• Tidak ada hasil yang ditemukan

σe 2 2 = error sumsquare (ESS) dari regresi yang dibatasi m = banyaknya pembatasan linear

6.3. Kajian Kemitraan Petani Penangkar Benih PT SHS

6.3.16. Manfaat Bermitra Dengan PT SHS

Manfaat yang didapatkan oleh para petani penangkar benih adalah memiliki penghasilan dari keuntungan yang didapatkan dalam memproduksi benih milik PT. SHS. Pengakuan Para petani penangkar benih mengatakan bahwa akan terus melakukan kemitraan agar terus memiliki penghasilan karena bertani merupakan pekerjaan utama.

6.4. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Produksi Benih Padi

varietas Ciherang 6.4.1. Proses Budidaya

Proses budidaya merupakan urutan proses produksi dari mulai persiapan pengolahan lahan, penanaman, pemeliharaan, dan sampai pemanenan.

a. Pengolahan Lahan

Pengolahan lahan bertujuan untuk menciptakan struktur tanah yang baik bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang bertujuan agar tanaman dapat berproduksi secara maksimal. Pengolahan yang petani penangkar benih lakukan adalah pemecahan bongkahan-bongkahan tanah sawah sedemikian rupa hingga menjadi lumpur lunak dan sangat halus teksturnya. Selain membuat bongkahan tanah menjadi halus teksturnya juga ketersediaan mengenai kecukupan air perlu diperhatikan.

66 Pengolahan yang digunakan oleh petani penangkar benih padi varietas ciherang terdapat dua sistem pengolahan yaitu sistem Maximum Tillage dan Minimum Tillage. Maximum Tillage yaitu lahan diolah menggunakan alat berat pengolahan seperti Rome Flow yang dapat menghasilkan olahan tanah hingga kedalaman 30 cm. Sistem Maximum Tillage digunakan pada musim tanam peralihan, namun pada musim tanam berikutnya perusahaan mengambil kebijakan untuk tidak melakukan pengolahan dengan sistem Maximum Tillage karena biaya yang dikeluarkan cukup tinggi. Para petani penangkar benih menerapkan sistem Minimum Tillage atau Tanpa Olah Tanah (TOT) dalam melakukan pengolahan pada musim tanam berikutnya. Usaha untuk menunjang kesuburan tanah hanya dilakukan melalui pemupukan, baik pupuk organik maupun pupuk anorganik dan pencangkulan di sekitar tanaman pokok.

Pengolahan tanah pada sistem Minimun Tillage tidak menggunakan pembajakan, akan tetapi menggunakan cara tradisional yaitu pencangkulan dengan melakukan pembersihan lahan dari sisa-sisa tanaman sebelumnya dan gulma yang terdapat pada lahan tersebut. Pencangkulan bagian atas bedengan dapat di lakukan setelah bedengan bersih. Lahan digenangi air dan dibiarkan selama seminggu setelah dibajak.

Tenaga kerja yang digunakan oleh para petani penangkar benih padi varietas ciherang di dalam melakukan pengolahan tanah tahap awal dengan luasan lahan rata-rata 1,58 Ha yaitu menggunakan tenaga kerja borongan dengan biaya rata-rata sebesar Rp 755.812 dan dibayarkan secara tunai.

b. Pembuatan Persemaian

Pembuatan persemaian diperuntukkan untuk persiapan tempat untuk membibitkan benih pokok varietas ciherang yang akan ditanam dan dipersiapkan pada saat pengolahan lahan. Luas lahan untuk persemaian benih padi varietas ciherang yang dilakukan oleh petani penangkar benih untuk kebutuhan tanam berdasarkan luasan lahan rata-rata membutuhkan luasan seluas lima are (500 m2). Rata-rata tenaga kerja yang digunakan adalah laki- laki sebanyak dua orang dengan biaya rata-rata per orang Rp 48.950 perhari sudah termasuk uang makan dan rokok, dan dimulai dari jam tujuh pagi

67 sampai jam empat sore. Hari orang kerja rata-rata adalah selama satu hari didalam menyelesaikan pembuatan lahan untuk persemaian bibit yang akan ditanam. Pembayaran dilakukan secara tunai.

c. Penampingan

Penampingan merupakan tahap kedua di dalam membalikkan tanah dengan menggunakan cangkul dan langsung dibuatkan pematang/bedengan (galengan) lahan yang akan dipergunakan untuk memproduksi padi (benih sebar) varietas ciherang. Penampingan dilakukan setelah satu minggu lahan digenangi air. Tenaga kerja rata-rata yang digunakan adalah laki-laki sebanyak enam orang dengan hari orang kerja selama satu hari. Biaya tenaga kerja rata- rata per orang yaitu sebesar Rp 48.535 per hari dan dimulai dari jam tujuh pagi sampai jam empat sore. Biaya per tenaga kerja sudah termasuk uang makan dan rokok. Pembayaran dilakukan secara tunai

d. Pemopokan

Pemopokan merupakan tahap ketiga didalam merapihkan pematang/bedengan (galengan), tujuan pemopokan adalah agar pematang/bedengan (galengan) terlihat lebih padat dan rapih sebelum dilakukan penanaman yang bertujuan agar pada saat lahan digenangi air tidak terjadi kebocoran pada pematang/bedengan (galengan). Pemopokan yang dilakukan para petani penangkar benih padi varietas ciherang dilakukan satu hari setelah penampingan dilakukan. Rata-rata penggunaan tenaga kerja untuk pemopokan yaitu laki-laki sebanyak enam orang dengan biaya tenaga kerja per hari rata-rata yaitu Rp 48.333 sudah termasuk uang makan dan rokok. Hari orang kerja didalam penyelesaian pemopokan rata-rata membutuhkan waktu selama satu hari, dimulai dari jam tujuh pagi sampai jam empat sore. Pembayaran tenaga kerja dilakukan secara tunai

d. Peleleran

Peleleran merupakan tahap akhir pada saat pengolahan lahan dimana bertujuan untuk meratakan tanah sawah agar siap untuk ditanam (menghaluskan tekstur tanah sawah agar menjadi lumpur yang sangat halus). Peleleran dilakukan setelah dua hari setelah dilakukan pemopokan dan

68 dibiarkan dengan air yang menggenang sampai bibit siap untuk ditanam. Rata- rata penggunaan tenaga kerja untuk peleleran yaitu laki-laki sebanyak enam orang dengan biaya per tenaga kerja rata-rata yaitu sebesar Rp 48.100 per hari sudah termasuk uang makan dan rokok. Lamanya hari orang kerja dalam menyelesaikan peleleran yaitu selama satu hari. Pembayaran tenaga kerja dilakukan secara tunai.

e. Penanaman

Penanaman bibit padi varietas ciherang dilakukan pada saat umur bibit 18-21 hari pada saat dipersemaian, memiliki enam helai daun, tinggi bibit 25 cm, memiliki batang besar dan keras, dan bebas dari hama penyakit. Standar operasional prosedur Jarak tanam yang ditetapkan oleh PT. SHS adalah 20 cm x 20 cm, akan tetapi jarak tanam yang digunakan oleh para petani penangkar benih padi varietas ciherang pada umumnya adalah 25 cm x 25 cm.

Rata-rata tenaga kerja yang digunakan untuk penanaman merupakan tenaga kerja borongan, akan tetapi pembayaran tidak dilakukan secara langsung, tapi akan diperhitungkan pada saat panen dengan pembayaran menggunakan benih yang dipanen dengan perhitungan 1 : 6 (sistem ceblok) berdasarkan banyaknya hasil panen lahan yang digarap oleh tenaga kerja untuk menanam padi. Rata-rata pembayaran sistem ceblok yang harus dibayarkan oleh petani penangkar benih adalah sebanyak 1.415 Kg benih dengan luasan lahan rata-rata 1,58 Ha. Sistem ceblok merupakan sistem pembayaran tenaga kerja menggunakan hasil panen benih, dimana tenaga kerja tersebut melakukan penanaman dan pengaritan saat panen pada lahan yang sama.

f. Penyulaman

Penyulaman yang dilakukan oleh petani penangkar benih padi varietas ciherang yaitu maksimal dua minggu setelah tanam yang bertujuan untuk mengganti tanaman padi varietas ciherang yang mati agar masaknya padi dapat serentak. Penyulaman dilakukan apabila tanaman padi tidak tumbuh setelah ditanam. Tanaman padi yang tidak tumbuh segera diganti atau disulam dengan tanaman padi dari persediaan yang telah disediakan sebanyak 10

69 persen. Tujuannya adalah agar umur tanaman untuk penyulaman tidak berbeda jauh saat di sulam maupun saat berproduksi.

Rata-rata tenaga kerja yang digunakan oleh petani penangkar benih padi varietas ciherang adalah sebanyak 86 orang petani penangkar benih menggunakan tenaga kerja laki-laki, dan hanya 14 orang petani penangkar benih yang menggunakan tenaga kerja perempuan. Upah tenaga kerja antara laki-laki dan wanita tidak berbeda (disamakan). Banyaknya rata-rata penggunaan tenaga kerja untuk penyulaman adalah sebanyak delapan orang tenaga kerja dengan upah rata-rata Rp 47.750 per hari. Rata-rata hari orang kerja dalam menyelesaikan penyulaman adalah selama satu hari dan pembayaran dilakukan tunai.

g. Pemupukan

Pupuk mengandung unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman dengan konsentrasi relatif tinggi. Pupuk penting untuk memperkaya unsur hara tanah dan untuk mempertahankan produksi tinggi. Unsur hara yang disediakan oleh pupuk organik bagi tanah dalam jumlah sedikit, sehingga dengan penggunaan pupuk anorganik diharapkan dapat memenuhi kebutuhan unsur hara tanah yang cukup tinggi dan penggunaannya harus dengan dosis rendah (Irawan, 2001). Pemberian pupuk anorganik dilakukan oleh para petani penangkar benih padi varietas ciherang dengan menggunakan pupuk tunggal (Urea, dan TSP) maupun pupuk majemuk (NPK). Penggunaan pupuk anorganik yang diberikan dengan rata-rata luas lahan garapan para petani penangkar benih padi varietas ciherang seluas 1,58 Ha yaitu total pupuk tunggal urea (N) sebanyak 537 Kg, total pupuk tunggal TSP (P) sebanyak 157 Kg, dan total pupuk majemuk NPK sebanyak 115 Kg.

Pemupukan urea rata-rata dilakukan sebanyak tiga kali pemupukan, TSP sebanyak satu kali pemupukan, dan NPK sebanyak satu kali pemupukan. Total rata-rata kebutuhan tenaga kerja yang digunakan untuk pemupukan sebanyak sembilan orang tenaga kerja laki-laki dengan upah per hari rata-rata yaitu Rp 49.750. pemupukan dilakukan tiga kali, dimana setiap kali pemupukan menggunakan tiga orang tenaga kerja laki-laki dan diselesaikan dalam kurun waktu satu hari untuk luasan lahan rata-rata 1,58 Ha.

70 Pembayaran tenaga kerja yang dilakukan oleh petani penangkar benih padi varietas ciherang adalah pembayaran tunai.

g. Pemberian Obat-obatan

Pemberian obat-obatan bertujuan untuk menjaga pertumbuhan tanaman padi varietas ciherang dari serangan hama dan penyakit yang dapat menyebabkan tanaman padi kerdil, dan produktivitas hasil panen benih varietas ciherang menurun. Para petani penangkar benih menggunakan pestisida untuk menanggulangi hama penyakit tanaman, dan herbisida bertujuan untuk menanggulangi rumput (gulma) yang tumbuh di area pertanaman padi varietas ciherang yang di produksi oleh petani penangkar benih.

Total rata-rata penggunaan tenaga kerja untuk pemberian obat-obatan yaitu sebanyak Sembilan orang tenaga kerja laki-laki dengan upah per tenaga kerja yaitu Rp 49.740 per hari. Total rata-rata pemberian obat-obatan yang dilakukan oleh petani penangkar benih padi varietas ciherang yaitu sebanyak tiga kali, dimana setiap aplikasi pemberian obat-obatan membutuhkan tiga orang tenaga kerja laki-laki dan diselesaikan dalam waktu satu hari untuk luasan lahan rata-rata 1,58 Ha. Sistem pembayaran dilakukan secara tunai.

h. Penyiangan

Penyiangan dilakukan dengan tujuan agar pertumbuhan tanaman padi normal dengan mendapatkan hara yang cukup di dalam tanah, karena gulma dan tanaman-tanaman lain yang tumbuh di lahan pertanaman padi dapat menyebabkan perebutan unsur hara di dalam tanah dan tanaman padi tidak mendapatkan unsur hara yang cukup. Rata-rata 83 orang petani penangkar benih padi varietas ciherang menggunakan tenaga kerja perempuan untuk melakukan penyiangan, dan hanya 17 orang petani penangkar benih yang menggunakan tenaga kerja laki-laki untuk melakukan penyiangan.

Rata-rata total kebutuhan tenaga kerja untuk penyiangan adalah sebanyak 20 orang tenaga kerja dengan biaya tenaga kerja per hari yaitu Rp 47.550. Rata-rata penyiangan dilakukan sebanyak dua kali yaitu pada umur satu bulan setelah tanam dan umur 55 hari setelah tanam, dimana setiap kali

71 melakukan penyiangan menggunakan 10 orang tenaga kerja. Pembayaran yang dilakukan oleh petani penangkar benih varietas ciherang yaitu pembayaran secara tunai.

i. Pengairan

Produksi benih padi varietas ciherang memerlukan ketersediaan air yang cukup pada saat pertumbuhan. Lahan yang digunakan para petani penangkar benih merupakan lahan sawah irigasi. Pengairan memiliki peranan sangat penting. Pasokan air irigasi sepenuhnya tergantung pada jaringan irigasi di lokasi penanaman. Jaringan saluran irigasi yang digunakan oleh para petani penangkar benih pada lahan kerjasama milik PT. SHS yaitu bekerjasama dengan PT. Jasa Tirta. Keunggulan para petani penangkar benih didalam memproduksi benih padi varietas ciherang yaitu musim tidak berpengaruh, alasannya adalah ketersediaan air untuk lahan yang digunakan selalu terjamin mengenai pasokan air irigasi dari PT. Jasa Tirta.

Gambar 12. Pintu Pengaturan Pengairan Lahan Produksi PT.SHS

Pengairan lahan sawah yang dilakukan oleh petani penangkar benih padi varietas ciherang yaitu menggunakan ulu-ulu. Ulu-ulu merupakan seorang tenaga kerja laki-laki yang mengatur penyaluran air pada setiap blok lahan yang akan digenangi air. Deskripsi kerja ulu-ulu yaitu mengatur penyaluran air pada saat awal pertumbuhan, pembentukan anakan, pembungaan, masa bunting, dan melakukan pengeringan sawah.

Pembayaran yang dilakukan oleh petani penangkar benih padi varietas ciherang yaitu pembayaran menggunakan benih pada saat panen. Rata-rata

72 pembayaran berupa benih yang dibayarkan oleh petani penangkar benih padi varietas ciherang berdasarkan luasan rata-rata 1,58 Ha yang dikelola oleh para petani penangkar yaitu sebanyak 39,64 Kg.

j. Pemeriksaan Lapangan

Pemeriksaan lapangan bertujuan untuk mensertifikasi tanaman agar kondisi tanaman benar-benar bebas dari varietas lain dan dilakukan. Pemeriksaan lapang pertama dilakukan pada phase vegetative (satu bulan setelah tanam) dilakukan terhadap pangkal batang, muka daun, telinga daun, posisi daun, bentuk tanaman, dan warna lidah daun.

Pemeriksaan lapang kedua dilakukan pada phase reproduktif (pertanaman berbunga lebih dari 80 persen) dilakukan terhadap warna ujung gabah dan posisi daun bendera dan keserempakan berbunga.

Pemeriksaan ketiga dilakukan pada phase pemasakan (paling lambat satu minggu sebelum panen) dilakukan pada pemeriksaan bentuk gabah dan warna gabah.

Pemeriksaan lapangan pertama dan kedua dapat dilakukan dua kali sampai pertanaman benar-benar telah memenuhi standar pemeriksaan, sedangkan pemeriksaan ketiga dilakukan hanya sekali. Apabila ketiga pemeriksaan telah dilakukan dan memenuhi syarat maka pertanaman dinyatakan lulus lapang. Biaya operasional yang harus dibayarkan oleh petani penangkar benih varietas ciherang yaitu sebesar Rp 130.000 per musim tanam.

k. Pemanenan

Pemanenan dilakukan setelah tanaman padi varietas ciherang mencapai umur 120 hari setelah tanam. Pemanenan dilakukan dengan cara pengaritan tanaman padi yang akan menjadi calon benih (benih sebar). Setelah itu padi di lakukan pengayakan baik secara tradisional atau menggunakan teknologi (tresher), akan tetapi mayoritas petani penangkar benih lebih banyak menggunakan cara tradisional. Setelah padi dilakukan pengayakan, lalu dilakukan pengarungan dan pengikatan oleh petani penangkar benih padi varietas ciherang.

73

Gambar 13. Perontokkan Hasil Panen Benih Padi

Tenaga kerja yang digunakan untuk pengaritan pada saat panen adalah rata-rata petani penangkar benih padi varietas ciherang menggunakan sistem ceblok untuk luasan rata-rata 1,58 Ha adalah sebanyak 1.415 Kg. tenaga kerja untuk pengayakan, pengarungan, dan pengikatan yang digunakan bersifat borongan dengan perhitungan rata-rata biaya per ton yaitu Rp 28.230, dengan total rata-rata hasil panen para petani penangkar benih dengan luasan rata-rata 1,58 Ha adalah 8,49 ton dan dibayarkan secara tunai.

Tenaga kerja kuli panggul (kulpang) dibayarkan dengan sistem hitungan biaya perkarung rata-rata Rp 2.000. total rata-rata hasil panen yang sudah dikarungkan milik petani penangkar benih rata-rata berjumlah 100 karung dan dibayarkan secara tunai. Adapun mengenai tenaga kerja kuli panggul dapat dilihat pada Gambar 14.

74