• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALIS IS PENGARUH PEMBANGUNAN APARTEMEN S OLO PARAGON TERHADAP KONDIS I LINGKUNGAN S EKITARNYA

5.1 Analisis Pengaruh Fisik

5.1.3 S ebaran Lokasi Unit-unit Perubahan

Penyebaran kegiatan komersial tidak terkumpul secara merata menjadi satu kawasan, tetapi membentuk pola memanjang atau Ribbon Development di sepanjang jalan arteri sekunder. Seperti teori Von Thunen, dimana lahan tersebut memiliki nilai produktivitas tinggi, maka menjadi pertimbangan lokasi bagi masyarakat untuk mengadakan perubahan penmanfaatan lahan. Karena lingkup penelitian ini adalah kawasan Solo Paragon, maka produktivitas lahannya cenderung berkaitan dengan aksesibilitas lokasi dan kemudahan untuk datang/pergi ke/dari lokasi tersebut. Sebagai bentuk adaptasi masyarakat, lalu banyak muncul kegiatan komersial baru yang lokasinya dekat dengan Solo Paragon. Oleh karena itu masing-masing jenis kegiatan akan saling berkompetisi untuk memperoleh lokasi dengan aksesibilitas tinggi dan strategis. Yang mana nilai produktivitas tinggi di wilayah tersebut diasumsikan merupakan pengaruh dari adanya Solo Paragon.

Dalam melakukan pengamatan terhadap pola spasial penyebaran kegiatan komersial eksisting, wilayah studi dibagi menjadi 4 (empat) segmen. Untuk memudahkan penyampaian informasi melalui penyajian peta, maka digunakan prinsip pembagian segmen didasarkan pada penggalan per blok kawasan mulai dari utara searah jarum jam, yaitu :

1. Segmen I : Sebelah utara Solo Paragon

(dibatasi oleh Jl. Yosodipuro – Jl. Hasanudin) 2. Segmen II : Sebelah timur Solo Paragon

(dibatasi oleh Jl. Cipto M angunkusumo – Jl.Dr. Supomo) 3. Segmen III : Sebelah selatan Solo Paragon

(dibatasi oleh Jl. Jalan Sutomo – Jl.Slamet Riyadi) 4. Segmen IV : Sebelah barat Solo Paragon

(dibatasi oleh Jl. Arumndalu – Jl. Dr. M uwardi)

Pembagian segmen pada kawasan penelitian dapat dilihat dalam Gambar5.3

Pengamatan pada masing-masingsegmen juga di bedakan lagi menjadi 2 yaitu :

1. Bagian periferi (depan) yaitu bagian yang berhadapan langsung dengan jalan utama (jaringan jalan arteri atau jalan kolektor).

2. Bagian enclave (belakang) yaitu bagian di belakang periferi (sekitar permukiman) dan berhadapan langsung dengan jaringan jalan lingkungan.

Dilihat dari hubungan lokasi penyebaran pada bagian periferi dengan banyaknya unit-unit perubahan, maka dapat dilihat bahwa pada segmen I khususnya pada bagian periferi Jalan Yosodipuro, merupakan zona kosentrasi terjadinya perubahan dengan proporsi perubahan paling besar. Hal ini didukung oleh karakteristik Jalan Yosodipuro yang strategis dan terlatak tepat di sisi sebelah utara letak Solo Paragon dan merupakan akses pintu masuk ke dalam Solo Paragon. Selain itu juga sebagai akses pola pergerakan kendaraan dari barat menuju arah timur Kota Surakarta.

Berbeda dengan sebaran lokasi kegiatan komersial pada segmen II, III, dan IV yang kegiatan komersialnya tidak sebanyak ada segmen I. Akan tetapi proporsi kegiatan komersial yang ada pada segmen II, III, dan IV lebih terkosentrasi pada bagian periferi dari pada bagian enclave. Ini dikarenakan kawasan pada segmen I marupakan kawasan di sebelah utara Solo Paragon yang sekaligus sebagai akses utama Solo Paragon. Pada segmen I, kegiatan perdagangan dan jasa menempati angka yang paling besar dari kegiatan lainnya. Kegiatan perdagangan pada segmen I berkembang sebesar 40.74%, dan kegiatan jasa pada segmen I menempati angka yang paling besar dari lainnya yakni 42.10%.

Dilihat dari hubungan lokasi penyebaran pada masing-masing segmen di bagian periferi, dapat dilihat proporsi kegiatan komersial heterogen secara memanjang/merembet pada tiap segmen dan terdapat indikasi penurunan kosentrasi sebaran kegiatan komersial dari segmen I ke segmen berikutnya, seperti pada segmen II dan segmen IV, kecuali pada

segmen III seperti yang terlihat pada Tabel 5.3. Hal ini mengindikasikan adanya keterkaitan antar segmen dalam perubahan pemanfaatan lahan.

Tabe l 5.3 Ide ntifikasi Ke giatan Komersial di Bagian Perife ri Pada Masing-Masing Se gme n

Se gme n Pe rdagangan Jasa Pe ndidikan Pe rkantoran Ke se hatan Jumlah Tiap Se gmen

Unit Unit Unit Unit Unit

Segmen I 11 8 4 4 5 32

Segmen II 5 3 - 1 2 11

Segmen III 4 3 - 2 2 11

Segmen IV 7 5 2 2 3 19

Sumber : Hasil Survey dan Analisa, Tahun 2010

Dari jumlah kegiatan komersial masing-masing segmen yang ditunjukkan pada tabel di atas terlihat pada segmen I yang paling banyak. Hal ini disebabkan karena pada segmen I, tepatnya yang terdaat Jalan Yosodipiro merupakan jalan arteri sekunder yang perkembangan kegiatan komersialnya lebih besar dan membentuk pola ribbon development. Seperti yang ditunjukkan pada peta sebelumnya yaitu peta 5.2.

Pada bagian enclave, kecenderungan penyebaran kegiatan komersial terlihat menyebar di dalam permukiman warga pada masing-masing segmen. Distribusi kegiatan komersial masing-masing-masing-masing segmen pada bagian enclave dapat dilihat pada Tabel 5.4. Kegiatan komersial di bagian enclave, berupa perdagangan dan jasa dalam skala kecil, yaitu berupa toko, kios, wartel, warung, dan kegiatan komersial lainnya. Cakupan pelayanan kegiatan komersial pada bagian enclave tidak sebesar apa yang ada pada bagian periferi. Sebagian besar adalah kegiatan yang melayani kebutuhan warga di lingkungan permukiman mereka. Akan tetapi perkembangan kegiatan komersial yang terjadi, mengalami kenaikan semenjak adanya pembangunan apartemen Solo Paragon. Yang paling menonjol adalah jasa kost-kostan. banyak warga yang dengan sengaja membuka kost-kostan untuk para tenaga kerja kasar yang bekerja pada

kostan yang baru saja dibuka, terdapat lebih banyak tersedia pada segmen I atau yang berada pada sebelah utara Jalan Yosodipuro, segmen II atau yang berada di sebelah timur Jalan Cipto M angunkusumo dan segmen IV atau yang berada pada sebelah barat Jalan Arumndalu.

Tabe l 5.4 Ide ntifikasi Ke giatan Komersial di Bagian Enclave Pada Masing-Masing Se gme n

Se gme n

Pe rdagangan Jasa Pe ndidikan Pe rkantoran Ke se hatan

Jumlah

Unit Unit Unit Unit Unit

Segmen I 8 5 3 1 2 19

Segmen II 5 4 1 2 2 14

Segmen III 3 3 - - - 6

Segmen IV 6 2 3 1 1 13

Sumber : Hasil Survey dan Analisa, Tahun 2010

Dari tabel di atas diperoleh hasil bahwa segmen I atau kawasan yang terdapat koridor Jalan Yosodipuro paling mendominasi kegiatan komersial dibanding segmen lainnya. Hal ini disebabkan karena selain letaknya yang dekat dengan keberadaan Solo Paragon, juga terletak pada jalan arteri sekunder yang sering dilewati para pengguna jalan. Sehingga muncul banyak kegiatan komersial mix-use.