• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Hipotesis

Dalam dokumen HUBUNGAN POLA KOMUNIKASI DAN LATAR BELAK (Halaman 150-157)

4.1 Hasil Penelitian

4.1.4 Analisis Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan perhitungan uji korelasi Product Moment, uji signifikasi, dan koefisien determinasi. Perhitungan tersebut bertujuan untuk menyimpulkan dan memberikan kebenaran dari hipotesis yang dirumuskan. Adapun rumusan hipotesis yang digunakan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

Ha1: Ada hubungan yang positif dan signifikan antara pola komunikasi

orangtua dengan hasil belajar IPS siswa kelas V SD Gugus Moh Syafei Pringapus Kabupaten Semarang.

Ha2: Ada hubungan yang positif dan signifikan antara latar belakang pendidikan

orangtua dengan hasil belajar IPS siswa kelas V SD Gugus Moh Syafei Pringapus Kabupaten Semarang.

Ha3: Ada hubungan yang positif dan signifikan antara pola komunikasi

orangtua dan latar belakang pendidikan orangtua dengan hasil belajar IPS siswa kelas V SD Gugus Moh Syafei Pringapus Kabupaten Semarang. Membuktikan kebenaran hipotesis, dilakukan uji analisis akhir sebagai berikut.

4.1.4.1Uji Korelasi

Uji korelasi dalam penelitian ini mengunakan analisis korelasi Product Moment dengan bantuan program SPSS versi 16. Langkah perhitungannya yaitu: klik Analyze > Correlate > Bivariate > Masukkan variabel X dan Y > Klik OK (Priyatno, 2017:140). Hasil perhitungan analisis korelasi Product Moment berupa nilai rhitung untuk mengetahui hubungan antar variabel. Besarnya angka indeks

136

korelasi berkisar antara -1,00 sampai dengan 1,00. Apabila tidak ada korelasi, maka angka indeks korelasi menunjukkan angka 0. Hasil perhitungan uji korelasi dapat dilihat pada tabel 4.12 dan 4.13 sebagai berikut.

Tabel 4.12 Uji Korelasi Pola Komunikasi Orangtua dan Hasil Belajar IPS Siswa

Correlations

Pola

Komunikasi Hasil Belajar

Pola Komunikasi Pearson Correlation 1 .734**

Sig. (2-tailed) .000

N 105 105

Hasil Belajar Pearson Correlation .734** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 105 105

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.12, diperoleh angka indeks korelasi (rhitung) sebesar 0,734 yang artinya ada korelasi atau hubungan dengan

tingkat kuat antara pola komunikasi orangtua dengan hasil belajar IPS.

Tabel 4.13 Uji Korelasi Variabel Latar Belakang Pendidikan Orangtua dan Hasil Belajar IPS Siswa

Correlations

Latar Belakang

Pendidikan Orangtua Hasil Belajar Latar Belakang Pendidikan

Orangtua

Pearson Correlation 1 .670**

Sig. (2-tailed) .000

N 105 105

Hasil Belajar Pearson Correlation .670** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 105 105

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.13, diperoleh angka indeks korelasi (rhitung) sebesar 0,670 yang artinya ada korelasi atau hubungan dengan

137

Langkah perhitungan dengan menggunakan SPSS 16 yaitu: Analyze > Correlate > Bivariate > Masukkan variabel X1, X2 dan Y > Klik OK (Priyatno,

2017:140). Adapun hasil perhitungan analisis korelasi ganda antara variabel X1

(pola komunikasi orangtua) dan X2 (latar belakang pendidikan orangtua) terhadap

Y (hasil belajar IPS) dapat dilihat pada tabel 4.14.

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.14, diperoleh angka indeks korelasi (rhitung) sebesar 0,600 yang artinya ada korelasi atau hubungan yang kuat

antara pola komunikasi dan latar belakang pendidikan orangtua dengan hasil belajar IPS.

Tabel 4.14 Hasil Uji Korelasi Ganda

Correlations

Pola Komunikasi

Latar Belakang Pendidikan

Orangtua Hasil Belajar

Pola Komunikasi Pearson Correlation 1 .600** .734**

Sig. (2-tailed) .000 .000 N 105 105 105 Latar Belakang Pendidikan Orangtua Pearson Correlation .600** 1 .670** Sig. (2-tailed) .000 .000 N 105 105 105

Hasil Belajar Pearson Correlation .734** .670** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 105 105 105

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Hasil penelitian tersebut didukung oleh pendapat Slameto (2010:60) bahwa hasil belajar dari luar dipengaruhi oleh faktor-faktor, antara lain faktor keluarga (cara orangtua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orangtua, latar belakang kebudayaan),

138

sekolah, dan masyarakat. Cara mendidik jelas berkaitan erat dengan pengalaman, latar belakang pendidikan, dan tidak lepas dari kegiatan komunikasi.

4.1.4.2Uji Signifikasi

Uji signifikasi digunakan untuk menguji hubungan antara variabel X dan variabel Y signifikan atau tidak. Hasil uji signifikasi menunjukkan bahwa Ha1 di-

terima karena rhitung sebesar 0,734 lebih besar dari rtabel product moment sebesar

0,195 pada taraf signifikansi. Hal tersebut menunjukkan bahwa hubungan antara variabel pola komunikasi orangtua dengan hasil belajar IPS adalah signifikan. Hasil uji signifikasi pada Ha2 menunjukkan bahwa Ha2 diterima karena rhitung

sebesar 0,670 lebih besar dari rtabel product moment sebesar 0,195 pada taraf

signifikansi. Hal tersebut menunjukkan bahwa hubungan antara latar belakang pendidikan orangtua dengan hasil belajar IPS adalah signifikan. Uji signifikan pada korelasi berganda yaitu X1 dan X2 dengan Y menunjukkan bahwa Ha3 di-

terima karena rhitung sebesar 0,600 lebih besar dari rtabel product moment sebesar

0,195 pada taraf signifikansi. Hal tersebut menunjukkan bahwa hubungan antara variabel pola komunikasi orangtua dan latar belakang pendidikan orangtua dengan hasil belajar IPS adalah signifikan.

4.1.4.3Koefisien Determinasi

Perhitungan koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar presentase sumbangan pengaruh variabel independen (X) serentak terhadap variabel dependen (Y). Untuk memudahkan dalam penghitungan koefisien determinasi maka menggunakan bantuan program SPSS versi 16 pada rumus regresi linear pada nilai R square dari tabel model summary. Langkah untuk

139

menghitung regresi linier sederhana menggunakan SPSS 16 yaitu: Analyze > Regression > Linear > Masukkan variabel pola komunikasi (X1) pada kotak Independent List dan variabel hasil belajar IPS (Y) pada kotak Dependent List > klik tombol Statistics. Centang pada Collinearity diagnostics dan Durbin-Watson

> klik Continue. Klik Plots > Klik *SRESID pada kotak Y, dan klik *ZPRED

masukkan ke kotak X > klik Continue > OK (Priyatno, 2017:153).

Tabel 4.15 Koefisien Determinasi Pola Komunikasi Orangtua terhadap Hasil Belajar IPS Siswa

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson

1 .734a .538 .534 11.28768 1.841

a. Predictors: (Constant), Pola Komunikasi b. Dependent Variable: Hasil Belajar

Berdasarkan hasil perhitungan koefisien determine, dinyatakan bahwa nilai koefisien diperoleh sebesar 53,8%. Hal ini mengandung pengertian bahwa pola komunikasi orangtua berkontribusi dan ikut menentukan hasil belajar IPS siswa sebesar 53,8% dan 46,2% ditentukan oleh faktor-faktor lainnya. Faktor lain tersebut antara lain pola komunikasi yang cenderung tinggi intensitasnya namun tidak berkualitas, sehingga tidak berpengaruh terhadap hasil belajar IPS.

Hasil penelitian tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan Abid

Delizea Harizta, dan Jati Ariati pada tahun 2017 yang berjudul “Hubungan antara

Komunikasi Interpersonal Orang Tua dengan Motivasi Berprestasi pada Siswa

SMA Negeri 2 Semarang.” Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara komunikasi interpersonal orang tua

140

dengan motivasi berprestasi yang ditunjukkan melalui angka koefisien korelasi (r xy = 0,389) dengan signifikansi p = 0,000 (p < 0,001). Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi komunikasi interpersonal orang tua, maka semakin tinggi motivasi berprestasi pada siswa.

Tabel 4.16 Koefisien Determinasi Latar Belakang Pendidikan Orangtua terhadap Hasil Belajar IPS Siswa

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson

1 .670a .449 .443 12.33653 1.468

a. Predictors: (Constant), Latar Belakang Pendidikan Orangtua b. Dependent Variable: Hasil Belajar

Langkah untuk menghitung regresi linier sederhana menggunakan SPSS 16

yaitu: Analyze > Regression > Linear > Masukkan variabel latar belakang pendidikan orangtua (X2) pada kotak Independent List dan variabel hasil belajar

IPS (Y) pada kotak Dependent List > klik tombol Statistics. Centang pada

Collinearity diagnostics dan Durbin-Watson > klik Continue. Klik Plots > Klik

*SRESID pada kotak Y, dan klik *ZPRED masukkan ke kotak X > klik Continue

> OK (Priyatno, 2017:153). Berdasarkan data hasil perhitungan koefisien determine, dinyatakan bahwa nilai koefisien diperoleh sebesar 44,9%. Hal ini mengandung pengertian bahwa latar belakang pendidikan orangtua berkontribusi dan ikut menentukan hasil belajar IPS siswa sebesar 44,9% dan 55,1% ditentukan oleh faktor-faktor lainnya, seperti anak dengan pendidikan orangtua rendah mampu memperoleh nilai yang baik, karena ikut serta dalam program bimbingan belajar. Adapula dalam penelitian ditemukan, tiga anak dengan pendidikan

141

orangtua tinggi mendapatkan hasil belajar yang rendah, hal tersebut karena minimnya perhatian orangtua terhadap kegiatan belajar anak.

Hasil penelitian tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Tety Nur Cholifah, I Nyoman Sudana Degeng, Sugeng Utaya pada tahun 2016

yang berjudul “Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Orangtua dan Gaya Belajar terhadap Hasil Belajar Siswa pada Kelas IV SD Kecamatan Sananwetan Kota

Blitar”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan

signifikan antara latar belakang tingkat pendidikan orangtua terhadap hasil belajar siswa dengan nilai R 67,6%, ada pengaruh positif dan signifikan antara gaya belajar terhadap hasil belajar siswa dengan nilai R 66,0%, (3) ada pengaruh dan signifikan antara latar belakang tingkat pendidikan orangtua dan gaya belajar terhadap hasil belajar siswa 56,3%, sedangkan sisanya yaitu 43,7% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.

Sedangkan untuk koefisien determinasi pada korelasi berganda X1 (pola

komunikasi orangtua) dan X2 (latar belakang pendidikan orangtua) terhadap Y

(hasil belajar IPS) pada tabel 4.17 berikut.

Tabel 4.17 Koefisien Determinasi Pola Komunikasi Orangtua dan Latar Belakang Pendidikan Orangtua terhadap Hasil Belajar IPS Siswa

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson

1 .788a .621 .613 10.28345 1.804

a. Predictors: (Constant), Latar Belakang Pendidikan Orangtua, Pola Komunikasi b. Dependent Variable: Hasil Belajar

142

Langkah untuk menghitung regresi linier sederhana menggunakan SPSS 16 yaitu: Analyze > Regression > Linear > Masukkan variabel pola komunikasi (X1) dan latar belakang pendidikan orangtua (X2) pada kotak Independent List

secara bersamaan dan variabel hasil belajar IPS (Y) pada kotak Dependent List > klik tombol Statistics. Centang pada Collinearity diagnostics dan Durbin-Watson

> klik Continue. Klik Plots > Klik *SRESID pada kotak Y, dan klik *ZPRED

masukkan ke kotak X > klik Continue > OK (Priyatno, 2017:171). Berdasarkan hasil perhitungan koefisien determine, dinyatakan bahwa nilai koefisien diperoleh sebesar 62,1%. Hal ini mengandung pengertian bahwa pola komunikasi dan latar belakang pendidikan orangtua berkontribusi dan ikut menentukan hasil belajar IPS siswa sebesar 62,1% dan 37,9% ditentukan oleh faktor-faktor lainnya.

4.2 Pembahasan

Dalam dokumen HUBUNGAN POLA KOMUNIKASI DAN LATAR BELAK (Halaman 150-157)