4.1 Hasil Penelitian
4.1.4 Analisis Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan perhitungan uji korelasi Product Moment, uji signifikasi, dan koefisien determinasi. Perhitungan tersebut bertujuan untuk menyimpulkan dan memberikan kebenaran dari hipotesis yang dirumuskan. Adapun rumusan hipotesis yang digunakan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
Ha1: Ada hubungan yang positif dan signifikan antara pola komunikasi
orangtua dengan hasil belajar IPS siswa kelas V SD Gugus Moh Syafei Pringapus Kabupaten Semarang.
Ha2: Ada hubungan yang positif dan signifikan antara latar belakang pendidikan
orangtua dengan hasil belajar IPS siswa kelas V SD Gugus Moh Syafei Pringapus Kabupaten Semarang.
Ha3: Ada hubungan yang positif dan signifikan antara pola komunikasi
orangtua dan latar belakang pendidikan orangtua dengan hasil belajar IPS siswa kelas V SD Gugus Moh Syafei Pringapus Kabupaten Semarang. Membuktikan kebenaran hipotesis, dilakukan uji analisis akhir sebagai berikut.
4.1.4.1Uji Korelasi
Uji korelasi dalam penelitian ini mengunakan analisis korelasi Product Moment dengan bantuan program SPSS versi 16. Langkah perhitungannya yaitu: klik Analyze > Correlate > Bivariate > Masukkan variabel X dan Y > Klik OK (Priyatno, 2017:140). Hasil perhitungan analisis korelasi Product Moment berupa nilai rhitung untuk mengetahui hubungan antar variabel. Besarnya angka indeks
136
korelasi berkisar antara -1,00 sampai dengan 1,00. Apabila tidak ada korelasi, maka angka indeks korelasi menunjukkan angka 0. Hasil perhitungan uji korelasi dapat dilihat pada tabel 4.12 dan 4.13 sebagai berikut.
Tabel 4.12 Uji Korelasi Pola Komunikasi Orangtua dan Hasil Belajar IPS Siswa
Correlations
Pola
Komunikasi Hasil Belajar
Pola Komunikasi Pearson Correlation 1 .734**
Sig. (2-tailed) .000
N 105 105
Hasil Belajar Pearson Correlation .734** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 105 105
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.12, diperoleh angka indeks korelasi (rhitung) sebesar 0,734 yang artinya ada korelasi atau hubungan dengan
tingkat kuat antara pola komunikasi orangtua dengan hasil belajar IPS.
Tabel 4.13 Uji Korelasi Variabel Latar Belakang Pendidikan Orangtua dan Hasil Belajar IPS Siswa
Correlations
Latar Belakang
Pendidikan Orangtua Hasil Belajar Latar Belakang Pendidikan
Orangtua
Pearson Correlation 1 .670**
Sig. (2-tailed) .000
N 105 105
Hasil Belajar Pearson Correlation .670** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 105 105
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.13, diperoleh angka indeks korelasi (rhitung) sebesar 0,670 yang artinya ada korelasi atau hubungan dengan
137
Langkah perhitungan dengan menggunakan SPSS 16 yaitu: Analyze > Correlate > Bivariate > Masukkan variabel X1, X2 dan Y > Klik OK (Priyatno,
2017:140). Adapun hasil perhitungan analisis korelasi ganda antara variabel X1
(pola komunikasi orangtua) dan X2 (latar belakang pendidikan orangtua) terhadap
Y (hasil belajar IPS) dapat dilihat pada tabel 4.14.
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.14, diperoleh angka indeks korelasi (rhitung) sebesar 0,600 yang artinya ada korelasi atau hubungan yang kuat
antara pola komunikasi dan latar belakang pendidikan orangtua dengan hasil belajar IPS.
Tabel 4.14 Hasil Uji Korelasi Ganda
Correlations
Pola Komunikasi
Latar Belakang Pendidikan
Orangtua Hasil Belajar
Pola Komunikasi Pearson Correlation 1 .600** .734**
Sig. (2-tailed) .000 .000 N 105 105 105 Latar Belakang Pendidikan Orangtua Pearson Correlation .600** 1 .670** Sig. (2-tailed) .000 .000 N 105 105 105
Hasil Belajar Pearson Correlation .734** .670** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 105 105 105
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Hasil penelitian tersebut didukung oleh pendapat Slameto (2010:60) bahwa hasil belajar dari luar dipengaruhi oleh faktor-faktor, antara lain faktor keluarga (cara orangtua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orangtua, latar belakang kebudayaan),
138
sekolah, dan masyarakat. Cara mendidik jelas berkaitan erat dengan pengalaman, latar belakang pendidikan, dan tidak lepas dari kegiatan komunikasi.
4.1.4.2Uji Signifikasi
Uji signifikasi digunakan untuk menguji hubungan antara variabel X dan variabel Y signifikan atau tidak. Hasil uji signifikasi menunjukkan bahwa Ha1 di-
terima karena rhitung sebesar 0,734 lebih besar dari rtabel product moment sebesar
0,195 pada taraf signifikansi. Hal tersebut menunjukkan bahwa hubungan antara variabel pola komunikasi orangtua dengan hasil belajar IPS adalah signifikan. Hasil uji signifikasi pada Ha2 menunjukkan bahwa Ha2 diterima karena rhitung
sebesar 0,670 lebih besar dari rtabel product moment sebesar 0,195 pada taraf
signifikansi. Hal tersebut menunjukkan bahwa hubungan antara latar belakang pendidikan orangtua dengan hasil belajar IPS adalah signifikan. Uji signifikan pada korelasi berganda yaitu X1 dan X2 dengan Y menunjukkan bahwa Ha3 di-
terima karena rhitung sebesar 0,600 lebih besar dari rtabel product moment sebesar
0,195 pada taraf signifikansi. Hal tersebut menunjukkan bahwa hubungan antara variabel pola komunikasi orangtua dan latar belakang pendidikan orangtua dengan hasil belajar IPS adalah signifikan.
4.1.4.3Koefisien Determinasi
Perhitungan koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar presentase sumbangan pengaruh variabel independen (X) serentak terhadap variabel dependen (Y). Untuk memudahkan dalam penghitungan koefisien determinasi maka menggunakan bantuan program SPSS versi 16 pada rumus regresi linear pada nilai R square dari tabel model summary. Langkah untuk
139
menghitung regresi linier sederhana menggunakan SPSS 16 yaitu: Analyze > Regression > Linear > Masukkan variabel pola komunikasi (X1) pada kotak Independent List dan variabel hasil belajar IPS (Y) pada kotak Dependent List > klik tombol Statistics. Centang pada Collinearity diagnostics dan Durbin-Watson
> klik Continue. Klik Plots > Klik *SRESID pada kotak Y, dan klik *ZPRED
masukkan ke kotak X > klik Continue > OK (Priyatno, 2017:153).
Tabel 4.15 Koefisien Determinasi Pola Komunikasi Orangtua terhadap Hasil Belajar IPS Siswa
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 .734a .538 .534 11.28768 1.841
a. Predictors: (Constant), Pola Komunikasi b. Dependent Variable: Hasil Belajar
Berdasarkan hasil perhitungan koefisien determine, dinyatakan bahwa nilai koefisien diperoleh sebesar 53,8%. Hal ini mengandung pengertian bahwa pola komunikasi orangtua berkontribusi dan ikut menentukan hasil belajar IPS siswa sebesar 53,8% dan 46,2% ditentukan oleh faktor-faktor lainnya. Faktor lain tersebut antara lain pola komunikasi yang cenderung tinggi intensitasnya namun tidak berkualitas, sehingga tidak berpengaruh terhadap hasil belajar IPS.
Hasil penelitian tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan Abid
Delizea Harizta, dan Jati Ariati pada tahun 2017 yang berjudul “Hubungan antara
Komunikasi Interpersonal Orang Tua dengan Motivasi Berprestasi pada Siswa
SMA Negeri 2 Semarang.” Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara komunikasi interpersonal orang tua
140
dengan motivasi berprestasi yang ditunjukkan melalui angka koefisien korelasi (r xy = 0,389) dengan signifikansi p = 0,000 (p < 0,001). Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi komunikasi interpersonal orang tua, maka semakin tinggi motivasi berprestasi pada siswa.
Tabel 4.16 Koefisien Determinasi Latar Belakang Pendidikan Orangtua terhadap Hasil Belajar IPS Siswa
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 .670a .449 .443 12.33653 1.468
a. Predictors: (Constant), Latar Belakang Pendidikan Orangtua b. Dependent Variable: Hasil Belajar
Langkah untuk menghitung regresi linier sederhana menggunakan SPSS 16
yaitu: Analyze > Regression > Linear > Masukkan variabel latar belakang pendidikan orangtua (X2) pada kotak Independent List dan variabel hasil belajar
IPS (Y) pada kotak Dependent List > klik tombol Statistics. Centang pada
Collinearity diagnostics dan Durbin-Watson > klik Continue. Klik Plots > Klik
*SRESID pada kotak Y, dan klik *ZPRED masukkan ke kotak X > klik Continue
> OK (Priyatno, 2017:153). Berdasarkan data hasil perhitungan koefisien determine, dinyatakan bahwa nilai koefisien diperoleh sebesar 44,9%. Hal ini mengandung pengertian bahwa latar belakang pendidikan orangtua berkontribusi dan ikut menentukan hasil belajar IPS siswa sebesar 44,9% dan 55,1% ditentukan oleh faktor-faktor lainnya, seperti anak dengan pendidikan orangtua rendah mampu memperoleh nilai yang baik, karena ikut serta dalam program bimbingan belajar. Adapula dalam penelitian ditemukan, tiga anak dengan pendidikan
141
orangtua tinggi mendapatkan hasil belajar yang rendah, hal tersebut karena minimnya perhatian orangtua terhadap kegiatan belajar anak.
Hasil penelitian tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Tety Nur Cholifah, I Nyoman Sudana Degeng, Sugeng Utaya pada tahun 2016
yang berjudul “Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Orangtua dan Gaya Belajar terhadap Hasil Belajar Siswa pada Kelas IV SD Kecamatan Sananwetan Kota
Blitar”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan
signifikan antara latar belakang tingkat pendidikan orangtua terhadap hasil belajar siswa dengan nilai R 67,6%, ada pengaruh positif dan signifikan antara gaya belajar terhadap hasil belajar siswa dengan nilai R 66,0%, (3) ada pengaruh dan signifikan antara latar belakang tingkat pendidikan orangtua dan gaya belajar terhadap hasil belajar siswa 56,3%, sedangkan sisanya yaitu 43,7% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.
Sedangkan untuk koefisien determinasi pada korelasi berganda X1 (pola
komunikasi orangtua) dan X2 (latar belakang pendidikan orangtua) terhadap Y
(hasil belajar IPS) pada tabel 4.17 berikut.
Tabel 4.17 Koefisien Determinasi Pola Komunikasi Orangtua dan Latar Belakang Pendidikan Orangtua terhadap Hasil Belajar IPS Siswa
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 .788a .621 .613 10.28345 1.804
a. Predictors: (Constant), Latar Belakang Pendidikan Orangtua, Pola Komunikasi b. Dependent Variable: Hasil Belajar
142
Langkah untuk menghitung regresi linier sederhana menggunakan SPSS 16 yaitu: Analyze > Regression > Linear > Masukkan variabel pola komunikasi (X1) dan latar belakang pendidikan orangtua (X2) pada kotak Independent List
secara bersamaan dan variabel hasil belajar IPS (Y) pada kotak Dependent List > klik tombol Statistics. Centang pada Collinearity diagnostics dan Durbin-Watson
> klik Continue. Klik Plots > Klik *SRESID pada kotak Y, dan klik *ZPRED
masukkan ke kotak X > klik Continue > OK (Priyatno, 2017:171). Berdasarkan hasil perhitungan koefisien determine, dinyatakan bahwa nilai koefisien diperoleh sebesar 62,1%. Hal ini mengandung pengertian bahwa pola komunikasi dan latar belakang pendidikan orangtua berkontribusi dan ikut menentukan hasil belajar IPS siswa sebesar 62,1% dan 37,9% ditentukan oleh faktor-faktor lainnya.
4.2 Pembahasan