• Tidak ada hasil yang ditemukan

VI HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Analisis Risiko Produksi Usaha Peternakan Bapak Maulid

6.2. Analisis Pendapatan Usaha Peternakan Bapak Maulid

Tingkat pendapatan yang diperoleh Peternakan Bapak Maulid selalu mengalami fluktuasi pada setiap periode produksi. Hal ini dikarenakan berfluktuasinya biaya produksi yang dikeluarkan oleh Peternakan Bapak Maulid pada setiap periode produksi. Besar kecilnya jumlah biaya produksi yang dikeluarkan, dipengaruhi oleh jumlah dan jenis sapronak yang digunakan oleh Peternakan Bapak Maulid. Selain itu, tingkat pendapatan juga sangat dipegaruhi oleh hasil produksi ayam broiler yang dihasilkan oleh Peternakan Bapak Maulid pada setiap periode produksi. Hasil produksi ayam broiler di Peternakan Bapak Maulid sangat ditentukan oleh tingkat mortalitas dan total bobot akhir yang dihasilkan pada setiap periode produksi.

6.2.1. Biaya Produksi

Biaya-biaya produksi yang dikeluarkan oleh Peternakan Bapak Maulid selama menjalankan usahaternak ayam broiler meliputi biaya DOC, pakan, obat- obatan, upah tenaga kerja, dan biaya tetap. Berdasarkan Tabel 12, rata-rata biaya produksi yang dikeluarkan oleh Peternakan Bapak Maulid adalah sebesar Rp 133.756.874,00 setiap periode produksi. Total biaya produksi Peternakan Bapak Maulid selama periode produksi I – VII cukup berfluktuatif. Hal ini

dikarenakan terjadinya perbedaan penggunaan pakan, obat-obatan, dan upah tenaga kerja yang dikeluarkan. Total biaya produksi tertinggi terjadi pada periode produksi II, yaitu sebesar Rp 153.431.354,00. Pada periode produksi II, terjadi penggunaan pakan terbesar yaitu sebanyak 18.900 kilogram sehingga menyebabkan peningkatan pada biaya produksi pakan menjadi Rp 114.431.750,00. Biaya produksi terendah terjadi pada periode produksi VII. Pada periode produksi tersebut, Peternakan Bapak Maulid hanya menggunakan pakan sebanyak 13.750 kilogram atau senilai Rp 83.336.350,00 karena nafsu makan ayam broiler yang menurun akibat serangan penyakit Kolibasilosis.

Tabel 12. Biaya Produksi Peternakan Bapak Maulid Selama Periode Pengamatan (7 Januari 2011 – 26 November 2011)

Periode Biaya Produksi (Rp) Total Biaya

Produksi (Rp/Periode

Produksi)

DOC Pakan Obat Upah TK Biaya

Tetap I 25.750.000 93.864.350 1.707.376 2.103.600 5.962.000 129.387.326 II 30.900.000 114.431.750 1.426.304 2.511.300 5.962.000 155.231.354 III 31.200.000 92.964.900 978.230 2.192.500 5.962.000 133.297.630 IV 31.050.000 90.447.500 1.373.427 2.259.200 5.962.000 131.092.127 V 31.050.000 94.985.000 1.038.081 2.274.700 5.962.000 135.309.781 VI 29.497.500 89.106.400 1.036.684 2.182.800 5.962.000 127.785.384 VII 31.050.000 83.336.350 1.923.064 1.923.100 5.962.000 124.194.514

Besarnya biaya produksi yang dikeluarkan oleh Peternakan Bapak Maulid dapat digambarkan dari besarnya kontribusi masing-masing biaya faktor produksi yang dikeluarkan. Persentase kontribusi biaya yang besar mengindikasikan bahwa faktor produksi tersebut membutuhkan biaya yang lebih besar. Persentase kontribusi biaya yang kecil mengindikasikan bahwa faktor produksi tersebut membutuhkan biaya yang lebih kecil.

Berdasarkan Tabel 13, biaya pakan merupakan biaya yang memiliki kontribusi terbesar terhadap biaya produksi yang dikeluarkan oleh Peternakan Bapak Maulid selama periode pengamatan. Besarnya rata-rata kontribusi biaya pakan adalah 70,29 persen dari total biaya produksi. Kontribusi terbesar kedua terhadap total biaya produksi ayam broiler di Peternakan Bapak Maulid adalah biaya DOC. Rata-rata kontribusi biaya DOC pada setiap periode produksi adalah

sebesar 22,56 persen dari total biaya produksi. Biaya tetap, upah tenaga kerja, dan obat-obatan memiliki kontribusi rata-rata sebesar 4,47 persen, 1,65 persen, dan 1,02 persen terhadap total biaya produksi. Biaya obat-obatan merupakan biaya yang memberikan kontribusi rata-rata terkecil dari total biaya produksi yang dikeluarkan oleh Peternakan Bapak Maulid.

Tabel 13. Kontribusi Penggunaan Total Biaya terhadap Total Biaya Produksi Peternakan Bapak Maulid Selama Periode Pengamatan (7 Januari 2011 – 26 November 2011)

Periode Produksi

Kontribusi Biaya (%) Total

(%) DOC Pakan Obat-

obatan Upah TK Biaya Tetap I 19,90 72,55 1,32 1,63 4,61 100 II 19,91 73,72 0,92 1,62 3,84 100 III 23,41 69,74 0,73 1,64 4,47 100 IV 23,69 68,99 1,05 1,72 4,55 100 V 22,95 70,20 0,77 1,68 4,41 100 VI 23,08 69,73 0,81 1,71 4.67 100 VII 25,00 67,10 1,55 1,55 4.80 100

Biaya tetap meliputi biaya pemanas, biaya listrik, gaji pemilik kandang, gaji kepala kandang, dan biaya lainnya. Besarnya biaya pemanas yang dikeluarkan Peternakan Bapak Maulid setiap periode produksi adalah sebesar Rp 1.032.000,00. Peternakan Bapak Maulid membutuhkan 12 buah tabung gas sebagai bahan bakar pemanas. Peternakan Bapak Maulid menggunakan listrik berdaya 900 watt dan mengeluarkan biaya listrik sebesar Rp 230.000,00 per periode produksi. Pemilik kandang dan kepala kandang masing-masing menerima gaji sebesar Rp 2.500.000,00 dan Rp 2.000.000,00 untuk setiap periode produksinya.

Upah tenaga kerja meliputi pembayaran upah terhadap anak kandang dan tenaga kerja yang digunakan pada saat kegiatan pemanenan berlangsung. Upah anak kandang dibayar berdasarkan total bobot ayam broiler yang dihasilkan pada saat pemanenan. Besarnya upah yang diterima oleh anak kandang adalah sebesar Rp 200,00 per kilogram ayam broiler. Tenaga kerja tambahan yang digunakan

oleh Peternakan Bapak Maulid pada saat pemanenan adalah sebanyak satu hingga dua orang dan diberi upah sebesar Rp 100.000,00 hingga Rp 150.000,00 per orang.

6.2.2. Penerimaan

Total penerimaan yang diperoleh Peternakan Bapak Maulid mengalami fluktuasi setiap periode produksi. Hal ini dikarenakan terjadinya fluktuasi pada tingkat produktivitas ayam broiler. Total penerimaan hasil budidaya ayam broiler di Peternakan Bapak Maulid terdiri dari penerimaan hasil penjualan ayam broiler, bonus FCR dan bonus kematian (mortalitas). Bonus FCR dan bonus kematian dapat diperoleh Peternakan Bapak Maulid jika mampu menghasilkan nilai FCR dan tingkat mortalitas yang lebih rendah dari standar yang telah ditentukan oleh PT SUC.

Tabel 14. Penerimaan Budidaya Ayam Broiler di Peternakan Bapak Maulid Selama Periode Pengamatan (7 Januari 2011 – 26 November 2011)

Periode

Hasil Panen Harga

Garansi Rata-rata (Rp/Kg) Bonus (Rp) Total Penerimaan (Rp/Periode Produksi) Jumlah (Ekor) Total Bobot (Kg) Bobot Rata- rata (Kg) FCR Mortalitas I 4.907 9.018,0 1,83 14.370,00 2.254.500 450.900 132.294.060 II 5.978 11.056,5 1,84 14.375,45 2.764.125 552.825 162.253.175 III 5.862 9.462,5 1,61 14.426,15 2.365.625 473.125 139.322.745 IV 5.915 9.796,0 1,65 14.406,00 2.938.800 489.800 144.566.340 V 5.798 9.873,5 1,70 14.394,00 2.962.050 493.675 145.634.930 VI 5.496 9.414,0 1,71 14.394,61 2.824.200 470.700 138.841.300 VII 5.550 8.115,5 1,46 14.482,72 0 0 117.517.085

Berdasarkan Tabel 14, besarnya harga garansi rata-rata yang diperoleh Peternakan Bapak Maulid berbeda pada setiap periode produksi. Hal ini dipengaruhi oleh besarnya bobot rata-rata ayam broiler yang dihasilkan pada setiap proses pemanenan berlangsung. Besarnya harga garansi ayam broiler telah tertera di dalam kontrak dan sudah disepakati oleh Peternakan Bapak Maulid dan PT SUC (Lampiran 5). Rata-rata harga garansi yang diterima oleh Peternakan Bapak Maulid setiap periode produksi adalah sebesar Rp 14.406,99,00. Bobot

rata-rata ayam broiler tertinggi dihasilkan Peternakan Bapak Maulid pada periode produksi II, sedangkan bobot rata-rata terendah dihasilkan pada periode produksi VII. Tinggi rendahnya bobot rata-rata ayam broiler tersebut dipengaruhi oleh tingkat mortalitas dan bobot akhir yang dihasilkan pada setiap periode produksi.

Peternakan Bapak Maulid memperoleh penerimaan tertinggi pada periode produksi II, yaitu sebesar Rp 162.253.175,00. Pada periode produksi tersebut, Peternakan Bapak Maulid menghasilkan bobot rata-rata ayam broiler tertinggi sebesar 1,84 kilogram per ekor, tingkat mortalitas ayam broiler terendah yaitu sebesar 0,367 persen (Tabel 10), dan nilai FCR yang berada di bawah standar PT SUC yaitu sebesar 1,709 (Tabel 11). Total penerimaan terendah diperoleh Peternakan Bapak Maulid pada periode produksi VII yaitu sebesar Rp 117.517.085,00. Pada periode produksi tersebut Peternakan Bapak Maulid menghasilkan bobot rata-rata ayam broiler terendah yaitu sebesar 1,46 kilogram per ekor, tingkat mortalitas ayam broiler tertinggi yaitu sebesar 7,5 persen (Tabel 10), dan nilai FCR yang berada di atas standar PT SUC yaitu sebesar 1,694 (Tabel 11). Tingkat mortalitas dan nilai FCR yang melebihi standar PT SUC (Lampiran 4), mengakibatkan Peternakan Bapak Maulid tidak memperoleh bonus kematian dan bonus FCR pada periode produksi VII.

6.2.3. Analisis Pendapatan R/C

Analisis rasio penerimaan dan biaya (R/C) menggambarkan besarnya tingkat pendapatan yang diperoleh Peternakan Bapak Maulid setiap periode produksi. Analisis pendapatan R/C dapat digunakan untuk mengetahui tingkat keuntungan yang diperoleh Peternakan Bapak Maulid selama tujuh periode produksi pengamatan. Apabila diperoleh nilai R/C>1, maka usahaternak ayam broiler yang dijalankan oleh Peternakan Bapak Maulid mengalami keuntungan karena total penerimaan produksi lebih besar dari biaya produksi yang dikeluarkan. Apabila diperoleh nilai R/C<1, maka usahaternak ayam broiler yang dijalankan oleh Peternakan Bapak Maulid mengalami kerugian karena total penerimaan produksi lebih kecil dari biaya produksi yang dikeluarkan.

Berdasarkan Tabel 15, Peternakan Bapak Maulid memperoleh nilai rata- rata R/C sebesar 1,05 selama tujuh periode produksi pengamatan. Nilai R/C>1 diperoleh Peternakan Bapak Maulid pada periode produksi I hingga periode

produksi VI. Hal ini mengindikasikan bahwa pada periode produksi I – VI, usahaternak ayam broiler yang dijalankan oleh Peternakan Bapak Maulid mengalami keuntungan. Nilai R/C tertinggi diperoleh Peternakan Bapak Maulid pada periode produksi IV, yaitu sebesar 1,11. Artinya, Peternakan Bapak Maulid memiliki tingkat pendapatan tertinggi pada periode produksi IV atau dengan kata lain setiap Rp 1,00 biaya yang dikeluarkan oleh Peternakan Bapak Maulid akan memberikan nilai pendapatan sebesar Rp 1,11. Pada periode produksi VII, Peternakan Bapak Maulid memperoleh nilai R/C<1, yang mengindikasikan bahwa pada periode produksi tersebut usahaternak ayam broiler yang dijalankan oleh Peternakan Bapak Maulid mengalami kerugian. Kerugian yang dialami oleh Peternakan Bapak Maulid pada periode produksi VII disebabkan oleh tingkat mortalitas ayam broiler yang tinggi (Tabel 10) dan nilai FCR yang berada di atas standar PT SUC (Tabel 11).

Tabel 15. Analisis Imbangan Penerimaan dan Biaya (R/C) Peternakan Bapak Maulid Selama Periode Pengamatan (Rupiah)

Periode Total Penerimaan Budidaya Ayam Broiler (a) Penjualan Kotoran Ayam, Kardus, dan Karung Pakan (b) Total Penerimaan Peternakan Bapak Maulid (c=a+b) Total Biaya Produksi (d) Pendapatan Bersih (e=c-d) R/C (f=c/d) Ket era nga n I 132.294.060 625.000 132.919.060 129.387.326 3.531.734 1,03 R>1 II 162.253.175 873.000 163.126.175 155.231.354 7.894.821 1,05 R>1 III 139.322.745 834.000 140.156.745 133.297.630 6.859.115 1,05 R>1 IV 144.566.340 838.000 145.404.340 131.092.127 14.312.213 1,11 R>1 V 145.634.930 809.000 146.443.930 135.309.781 11.134.149 1,08 R>1 VI 138.841.300 766.000 139.607.300 127.785.384 11.821.916 1,09 R>1 VII 117.517.085 770.000 118.287.085 124.194.514 -5.907.429 0,95 R<1

6.3. Analisis Risiko Produksi terhadap Pendapatan