• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. METODOLOGI KAJIAN

3.7 Metode Analisis Data

3.7.3 Metode Perumusan Alternatif Strategi

Berdasarkan hasil analisis faktor-faktor internal dan eksternal serta analisis matriks SWOT dalam penyusunan alternatif strategi, selanjutnya dengan analisis QSPM ditetapkan strategi prioritas. Setelah dilakukan penetapan prioritas strategi, kemudian disusun rancangan program sesuai dengan visi dan misi daerah yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) serta dipadukan dengan visi dan misi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kepulauan Anambas. Menurut Rangkuti (2009) proses penyusunan perencanaan strategis melalui tiga tahap, yakni tahap pengumpulan data, tahap analisis, dan tahap pengambilan keputusan. Lebih rinci kerangka formulasi strategis menurut Rangkuti (2009) dapat dilihat pada Tabel 6.

Xij / Xi

LQij =

Tabel 6. Kerangka Formulasi Strategis

Sebelum melakukan proses identifikasi, terlebih dahulu disepakati basis analisis stakeholders yang berhubungan dengan pihak internal maupun eksternal. Dalam kajian ini, yang dikategorikan sebagai pihak internal adalah stakeholders

Pemerintahan Kabupaten Kepulauan Anambas dan masyarakat nelayan serta wilayah di Anambas, sedangkan pihak eksternal adalah pemerintah pusat, propinsi dan masyarakat atau pengusaha di luar Anambas. Hal ini dilakukan sehingga dapat memudahkan dalam melakukan analisis faktor internal dan eksternal. Lebih jelasnya tahap-tahap perumusan strategi dalam kajian ini diuraikan sebagai berikut:

a. Evaluasi Faktor Internal (IFE –Internal Factor Evaluation)

Pada tahap pengumpulan data dilakukan evaluasi terhadap faktor-faktor strategis internal atau Internal Factor Evaluation (IFE) digunakan untuk mengetahui persepsi stakeholders terhadap faktor internal wilayah Kabupaten Kepulauan Anambas berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang dianggap berpengaruh terhadap pengembangan program minapolitan. Menurut Rangkuti (2009), terdapat lima langkah yang harus dilakukan untuk melakukan evaluasi faktor internal dengan menggunakan Matrix Internal Factor Evaluation (IFE), yaitu :

1. Setelah dilakukan identifikasi terhadap lingkungan internal, tentukan faktor- faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan.

2. Berikan bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala dari 1,0 (paling penting) sampai 0,0 (tidak penting). Bobot yang diberikan pada suatu faktor menunjukan kepentingan relatif dari faktor itu untuk sukses dalam usaha yang ditekuni lembaga. Tanpa mempedulikan apakah faktor kunci adalah kekuatan atau kelemahan internal, faktor-faktor yang dianggap mempunyai pengaruh terbesar pada prestasi organisasi diberi bobot tertinggi. Jumlah dari semua bobot tidak boleh melebihi 1,00.

3. Hitung rating atau peringkat masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai 1 (poor), berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi wilayah atau lembaga untuk menunjukan apakah faktor itu yang berpengaruh. Bila berpengarug sangat kuat diberi nilai 4 dan bila berpengaruh kecil atau sangat lemah diberi nilai 1.

4. Kalikan bobot dengan rating/peringkat untuk memperoleh nilai terbobot. 5. Jumlah seluruh nilai yang terbobot untuk memperoleh total nilai yang terbobot. Lebih jelas Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) dapat dilihat pada Tabel 7.

1. Tahap Pengumpulan Data

Evaluasi Faktor Eksternal, Evaluasi Faktor Internal dan Matrik Profil Kompetitif

2. Tahap Analisis

Matrik TOWS (SWOT), Matrik BCG, Matrik Internal – Eksternal (IE), Matrik

Space dan Matrik Grand Strategy 3. Tahap Pengambilan Keputusan

Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif (Quantitative Strategi Planning Matrix = QSPM)

Tabel 7. Matrik IFE (Internal Faktor Evaluasi)

No Faktor Internal Bobot Rating Bobot x Rating

1 2 3 Kekuatan (Strengths): ... ... ... 3 – 4 1 2 3 Kelemahan (Weakneses): ... ... ... 1 – 2 Total 1,00 Sumber : Rangkuti (2009)

b. Evaluasi Faktor Eksternal (EFE –Eksternal Factor Evaluation)

Pada tahap External Factor Evaluation (EFE) dilakukan untuk mengevaluasi faktor-faktor eksternal yang diluar kendali pemerintah dan masyarakat Anambas. Faktor eksternal berhubungan dengan persoalan ekonomi, sosial budaya, demografi, teknologi, hukum dan faktor lingkungan berupa lingkungan usaha industri, pasar, serta data eksternal relevan lainnya. Faktor eksternal berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap minapolitan dan pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas. Hasil analisis eksternal digunakan untuk mengetahui peluang dan ancaman yang ada serta seberapa baik strategi yang telah dilakukan selama ini. Menurut Rangkuti (2009), terdapat lima langkah yang harus dilakukan untuk mengevaluasi faktor eksternal ini dengan menggunakan Matriks Eksternal Faktor Evaluation (EFE), yaitu : 1. Setelah dilakukan identifikasi terhadap lingkungan eksternal, tentukan faktor-

faktor yang menjadi peluang dan ancaman.

2. Beri bobot masing-masing faktor, mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai 0,0 (tidak penting). Jumlah seluruh bobot yang diberikan tidak boleh melebihi nilai atau skor 1.

3. Hitung atau berikan rating/peringkat 1 sampai 4 pada setiap faktor kunci untuk menunjukkan seberapa besar atau kecil pengaruh peluang dan ancaman, jika ancamannya sangat besar/kuat, ratingnya 1 dan sebaliknya jika ancamannya sedikit atau kecil/lemah ratingnya 4.

4. Kalikan bobot dengan rating/peringkat untuk memperoleh nilai terbobot. Jika hasil yang diperoleh adalah 1 (satu) berarti situasi eksternal sangat tidak baik atau tidak mampu memanfaatkan peluang yang ada serta tidak mampu mengatasi ancaman yang ada, bila diperoleh nilai 4 (empat) berarti situasi

eksternal sangat baik, mampu memanfaatkan peluang yang ada dan mampu mengatasi atau mengurangi ancaman.

5. Jumlahkan nilai yang terbobot untuk mendapatkan total nilai terbobot.

Lebih jelas Matriks External Factor Evaluation (EFE) dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Matrik EFE (Eksternal Factor Evaluation)

No Faktor Eksternal Bobot Rating Bobot x Rating

1 2 3 Peluang (Oportunities): ... ... ... 1 2 3 Ancaman (Threats): ... ... ... Total 1,00 Sumber : Rangkuti (2009).

c. Matrik Internal Eksternal (Matriks IE)

Matriks IE merupakan alat analisis yang menggunakan informasi dari matriks IFE dan EFE. Matirks IE didasarkan pada dua dimensi kunci, yaitu total nilai IFE yang diberi bobot pada sumbu-x atau faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan total nilai EFE yang diberi bobot pada sumbu-y atau faktor eksternal (peluang dan ancaman). Dari total nilai yang dibobot pada kedua sumbu (x dan y) untuk bagian organisasi.

Pada sumbu-x, total nilai IFE yang diberi bobot dari 1,0 sampai 1,99 menunjukkan posisi internal yang lemah; nilai dari 2,0 sampai 2,99 dianggap sedang; dan nilai 3,0 sampai 4,0 kuat. Demikian pula pada sumbu-y, total nilai EFE yang diberi bobot 1,0 sampai 1,99 dianggap rendah; 2,0 sampai 2,99 dianggap sedang; 3,0 sampai 4,0 dianggap tinggi.

Matriks IE dapat dibagi dalam tiga bagian utama yang mempunyai dampak strategi berbeda. Pertama, sel I, II atau IV dapat disebut tumbuh dan bina. Kedua, sel III, V, atau VII terbaik, dapat dikelola dengan strategi pertahankan dan pelihara. Ketiga, sel IV, VIII, atau IX adalah panen atau divestasi. Matriks Internal - Eksternal dapat ditampilkan pada Tabel 9.

Total Nilai IFE yang diberi Bobot Kuat=3,0-4,0 Sedang=2,0-2,99 Lemah=1,0-1,99

Tinggi 3,0-4,0 Total

Nilai EFE

Yang diberi Sedang Bobot 2,0-2,99 Rendah 1,0-1,99 S u m b er : R a ngkuti, 2009

d. Analisis SWOT (Strengths-Weaknesses-Opportunities-Threats)

Analisis SWOT merupakan alat untuk memaksimalkan peranan faktor yang bersifat positif, meminimalisasi kelemahan yang terdapat pada program minapolitan dan pemerintahan Kabupaten Kepulauan Anambas serta menekan dampak ancaman yang timbul. Hasil analisis SWOT adalah berupa sebuah matriks yang terdiri atas empat kuadran. Masing–masing kuadran merupakan perpaduan strategi antara faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal (peluang dan ancaman). Matrik SWOT yang digunakan dalam kajian ini dapat dilihat pada Tabel 10.

I Pertumbuhan II Pertumbuhan III Penciutan IV Stabilitas V Pertumbuhan VI Penciutan VII Pertumbuhan VIII Pertumbuhan IX Likuidasi

Tabel 10 Matriks SWOT. Faktor Internal Faktor Eksternal Kekuatan (S) 1.Daftar Kekuatan 2. 3. Kelemahan (W) 2.Daftar Kelemahan 2. 3. Peluang (O) 1. Daftar Peluang 2. 3. Strategi S-O

Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang

Strategi W-O

Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang Ancaman (T) 1. Daftar Ancaman 2. 3. Strategi S-T

Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman

Strategi W-T

Ciptakan strategi yang meminimalkan

kelemahan dan

menghindari ancaman Sumber : Rangkuti, 2009

Menurut Rangkuti (2009) langkah-langkah dalam menyusun matriks SWOT adalah sebagai berikut:

1. Daftar peluang eskternal 2. Daftar ancaman ekternal 3. Daftar kekuatan internal 4. Daftar kelemahan internal

5. Mencocokkan kekuatan internal dengan peluang eksternal dan mencatat hasilnya pada kolom Strategi SO.

6. Mencocokkan kelemahan internal dengan peluang eksternal dan mencatat hasil pada kolom Strategi WO.

7. Mencocokkan kekuatan internal dengan ancaman eksternal dan mencatat hasil pada kolom Strategi ST.

8. Mencocokkan kelemahan internal dengan ancaman eksternal dan mencatat hasil pada kolom Strategi WT.

e. Analisis Quantitative Strategies Planning Matrix (QSPM)

Membuat peringkat alternatif strategi, untuk memperoleh daftar strategi prioritas, hanya ada satu teknik analisis dalam literatur yang dirancang untuk menetapkan daya tarik relatif dari tindakan alternatif yang layak. Teknik tersebut adalah Quantitative Strategies Planning Matrix (QSPM) atau Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif, yang merupakan tahap ke tiga dari kerangka kerja analisis untuk merumuskan alternatif strategi. QSPM menggunakan input analisis dari tahap satu dan hasil mencocokkan dari tahap dua untuk memutuskan secara sasaran diantara strategi alternatif. Artinya, Matriks IFE, Matriks EFE, dan Matriks SWOT yang disusun pada tahap dua, menyediakan informasi yang diperlukan untuk menetapkan QSPM (tahap tiga). QSPM merupakan alat yang memungkinkan untuk mengevaluasi alternatif strategi secara obyektif, berdasarkan pada faktor-faktor kunci internal dan eksternal yang diuraikan sebelumnya. Seperti alat analisis perumusan strategi yang lainnya, QSPM

memerlukan penilaian intuitif yang baik. QSPM merupakan teknik yang dipakai pada tahap pengambilan keputusan. Teknik ini secara jelas menunjukkan alternatif strategi mana yang paling baik untuk dipilih.

Langkah-langkah dalam analisis QSPM adalah sebagai berikut:

1. Mendaftarkan faktor eksternal (peluang dan ancaman) serta faktor internal (kekuatan dan kelemahan), ditulis dikiri kolom dari QSPM. Informasi ini harus diambil langsung dari matriks IFE dan EFE.

2. Memberikan bobot untuk setiap faktor eksternal dan internal. Bobot ini identik seperti yang dipakai dalam matriks IFE - EFE. Bobot ini dituliskan dalam kolom disebelah kanan faktor eksternal dan internal.

3. Memeriksa tahap 2 (pencocokan) matriks dan mengidentifikasi alternatif strategi yang harus dipertimbangkan lembaga untuk diimplementasikan. Catat semua strategi ini dibaris teratas dari QSPM.

4. Menetapkan Nilai Daya Tarik (AS). Tentukan nilai numerik yang menunjukan daya tarik relatif dari setiap alternatif strategi dalam set tertentu. Nilai Daya Tarik (AS) ditetapkan dengan memeriksa setiap faktor eksternal dan internal satu persatu. Secara spesifik, Nilai Daya Tarik (AS) harus diberikan pada setiap strategi untuk menunjukkan daya tarik relatif dari suatu strategi atas strategi yang lain, mempertimbangkan faktor-faktor tertentu. Nilai Daya Tarik (AS) tersebut adalah :

1 = Tidak menarik 2 = Kurang Menarik

3 = Menarik 4 = Sangat Menarik

5. Menghitung Total Nilai Daya Tarik (TAS). Total Nilai Daya Tarik (TAS) ini sebagai hasil perkalian antara bobot dengan Nilai Daya Tarik (AS) dalam setiap baris. Total Nilai Daya Tarik (TAS) menunjukkan daya tarik relatif dari setiap strategi alternatif, hanya mempertimbangkan dampak dari faktor eksternal atau internal di baris tersebut. Semakin tinggi Total Nilai Daya Tarik (TAS), maka semakin menarik alternatif strategi itu. Lebih jelasnya Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11. Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif (QSPM). Faktor Kunci Bobot

Alternatif Strategi

Strategi 1 Strategi 2 Strategi ke-n

AS TAS AS TAS AS TAS

INTERNAL: Kekuatan ... Kelemahan ... EKSTERNAL: Peluang ... Ancaman ... Jumlah Rangking Sumber: Rangkuti, 2009.

AS : (Attractiveness Score = Nilai Daya Tarik).

Dokumen terkait