• Tidak ada hasil yang ditemukan

5. ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN WILAYAH

5.2 Analisis Faktor Internal dan Eksternal

Analisis lingkungan internal dilaksanakan guna mengamati berbagai faktor internal yang berpengaruh pada pengembangan minapolitan di Kabupaten Kepulauan Anambas. Faktor-faktor internal ini merupakan kondisi atau keadaan lingkungan yang dapat mempengaruhi pengembangan program minapolitan di Kabupaten Kepulauan Anambas. Faktor-faktor ini merupakan kekuatan yang bisa dimanfaatkan dan faktor kelemahan yang terjadi selama ini. Faktor-faktor internal ini merupakan identifikasi terhadap faktor-faktor yang dianggap secara dominan mempengaruhi keberhasilan dan prestasi pengembangan minapolitan di Kabupaten Kepulauan Anambas. Identifikasi faktor-faktor internal tersebut diklasifikasikan sebagai kekuatan dan kelemahan.

Faktor-faktor lingkungan internal kekuatan dan kelemahan dianalisis dengan menggunakan matrik IFE (Internal Factor Evaluation), sehingga diperoleh bobot, peringkat (rating) dan nilai terbobot (Perhitungan nilai bobot dan nilai rating/peringkat masing-masing faktor internal dan eksternal dapat dilihat pada Lampiran 14 dan Lampiran 15). Bobot yang diperoleh dalam matrik IFE kemudian dipergunakan untuk mengetahui tingkat kepentingan faktor strategis tersebut yang menunjang keberhasilan dalam pengembangan minapolitan di Kabupaten Kepulauan Anambas. Total nilai terbobot yang diperoleh dari matriks IFE kemudian menjadi dasar untuk mengetahui respon dari pihak yang menjadi responden yang merupakan stakeholders (pihak pemerintah daerah dan pengusaha/nelayan) dalam memanfaatkan kekuatan dan mengatasi kelemahan yang ada.

Tabel 30. Matriks IFE (Internal Factor Evaluation) Pengembangan Minapolitan di Kabupaten Kepulauan Anambas.

No Faktor Strategis Bobot Rating Bobot x

Rating Kekuatan:

1 Adanya lahan untuk Program Minapolitan 0,138 4 0,507

2 Adanya perencanaan dalam RPJMD 0,138 4 0,507

3 Adanya potensi sumberdaya perikanan 0,145 4 0,530

4 Adanya minat masyarakat untuk budidaya ikan 0,138 4 0,507 5 Tersedianya bibit ikan untuk budidaya 0,151 3 0,503

Jumlah 0,711 2,556

Kelemahan:

6 Belum memadai infrastruktur sektor perikanan 0,044 1 0,051

7 Belum tersedianya RTRW 0,057 2 0,094

8 Belum adanya regulasi Minapolitan di Anambas

0,069 1 0,092

9 Anggaran yang tersedia belum memadai 0,057 1 0,066

10 Kurangnya pengetahuan dan keterampilan nelayan

0,063 2 0,126

Jumlah 0,289 0,430

Hasil perhitungan dan analisis matriks IFE (Internal Factor Evaluation) untuk elemen kekuatan dan kelemahan diperoleh dari indeks akumulatif skor kekuatan sebesar 2,556, sedangkan nilai akhir bobot skor elemen kelemahan sebesar 0,430. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh responden sudah memberikan pandangan dan respon yang cukup tinggi pada faktor kekuatan dan faktor kelemahan. Total nilai bobot skor (skor terbobot) faktor internal sebesar 2,985 nilai ini melebihi lebih besar dari 2,5 (Rangkuti, 2009). Hasil analisis matriks IFE dalam pengembangan program minapolitan di Kabupaten Kepulauan Anambas disajikan pada Table 30.

5.2.2 Analisis Faktor Eksternal

Analisis lingkungan eksternal dilakukan dengan mengevaluasi beberapa faktor yang mempengaruhi pengembangan minapolitan di Kabupaten Kepulauan Anambas. Dalam pendekatan ini dipertimbangkan aspek politik, ekonomi, sosial dan budaya. Faktor-faktor lingkungan eksternal ini diklasifikasikan menjadi peluang dan ancaman sebagaimana Tabel 31.

Tabel 31 Matriks EFE (Eksternal Factor Evaluation) Pengembangan Minapolitan di Kabupaten Kepulauan Anambas.

No Faktor Strategis Bobot Rating

Bobot x Rating Peluang:

1 Tersedianya pasar atau pembeli hasil perikanan 0,136 4 0,499 2 Adanya dukungan dana dari pemerintah pusat 0,118 3 0,375 3 Harga jual hasil perikanan yang

menguntungkan

0,124 3 0,414

4 Tersedianya peraturan atau pedoman oleh pemerintah pusat

0,112 3 0,337

5 Banyak/beragamnya jenis ikan yang dihasilkan 0,107 3 0,302

Jumlah: 0,598 1,927

Ancaman:

6 Ramainya pencurian ikan (illegal fishing) 0,083 2 0,193

7 Cuaca yang kurang mendukung 0,071 2 0,142

8 Adanya kuota atau batasan penjualan jenis ikan tertentu

0,071 2 0,142

9 Terbatasnya pakan untuk budidaya ikan 0,095 3 0,252

10 Terbatasnya akses permodalan ke lembaga perbankan.

0,083 3 0,207

Jumlah: 0,402 0,937

TOTAL 1,00 2,864

Catatan : Perhitungan Nilai Bobot dan Nilai Rating faktor-faktor Internal dan Eksternal dapat dilihat pada Lampiran 14 dan Lampiran 15.

Faktor-faktor lingkungan eksternal terdiri dari peluang dan ancaman yang dihadapi dalam pengembangan minapolitan di Kabupaten Kepulauan Anambas. Faktor-faktor tersebut dievaluasi dengan menggunakan matrik EFE (Eksternal Factor Evaluation), diperoleh bobot peringkat dan nilai terbobot. Hasil dari penghitungan bobot dalam matrik EFE dipergunakan untuk mengetahui kepentingan faktor penentu yang menunjang keberhasilan dalam pengembangan minapolitan di Kabupaten Kepulauan Anambas. Nilai total terbobot yang diperoleh dari matrik EFE menjadi tolak ukur untuk mengetahui respon dari pihak-pihak yang terlibat dalam pembangunan minapolitan. Hasil evaluasi faktor eksternal di Kabupaten Kepulauan Anambas disajikan pada Tabel 31.

Hasil perhitungan dan evaluasi faktor-faktor eksternal dengan mempergunakan matriks EFE, diperoleh total skor terbobot 2,864. Hal ini menunjukkan bahwa responden (pihak-pihak yang terlibat dalam pengembangan minapolitan di Kabupaten Kepulauan Anambas dapat menerapkan/menjalankan strategi dengan memanfaatkan peluang dan mengantisipasi ancaman yang ada. Bila berpedoman kepada (Rangkuti, 2009), maka nilai terbobot diatas 2,5 menunjukkan bahwa pihak-pihak (responden) tersebut dapat menjalankan strategi secara efektif dengan memanfaatkan peluang dan menghindari ancaman.

5.2.3 Matrik Internal Eksternal (Matriks IE)

Analisis matrik IE digunakan untuk mencari strategi umum (Grand strategi) atau strategi apa yang sebaiknya digunakan. Penentuan strategi ini diperoleh dari hasil perhitungan matriks IFE dan EFE, dimana total nilai matriks IFE sejumlah 2,985 ini menunjukkan besarnya pengaruh internal bagi usaha pengembangan program minapolitan di Kabupaten Kepulauan Anambas, sedangkan hasil perhitungan matriks EFE dengan total nilai sebesar 2,864 ini juga menunjukkan besarnya pengaruh ekternal. Artinya faktor internal lebih besar pengaruhnya dibandingkan faktor eksternal dalam Pengembangan Wilayah melalui pendekatan program Minapolitan di Kabupaten Kepulauan Anambas. Dari pengabungan dua matrik IFE dan EFE diperoleh matriks IE (internal- eksternal) sebagaimana Gambar 4.

MATRIK INTERNAL – EKSTERNAL (IE) Total Skor Evaluasi Faktor Internal

4.0 Kuat 3.0 Rata-rata 2.0 Lemah 1.0

I II III

Tinggi

3.0 Pertumbuhan Pertumbuhan Penciutan

Total Skor IV V VI

Evaluasi Faktor Eksternal

Sedang

2.0 Stabilitas Pertumbuhan Penciutan

(2,864 ; 2,985)

VII VIII IX

Rendah Pertumbuhan Pertumbuhan Likuidasi

1.0

Hasil matriks IE menggambarkan bahwa pengembangan wilayah melalui pendekatan Minapolitan di Kabupaten Kepulauan Anambas berada pada kuadran atau sel V, berarti program ini berada pada posisi pertumbuhan, yakni dapat tumbuh melalui integrasi horizontal maupun vertikal, baik secara internal dengan menggunakan sumberdaya sendiri atau secara eksternal dengan menggunakan sumberdaya dari luar. Berdasarkan hasil identifikasi, perhitungan dan analisis terhadap faktor-faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman melalui analisis matriks IFE dan EFE, maka dapat disusun atau dibuat analisis dengan menggunakan metode SWOT sehingga menghasilkan alternatif strategi.

Dokumen terkait