

Alternatif manajemen yang disarankan guna memperkecil tingkat probabilitas sumber risiko kondisi cuaca adalah dengan memasang beberapa unit kipas angin atau blower untuk menjaga kelembaban di dalam kandang dan meningkatkan sirkulasi udara sehingga dapat mengeluarkan kelebihan panas dan gas-gas yang berbahaya seperti CO, CO2 dan NH3 yang ada di dalam kandang. Salain itu, Peternakan Bapak Maulid juga perlu memasang satu unit thermometer ruangan, untuk mengetahui tingkat suhu udara di dalam kandang sehingga dapat segera disesuaikan dengan kondisi suhu yang diperlukan oleh ayam broiler pada saat itu.

2. Strategi Mitigasi

Strategi mitigasi digunakan untuk memperkecil dampak yang ditimbulkan oleh risiko, yaitu risiko-risiko yang berada pada kuadran II dan IV pada peta risiko. Berdasarkan hasil pemetaan, strategi mitigasi dapat diterapkan untuk mengatasi sumber-sumber risiko produksi yang ada di Peternakan Bapak Maulid, seperti sumber risiko kondisi cuaca dan serangan penyakit.

a. Kondisi Cuaca

Sumber risiko produksi kondisi cuaca terletak pada kuadran II, yang mengindikasikan bahwa sumber risiko tersebut memiliki tingkat probabilitas dan dampak yang besar bagi Peternakan Bapak Maulid. Tingkat probabilitas sumber risiko kondisi cuaca adalah sebesar 42,9 persen, dengan dampak yang ditimbulkan sebesar Rp 4.434.955,00. Selain itu, kondisi cuaca menghasilkan status risiko tertinggi dibandingkan sumber risiko produksi lainnya, yaitu sebesar 1.902.596 (Tabel 20).

Alternatif strategi yang disarankan untuk mengurangi dampak dari kondisi cuaca adalah dengan memberikan larutan gula merah untuk meningkatkan daya tahan tubuh ayam broiler. Pencampuran vitamin C dengan tingkat suplementasi

sebesar 250 ppm pada air minum juga dapat dilakukan oleh Peternakan Bapak Maulid pada kondisi cuaca yang panas. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan konsumsi pakan ayam broiler pada kondisi cuaca yang panas. Selain itu, Peternakan Bapak Maulid dapat melakukan penambahan jumlah tempat air minum pada kondisi cuaca yang panas, untuk menjaga keseimbangan jumlah air di dalam tubuh ayam broiler.

b. Sumber Risiko Serangan Penyakit

Berdasarkan hasil pemetaan risiko, sumber risiko serangan penyakit berada di kuadran IV. Hal ini mengindikasikan bahwa serangan penyakit memiliki tingkat probabilitas kejadian yang rendah, namun menimbulkan dampak kerugian yang cukup besar. Tingkat probabilitas sumber risiko serangan penyakit adalah

sebesar 11,9 persen, sedangkan dampak yang ditimbulkan adalah sebesar Rp 3.041.934,00. Status risiko yang dihasilkan adalah sebesar 361.990 (Tabel 20).

Alternatif manajemen yang diusulkan untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan akibat sumber risiko produksi serangan penyakit adalah dengan melakukan perawatan yang lebih intensif pada ayam broiler yang terserang penyakit. Ayam broiler yang terserang penyakit dirawat di tempat yang terpisah dari ayam broiler yang sehat. Selain itu pengobatan secara herbal pun dapat dilakukan oleh Peternakan Bapak Maulid, yaitu dengan memberikan larutan kunyit pada setiap ayam broiler yang terserang penyakit.

Upaya untuk memperkecil dampak akibat sumber risiko ayam broiler afkir pun dapat dilakukan oleh Peternakan Bapak Maulid. Upaya tersebut adalah dengan melakukan pemisahan antara ayam broiler yang afkir dengan ayam broiler lainnya ke dalam kandang khusus. Pemisahan tersebut dilakukan untuk menghindari penyebaran penyakit, karena ayam broiler yang afkir lebih rentan terserang penyakit.

Alternatif manajemen untuk memperkecil tingkat probabilitas (preventif) sumber risiko serangan penyakit juga dapat diterapkan oleh Peternakan Bapak Maulid. Alternatif manajemen tersebut adalah dengan menjaga tingkat kekeringan kolong kandang, yaitu dengan membuat saluran air sehingga mencegah genangan air hujan membasahi kotoran ayam broiler yang ada di kolong kandang. Selain itu, pemberian larutan herbal melalui air minum juga dapat dilakukan oleh

Peternakan Bapak Maulid pada tahap awal pemeliharaan untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah pertumbuhan penyakit di dalam tubuh ayam broiler.

Tabel 21. Manajemen Sumber-sumber Risiko Produksi Ayam Broiler Peternakan Bapak Maulid

No. Sumber Risiko

Manajemen Risiko yang telah Diterapkan Peternakan Bapak

Maulid

Manajemen Risiko yang Diusulkan bagi Peternakan

Bapak Maulid

1. Ayam Broiler

yang Afkir

Memisahkan ayam

broiler afkir dengan

ayam broiler lain yang

dibatasi oleh satu buah sekat.

- Membentuk kelompok

yang beranggotakan para peternak plasma.

- Mengelompokkan ayam

broiler afkir ke dalam

kandang khusus.

2. Serangan Penyakit - Membersihkan

lingkungan kandang. - Melakukan pengapuran dan penyemprotan. - Menggunakan jaring untuk mengurangi tingkat kelembaban. - Menggunakan larutan desinfektan sebelum memasuki kandang. - Memberikan vaksin

Newcastle Disease dan

vaksin Gumboro.

- Melakukan pengobatan

dengan larutan gula merah. Amplicoli dan Chlorin.

- Membuat saluran air.

- Melakukan perawatan

yang lebih intensif pada

ayam broiler yang

terserang penyakit.

- Memberikan larutan

herbal.

3. Kondisi Cuaca - Menyalakan gasolec,

menaikkan dan menurunkan tirai.

- Memberikan vitamin

C.

- Memasang beberapa unit

kipas angin atau blower.

- Memasang satu unit

thermometer ruangan. - Meningkatkan dosis pemberian vitamin C dengan tingkat suplementasi 250 ppm. - Menambah jumlah

tempat air minum.

- memberikan larutan gula

VII KESIMPULAN DAN SARAN