• Tidak ada hasil yang ditemukan

4. GAMBARAN UMUM WILAYAH

4.4 Potensi Sumberdaya serta Prasarana dan Sarana

Kabupaten Kepulauan Anambas memiliki sumberdaya lahan yang cukup potensi untuk dikembangkan usaha bidang tanaman pangan dan hortikultura, mengingat agroklimatnya sangat mendukung antara lain curah hujan berkisar antara 2.398,4 mm/Tahun, suhu udara antara 23°c – 33,7°c, kelembaban antara 66

sampai 99 persen, tingkat keasaman tanah (Ph tanah) 4 – 6 dengan kecepatan angin antara 2- 5 knot selatan dan 3 – 10 knot utara dengan jenis tanah Podsolid Merah Kuning (PMK), latosol, organosol, dan gley humus. Beberapa daerah yang dikatagorikan memiliki lahan yang subur untuk pengembangan tanaman pangan dan hortikultura terdapat di Kecamatan Jemaja, Jemaja Timur, Palmatak, Siantan dan Siantan Tengah. Potensi lahan sektor tanaman pangan dan hortikultura di Anambas secara rinci dapat dilihat pada Tabel 16.

4.4.2 Potensi Kehutanan

Kabupaten Kepulauan Anambas memiliki luas wilayah administrasi 5.901.400 Ha yang terdiri dari 5.837.012,75 Ha (98,65 persen dari luas administrasi) adalah lautan, 64.387,25 (1,09 persen dari luas administrasi ) adalah daratan dan 5.949,54 Ha (0,10 persen dari luas admnistrasi atau 9,24 persen dari luas daratan) adalah kawasan hutan. Dari luas 5.949,54 Ha kawasan hutan tersebut, berdasarkan Tata Guna Hutan Kesepakatan (TGHK) sesuai dengan surat Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor 173 / Kpts - II / 1986 di tetapkan sebagai Hutan Produksi Terbatas (HPT) yaitu, 2.495,78 Ha berada di pulau Jemaja dan 3.453,76 Ha di pulau Siantan (Bappeda Anambas, 2010. Profil Anambas Tahun 2009).

Tabel 16. Potensi lahan Pertanian di Anambas Tahun 2011 Kecamatan

Potensi Lahan Usaha

(Ha)

Potensi Lahan (Ha) Tanaman Pangan Buah-

buahan Sayuran Padi Palawija 1.Siantan 1.145 50 720 225 150 2.Siantan Timur 305 - 120 125 60 3.Siantan Tengah 115 - 75 30 10 4.Siantan Selatan 540 - 300 150 90 5.Palmatak 435 150 175 70 40 6.Jemaja 1.504 764 450 130 160 7.Jamaja Timur 3.141 1.781 1.050 70 240 Jumlah 7.185 2.745 2.890 800 750

Sumber : Bappeda Anambas dan BPS Prov.Kepri, 2012

4.4.3 Potensi Sumberdaya Perikanan

Kabupaten Kepulauan Anambas memiliki potensi sumberdaya perikanan dan kelautan yang besar antara lain :

1. Sumberdaya hayati (renewable resources), meliputi berbagai hasil perikanan laut, ekosistem mangrove, terumbu karang dan rumput laut (berpotensi untuk dilakukan pengembangan) serta beragam jenis biota laut lainnya;

2. Sumberdaya non hayati (unrenewable resources), antara lain minyak bumi, gas alam, pasir laut, dan bahan tambang mineral;

3. Jasa-jasa lingkungan (environmental services) seperti media transportasi dan komunikasi, serta energi laut.

Komisi Nasional Pengkajian Stok Ikan (Komnaskajiskan) yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No. KEP.45/MEN/2011, telah melakukan kajian tentang potensi sumberdaya ikan di perairan Indonesia. Berdasarkan kajian Komnaskajiskan pada Tahun 2011, Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) 711 Laut Cina Selatan diperkirakan memiliki potensi perikanan tangkap sebesar 1.057.050 ton/tahun, di wilayah perairan Anambas diperkirakan sebesar 88.792,20 ton/tahun, baru diproduksi oleh masyarakat sejumlah 7.689 ton/tahun atau baru 8,66 persen, masih terdapat sisa potensi yang belum dimanfaatkan sejumlah 81.103 ton/tahun atau 91,34 persen. Artinya masih sangat banyak potensi yang belum dikelola secara optimal. Apabila dikelola lebih profesional dan optimal akan bisa mendatangkan kesejahteraan masyarakat, khususnya nelayan Anambas (DKP Prov.Kepri, 2011). Lebih rinci potensi sumberdaya ikan di wilayah laut Anambas berdasarkan Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) dapat dilihat pada Tabel 17.

Tabel 17. Estimasi potensi sumberdaya ikan di laut Anambas pada Tahun 2011.

Jenis Sumberdaya Ikan (SDI) Potensi SDI Laut Cina Selatan Di WPP 711 (ton/tahun) Estimasi potensi Perairan Kepri (ton/tahun) Estimasi potensi Perairan Anambas (ton/tahun) Produksi (ton/tahun)

Ikan Pelagis Besar 66.080 53.802,34 5.550,72 2.505

Ikan Pelagis Kecil 621.500 506.025,30 52.206,00 2.434

Ikan Demersal 334.800 272.594,16 28.123,20 750

Ikan Karang 21.570 17.562,29 1.1811,88 1.415

Lainnya (cumi- cumi, udang, dan

lobster) 13.100 10.666,02 1.100,40 585 Total 1.057.050 860.650,11 88.792,20 7.686 Sumber : DKP Prov.Kepri, 2011

Jenis ikan yang ditangkap oleh nelayan adalah ikan Tongkol, Tenggiri, Kerisi, Selar, Kerapu, Manyu, Teri, Bilis, Pari, Kure, Belanak, Gembung, Gurita, dan Sotong. Kegiatan pembesaran (budidaya) ikan pada umumnya didominasi di Kecamatan Siantan, Siantan Tengah, Siantan Timur dan Kecamatan Palmatak. Jenis ikan yang paling diminati untuk dibudidaya adalah Kerapu Macan, Kerapu Sunu dan Ikan Ketepas atau ikan Napoleon (Bappeda Prov.Kepri, 2011).

Wilayah Kecamatan Siantan, Siantan Tengah, Siantan Timur dan Kecamatan Palmatak telah ditetapkan sebagai Kawasan Minapolitan berdasarkan Keputusan Bupati Kepulauan Anambas Nomor 108a Tahun 2011, maksud Pemerintah Anambas menetapkan Kawasan Minapolitan tersebut adalah sebagai pusat pertumbuhan ekonomi yang mendorong pertumbuhan pembangunan desa-

desa pesisir (Hinterland) dan wilayah sekitarnya melalui pengembangan ekonomi, yang meliputi pusat pelayanan sektor perikanan dan pembangunan sektor lain secara luas seperti usaha perikanan, (on farm dan off fram), industry kecil, pariwisata, jasa pelayanan dan lain-lain.

Data statistik Anambas Dalam Angka Tahun 2011, menunjukkan produksi perikanan budidaya dan tangkap wilayah Anambas pada Tahun 2011 sebesar 3.231 ton dengan nilai 20.667,90 juta rupiah. Bila dibandingkan dengan total produksi Tahun 2010 hanya sebesar 1.163 ton, terjadi kenaikan produksi sebesar 2.068 ton (64,01 persen) dan nilai produksi juga mengalami kenaikan 8.597,63 juta rupiah (41,60 persen) dari 12.070,27 juta rupiah. Kecamatan yang terbesar penghasilnya adalah Kecamatan Palmatak, yakni sebesar 882 ton sedangkan yang paling sedikit produksi perikanan budidaya dan tangkap adalah Jemaja Timur sebesar 229 ton. Kegiatan pembudidaya ikan di Anambas terdapat 3.620 unit keramba, baik jaring apung maupun jaring tancap. Keramba terbanyak dimiliki oleh pembididaya ikan Kecamatan Siantan Tengah, yakni 1.998 unit dan paling sedikit di Kecamatan Siantan 107 unit, luas lahan masing-masing keramba rata-rata 4x4 M², sehingga total luas lahan budidaya (keramba) 57.920 M². Lebih rinci hasil produksi perikanan tangkap dan budidaya serta Jumlah Keramba usaha budidaya perikanan di Anambas dapat dilihat pada Tabel 18.

Tabel 18. Hasil Produksi Perikanan dan Jumlah Keramba Budidaya Ikan di Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun 2011.

No Kecamatan Jumlah Produksi Ikan (Ton) Nilai Produksi Ikan (Juta Rupiah) Jumlah Keramba (Unit) 1 Jemaja 445,76 1.322,44 163 2 Jemaja Timur 229,00 84,22 191 3 Palmatak 882,00 - 852 4 Siantan 274,46 15605,09 107 5 Siantan Selatan 405,00 129,75 148 6 Siantan Tengah 637,06 3.526,40 1.998 7 Siantan Timur 358,00 - 161 Jumlah 2011 3.231,28 20.667,90 3.620 Jumlah 2010 1.163,06 12.070,27 -

Sumber : Bappeda Anambas dan BPS.Prov.Kepri, 2012 (diolah dari beberapa tabel)

4.4.4 Prasarana dan Sarana Perikanan

Masyarakat Anambas yang berprofesi sebagai nelayan tangkap lebih banyak dibandingkan dengan nelayan budidaya (pembudidaya ikan), yakni nelayan tangkap berjumlah 1.910 orang dan pembudidaya ikan 464 orang, namun terdapat nelayan yang merangkap sebagai nelayan tangkap juga sebagai pembudidaya ikan sebanyak 1.252 orang, sehingga semuanya berjumlah 3.626 orang nelayan pada Tahun 2012. Disamping itu terdapat juga kelompok usaha bidang perikanan (Rumah Tangga Perikanan), yang bergerak dibidang pengolahan

ikan seperti pembuatan berbagai jenis kerupuk dan abon. Lebih rinci jumlah nelayan dan kelompok usaha atau Rumah Tangga Perikanan (RTP) di Anambas Tahun 2012 dapat dilihat pada Tabel 19.

Tabel 19. Jumlah Nelayan dan Rumah Tangga Perikanan (RTP) di Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun 2012.

Kecamatan

Nelayan (Orang) Rumah Tangga Perikanan (Unit)

Tangkap Budidaya TKP

& BDP

Jumlah Tangkap Budidaya Jumlah

1. Jemaja 366 23 78 467 432 23 455 2. Jemaja Timur 147 34 82 263 229 34 263 3. Siantan Selatan 327 47 78 452 381 36 417 4. Siantan 182 24 81 287 263 24 287 5. Siantan Timur 204 50 154 408 372 18 390 6. Siantan Tengah 182 57 399 638 538 57 595 7. Palmatak 502 229 380 1.111 808 229 1.037 Jumlah 1.910 464 1.252 3.626 3.023 421 3.444

Sumber : DKP Anambas, 2012 (Laporan Data Base Nelayan Anambas) Keterangan: TKP= Tangkap. BDP=Budidaya

Aktivitas penangkapan ikan di Anambas menggunakan armada dan alat tangkap yang sederhana. Armada penangkapan nelayan (pompong) menggunakan perahu kayu/papan dengan ukuran kecil, baik menggunakan mesin/motor maupun tanpa mesin. Menurut data statistik (Anambas Dalam Angka 2011) bahwa perahu tanpa motor berjumlah 595 buah dan perahu/kapal motor (pompong) berjumlah 2.566 buah sehingga total armada nelayan berjumlah 3.161 buah. Sebagian besar nelayan menggunakan alat tangkap pancing ulur, pancing tonda, rawai, jaring insang, jaring angkat, bubu dan perangkap lainnya. Kegiatan penangkapan ikan digunakan untuk konsumsi dan untuk budidaya. Jumlah armada serta prasarana dan sarana penunjang kegiatan perikanan dapat dilihat pada Tabel 20.

Tabel 20. Jumlah armada serta prasarana dan sarana penunjang kegiatan perikanan di Anambas Tahun 2011. Kecamatan Perahu Tanpa Motor Perahu Motor Pelabuhan Perikanan Pabrik Es Pangkalan BBM Pasar Ikan 1. Jemaja 149 295 - - - - 2. Jemaja Timur 110 119 - - - - 3. Siantan Selatan 77 328 - - - - 4. Siantan 33 230 2 *) 2 2 1 5. Siantan Timur 78 280 - - - - 6. Siantan Tengah 90 490 - - 1 - 7. Palmatak 58 824 - - - - Jumlah 595 2.566 1 2 3 1

Sumber : Bappeda Anambas dan BPS.Prov.Kepri, 2012 (Anambas Dalam Angka 2011 dan Pengamatan Langsung di Lapangan).

Kegiatan penangkapan ikan juga harus ditunjang oleh prasarana dan sarana lainnya, seperti pelabuhan perikanan maupun pelabuhan umum, pasar, tempat atau pangkalan pengisian BBM, pabrik es atau cold storage. Berdasarkan pengamatan langsung dilapangan, bahwa fasilitas infrastruktur sebagai prasarana dan sarana penunjang kegiatan perikanan di Anambas banyak yang belum tersedia. Misalnya pelabuhan perikanan se Anambas, di Kecamatan Siantan, hanya ada satu unit di Desa Antang (Pelabuhan Perikanan Pantai =PPP) dan satu unit Pelabuhan/Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) di Desa Tarempa Barat, Pabrik Es di Antang dan Tarempa masing-masing satu unit, namun untuk membuat es skala kecil banyak diusahakan oleh masyarakat di rumah (home industri) dengan menggunakan cold storage, pangkalan pengisian minyak (APMS) hanya ada tiga tempat di Desa Air Sena Kecamatan Siantan Tengah serta di Desa Antang dan Desa Tarempa Barat Kecamatan Siantan masing-masing satu unit, sedangkan pasar ikan hanya ada di Tarempa dan Letung. Kondisi ketersediaan prasarana dan sarana penunjang kegiatan perikanan di Anambas dapat dilihat pada Tabel 21.

Nelayan di Kabupaten Kepulauan Anambas masih menggunakan teknologi penangkapan ikan secara tradisional dan sederhana, yakni menggunakan pancing ulur, pancing tonda dan rawai serta alat tangkap tradisional lainnya seperti bubu dan kelong, namun yang paling dominan adalah pancing ulur. Berdasarkan data dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kepulauan Anambas (2012), jumlah armada kapal perahu motor yang ada sebanyak 2.566 unit. Dari jumlah tersebut, didominasi oleh pompng yang kecil dengan bobot 1 GT sejumlah 2.276 unit, dan yang memiliki pompong agak besar dengan ukuran lebih besar dari 5 GT hanya 4 unit, yakni di Kecamatan Jemaja 2 unit, Jemaja Timur 1 unit dan Kecamatan Siantan Timur 1 unit. Kebutuhan Bahan Bakar (BBM) solar per bulan 153.056 ton dan kebutuhan es untuk nelayan tangkap 82.965 ton per bulan. Lebih rinci gambaran ukuran pompong atau kapal motor yang dimiliki nelayan Anambas dengan ukurannya dapat dilihat pada Tabel 21.

Tabel 21. Ukuran Pompong (Perahu Motor) yang dimiliki Nelayan Anambas dan Kebutuhan BBM dan Es Per Bulan Pada Tahun 2012.

Kecamatan

Ukuran Perahu Motor (Pompong) Nelayan Kebutuhan BBM (Ton) Kebutuhan Es (Ton) 0-1 GT 2 GT 3 GT 4 GT >5 GT Jumlah (Unit) 1. Jemaja 223 62 6 2 2 295 16.557 14.602 2. Jemaja Timur 103 11 4 - 1 119 6.765 3.927 3. Siantan Selatan 310 18 - - - 328 19.650 10,030 4. Siantan 144 78 8 - - 230 11.355 4.653 5. Siantan Timur 273 6 - - 1 280 14.735 5.930 6. Siantan Tengah 486 4 - - - 490 29.040 14.808 7. Palmatak 737 82 5 - - 824 54.954 29.015 Jumlah 2.276 261 23 2 4 2.566 153.056 82.965

Dokumen terkait