• Tidak ada hasil yang ditemukan

3 METODE PENELITIAN

3.4 Analisis Data

Untuk mengetahui keadaan penanganan hasil tangkapan yang terjadi di PPN Palabuhanratu baik di tempat pendaratan, di tempat pedagang pengumpul maupun di tempat pedagang pengecer dilakukan analisis secara deskriptif dengan menggunakan tabel, gambar dan diagram. Data yang digunakan dalam analisis adalah data primer berupa ada atau tidaknya penanganan, hasil tangkapan yang ditangani, pelaku penanganan, cara penanganan, alat dan bahan penanganan. Data yang berupa aktivitas serta karakteristik hasil tangkapan dideskripsikan menjadi gambaran penanganan hasil tangkapan di PPN Palabuhanratu.

Analisis volume dan kondisi hasil tangkapan dilakukan secara deskriptif dengan data sekunder maupun hasil pengamatan langsung terhadap hasil tangkapan yang didaratkan di PPN Palabuhanratu. Analisis data sekunder yaitu analisis persentase volume hasil tangkapan yang didaratkan di PPN Palabuhanratu dan persentase hasil tangkapan yang didistribusikan. Analisis dengan data hasil pengamatan langsung dilakukan berdasarkan pengukuran organoleptik dengan

numerial scoring system (skor dengan angka). Data sajian nilai skala organoleptik berupa kisaran dan rata-rata dengan Microsoft Office Excel.

Hasil pengukuran organoleptik dianalisis secara statistika dengan memakai

Software Minitab Solution dan SPSS 12 untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan mutu hasil tangkapan di antara pendaratan dengan di tempat pedagang pengecer dan diantara jenis hasil tangkapan yang diuji. Analisis dilakukan dengan langkah sebagai berikut :

1. Pengelompokan data sesuai jenis hasil tangkapan, kategori pengujian dan tempat pengujian (Lampiran 4 sampai 11). Jenis hasil tangkapan meliputi tuna- tuna kecil, tongkol, layur dan cakalang. Kategori pengujian terdiri dari mata, insang dan konsistensi. Pengujian dilakukan di dua tempat yaitu di tempat pendaratan dan di tempat pedagang pengecer.

2. Pengujian normalitas dan transformasi data dengan Minitab Solution untuk mengetahui apakah data menyebar normal atau tidak. Jika data membentuk kurva miring dari kiri ke kanan maka data menyebar normal dan jika tidak maka data menyebar tidak normal. Jika data menyebar normal maka data dianalisis menggunakan statistika parametrik, namun jika data menyebar tidak normal maka data dianalisis menggunakan statistika non parametrik. Berdasarkan hasil pengujian diketahui bahwa semua data menyebar tidak normal, sehingga semua data dianalisis menggunakan statistika non parametrik. Terdapat dua analisis statistika non parametrik yang digunakan yaitu analisis statistika Mann-Whitney test yang digunakan untuk perbandingan antar dua data independent dan analisis Kruskal Wallis test yang digunakan untuk perbandingan dua, tiga atau lebih data independent.

3. Analisis statistika non parametrik untuk perbandingan hasil pengujian organoleptik antara di tempat pendaratan dengan di tempat pedagang pengecer untuk setiap jenis hasil tangkapan dan untuk keseluruhan sampel dilakukan menggunakan Mann-Whitney test dengan software SPSS 12. Hal ini karena membandingkan dua data independent yaitu data hasil uji organoleptik hasil tangkapan di tempat pendaratan dan data hasil uji organoleptik hasil tangkapan di tempat pedagang pengecer. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan nilai skala organoleptik hasil tangkapan yang nyata diantara kedua tempat tersebut. Hasil analisis dibuat ke dalam bentuk tabel dengan

didapatkan asymp sig ≥ 0,05 berarti tidak terdapat perbedaan nilai skala organoleptik atau mutu yang nyata antara hasil tangkapan di tempat pendaratan dengan hasil tangkapan di tempat pedagang pengecer. Jika berdasarkan hasil analisis didapatkan nilai asymp sig < 0,05 dapat diartikan bahwa terdapat perbedaan nilai skala organoleptik atau mutu yang nyata antara hasil tangkapan di tempat pendaratan dengan di tempat pedagang pengecer. Hasil tangkapan yang memiliki nilai mean rank lebih tinggi artinya memiliki nilai skala organoleptik atau mutu yang lebih tinggi daripada hasil tangkapan lainnya. Semakin jauh perbedaan mean rank hasil tangkapan maka semakin jauh perbedaan nilai skala organoleptik atau mutunya.

4. Analisis statistika perbandingan antar jenis hasil tangkapan (layur, tongkol, tuna-tuna kecil dan cakalang) menggunakan Kruskal Wallis test dengan

software SPSS 12. Hal ini karena pada analisis ini yang akan dibandingkan adalah empat data independent yaitu data hasil uji organoleptik layur, tongkol, tuna-tuna kecil dan cakalang. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan nilai skala organoleptik yang nyata diantara keempat jenis hasil tangkapan tersebut. Analisis ini akan dilakukan terhadap dua tempat yaitu di tempat pendaratan dan di tempat pedagang pengecer. Hasil analisis statistika dengan SPSS 12 dibuat ke dalam bentuk tabel dengan Microsoft Office Excel

(Lampiran 17 dan 18). Jika nilai asymp sig hasil pengujian ≥ 0,05 artinya tidak

terdapat perbedaan nilai skala organoleptik atau mutu yang nyata diantara jenis hasil tangkapan yang dibandingkan. Tetapi jika nilai asymp sig hasil pengujian < 0,05 artinya terdapat perbedaan nilai skala organoleptik atau mutu yang nyata diantara jenis hasil tangkapan yang dibandingkan. Hasil tangkapan dengan nilai

mean rank yang lebih tinggi memiliki arti nilai skala organoleptik atau mutunya lebih tinggi dibandingkan hasil tangkapan lainnya. Semakin besar selisih perbedaan nilai mean rank antara hasil tangkapan berarti semakin besar selisih nilai skala organoleptik atau mutunya.

5. Kemudian dilakukan uji lanjutan terhadap hasil butir 4 di atas berupa pemberian peringkat dan perhitungan secara manual. Hasil analisis statistika uji lanjutan dibuat ke dalam bentuk tabel dengan Microsoft Office Excel

(Lampiran 19 sampai dengan 26). Berikut ini adalah rumus yang digunakan dalam uji lanjutan :

        

N R Xj N N N S 4 1 ) ( 1 1 2 2 2 `

         

k j j N N n R S 4 1 1 2 2 2 2  ' 1 1 1 ' ' 2 2 , 2N k j j j j j j n n k N N S t n R n R            

 artinya tolak H0 (beda nyata)

Keterangan :

j = kelompok jenis ikan 1 j′ = kelompok jenis ikan 2

N = jumlah keseluruhan sampel ikan = 300 ekor

n = jumlah sampel masing-masing kelompok kenis ikan = 75 ekor

k = jumlah kelompok jenis ikan = 4 (tuna-tuna kecil, tongkol, layur dan cakalang) R = jumlah rangking (peringkat) sampel dalam satu kelompok jenis ikan

R(X)² = jumlah kuardrat rank sampel dalam satu kelompok jenis ikan

α = selang kepercayaan = 0,05 Sumber : Lawry (1999)

Untuk mendapatkan gambaran keadaan pendistribusian hasil tangkapan di PPN Palabuhanratu, serta peta pendistribusian hasil tangkapan dari PPN Palabuhanratu ke daerah-daerah tujuan pendistribusiannya dilakukan analisis secara deskriptif dan info geografis dengan menggunakan tabel, diagram, gambar dan peta. Tabel, diagram, gambar dan peta tesebut digunakan untuk mengetahui keadaan terkini pendistribusian hasil tangkapan dari PPN Palabuhanratu dan memetakan pendistribusian hasil tangakapan dari PPN Palabuhanratu. Berdasarkan sub bab 2.5 terdapat lima jenis pemetaan dalam kegiatan pendistribusian. Pada penelitian ini dilakukan pemetaan kuantitatif dan skema arus barang niaga untuk kegiatan pendistribusian. Pemetaan kuantitatif berfungsi menjelaskan berapa banyak, dari mana dan kemana hasil tangkapan didistribusikan. Skema arus barang niaga untuk menunjukkan jalur dan pelaku pendistribusian hasil tangkapan tersebut.

Data yang digunakan dalam analisis adalah data primer (cara pendistribusian, alat dan bahan pendistribusian, pelaku pendistribusian dan alur pendistribusian) dan data sekunder (jumlah hasil tangkapan yang didistribusikan

dan daerah tujuan pendistribusian). Analisis data sekunder yaitu analisis persentase volume hasil tangkapan yang didaratkan di PPN Palabuhanratu dan persentase hasil tangkapan yang didistribusikan ke luar PPN Palabuhanratu menuju hinterland. Pembuatan analisis deskriptif dalam bentuk pemetaan dibantu tiga software agar lebih informatif yaitu Microsoft Office Excel, Adobe Ilustrator 10 dan Corel Draw X4.

Biaya yang dikeluarkan oleh perikanan pancing rumpon pada skripsi ini dihitung berdasarkan analisis finansial (Lampiran 27 sampai dengan Lampian 38. Analisis ini akan mengkaji beberapa hal yaitu biaya yang dikeluarkan untuk melakukan penanganan hasil tangkapan dan untuk melakukan pendistribusian hasil tangkapan.

Pada analisis finansial pengeluaran untuk penanganan dan pendistribusian dibedakan menjadi dua yaitu investasi dan biaya produksi. Berdasarkan hasil konsultasi dengan Pane selaku dosen pembimbing ditambahkan pinjaman dalam analisis ini karena dalam memulai, melanjutkan atau mempertahankan usaha terkadang dilakukan peminjaman dana. Biaya produksi tersebut terdiri dari biaya tetap, biaya variabel dan biaya total. Biaya total dihitung dengan rumus sebagai berikut :

TC = TFC + TVC

Keterangan : TC = total cost/biaya total

TFC = total fixed cost/jumlah biaya tetap TVC = total variabel cost/jumlah biaya variabel Sumber : Rosyidi (2009)

Perhitungan biaya penyusutan dilakukan dengan metode garis lurus. Sesuai dengan penjelasan pada sub bab 2.4 metode garis lurus dihitung konstan sepanjang umur teknis barang investasi. Perhitungan penyusutan dilakukan dengan rumus :

Biaya penyusutan = Nilai investasi awal : umur teknis

Kerangka pemikiran penelitian yang dilakukan oleh peneliti secara ringkas ditampilkan pada Gambar 1 :

Gambar 1 Kerangka penelitian Penanganan dan Pendistribusian Hasil Tangkapan di PPN Palabuhanratu

34

Mengetahui kondisi penanganan hasil tangkapan

di PPN Palabuhanratu

Mengetahui gambaran kegiatan pendistribusian hasil tangkapan

di PPN Palabuhanratu

Mendapatkan besaran biaya penanganan hasil

tangkapan di PPN Palabuhanratu Mendapatkan besaran biaya pendistribusian hasil tangkapan di PPN Palabuhanratu Metode penelitian :

a.Wawancara (nelayan, pedagang pengumpul, perusahaan pengumpul, pedagang pengecer dan pengelola PPN Palabuhanratu)

b.Pengamatan terhadap proses penanganan hasil tangkapan

c.Pengujian organoleptik (ikan tuna-tuna kecil, tongkol, layur dan cakalang) d.Pengambilan data sekunder dari

pengelola PPN Palabuhanratu

Analisis data :

a.Deskriptif \menggunakan tabel, gambar dan diagram

b.Untuk data organoleptik  Rata-rata dan kisaran  Uji normalitas

 SPSS Mann Wihtney

 SPSS Kurskal Wallis dengan uji lanjutan

Metode penelitian :

a.Wawancara (nelayan, pedagang pengumpul dan perusahaan pengumpul)

b.Pengamatan terhadap proses pendistribusian hasil tangkapan c.Pengambilan data sekunder dari

pengelola PPN Palabuhanratu

Analisis data :

a.Deskriptif menggunakan tabel, gambar, diagram dan peta b.Diagram alir pendistribusian c.Pemetaan berdasarkan jenis hasil

tangkapan yang didistribusikan d.Pemetaan berdasarkan tujuan

pendistribusian

e.Pementaan pendistribusian hasil olahan asin dan pindang

Metode penelitian :

a.Wawancara kepada nelayan,

pedagang pengumpul, perusahaan pengumpul, pedagang pengecer dan pengelola PPN Palabuhanratu b.Pengamatan terhadap alat dan

bahan penanganan hasil tangkapan

c.Pengamatan terhadap alat dan bahan pendistribusian hasil tangkapan

Analisis data : Menggunakan analisis finansial yang terdiri dari : a.Tabel biaya untuk investasi b.Tabel biaya produksi

Biaya tetap Biaya variabel Biaya total a.Ada atau tidaknya penanganan

b.Tempat dan cara penanganan c.Bahan dan alat penanganan d.Pelaku penanganan

e.Nilai skala organoleptik

f.Ada atau tidak pengawasan mutu oleh pengelola PPN Palabuhanratu dan bentuknya

a.Ada atau tidaknya pendistribusian b.Produk yang didistribusikan dan

jumlahnya

c.Cara pendistribusian

d.Bahan dan alat pendistribusian e.Pelaku pendistribusian

f.Daerah tujuan pendistribusian

a.Biaya pengadaan alat b.Biaya pengadaan bahan c.Biaya penyusutan alat d.Biaya upah karyawan e.Biaya lainnya

f.Siapa yang mengeluarkan biaya tersebut

Input

Proses