• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi 1 Fungsi Produksi Cobb-Douglas

4.5. Metode Pengolahan Data

4.5.1. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi 1 Fungsi Produksi Cobb-Douglas

Soekartawi (1990), mengatakan bahwa fungsi produksi adalah merupakan hubungan fisik antara variabel yang dipengaruhi/dijelaskan (Y) dan variabel yang mempengaruhi/menjelaskan (X). variabel Y berupa output produksi dan variabel X berupa input produksi.

33 Fungsi produksi yang digunakan adalah menggunakan fungsi produksi Cobb-Douglas, dengan menetapkan terlebih dahulu faktor-faktor produksi yang digunakan dalam memproduksi benih padi varietas ciherang di PT. SHS RM I UBD Khusus Sukamandi, Subang-Jawa Barat, dan langkah selanjutnya adalah menyusun faktor produksi yang digunakan (input) kedalam suatu model fungsi produksi Cobb-Douglas untuk menduga hubungan mengenai faktor produksi yang digunakan (input) dengan jumlah produksi yang dihasilkan (output).

Rahim dan Hastuti (2008), mengatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produksi komoditas pertanian yaitu lahan pertanian, tenaga kerja, modal (fixed cost, variabel cost), pupuk (urea, TSP, KCl), pestisida, benih/bibit, teknologi, dan manajemen.

Soekartawi et al (1986), menambahkan bahwa input produksi seperti lahan, pupuk, tenaga kerja, modal, iklim, dan sebagainya yang dapat mempengaruhi besar kecilnya output produksi yang diperoleh, namun tidak semua masukan tersebut digunakan dalam analisis yang dilakukan, hal tersebut tergantung dari penting atau tidaknya pengaruh input produksi terhadap output yang diperoleh.

4.5.1.2. Uji Asumsi Ordinary Least Square

Metode pendugaan yang digunakan di dalam penelitian ini adalah menggunakan uji asumsi Ordinary Least Square, dan didalam penyelesaian penghitungan uji asumsi OLS dihitung menggunakan software minitab 14. Asumsi dalam ordinary least square yaitu model linier (dalam parameter), komponen error (menyebar acak & normal dengan nilai tengah 0), ragamnya homogen, dan terdapat autokorelasi, dan tidak terdapat multikolinear diantara variabel independent (X). Dengan mengacu kepada asumsi OLS, maka pengujian awal yang harus dilakukan agar pengujian OLS dapat digunakan adalah sebagai berikut :

1) Uji Normalitas

Sugiyono (2009), mengatakan bahwa untuk menguji normalitas data yang berbentuk rasio dapat menggunakan statistik parametris. Iriawan dan Astuti (2006) dalam Nadhwatunnaja (2008), mengatakan bahwa residual di dalam model regresi telah menyebar mengikuti distribusi normal, dan nilai P-Value

34 uji normal residual pada grafik telah melebihi 15 persen. Pengujian hipotesis di dalam penelitian ini menggunakan statistik parametris karena data yang di uji berbentuk ratio dan akan di uji menggunakan Chi Kuadrat.

2) Homoskedastisitas

Iriawan dan Astuti (2006) dalam Nadhwatunnaja (2008), mengatakan bahwa suatu model akan memenuhi asumsi homoskedastisitas, dimana memiliki kandungan error yang sama, yaitu nilai Y bervariasi dan memiliki satuan yang sama baik untuk nilai variabel X yang tinggi ataupun nilai variabel X yang rendah. Hal tersebut dilihat dari plot antara sisaan dengan nilai dugaan yang telah menunjukkan bahwa titik-titik tersebut telah menyebar secara acak dan tidak membentuk pola.

3) Multikolinearitas

Soekartawi (2003) dalam Nadhwatunnaja (2008), mengatakan bahwa multikolinearitas merupakan situasi yang nilai-nilai pengamatan memiliki hubungan yang kuat, sehingga menyebabkan variabel X tidak begitu mempengaruhi variabel Y, akan tetapi variabel X dipengaruhi oleh variabel X. Dalam mendeteksi adanya multikolinearitas dapat dilihat dari nilai Varians Inflation Factor (VIF). Apabila nilai VIF>10, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat adanya multikolinear diantara variabel Independent (X).

4) Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antar error satu dengan yang lainnya. Gujarati (1993) diacu dalam Nadhwatunnaja (2008), menambahkan bahwa autokorelasi merupakan suatu kondisi linier antara serangkaian anggota observasi, dimana berdasarkan waktu dan ruang. Nadhwatunnaja (2008), mengatakan bahwa masalah mengenai adanya autokorelasi pada umumnya terdapat pada data time series. Di dalam penelitian ini tidak dilakukan autokorelasi, alasannya adalah data yang digunakan di dalam penelitian ini bukan menggunakan data time series, akan tetapi menggunakan data cross section.

Secara matematik model fungsi produksi Cobb-Douglas yang di transformasikan ke dalam bentuk linier dan dianalisis menggunakan uji asumsi Ordinary Least Square adalah sebagai berikut :

35

lnY= lnߚ + ߚlnX1 + ߚଶlnX2 + ߚଷlnX3 + ߚସlnX4 + ߚହlnX5 + ߚ଺lnX6 + ߚ଻lnX7 + u

Dimana :

lnY = Hasil Produksi per musim tanam (Kg) lnX1 = Luas lahan (m2) lnX2 = Benih (Kg) lnX3 = Urea (Kg) lnX4 = TSP (Kg) lnX5 = NPK (Kg) lnX6 = Obat-obatan (ml) lnX7 = Tenaga Kerja (Rp)

lnߚ = Nilai Konstanta (Intercept)

ߚ, ߚ, …ߚ = Koefisien Regresi (Slope)

u = disturbance term (unsur sisa/galat)

Unsur error (u) di dalam model mewakili :

x Variabel yang tidak dimasukkan ke dalam model

x Komponen Nonlinieritas hubungan antara variabel independent dengan variabel dependent

x Adanya salah ukur saat melakukan observasi x Kejadian yang sifatnya Random

Dengan menggunakan Metode Ordinary Least Square, digunakan untuk mencari Pendugaan Koefisien Regresi. untuk menguji hipotesis digunakan Uji-F dan Uji-T serta didukung dengan nilai Koefisien Determinasi (R2).

x R2

Gujarati (1993) dalam Nadhwatunnaja (2008), mengatakan bahwa

Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur besarnya variabel variasi- variasi variabel Dependen (Y) yang dapat dijelaskan oleh model (R2), sedangkan besarnya variabel-variabel Dependen yang tidak dapat dijelaskan di dalam model (1-R2) maka akan dijelaskan oleh komponen error (u). Nilai koefisien determinasi berkisar antara nilai nol (0) dan satu (1), apabila nilai koefisien determinasi semakin mendekati satu, maka semakin besar keragaan mengenai produktivitas yang dapat dijelaskan oleh faktor-faktor yang mempengaruhinya.

36

x Uji-F

Uji-F digunakan untuk melihat mengenai variabel independen (X) apakah berpengaruh terhadap variabel tidak dependen (Y). Di dalam penelitian ini untuk melihat apakah model dugaan yang digunakan signifikan untuk menduga variabel X mempengaruhi variabel Y.

Dari Tabel F, untuk taraf nyata = ן, V1 = k & V2 = (n-k-1), maka akan diperoleh nilai Fן(v1=k & v2=(n-k-1)). Kriteria ujinya adalah Bila Fhit > Fן(v1, v2) atau

apabila P < ן, maka dapat disimpulkan bahwa tolak H0 pada taraf nyata ן.

Berdasarkan kriteria Uji-F, maka apabila Fhit > Fן atau P < ן, maka secara bersamaan variabel-variabel independen memiliki pengaruh yang nyata terhadap dependen (Y), maka tolak H0, dan sebaliknya apabila Fhit < Fן atau P > ן, maka

terima H0, yang artinya adalah secara bersamaan variabel-variabel independen tidak berpengaruh nyata terhadap variabel dependen (Y).

x Uji-t

Uji-t digunakan untuk mengetahui apakah koefisien regresi dugaan dari masing-masing variabel independen (Xi) berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel dependen (Y).

Uji statistik yang digunakan di dalam pengujian signifikansi masing- masing koefisien regresi dugaan menggunakan Uji-t adalah sebagai berikut :

t

hit

=

௕೔

ௌ௕೔

Dimana :

bi = Koefisien regresi ke-i

Sbi = Standar Deviasi Koefisien Regresi ke-i

Dari tabel T, untuk taraf nyata = ן & DF = (n-k-1), maka akan diperoleh nilai tן(௡ି௞ିଵ). Kriteria Uji-t adalah Bila |t୦୧୲| > t(ן/,௡ି௞ିଵ) atau bila P < ן, maka dapat disimpulkan tolak H0 pada taraf nyata ן (uji 2 arah). Apabila |t୦୧୲| < t(ן/,௡ି௞ିଵ) atau bila P > ן, maka dapat disimpulkan terima H0 (uji 2 arah).

37 Berdasarkan kriteria Uji-t, maka dapat disimpulkan bahwa apabila bi memiliki tanda positif, maka dapat disimpulkan bahwa apabila Xi meningkat satu satuan Xi, maka diduga variabel dependen (Y) rata-rata akan meningkat sebesar bi satuan Y, Cateris paribus. Apabila bi memiliki tanda negatif, maka dapat disimpulkan bahwa apabila Xi meningkat satu satuan Xi, maka diduga variabel

dependen (Y) rata-rata akan turun sebesar bi satuan Y, Cateris paribus.

4.5.1.3. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah, maka diajukan hipotesis sebagai dasar pertimbangan di dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

o Tolak H0, Bila |t୦୧୲| > t(ן/,௡ି௞ିଵ) o Terima H0, Bila |t୦୧୲| < t(ן/ଶ,௡ି௞ିଵ)

Kriteria Uji-t adalah sebagai berikut :

H0 : Tidak memiliki hubungan nyata input produksi yang digunakan dapat mempengaruhi hasil produksi benih padi varietas ciherang yang diproduksi oleh para petani penangkar benih.

H1 : Adanya input produksi yang memiliki hubungan dalam mempengaruhi produksi benih padi varietas ciherang yang diproduksi oleh para petani penangkar benih.