• Tidak ada hasil yang ditemukan

INDUSTRI RAMAH LINGKUNGAN Pariwisata

4.4 Analisis Daya Dukung 1 Air tawar

Pada gambaran umum GPK telah disebutkan bahwa air tawar tersedia berasal dari 6 sumber air yang total debitnya mencapai 70 lt/det atau 2 207 520 m3/tahun (selanjutnya disimbolkan pa1). Hasil penelitian di berbagai

pulau kecil di kawasan tropis menunjukkan adanya korelasi positif antara resapan tahunan dengan curah hujan tahunan yaitu berkisar antara 25 %–50%

(Falkland, 1994 dalam Adi, 2002). Jika curah hujan tahun an di GPK sebesar 1 740.8 mm/tahun dan luas hutan di GPK sebag ai daerah resapan air sebesar 2 272.85 Ha maka ketersediaan air tawar di GPK dapat mencapai 9 891 460.61 m3/tahun untuk 25% resapan tahunan (selanjutnya disimbolkan pa2) atau 19 782 921.22 m3/tahun untuk 50% resapan tahunan (selanjutnya disimbolkan pa3). Berdasarkan nilai potensi daya dukung air (pa1, pa2, pa3) di atas maka dapat dihitung daya dukung air untuk permukiman dan budidaya pertanian seperti berikut ini.

Permukiman

Hak asasi manusia yang wajib dipenuhi oleh negara sebagai bagian dari layanan publik mendasar yaitu sebesar 6 0 lt/orang/hari (=1.8 m3/orang/bln). Jika penduduk GPK tahun 2006 berjumlah 17 549 jiwa maka jumlah kebutuhan a ir GPK untuk memenuhi penduduk yang bermukim di GPK adalah 1 052 940 lt/hari atau 384 323.10 m3/tahun.

Jika potensi yang ada dikurangkan dengan kebutuhan dasar penduduk yang bermukim di GPK maka kondisi daya dukung air tawar yang ada di GPK adalah: - Nilai potensi air 1 (pa1) dapat mencukupi kebutuhan dasar penduduk

terhadap air tawar, yaitu kelebihan sebesar 1 823 196.90 m3/tahun (setara dengan potensi penambahan penduduk 83 251 jiwa)

- Nilai potensi air 2 (pa2) dapat mencukupi kebutuhan dasar penduduk terhadap air tawar, yaitu kelebihan sebesar 9 507 137. 51 m3/tahun (setara dengan potensi penambahan penduduk 434 115 jiwa)

- Nilai potensi air 3 (pa3) dapat mencukupi kebutuhan dasar penduduk terhadap air tawar, yaitu kelebihan sebesar 19 398 598. 12 m3/tahun (setara dengan potensi penambahan penduduk 885 750 jiwa)

Atas dasar nilai daya dukung di atas dapat dijelaskan bahwa kebutuhan air tawar jika mengharapkan potensi sumber air 6 sumber mata air sudah dapat mencukupi kebutuhan dasar penduduk GPK . Nilai potensi penambahan jumlah penduduk di atas baru didasarkan pada potensi air tawar untuk permukiman. Nilai tersebut belum dikurangi dengan kebutuhan air untuk budidaya pertanian, sehingga jumlah penduduk yang layak dapat didukung oleh potensi air tawar di

GPK masih perlu dikoreksi dengan hasil perhitungan kebutuhan air untuk budidaya pertanian dibawah ini.

Budidaya Pertanian

Standar kebutuhan air untuk sektor pertanian lahan kering sebesar 0.54 lt/det/Ha. Dari analisis kesesuaian diperoleh luas ruang yang sesuai untuk budidaya pertanian (disingkat bps) adalah 1 638. 76 Ha. Berdasarkan angka di atas maka kebutuhan air untuk budidaya pertanian pada ruang yang sesuai (bps ) adalah sebesar 27 907 182.12 m3/tahun.

Jika potensi yang ada dikurangkan dengan kebutuhan air u ntuk memenuhi budidaya pertanian pada lahan yang sesuai di GPK maka kondisi daya dukung air tawar yang ada di GPK adalah:

- Nilai potensi air 1 (pa1) tidak mencukupi kebutuhan air budidaya pertanian, yaitu kekurangan sebesar 25 699 662.12 m3/tahun atau hanya dapat memenuhi kebutuhan air tawar untuk lahan seluas 129.63 Ha

- Nilai potensi air 2 (pa2) tidak mencukupi kebutuhan air budidaya pertanian, yaitu kekurangan sebesar 18 015 721.52 m3/tahun atau hanya dapat memenuhi kebutuhan air tawar untuk lahan seluas 580.84 Ha.

- Nilai potensi air 3 (pa3) tidak mencukupi kebutuhan air budidaya pertan ian, yaitu kekurangan sebesar 8 124 260. 91 m3/tahun atau hanya dapat memenuhi kebutuhan air tawar untuk lahan seluas 1161.69 Ha.

Atas dasar nilai daya dukung di atas dapat dijelaskan bahwa kebutuhan air tawar jika mengharapkan potensi sumber air yang ada baik 6 sumber mata air maupun dari total resapan tahunan 25% dan 50% tidak mencukupi kebutuhan untuk budidaya pertanian di lahan yang sesuai, sehingga luasan lahan yang digun akan untuk budidaya pertanian seluas 129.63 Ha jika menggunakan pa1, atau 580. 84 Ha jika menggunakan pa2, atau 1 161.69 Ha jika menggunakan pa3.

Dari hasil perhitungan kedua kebutuhan di atas, permukiman (pm) dan budidaya pertanian (bp), kebutuhan air tawar untuk pm dan bps mencapai 28 291 505.22 m3/tahun. Jika dibandingkan dengan potensi dari 6 sumber mata air, maka terjadi kekurangan sebesar 26 083 985. 22 5% m3/tahun, hal ini setara dengan pengurangan 1 531.70 Ha lahan budidaya pertanian sehingga luas lahan yang digunakan untuk budidaya pertanian hanya seluas 107.06 Ha (6.53% luas bps atau 0.03% luas kebun saat ini). Jika dibandingkan dengan 25% resapan tahunan curah hujan, maka terjadi kekurangan sebesar 18 400 044.62 m3/tahun.

Hal ini setara dengan pengurangan 1 080.48 Ha lahan budidaya pertanian, sehingga luasan lahan yang digunakan untuk budidaya pertan ian direkomendasikan seluas 558.28 Ha (34. 07% luas bps atau 10.50% luas kebun saat ini). Selanjutnya jika dibandingkan dengan 50% resapan tahunan curah hujan, maka terjadi kekurangan sebesar 8 508 584. 01 m3/tahun. Hal ini setara dengan pengurangan 499.64 Ha lahan budidaya pertanian, sehingga luasan lahan yang digunakan untuk budidaya pertanian direkomendasikan seluas 1 139.12 Ha (69.51% luas bps atau 21.42% luas kebun saat ini).

4.4.2 Kebutuhan ruang

Analisis ini pada prinsipnya adalah kebutuhan ruang yang dapat ditampung di kawasan yang sesuai (s) dan atau sesuai bersyarat (sb) baik untuk pariwisata pantai (pp), pariwisata bahari (pb) maupun b udidaya laut (bl) pada waktu tertentu tanpa menimbulkan gangguan pada alam dan manusia. Kebutuhan ruang untuk pariwisata (pantai maupun bahari) dan budidaya laut di GPK mengacu Bab 3.3.2 huruf b.

Pariwisata pantai

Analisis daya dukung ini digunakan untu k pemanfaatan pariwisata pantai dengan kegiatan rekreasi pantai dan wisata mangrove. Luas kawasan yang sesuai (disingkat pps) digunakan untuk pariwisata pantai adalah 3 518. 07 Ha. Daya dukung pemanfaatannya seluas 351.81 Ha.

- Jika seluruh kawasan sesuai selain mangrove digunakan untuk rekreasi maka jumlah orang yang dapat di dukung maksimal 27 224 jiwa/thn.

- Jika seluruh kawasan sesuai digunakan untuk kombinasi rekreasi dan wisata mangrove maka jumlah orang yang dapat di dukung sebesar 77 201 jiwa/thn. Pariwisata bahari

Analisis daya dukung ini digunakan untuk pemanfaatan pariwisata bahari dengan kegiatan snorkling, olahraga bahari (memancing, kaya, kano, berperahu) dan selam. Luas kawasan yang sesuai (disingkat pbs) untuk pariwisata bahari adalah 9 115.75 Ha. Daya dukung pemanfaatanya seluas 911. 58 Ha.

- Jika seluruh kawasan sesuai digunakan untuk snorkling maka jumlah orang yang dapat di dukung maksimal 72 926 jiwa/thn.

- Jika seluruh kawasan sesuai digunakan untuk olahraga bahari maka jumlah orang yang dapat di dukung maksimal 91 157 jiwa/thn.

- Jika seluruh kawasan sesuai digunakan untuk selam maka jumlah orang yang dapat di dukung maksimal 65 274 jiwa/thn.

- Jika seluruh kawasan sesuai digunakan untuk kombinasi snorkling (maksimum kedalaman 5 m), olahraga bah ari (diatas kedalam 5 m), dan selam (diatas kedalam 5 m) maka jumlah orang yang dapat didukung maksimal 154 519 jiwa.

Budidaya laut

Berdasarkan hasil pemetaan diperoleh luas pe rairan wilayah studi sebesar 12 153.27 Ha (121 532 750 m2). Analisis kesesuaian dan hasil pengolahan data diperoleh luas wilayah yang sesuai untuk budidaya laut (disingkat bls) sebesar 7 686.75 Ha (76 867 540 m2).

- Jika seluruh kawasan sesuai digunakan untuk budidaya rumput laut maka jumlah unit yang dapat di dukung maksimal secara berturut adalah 768 675 unit (metode dekat dasar) atau 6 149 403 unit (metode rakit) atau 512 450 unit (metode long line).

- Jika seluruh kawasan sesuai digunakan untuk KJA, yang luas satu unitnya 27 m2, maka jumlah unit yang dapat di dukung maksimal 12 811 257 unit.

Dari hasil perhitungan ketiga kebutuhan di atas (pp, pb, bl), diperoleh: (1) dari kawasan yang sesuai untuk pariwisata pantai (3 518.07 Ha), dapat menampung jumlah orang maksimum sebesar 77 201 jiwa untuk kegiatan rekreasi dan wisata mangrove; (2) dari jumlah kawasan yang sesuai pariwisata bahari (9 115.75 Ha), dapat menampung jumlah orang maksimum sebesar 154 519 jiwa untuk kegiatan snorkling, olahraga bahari, dan selam ; (3) dari kawasan yang sesuai untuk budidaya laut (7 686.75 Ha), dapat menampung 768 675 unit (metode dekat dasar) atau 6 149 403 unit (metode rakit) atau 512 450 unit (metode long line) atau 12 811 257 unitKJA.

4.5 Analisis Nilai Manfaat Sumberdaya