• Tidak ada hasil yang ditemukan

4 KEADAAN UMUM

3) Rumah tangga perikanan

Rumah tangga perikanan tangkap yang terdapat di Kabupaten Sukabumi dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu rumah tangga pemilik (RTP) dan rumah tangga buruh perikanan (RTBP). Pengelompokan ini belum termasuk pelaku perikanan lainnya seperti pedagang, pengolah ikan, penyedia kebutuhan melaut, produsen kapal, produsen kapal dan lainnya (BPS Kabupaten Sukabumi, 2010a).

Tabel 9 Jenis dan jumlah rumah tangga perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi tahun 2009

Jenis rumah tangga Jumlah (orang) Persentase (%)

1. RTP 2.063 18,7

2. RTBP 8.988 81,3

Jumlah 11.051 100,0

Keterangan : RTP = rumah tangga pemilik; RTBP = rumah tangga buruh perikanan Sumber : BPS Kabupaten Sukabumi, 2010a (data diolah kembali)

Rumah tangga perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi tahun 2009 menurut Tabel 9 berjumlah 11.051 rumah tangga. Jumlah rumah tangga pemilik perikanan tangkap tahun 2009 di Kabupaten Sukabumi 2.063 rumah tangga (18,7%), sedangkan rumah tangga buruh perikanan tangkap berjumlah 8.988 rumah tangga (81,3%).

Salah satu pelaku perikanan tangkap selain rumah tangga perikanan tangkap adalah pengolah ikan. Pengolahan ikan merupakan semua kegiatan yang berhubungan dengan menambah nilai jual ikan hasil tangkapan rumah tangga perikanan tangkap melalui proses merubah ikan menjadi suatu produk. Banyak jenis usaha pengolahan, pelaku dan produksinya dikemukakan seperti di bawah ini (Tabel 10):

Tabel 10 Jenis usaha pengolahan ikan dan jumlah pelakunya di Kabupaten Sukabumi tahun 2009

Jenis usaha Pemilik (orang) atau usaha (unit)

Buruh (orang)

Jumlah buruh per usaha (orang) 1. Ikan asin 64 275 4 2. Pindang 752 1.587 2 3. Bakso ikan 4 16 4 4. Abon ikan 2 29 14 5. Pengasapan ikan 1 6 6

6. Pengolahan ikan lain 2 27 13

Jumlah 825 1.940 -

Sumber : BPS Kabupaten Sukabumi, 2010a (data diolah kembali)

Jenis usaha pengolahan yang terdapat di Kabupaten Sukabumi adalah ikan asin, pindang, bakso ikan, abon ikan, pengasapan ikan dan pengolahan ikan lain. Usaha pengolahan dominan di Kabupaten Sukabumi tahun 2009 adalah pindang dengan jumlah 752 unit usaha (91,1%) dan ikan asin sebanyak 64 unit usaha

(7,5%). Usaha pengolahan pindang dan ikan asin juga merupakan usaha yang paling banyak menyerap tenaga kerja di Kabupaten Sukabumi yaitu 1.587 orang pada usaha pindang dan 275 orang pada usaha ikan asin.

Pelaku usaha pengolahan ikan yang terdapat di Kabupaten Sukabumi pada tahun 2009 terdiri dari pemilik usaha dan buruh yang bekerja di pabrik pengolahan ikan. Buruh pengolahan ikan di Kabupaten Sukabumi berjumlah 1.940 orang, sedangkan jumlah pemilik usaha pengolahan adalah 825 orang. Jumlah ini sesuai karena satu orang pemilik usaha pengolahan memimpin beberapa orang buruh dalam menjalankan usahanya. Jumlah buruh berkisar antara 2 sampai dengan 14 orang buruh per usaha.

4.1.3 Keadaan prasarana umum 1) Transportasi dan Komunikasi

Transportasi udara tidak tersedia di Kabupaten Sukabumi, yang tersedia di Kabupaten Sukabumi adalah transportasi laut dan darat. Transportasi laut yang terdapat di Kabupaten Sukabumi hanya digunakan sewaktu-waktu atau bersifat insidental. Hal ini membuat peran transportasi di Kabupaten Sukabumi sangat bergantung kepada transportasi darat. Transportasi darat di Kabupaten Sukabumi berupa prasarana jalan raya dan sarana kendaraan bermotor (BPS Kabupaten Sukabumi, 2010a).

Menurut BPS Kabupaten Sukabumi (2010a) prasarana transportasi (jalan raya) di Kabupaten Sukabumi dikelola oleh beberapa instansi yaitu negara sepanjang 172.830 km, propinsi sepanjang 242.360 km, kabupaten sepanjang 1.752.285 km, serta jalan desa sepanjang 485.200 km. Panjang jalan yang dikelola oleh pemerintah Kabupaten Sukabumi sebagian besar telah diaspal (72,9%), sisanya masih berupa batu/teleford (23,6%) dan jalan tanah (3,5%). Kondisi jalan aspal yang kondisinya baik dan sedang hanya sebesar 37,1% sedangkan sisanya 62,9% pada kondisi sedang rusak, rusak dan rusak berat.

Sarana transportasi di Kabupaten Sukabumi berupa kendaraan seperti pada Tabel di bawah ini (Tabel 11):

Tabel 11 Jenis dan jumlah kendaraan di Kabupaten Sukabumi tahun 2009

Jenis kendaraan Jumlah (unit) Persentase (%)

1. Mobil penumpang 534 1,8

2. Mobil barang 532 1,7

3. Bus 25 0,1

4. Sepeda motor 30.090 96,5

Jumlah 31.181 100,0

Sumber : BPS Kabupaten Sukabumi, 2010a (data diolah kembali)

Kendaraan di Kabupaten Sukabumi terbagi ke dalam mobil penumpang, mobil barang, bus dan sepeda motor. Kendaraan terbanyak di Kabupaten Sukabumi tahun 2009 adalah sepeda motor dengan jumlah 30.090 unit atau 96,5%, sedangkan kendaraan dengan jumlah paling sedikit tahun 2009 di Kabupaten Sukabumi ialah bus dengan jumlah 25 unit atau 0,1%.

Prasarana dan sarana transportasi berperan penting bagi perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi, yaitu sebagai prasarana dan sarana pendistribusian hasil tangkapan dan pengangkutan bahan kebutuhan melaut. Jika prasarana dan sarana transportasi mencukupi dan dalam keadaan baik, maka kegiatan pendistribusian hasil tangkapan dan pengangkutan bahan kebutuhan melaut akan berjalan dengan baik. Hal itu dapat meningkatkan kegiatan perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi.

Komunikasi yang terdapat di Kabupaten Sukabumi terdiri dari pos, telepon dan telepon seluler. Pada awalnya telekomunikasi yang tersedia adalah pos. Sarana komunikasi yang disediakan pos adalah surat dan paket. Sarana tersebut membutuhkan waktu beberapa hari untuk sampai kepada orang yang dituju. Hal ini membuat penduduk mencari alternatif sarana komunikasi lain yang lebih efektif, yaitu telepon dan telepon seluler (BPPT Kabupaten Sukabumi, 2010)

Sarana telepon disediakan oleh PT. Telkom, sarana ini membuat orang bisa berbicara dengan orang lain secara langsung tanpa harus bertatap muka. Kekurangan sarana telepon di Kabupaten Sukabumi adalah belum mampu menjangkau seluruh pelosok wilayah kecamatan di Kabupaten Sukabumi. Sarana telekomunikasi yang sudah lebih menjangkau beberapa wilayah pelosok kecamatan adalah telepon seluler. Ada beberapa provider sambungan telepon

seluler di Kabupaten Sukabumi yaitu Telkomsel, Indosat, Excelcom, TelkomFlexi dan Mobile-8 (BPPT Kabupaten Sukabumi, 2010).

Telekomunikasi dalam kegiatan perikanan tangkap berperan mempermudah hubungan komunikasi jarak jauh dalam berbagai aktivitas masyarakat perikanan tangkap seperti hubungan antara Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) pusat dengan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) daerah, hubungan komunikasi pelaku-pelaku perikanan tangkap di pelabuhan perikanan anrata lain dalam hal pendistribusian hasil tangkapan, pemesanan kebutuhan melaut dan lainnya. Jika telekomunikasi dapat memperlancar hubungan jarak jauh masyarakat perikanan tangkap, maka kegiatan perikanan tangkap juga akan dapat semakin berkembang.