• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Integrasi Aspek Pengaruh Fisik, S osial, dan Ekonomi

ANALIS IS PENGARUH PEMBANGUNAN APARTEMEN S OLO PARAGON TERHADAP KONDIS I LINGKUNGAN S EKITARNYA

5.4 Analisis Integrasi Aspek Pengaruh Fisik, S osial, dan Ekonomi

Antar ketiga aspek di atas (fisik, sosial dan ekonomi), saling terkait dan terintegrasi. Semua yang dibahas di dalam aspek fisik, mempengaruhi pada aspek ekonomi juga pada aspek sosial. Seperti pada kasus perubahan pemanfaatan lahan yang mana itu berasal dari banyaknya kegiatan komersial baru yang berkembang oleh warga sekitar itu sendiri sebagai bentuk adaptasi warga untuk menaikkan taraf hidupnya. Dan juga untuk memanfaatkan keberadaan Solo Paragon yang dekat dengan tanah/bangunan milik mereka. Hal itu mempengaruhi pula pada sosial warga khususnya PKL yang merasakan kurangnya ruang publik bagi mereka. Kehadiran Solo Paragon dianggap warga dan para stakeholders mampu mempengaruhi kondisi fisik, sosial dan ekonomi warga sekitar secara langsung dan warga Kota Surakarta secara tidak langsung. Berikut adalah tabel yang menunjukkan hasil analisa yang di dapat dari teori yang dibandingkan dengan fakta di lapangan.

Dikaitkan dengan variabel-variabel penelitian yang digunakan, maka diperoleh hasil berikut ini :

Tabe l 5.10

Hasil Analisis Variabe l Pe ngaruh yang Diolah dari Te ori (Kajian Kritis) No Aspe k Variabe l yang

digunakan

De finisi Sumbe r Hasil Analisis

1 Fisik Perubahan

pemanfaatan lahan (Komersialisasi bangunan)

Penyesuaian untuk kebutuhan manusia dalam menampung kegiatan yang ada

Chapin dan Kaiser, 1999

Dari hasil fakta dan analisa, diperoleh gejala perkembangan perubahan pemanfaatan lahan yang terjadi di kawasan penelitian dapat menghidupkan kawasan tersebut dengan kegiatan komersial yang berkembang dan memanjang di sepanjang Jalan Yosodipuro.

2 Sosial Kesiapan masyarakat Kesiapan masyarakat dalam menerima kehadiran pembangunan Apartemen Solo Paragon dan infiltrasi orang-orang menengah ke atas

URDI, 2005 Dari hasil fakta dan analisa, dengan hadirnya penghuni apartemen menyebabkan semakin heterogennya status sosial masyarakat di sekitarnya sehingga mereka tidak siap menerima kehadiran Solo Paragon dan mengkhawatirkan adanya gab/ kesenjangan sosial dan infiltrasi kalangan menengah ke atas pada lingkungan mereka. Sebesar 74.11% warga sekitar menyatakan tidak siap menerima kehadiran Solo Paragon.

Reduksi ruang publik bagi PKL

T erseleksinya masyarakat untuk mendapatkan ruang publik terutama ruang untuk berdagang bagi para PKL

Z.W Baihaki, 2005

Dari hasil fakta dan analisa, semakin selekt if dan tereduksinya ruang-ruang publik yang dirasakan khususnya bagi PKL untuk berjualan di sekitar Solo Paragon. Sebesar 60% para PKL menyatakan adanya Solo Paragon mengakibatkan tereduksinya ruang publik bagi PKL

Sumber : Hasil Sintesa Tinjauan Pustaka dan Analisa ,Tahun 2010

sekitarnya sebagai tenaga kerja 2005 memprioritaskan warga sekitarnya dalam hal penyerapan/perekrutan tenaga kerja. Hanya sejumlah 25 orang yang direkrut menjadi tenaga kerja Solo Paragon.

Mendorong usaha/kegiatan ekonomi lain

Mencari keuntungan karena faktor kedekatan dengan pusat pertumbuhan

T arigan, 2005 Sesuai dengan teori. Karena dari hasil fakta dan analisa, banyaknya warga sekitar yang melakukan kegiatan usaha dengan usaha komersialisasi bangunan sebagai bentuk adaptasi dan memanfaatkan kedekatan dengan Solo Paragon sehingga dianggap dapat memberi keuntungan bagi warga sekitar.

Kemampuan

terhadap harga lahan/pajak

Pemilik lahan yang mempunyai status ekonomi lebih lemah mempunyai kecenderungan lebih kuat untuk menjual lahannya dibanding dengan mereka yang mempunyai status ekonomi kuat

Yunus, 2001 Sesuai dengan teori. Karena dari hasil fakta dan analisa, terjadi perbedaan perlakuan warga sekitar terhadap tanah/bangunannya ketika harga tanah dan harga pajak naik semenjak adanya Solo Paragon. Seperti menjual, mengontrakkan, atau mengubah fungsi tanah/bangunannya. Mengubah fungsi bangunan menjadi bangunan komersial menempati prosentase terbesar dari lainnya.

Ketiga aspek fisik, sosial dan ekonomi di atas adalah aspek yang menjadi pengaruh pembangunan Solo Paragon terhadap kondisi lingkungan sekitarnya. Semenjak adanya apartemen Solo Paragon secara langsung dan secara tidak langsung aspek sosial dan ekonomi juga akan terkena pengaruhnya. Jika salah satu aspek seperti aspek fisik yang berubah semenjak adanya apartemen Solo Paragon, seperti kecenderungan perubahan pemanfaatan lahan, maka akan mempengaruhi kondisi perekonomian di sekitarnya dan mempengaruhi pula terhadap kondisi sosial warga sekitar. Seperti pada kasus lain yaitu jika status perekonomian warga yang berbeda-beda, semakin tinggi tingkat perekonomiannya, maka semakin mempengaruhi pula terhadap status sosial dan interaksi sosial antar masyarakat. Sehingga dalam suatu perencanaan pembangunan seharusnya sudah ada pemikiran awal yang berkaitan dengan aspek fisik, sosial dan ekonomi warga agar ketiga aspek tersebut tidak diabaikan dan harus bersifat prefentif yaitu upaya pencegahan supaya kelak tidak ada pengaruh buruk bagi aspek fisik, sosial dan ekonomi warga sekitar.

BAB 6 PENUTUP

6.1Kesimpulan

1. Seiring dengan perkembangan kota dan pertambahan jumah penduduk menuntut adanya suatu pembangunan vertikal di dalam lahan yang terbatas pada kota. M aka muncullah pembangunan apartemen, mall, kondotel dan city walk Solo Paragon di lahan seluas ± 4 Ha tepatnya di lahan bekas RSUP Dr. M uwardi. Arah perkembangan bangunan yang berfungsi mix use ini mendukung Kota Surakarta yang bersifat dinamis dan menyinergikan aset yang ditonjolkan Kota Surakarta berupa sentra-sentra batik dan pariwasata yang ada di Kota Surakarta untuk menarik banyak wisatawan yang datang dan para investor khususnya untuk keperluan bisnis property.

2. Adanya pembangunan Solo Paragon yang berada pada 3 Kelurahan yakni Kelurahan M angkubumen, Kelurahan Penumping dan Kelurahan Sriwedari sudah sesuai degan ketentuan dalam RUTRK Kota Surakarta Tahun 1993-2013 bahwa kawasan Solo Paragon adalah kawasan mix use sehingga dengan adanya Solo Paragon yang bersifat mix use ini, dan perkembangan fisik yang terjadi di sekitarnya mendukung dan sangat relevan sebagai bentuk pengayaan kawasan ini dengan berbagai fasilitas komersial yang belum ada sebelumnya.

3. Gejala perkembangan perubahan pemanfaatan lahan yang terjadi di sekitar Solo Paragon berkembang seiring dengan masa pembangunan apartemen Solo Paragon dengan dominasi kegiatan perdagangan, jasa, perkantoran, pendidikan dan kesehatan.

4. Perubahan pemanfaatan lahan menjadi komersial di kawasan penelitian yang menonjol adalah pada koridor Jalan Yosodipuro dengan pola memanjang untuk bagian periferi dan pola menyebar untuk bagian enclave.

R i n i F a u z i a │ I 0 6 0 6 0 3 9

5. Pengaruh sosial yang dirasakan warga sekitar yakni semakin heterogennya strata sosial masyarakat di lingkungannya yang membuat sulit untuk berinteraksi. Dan ketidaksiapan warga terhadap adanya pembangunan apartemen Solo Paragon karena khawatir akan terinfiltrasi kalangan menengah ke atas dan terjadi adanya gab/kesenjangan sosial antar penghuni dengan warga sekitar Solo Paragon. Tetapi di sisi lain, secara tidak langsung kehadiran Solo Paragon di lingkungan mereka membuat kebanggaan atau “gengsi”

tersendiri bagi warga sekitar karena tempat tinggalnya berdekatan dengan Solo Paragon. Kemudian bagi para PKL, mereka merasa dibatasi dalam penggunaan ruang publik untuk berjualan di sekitar Solo Paragon.

6. Adanya Solo Paragon yang dianggap sebagai pusat pertumbuhan (growth pole) yang idealnya dapat menyerap banyak tenaga kerja dan menjadi lapangan usaha yang besar bagi masyarakat khususnya warga sekitar kenyataannya tidak seperti yang diharapkan warga. Karena hanya sedikit warga sekitar yang direkrut sebagai tenaga kerja di Solo Paragon.

7. Naiknya harga lahan dan Pajak Bumi dan Bangunan pada lahan/bangunan di sekitar Solo Paragon menyebabkan warga sekitar beradaptasi dengan perlakuan yang berbeda-beda mulai dari menjual tanah/bangunannya, mengontrakkan, mengubah fungsi bangunan atau dengan membuka kost-kostan.

8. Jika salah satu aspek seperti aspek fisik berubah karena terkena pengaruh pembangunan apartemen Solo Paragon, maka secara tidak langsung aspek sosial dan ekonomi juga akan terkena pengaruhnya. Karena ketiga aspek tersebut saling berkaitan dan terintegrasi satu sama lain.

6.2Rekomendasi

Berdasarkan hasil temuan dalam penelitian ini, maka dapat diberikan rekomendasi kepada stakeholder yaitu :

1. Kepada pemerintah

a. Dalam setiap kepentingan khususnya dalam hal kerja sama dengan pengembang dan investor, agar mengutamakan terlebih dahulu mana yang sangat diprioritaskan untuk boleh dibangun dan kapan dibangun suatu property. Khususnya memikirkan bagaimana kondisi lingkungan warga di sekitarnya baik secara fisik, sosial maupun ekonomi.

b. Pemerintah mengupayakan pula untuk tetap mempertahankan penduduk asli kelurahan khususnya penduduk menengah ke bawah agar tidak terjadi out-migran dalam jumlah besar.

c. Perkembangan kegiatan komersialisasi bangunan yang terjadi pada bagian periferi kawasan perlu pengaturan perijinan karena dikhawatirkan kelak akan menjadi lebih besar lagi seiring keberadaan Solo Paragon.

2. Kepada pihak pengembang

a. Sebaiknya sebagai pengembang harus mempunyai jiwa sosial tinggi khususnya kepada warga sekitar yang paling terkena dampak lingkungan secara langsung saat pembangunan proyek berjalan. Selain itu juga menepati janjinya untuk memprioritaskan penyerapan tenaga kerja dari sumber daya manusia di sekitarnya. b. Pengembang sebaiknya bertanggung jawab kepada warga sekitar

baik pada masa pembangunan sampai nanti Solo Paragon mulai beroperasional. Dan melakukanprosedur pembangunan sesuai dengan AM DAL.

c. Pengembang memikirkan keberadaan PKL yang digusur pada saat pembangunan Solo Paragon berlangsung. Sebaiknya memberikan shelter-shelter khusus untuk para PKL yang ingin berjualan di

R i n i F a u z i a │ I 0 6 0 6 0 3 9

sekitar Solo Paragon dengan target konsumen yakni karyawan dan pengunjung Solo Paragon.

3. Kepada warga sekitar Solo Paragon

a. M emanfaatkan degan sebaik-baiknya fasilitas yang ada sekarang, khususnya perubuhan wujud kawasan sekitar yang menjadi hidup dan komersil sehingga sangat menguntungkan bagi warga jika mengambil manfaat tersebut dengan membuka usaha seperti perdagangan, jasa, dan lain-lain.

b. Beradaptasi dengan keadaan sekarang dimana dengan adanya Solo Paragon berpotensi meningkatkan taraf hidup warga jika dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

4. Kepada Peneliti lain

Penelitian pengaruh pembangunan apartemen Solo Paragon terhadap kondisi lingkungan sekitarnya belum mencakup seluruh aspek. Beberapa aspek yang belum dibahas dan dapat dijadikan studi lanjutan antara lain:

a. Dampak Solo Paragon terhadap penduduk Kota Surakarta

b. Analisis potensi keberadaan Solo Paragon terhadap kawasan di sekitarnya

c. Studi eksplorasi mengenai pengaruh perubahan pemanfaatan lahan perumahan menjadi komersial terhadap perubahan harga lahan

Graha Ilmu.

Effendy, M uhajir. 2002. Masyarakat Equilibrium. Yogyakarta: Bentang Budaya Effendy, Sofyan. 2002. Metode Penelitian Survai. Jakarta: Lembaga Penelitian,

Pendidikan, dan Penerangan Ekonomi dan Sosial.

Fathoni, Abdurrahman. 2006. Metode Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi. Jakarta: Rineka Cipta.

Jayadinata, Johara T. 1999. Tata Guna Tanah dalamPerencanaan Pedesaan, Perkotaan dan Wilayah. Bandung: ITB.

Nazir, M oh. 2003. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Sanggono, Edi Kurnijanto. 1993. Proses Perubahan Pemanfaatan Lahan di Daerah Pacet. Tugas Akhir, Jurusan Teknik Planologi, ITB.

Sugiarto, dkk. 2003. Teknik Sampling. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. Susanto, Phil.A, 1999. Pengantar Sosiologi Dan Perubahan Sosial. Jakarta : Putra

Abardin.

Syani, Abdul. 1994. Sosiologi (Sistematika, teori dan terapan). Jakarta: Bumi Aksara.

Sztompka, Piotr, 1997. Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta : Prenada.

Tarigan, Robinson. 2005. Perencanaan Pembangunan Wilayah. M edan: Bumi Aksara.

URDI, 2005. Bunga Rampai Pembangunan Kota dalam Abad 21 (Konsep dan Pendekatan Pembangunan Perkotaan di Indonesia) Jakarta: Urban and Development Institute (URDI) dan Yayasan Sugijanto Soegijoko. URDI, 2005. Bunga Rampai Pembangunan Kota dalam Abad 21 (Pengalaman

Pembangunan Perkotaan di Indonesia) Jakarta: Urban and Development Institute (URDI) dan Yayasan Sugijanto Soegijoko. Yunus, Hadi Sabari. 2002. Manajemen Kota.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Yunus, Hadi Sabari. 2008. Struktur Tata Ruang Kota.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.