• Tidak ada hasil yang ditemukan

AMANAH ALLAH BAGI MANUSIA

Dalam dokumen BAGIAN SATU MENJADI MUSLIM SEJATI (Halaman 184-186)

MENUMBUH-KEMBANGKAN POTENSI DIR

A. AMANAH ALLAH BAGI MANUSIA

Manusia dihadirkan di atas bumi ini dengan tujuan yang mulia. Allah swt telah merancang sedemikian rupa penciptaan manusia untuk dapat menjalani kehidupan di dunia ini dengan kemuliaan pula. Allah juga memberikan bagi manusia amanah yang harus di pertanggung jawabkan.

Amanah tersebut pernah ditawarkan kepada gunung, tapi gunung tak sanggup memikulnya. Ditawarkan kepada lautan, lautanpun tak mampu mengembannya. Dan semua makhluk menolak untuk mengemban amanah. Hanya manusialah yang bersedia mengemban amanah tersebut.

Amanah yang Allah berikan kepada manusia adalah sebagai Abdullah, sebagai khalifatullah dan bertugas menyebarkan kebenaran, melakukan amar ma’ruf nahi munkar. 1. Manusia sebagai Abdullah

Manusia diciptakan oleh Allah untuk beribadah, menghambakan diri kepada Tuhan semesta alam. Dalam Al-Quran Allah berfirman:

“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat, 51:56)

Beribadah adalah menjalankan apa yang diperintahkan Allah sebagai bentuk penyembahan seorang hamba kepada Sang Kholiq. Ibadah bisa berupa ibadah maghdzoh dan ghoiru maghdsoh. Ibadah maghdzoh contohnya, menegakkan sholat, menunaikan zakat, berpuasa, pergi haji ke Mekah, membaca Al-Quran, mencari ilmu untuk pelaksanaan ibadah, dan lain sebagainya, yang secara keseluruhan dilakukan untuk mencari keridloan Allah swt. Ibadah ghoiru mahdzoh menyangkut seluruh aktivitas (amal sholeh) manusia yang dikerjakan menurut aturan atau syariah, dengan niat ikhlas hanya karena Allah semata, seperti bekerja, membantu sesama, memikirkan perkembangan dan kemajuan masyarakat, bangsa, negara dan lain sebagainya. Ibadah maghdzoh juga merupakan wujud dari tanggung jawab manusia dalam mengemban amanahNya sebagai seorang khalifatullah.

2.Manusia sebagai Khalifatullah.

Khalifatullah artinya wakil Allahdi bumi ini, yang menjalankan tanggung jawabnya untuk memakmurkan bumi, dan mensejahterakan masyarakat atau umat manusia. Allah menciptakan manusia di muka bumi untuk menjadi khalifahNya. Sebagaimana firmanNya dalam Al-Quran.

“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." (QS. Al-Baqarah, 2 : 30)

Untuk menjalankan amanah ini, ada dua penjelasan yang perlu kita ketahui.

Pertama, menjalankan kerja, menjalani profesinya secara professional, mengikuti aturan dan persyaratan yang telah ditetapkan dengan tidak menyimpang dari etika dan norma- norma Islam. Misalnya seorang petani yang mengolah lahan garapan. Dia menanam, merawat, menyiram dan memupuk tanaman hingga ada buah yang bisa dipanen. Hasilnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan bagi keluarganya, istri dan anaknya serta digunakan untuk beribadah kepada Allah.

Seorang ahli geodesi bekerja secara professional, melakukan penambangan untuk mengangkat mineral atau barang tambang yang ada dalam perut bumi, dengan tetap memperhatikan dan menjaga ekosistem, berarti mereka menjalankan amanah sebagai khalifatullah. Seorang pebisnis yang menjalankan usahanya secara professional, tidak melakukan penipuan, tidak melakukan kecurangan dan tetap mengikuti etika bisnis dengan terus mengingat Allah, mereka telah melaksanakan amanah sebagai khalifatullah.

Dalam menjalankan amanah sebagai khalifah, manusia akan melakukannya dengan memperhatikan syariat, menjaga keseimbangan alam dan akhirnya mampu memakmurkan bumi ini. Akan diperoleh keberkahan dan keberlimpahan dalam kehidupan masyarakatnya.

Kedua, seorang yang mengambil tanggung jawab sebagai pemimpin (penguasa), yang menjalankan kepemimpinan secara jujur, adil, arif, bijaksana, disiplin dan penuh tanggung jawab sesuai dengan aturan dan ketetapan Allah, dia berarti telah menjalankan amanah sebagai seorang khalifah. Allah berfirman dalam Al-Quran sebagai berikut.

“Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat darin jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan.” (QS. Shaad, 38 : 26)

Dalam suatu komunitas yang dipimpin oleh seorang yang amanah, dengan menggunakan nilai-nilai Islam dipastikan akan membawa kondisi dalam masyarakatnya dalam kehidupan yang damai, sejahtera dan penuh kemakmuran.

3. Tugas Manusia untuk Menyebarkan Kebenaran

Dalam kehidupan di dunia ini, dalam masyarakat atau lingkungan sekitarnya, seseorang harus berpedoman pada kebenaran yang datang dari Allah dan RosulNya.Menyampaikan kebenaran yang telah didapat, dipahami dan dijalankannya merupakan sebuah kewajiban. Dengan melakukan kerja dakwah, mengajak pada kebajikan dan mencegah kemungkiran, diharapkan masyarakat akan menggunakan nilai- nilai kebenaran dan menjalankan kebenaran tersebut dalam kehidupan pribadi, keluarga maupun lingkungan sosialnya.

Menyampaikan dan menyebarkan kebenaran sebagai kerja dakwah, merupakan kerja para nabi dan rosul, yang dilanjutkan oleh para sahabat, serta para pengikutnya yang setia. Mereka adalah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah dalam hatinya. Sehingga menjalankan tugas dakwah menjadi kenikmatan yang membahagiakan. Maka, sebagai umat Nabi Muhammad saw, sudah semestinya kita mengambil amanah ini, yaitu berdakwah, mengajak sesama manusia untuk taat kepada Allah dan Rasulullah, menyelamatkan manusia dari ancaman siksa api neraka.

Allah berfirman dalam Al-Quran :

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.” (QS. Ali Imran, 3 :110)

Mereka yang mau menjalankan tugas ini, Allah akan berikan kemuliaan pada mereka dan Allah menyiapkan pahala bagi mereka. Mereka adalah umat terbaik diantara manusia ini. Di dunia ini mereka mendapatkan kebahagian dan di akhirat kelak akan dikumpulkan dengan para nabi dan orang-orang sholih.

Inilah amanah yang Allah berikan kepada manusia, hidup di dunia ini. Allah menurunkan manusia di bumi ini tak lain dan tak bukan adalah untuk menjalankan amanah yang telah diberikanNya.

Dalam dokumen BAGIAN SATU MENJADI MUSLIM SEJATI (Halaman 184-186)