• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Hubungan Kepuasan Intrinsik dan Ekstrinsik dengan Kinerja Dokter

HASIL PENELITIAN

4.6. Analisis Bivariat

4.6.1. Analisis Hubungan Kepuasan Intrinsik dan Ekstrinsik dengan Kinerja Dokter

Hasil uji pearson’s product moment untuk mengetahui hubungan faktor kepuasan intrinsik dan ekstrinsik dengan kinerja dapat dilihat pada Tabel 4.25. di bawah ini.

Tabel 4.25. Hasil Uji Korelasi Pearson antara Kepuasan Intrinsik dan Ekstrinsik dengan Kinerja Dokter di Pelaksana Pelayanan Kesehatan Tingkat

Pertama (PPK I) Kantor Cabang Belawan

Correlations

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Hasil uji pearson’s product moment diperoleh nilai sig. = 0,000, maka dapat disimpulkan ada hubungan yang bermakna antara kepuasan intrinsik dan ekstrinsik dengan kinerja dokter dalam pelayanan peserta program JPK Jamsostek.

4.7. Analisis Multivariat 4.7.1. Uji Asumsi Klasik

Pengujian statistik dengan analisis regresi dapat dilakukan dengan pertimbangan tidak adanya pelanggaran terhadap asumsi-asumsi klasik. Asumsi-asumsi klasik tersebut antara lain:

1. Uji Normalitas Data

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar atau tidak dipenuhi maka uji statistik menjadi tidak valid. Hasil pengujian normalitas data ditunjukkan dalam grafik berikut ini:

Gambar 4.1. Grafik Normal P-P Plot

Dengan melihat tampilan grafik normal probability plot maka dapat disimpulkan bahwa pada grafik normal probability plot terlihat titik-titik menyebar di

72

sekitar garis diagonal, dan penyebarannya tidak jauh dari garis diagonal. Sehingga grafik tersebut menunjukkan bahwa model regrasi tidak menyalahi asumsi normalitas.

Pengujian normalitas data juga dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov (Uji K-S). Jika tingkat signifikansinya lebih besar dari 0,05 maka data tersebut terdistribusi normal. Jika nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 maka distribusi data adalah tidak normal. Hasil pengujian normalitas terhadap variabel pengganggu atau residual disajikan pada Tabel di bawah ini.

Tabel 2.27. Hasil Pengujian Normalitas Data dengan Uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

a Test distribution is Normal.

b Calculated from data.

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai signifikansi data terdistribusi secara normal, karena hasil signifikansi adalah 0,476.

2. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah situasi adanya korelasi antara variabel-variabel independen antara yang satu dengan lainnya. Hasil uji gejala multikolinearitas disajikan pada Tabel berikut ini.

Tabel 2.28. Hasil Pengujian Multikolinearitas

Collinearity Statistics

Model Tolerance VIF

1 (Constant)

Kepuasan Intrinsik .646 1.548

Kepuasan Ekstrinsik .646 1.548

a Dependent Variable: Kinerja Dokter

Dari hasil pengujian di atas, maka dapat dilihat bahwa tidak terjadi gejala multikolinearitas antara variabel independen. Gejala multikolinearitas terjadi apabila nilai VIF lebih besar dari 10.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Pengujian heteroskedastisitas menggunakan alat analisis grafik (Scatterplot). Hasil pengujian gejala heteroskedastisitas disajikan dalam gambar di bawah ini.

Gambar 4.2. Grafik Sctatterplot

74

Berdasarkan gambar di atas terlihat bahwa titik-titik tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala heteroskedastisitas.

4.7.2. Pengujian Hipotesis 1. Persamaan Regresi

Analisis multivariat dalam penelitian ini dilakukan untuk menguji hipotesis yang menyatakan: kepuasan kerja intrinsik dan kepuasan kerja ekstrinsik secara serempak berpengaruh signifikan terhadap kinerja dokter dalam pelayanan peserta program JPK Jamsostek di PPK I Kantor Cabang Belawan. Pendekatan analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan bantuan software komputer diformulasikan model analisis yang digunakan dalam penelitian ini:

Y= 14,402+ 0,273 (X1) + 0,173 (X2) + 2,718

Hasil analisis data menunjukkan bahwa pada variabel independen yaitu variabel kepuasan kerja intrinsik dan kepuasan kerja ekstrinsik memberikan nilai positif terhadap peningkatan kinerja dokter dalam pelayanan peserta program JPK Jamsostek di PPK I Kantor Cabang Belawan. Nilai koefisien menunjukkan bahwa setiap ada kenaikan kepuasan kerja intrinsik dan kepuasan kerja ekstrinsik, maka akan ada kenaikan kinerja dokter. Parameter dalam penelitian ini juga menunjukkan nilai positif, artinya terdapat hubungan searah antara variabel kepuasan kerja intrinsik dan kepuasan kerja ekstrinsik terhadap kinerja dokter dalam pelayanan peserta program JPK Jamsostek di PPK I Kantor Cabang Belawan.

2. Koefisien Determinasi

Hasil analisis koefisien determinasi dalam penelitian ini ditunjukkan pada Tabel berikut.

Tabel 4.29. Koefisien Determinasi

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .840a .705 .701 2.7186

a. Predictors: (Constant), Kepuasan Intrinsik, Kepuasan Ekstrinsik b. Dependent Variable: Kinerja

Nilai R square atau koefisien determinasi yang terlihat pada tabel di atas adalah 0.705 artinya kemampuan variabel kepuasan intrinsik dan kepuasan ekstrinsik dapat menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel kinerja dokter dalam pelayanan peserta program JPK Jamsostek di PPK I Kantor Cabang Belawan sebesar 70,5%, sedangkan sisanya sebesar 29,5% dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti, seperti: sikap, kepribadian, pengalaman, dan kepemimpinan.

3. Uji Simultan (Uji F)

Hasil uji simultan (Uji F) ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel 4.30. Uji Simultan (Uji F)

Model df Mean Square F hitung* Sig.

1 Regression 2 180.604 24.436 .000(a)

Residual 51 7.391

Total 53

a Predictors: (Constant), Ekstrinsik, Intrinsik b Dependent Variable: Kinerja

Berdasarkan hasil pengujian secara serempak pada tabel di atas dapat diketahui nilai F hitung sebesar 24,436 dan F tabel dengan α = 5% adalah 3,17, dan nilai

76

signifikansi = 0.000, hal ini berarti lebih kecil dari α=5%. Dengan demikian disimpulkan bahwa variabel kepuasan intrinsik dan kepuasan ekstrinsik secara serempak berpengaruh terhadap variabel kinerja dokter dalam pelayanan peserta program JPK Jamsostek di PPK I Kantor Cabang Belawan, yang artinya kepuasan intrinsik dan kepuasan ekstrinsik menentukan dalam mempengaruhi kinerja dokter dalam pelayanan peserta program JPK Jamsostek di PPK I Kantor Cabang Belawan.

4. Uji Parsial (Uji t)

Hasil pengolahan data terhadap kekuatan pengaruh parsial kepuasan intrinsik dan kepuasan ekstrinsik di dalam mengestimasi kinerja dokter dalam pelayanan peserta program JPK Jamsostek di PPK I Kantor Cabang Belawan ditunjukkan pada tabel berikut.

Tabel 4.31. Uji Parsial (Uji t)

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

(Constant) 14.402 3.157 4.562 .000

Kepuasan Intrinsik .273 .074 .460 3.694 .001

1

Kepuasan Ekstrinsik .173 .067 .320 2.574 .013

a. Dependent Variable: Kinerja

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa pengaruh secara parsial dari variabel kepuasan intrinsik (X1) terhadap kinerja dokter (Y) memiliki nilai signifikansi (0.001), hal ini berarti lebih kecil dari α =0.05. Dari hasil uji statistik secara parsial tersebut maka H0 ditolak dan sebaliknya H1 diterima. Dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel kepuasan intrinsik berpengaruh signifikan

terhadap kinerja dokter. Dari persamaam regresi didapat koefisien kepuasan intrinsik bernilai 0.273. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh kepuasan intrinsik searah dengan kinerja dokter.

Pengaruh secara parsial variabel kepuasan ekstrinsik (X2) terhadap kinerja dokter (Y) memiliki signifikansi (0.013). Hal ini berari lebih kecil dari α =0.05. Dari hasil uji statistik secara parsial tersebut, maka H0 ditolak dan sebaliknya H1 diterima.

Dapat disimpulkan bahwa variabel kepuasan ekstrinsik berpengaruh terhadap kinerja dokter.

Berdasarkan nilai koefisien regresi, diketahui bahwa variabel kepuasan intrinsik adalah variabel yang paling dominan mempengaruhi kinerja dokter dalam pelayanan peserta program JPK Jamsostek di PPK I Kantor Cabang Belawan, dengan nilai B = 0.273.

76

BAB 5 PEMBAHASAN

5.1. Pengaruh Kepuasan Kerja berdasarkan Faktor Intrinsik terhadap Kinerja

Dokumen terkait